NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda Xavier

Istri Kecil Tuan Muda Xavier

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Aliansi Pernikahan / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Tamat
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: selenophile

Setelah kembali dari luar negeri, Keira Adelina Oliver terpaksa harus menikah dengan seorang pria asing untuk membantu perusahaan ayahnya yang diambang kebangkrutan.


Xavier Grayson Chester seorang pria tua berumur 34 tahun, dibuang oleh keluarganya setelah kecelakaan mobil yang dialaminya. Yang mana membuat kedua kakinya menjadi lumpuh. Dan sebagai imbalan atas kerja kerasnya, keluarganya mencarikannya seorang istri untuk menemaninya di pengasingan.


Dan bagaimana jika seorang wanita yang mirip dengan Keira muncul di tengah-tengah pernikahan mereka.

Apa hubungannya?


penasaran dengan ceritanya? yuk baca.


jangan lupa like and comment ya 🥰

ini karya ku yang pertama, jika ada kesalahan mohon maaf.

Terima kasih 🙏🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selenophile, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Apa semuanya sudah berkumpul ?" tanya Xavier sambil melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 00.15 malam.

Setelah sekian lama absen malam ini Xavier akan mengunjungi markas yang di mana semua anak buahnya berkumpul dan juga tempat pelaku itu disekap.

"Ya Tuan, semuanya sudah berkumpul," jawab David sopan.

Iris matanya yang berwarna coklat menatap arah depan dengan fokus, karena di sekeliling mereka adalah hutan yang sangat gelap. David harus mengemudikan mobilnya dengan hati-hati, jika salah saja mungkin mereka akan tersesat dan berujung dikepung oleh binatang buas yang berkeliaran.

Yah sebenarnya dia cukup mampu untuk mengalahkan seekor hewan buas sendiri. Tapi, melalui kaca spion matanya melirik tuan  yang tengah fokus menatap laptop di pangkuannya, dia takut tuannya akan berada dalam bahaya dengan kondisi kakinya yang "lumpuh".

Xavier bisa merasakan tatapan dari arah depan, namun dia terlalu malas untuk sekedar menanggapi. Matanya yang gelap seperti tinta hanya fokus pada laptop di pangkuannya tanpa merasa terganggu oleh tatapan dari asistennya.

Jari-jarinya yang lentik mengusap layar laptop yang menampilkan seorang wanita tengah tertidur pulas di ranjang besar. Tanpa sadar seulas senyum tipis muncul di sudut mulutnya. Matanya yang selalu tajam ketika melihat orang sedikit melembut saat melihat gadis kecil itu yang tertidur lelap.

"Dasar kucing kecil, bagaimana bisa kamu tertidur nyenyak saat suamimu tidak ada di sampingmu,"gumamnya rendah seraya tersenyum lembut saat melihat wajah polos istrinya yang menawan meskipun tanpa riasan.

Xavier sengaja memasang pemantauan di kamarnya untuk melihat bagaimana keadaan Keira saat dia tidak berada di sisi istri kecilnya. Tidak hanya di kamar, tapi di seluruh ruangan yang ada di villa itu kecuali kamar mandi.

Setelah menghabiskan waktu lama di perjalanan, akhirnya mereka telah sampai di depan gerbang rumah mewah itu. Salah seorang pengawal yang bertugas mengenali mobil tuannya dan segera membukakan gerbang untuk mereka.

David segera menjalankan mobilnya masuk ke halaman rumah, lalu memarkirkannya di garasi.

"Tuan kita sudah sampai."

Xavier menatap mansion mewah di depannya dengan mata menyipit, bibirnya yang tipis tersenyum sinis.

"Sudah berapa lama ya, aku tidak ke sini."

David segera keluar dari mobil dan membantu tuannya untuk duduk di kursi roda. Setelah itu, mereka berjalan masuk ke dalam rumah dan melihat pemandangan ruang tamu yang sangat kacau. Sofa dan meja yang sudah terjungkal terbalik, sampah makanan yang berserakan di mana-mana. Dan dua orang pemuda yang tengah bertarung di depan mereka.

Xavier yang melihat keadaan ruang tamu yang sangat kacau hanya memijat pelipisnya pusing. Matanya yang tajam dengan aura dingin, menatap dua orang di depannya yang tengah bertarung sengit.

Melihat mata bos seperti akan membunuh mereka berdua, David buru-buru menghentikan mereka. Bisa gawat jika bosnya marah.

"Kalian berdua, hentikan!"

Mendengar teriakan seseorang yang berani menghentikan mereka, Kenzo dan Felix secara bersamaan menoleh ke asal suara itu dengan tatapan membunuh.

"Beraninya kam…" sebelum kalimatnya selesai, Kenzo sudah disela oleh nada dingin yang sangat dikenalnya.

"Apa!" potong Xavier dingin.

"Bos!" teriak mereka terkejut saat melihat pria menakutkan itu ada di sini.

"Sial kenapa bos bisa ada di sini,"rutuk mereka.

"Kalian…bereskan semua ini dalam waktu 5 menit, jika tidak selesai siap-siap saja," ancamnya tersenyum misterius.

Mereka bergidik ngeri melihat senyum misterius bosnya, akan gawat jika bos sudah tersenyum seperti ini. Mereka buru-buru mengambil peralatan kebersihan, meski waktu 5 menit tidak cukup untuk membereskan kekacauan yang mereka buat, mereka tidak berani membantah dan dengan patuh menerima hukumannya.

"Baik Bos," jawab mereka pasrah.

