" Apa maksud dari keluarga mu bicara seperti itu mas? Apakah aku kalian anggap orang asing selama ini? Apa bakti ku pada suami serta keluarga ini tidak berarti apa apa?" Ria berkata dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.
Selama ini ia hanya dianggap orang asing oleh keluarga suami nya sendiri padahal dia lah yang selalu ada untuk suaminya ketika sedang terpuruk bahkan dia rela menjadi tulang punggung mencari rezeki demi sesuap nasi karena suami yang dicintainya di PHK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maharanii Bahar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
Riyan dan Winda terkejut dengan barang jatuh, ternyata itu bukan barang jatuh melainkan panci yang sengaja Bu Lila lempar karna terlalu lama menunggu sang menantu.
"Tuh mama udah ngamuk , cepat kamu bangun dan siapkan sarapan , sekarang kamu sudah menjadi seorang istri kerja kan semua tugas mu dan kewajiban mu dirumah ini". Ujar Riyan .
"Tapi mas, aku ini lagi hamil muda kalau sampai terlalu banyak kerjaan dan terlalu lasak nanti kandungan ku kenapa napa bagaimana?". Ujar Winda yang masih terus memberi alasan, dan Bu Lila pun muncul ke depan pintu kamar mereka.
"Jangan alasan kamu, orang hamil makin banyak gerak makin bagus ,kalau malas malasan yang ada susah lahiran". Ujar Bu Lila
"Tapi ma". Ujar Winda
"Tidak ada tapi tapian ,kamu baru sehari disini sudah malas mau jadi apa kamu? Istri dan menantu tidak berguna?sekarang kamu ke dapur siapkan kami sarapan ,sudah jam berapa ini". Ujar Bu lila
"Iya ma". Ujar Winda dan langsung bergegas ke dapur.
"Dan kamu yan ,jangan lembek sama istri kamu itu kepala rumah tangga harus bisa mengatur istri mu, cukup hari ini dia begini besok besok mama tidak mau dia kesiangan lagi, paham?". Ujar Bu Lila
"Iya ma". Ujar Riyan dan langsung masuk ke kamar lagi untuk tidur karna memang dirinya sangat kelelahan dengan acara semalam dan juga dia belum memiliki pekerjaan jadi sesuka hati nya ingin bersantai kapan saja.
Sementara di dapur Winda mulai memasak nasi goreng untuk orang rumah , padahal selama ini dia tidak pernah masak dan hari ini disuruh memasak ntah apa rasa masakan nya nanti ,setelah selesai dia segera memanggil semuanya ke meja makan untuk sarapan, dan saat Bu Lila memakan nasi goreng buatannya ,dia pun langsung membuang makanan itu.
"Kamu kau meracuni kami !!!!". Ujar Bu Lila lantang.
"Iya sampai masak nasi goreng rasa amburadul gini, kamu kasih apa di nasi goreng kamu?". Ujar putri sinis.
"Aku contoh di YouTube dan apa yang mereka masukin aku masukin kok gak mungkin rasa nya beda". Ujar Winda membela diri .
"Kalau gitu kamu habiskan makanan ini, kalau memang katamu ini sama enak nya seperti di YouTube ". Ujar Riyan datar.
Winda pun menatap masakan nya dengan ragu, tapi melihat tatapan suami ipar dan mertua nya membuat dia tak punya pilihan lain selain memakan masakan nya sendiri, suapan pertama berhasil membuat dia memuntahkan apa yang baru saja dia makan.
Hueekk
"Habiskan jangan kamu muntah kan".ujar Bu Lila.
"Tapi aku gak sanggup ma". Ujar Winda .
"Gak ada cerita kalau kamu gak habiskan sekarang,makan siang dan makan malam kamu makan nasi goreng ini juga karna gara gara nasi goreng buatan kamu aku rugi beras dan lain-lain ". Ujar Bu Lila.
"Tapi ma ,aku lagi hamil anak mas Riyan cucu mama loh, apa mama tidak kasihan pada cucu mama sendiri?" . Ujar Winda sedang kan Riyan hanya diam saja.
"Siapa suruh kamu membuat masalah , tanggung sendiri". Ujar putri
"Kamu tidak pernah hamil ,jadi kamu tidak tau dan harusnya kamu diam saja". Ujar Winda yang langsung mendapat tatapan tajam dari sang mertua.
"Berani beraninya kamu mengatai anak ku ha !!". Ujar Bu Lila dan langsung menampar Winda dua kali.
Plak
Plak
"Mas kamu diam saja aku ditampar mama mu?". Ujar Winda yang sudah berurai air mata, baru sehari dia menjadi istri Riyan tapi hidupnya hancur.
"Karna itu memang salah mu yang mengatai kakak ku, kamu tau apa tentang keluarga ku? Lain kali berhati hati dalam bicara sebelum aku yang menghukum mu". Ujar Riyan dan langsung pergi , Bu Lila pun tersenyum sinis karna putra nya tak membela sang istri.
"Kamu dengar apa yang anak ku katakan? Sekarang beres kan ini, habis itu cuci baju dan bersih kan rumah serta halaman, awas saja kalau tidak kamu kerja kan, akan aku suruh Riyan untuk menghukum mu!". Ujar Bu Lila dan langsung pergi dan putri pun ikut beranjak dari meja makan.
Winda masih menangis karna tamparan dan hinaan dari mulut mertua nya, dan dia juga sakit hati karna suaminya sama sekali tidak membela dirinya bahkan tidak melindungi nya saat di tampar bu lila , dia perlahan menghapus air mata nya dan mulai membereskan satu persatu piring di meja dan langsung mencuci nya, setelah selesai dia segera ke belakang untuk mencuci pakaian, ternyata sudah banyak pakaian yang menumpuk, bahkan pakaian kakak ipar nya dia juga yang harus mencucinya, air mata nya kembali mengalir , seketika penyesalan muncul di hatinya karna merebut Riyan yang dia pikir akan meratukan nya dan mertua dan ipar yang akan menyayangi nya, namun itu semua hanya angan karna mereka semua memandang dari harta.
Perutnya pun kram karna belum sarapan dan melakukan kerjaan yang begitu banyak dan tiba tiba Winda pun pingsan saat mengepel lantai.
Brukk
"Heh jangan drama ,aku tau kamu pura pura". Ujar putri yang lagi asyik nonton dan melihat Winda pingsan dihadapan nya.
"Ada apa sih kak". Ujar Riyan yang baru keluar dari kamar dan berencana ingin makan siang diluar.
"Tuh istrimu pingsan". Ujar putri acuh
"Win , Winda bangun ". Ujar Riyan sembari menepuk nepuk pipi Winda , tapi Winda tak kunjung bangun melihat wajah Winda yang pucat segera Riyan membawa nya ke puskesmas terdekat, setelah sampai dia segera menggendong istrinya ke dalam puskesmas tersebut.
"Dok tolong istri saya pingsan". Ujar Riyan yang langsung masuk keruang ugd.
"Sebentar pak saya periksa dulu". Ujar dokter itu.
"Maaf pak apa istrinya lagi hamil?". Ujar dokter itu.
"Iya dok istri saya hamil". Ujar Riyan
"Sebentar saya panggil kan dokter kandungan yang akan menangani istri bapak". Ujar dokter tersebut dan berlalu, tak lama datanglah dokter kandungan dan langsung memeriksa keadaan Winda.
"Pak bisa ikut saya sebentar". Ujar dokter kandungan tersebut.
"Baik dok".
"Begini pak istri anda kelelahan dan juga dehidrasi dan kurang asupan gizi, apa istri bapak melakukan pekerjaan yang berat?". Ujar dokter Ina selaku dokter kandungan di puskesmas tersebut.
"Hanya melakukan pekerjaan rumah biasa dok". Ujar Riyan
"Tolong kurangi aktivitas dirumah ya pak, istri bapak harus istirahat total untuk sementara waktu karna janin istri bapak lemah ,kalau terus dipaksakan bisa bisa kalian akan kehilangan calon anak kalian ". Ujar dokter Ina.
"Baik dok". Ujar Riyan
"Dan untuk asupan gizi, usahakan makan yang yang teratur dan juga banyak makan buah, serta air putih yang cukup ,dan minum juga susu ibu hamil ,agar nutrisi nya terpenuhi". Ujar dokter Ina dan Riyan hanya iya iya saja.