"Di mana yang lainnya?"

"Mereka ada di ruangannya masing-masing Bos."

"Jika sudah beres, pergi ke ruangan saya."

Setelah mengucapkan itu, Xavier menekan tombol di kursi rodanya lalu bergerak menuju lift khusus untuk ke ruangannya.

Melihat bosnya sudah pergi, mereka menghela nafas lega.

"Huft…untung saja, ini semua gara-gara kau" tuduh Kenzo pada Felix.

"Lah kenapa jadi aku, noh si David gak bilang-bilang si bos akan datang,"dalih Felix tidak ingin disalahkan.

"Kenapa salah aku, kalian yang buat kekacauan nyalahin aku," ucap David sewot tak terima dengan tuduhan mereka dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Dasar David sialan!"

......................

Setelah ruang tamu beres kembali, akhirnya mereka berkumpul di ruangan bos mereka.

"Jadi Arthur bagaimana hasil interogasi?" tanya Xavier pada salah satu pria yang duduk di sofa di hadapannya.

"Jadi, pria yang menyuruhnya untuk menabrak mobilmu itu ciri-cirinya bertubuh besar dengan tato disekujur tubuhnya. Dia bilang, dia tidak tau wajahnya seperti apa karena saat menemuinya dia memakai topeng," jelas Arthur melaporkan hasil interogasinya.

"Tubuh besar dan tato disekujur tubuhnya ya…hm tidak salah lagi," ucapnya tersenyum licik.

"Kenzo kau sudah cari tahu informasi yang diberikan david ?"

"Sudah Bos semua informasinya sudah lengkap ada di sini." Kenzo memberikan flashdisk di tangannya pada Xavier.

"Kerja bagus."

"Tapi Bos, jika dalangnya sudah ketahuan bagaimana dengan pelaku yang kita sekap?" tanya Felix penasaran.

"Ya bunuhlah, memangnya mau diapain lagi. Mau dipelihara? Mau dibiarin kabur?" celetuk Arthur enteng.

"Enteng banget ngomongnya, kita itu manusia yang beradab yang taat pada hukum, kita tidak boleh sembarangan membunuh orang," ceramah Felix sangat dramatis.

"Berisik! kamu yang sering nyiksa orang sampai mati sok-sokan nyeramahin kita," cibir Kenzo.

"Itu dulu, sekarang saya sudah tobat," ucap Felix tak terima.

"Nyenyenye…." ejek Kenzo menjulurkan lidahnya.

"Kamu ngajak ribut mulu. Tuh Bos lihat, dia yang mulai duluan," adu Felix pada Xavier dengan wajah memelas.

"Cih dasar tukang ngadu," gumamnya pelan.

"Apa katamu!"

"Tukang ngadu."

Semua yang ada di sana sudah terbiasa dengan pertengkaran dua orang ini yang tidak pernah akur sampai kapan pun. Xavier yang tidak terbiasa memijat pelipisnya pusing.

"Diam kalian!" bentaknya marah.

Felix dan Kenzo langsung terdiam saat mendengar bentakan bosnya. Melihat mereka langsung tenang, Xavier menghela nafas panjang.

Memijat pelipisnya yang pusing, dia langsung memerintahkan Khenet yang pendiam.

"Khen lepaskan pelaku itu dan biarkan dia kabur, jika dia lolos dari hutan ini mungkin itu keberuntungannya. Tapi, jika dia mati itu nasibnya," ucapnya kejam seraya tersenyum miring.

"Baik Bos." Khenet langsung melaksanakan perintah tuannya.

"Lalu Bos bagaimana dengan dalangnya?" tanya Sean yang sedari tadi diam.

"Apa perlu aku jebloskan ke penjara." lanjutnya.

"Jangan dulu, biarkan saya yang mengurusnya."

"Oke kalau begitu."

"Bos kata David Bos udah nikah," celetuk Felix tiba-tiba.

Mereka serempak menatap Xavier meminta penjelasan. 

"Kapan aku ngomong Bos udah nikah," ujarnya geram lalu memukul belakang leher Felix.

"Akh…sakit gila!"

1
Trimulyati Trimountea
suami idaman
Ray
mematuk, kek ular ya? 😁
cetom😘😘
tapi tk torr
cetom😘😘
kok shaka torr
Reva Azriyanty
iya, bikin karakter kei itu boleh jadi wanita yg kuat dn ngak gmpng ditindas, tp bikin kei klo ngomong kesuami itu sopan dn jngn suka mengumpat, jd sebel dengernya.
anikbunda lala
lama2 kok ngeselin ya gayanya si kei
H
😂😂😂
Jamayah Tambi
Tahniah ceritanya.Sudah ku baca
Jamayah Tambi
Shaka nak horong ibunya sorang.Sedar diri lo/Tongue//Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
/Shy/
Jamayah Tambi
Belasah dulu baru serah pada polis/CoolGuy//Sob/
Jamayah Tambi
jgn tengok je.Tolong
Jamayah Tambi
Cari gara2 kamu.Klu didapati memunuh hukumanya berat/CoolGuy//Sob/
Jamayah Tambi
Macam2 halangan untuk bahagia
Jamayah Tambi
Apa lagi ni keira
Jamayah Tambi
Lambatla ayah2 kamu ni.Hembus saja
Jamayah Tambi
Mafia betul
Jamayah Tambi
Nak mati
Jamayah Tambi
Berani kau colek anak tentera
Jamayah Tambi
Orang tua tiada hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!