NovelToon NovelToon
Jodoh Berawal Dari Mimpi

Jodoh Berawal Dari Mimpi

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:396.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: Aisy Zahra

Reffan Satriya Bagaskara, CEO tampan yang memiliki segalanya untuk memikat wanita. Namun, sejak seorang gadis mengusik mimpinya hampir setiap hari membuat Reffan menjadikan gadis dalam mimpinya adalah tujuannya. Reffan sangat yakin dia akan menemukan gadis dalam mimpinya.
Tanpa diduga terjebak di dalam lift membuat Reffan bertemu dengan Safira Nadhifa Almaira. Reffan yang sangat bahagia sekaligus terkejut mendapati gadis dalam mimpinya hadir di depannyapun tak kuasa menahan lisannya,
“Safira…”
Tentu saja Safirapun terkejut namanya diucapkan oleh pria di depannya yang dia yakini tidak dikenalnya. Reffan yang mencari dan mengikuti keberadaan Safira di hotel miliknya harus melihat Bagas Aditama terang-terangan mendekati Safira.

Siapakah yang berhasil menjadikan Safira miliknya? Reffan yang suka memaksa atau Bagas yang selalu bertindak agresif?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pahlawan Datang

Wajahnya menyeringai memandang kain berwarna biru langit yang berhasil terlepas dari kepala pemiliknya. Sekarang pria itu sudah ingin melihat apa yang disembunyikan gadis itu di balik kain yang ditariknya paksa. Namun belum sempat kepalanya menoleh memindai sasarannya.

Bug! Hantaman yang sangat keras menghajar keningnya. Tubuh laki-laki brandalan itu ambruk seketika kepalanya terasa pening.

Lima menit yang lalu...

"Cepat Bayu, kenapa kamu berubah lelet begini." Reffan sungguh tak sabar menemukan Safira. Jantungnya memburu, perasaannya sangat tidak nyaman, dia sungguh takut terjadi sesuatu pada Safira.

"Tadi itu lampu merah pak. Saya tidak bisa menerobosnya."

"Bisa-bisanya kamu memikirkan lampu merah. Kamu tahu tak ada yang saya pikirkan selain Safira saat ini. Cepat!"

Bayu hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Percuma saja berbicara dengan bosnya saat ini, dia yang sedang waras harus mengalah bukan.

"Itu mobil Safira. Apa yang dia lakukan, ada laki-laki. Bayu berhenti."

"Apa tidak putar balik dulu."

"Berhenti saya bilang."

Reffan segera turun. Dan berlari menyeberangi jalan yang memisahkannya dengan Safira. Dia mengeram saat melihat tangan kotor itu menyentuh bagian belakang jilbab Safira. Tangannya mengepal, matanya menatap berang pria yang tinggal berjarak tiga meter darinya.

Bug! Hantaman yang sangat keras menghajar keningnya. Tubuh laki-laki brandalan itu ambruk seketika kepalanya terasa pening.

Reffan mengambil paksa kain yang digenggam pria brandalan. Langkahnya berputar netranya menatap gadis yang berjongkok di samping mobil, tangannya berusaha menutupi telinga dan sebagian rambutnya yang terburai. Reffan bisa melihat rambut hitamnya yang sebagian basah terkena keringat dan sebagian yang lain keluar dari bandana lebar yang dikenakannya. Tengkuk putih milik gadis di depannya sangat kontras dengan warna rambutnya, sangat indah namun Reffan justru memalingkan wajahnya. Hatinya berkata jika dia tak pantas mencuri lihat sesuatu yang belum saatnya dilihatnya.

"Cepat pakai!" Tangannya terulur di depan wajah Safira. Namun netranya memandang ke arah yang lain. Suaranya terdengar sangat menakutkan, siapapun yang mendengarnya akan tahu ada amarah yang terbakar di dalamnya.

Setelah tangan gemetar Safira meraihnya. Reffan membalikkan badannya, matanya masih penuh dengan amarah, tangannya terkepal memperlihatkan pembuluh darah yang menegang.

Bug! Hantaman keras kembali mendarat di wajah brandalan yang menarik jilbab Safira. Pria itu tak bisa membela diri di depan Reffan, wajahnya sudah menjadi sasaran kemarahan Reffan. Setelah tersungkur tangannya diinjak oleh Reffan.

"Beraninya tangan kotormu menyentuh Safira."

Pukulan Reffan terus bersarang di tubuh yang sudah tak punya daya untuk melawan. Kemudian Bayu datang menahan tubuh Reffan.

"Cukup Pak, jangan mengotori tangan anda." Ujar Bayu menenangkan Reffan.

Nafas Reffan terengah-engah, posisinya sudah menjauh dari brandalan kurang ajar itu. Namun saat Reffan menjauh justru Bayu memukul dan menendang laki-laki yang sudah tak berdaya.

"Brengsek! Bajingan! Pengecut! Beraninya dengan wanita. Ayo bangun!" Umpatan Bayu tak berhenti mengutuk pria yang dihajarnya. Bayu juga sangat marah melihat dua orang pria tak tahu malu menyerang Safira, calon istri bosnya. Bayu bergantian menghajar dua orang pria brandalan di dekatnya walaupun dua pria itu sudah tak punya kekuatan hanya untuk sekedar menegakkan kepala.

"Kau menahanku, tapi kenapa kau lebih gila dariku." Reffan tersenyum asimetris menatap asistennya yang menghajar dua pria pembuat onar.

Reffan menatap Safira yang sudah menggunakan kembali jilbabnya walaupun tak serapi biasanya. Jilbabnya nampak kusut, begitu juga dengan kemeja dan roknya dengan belahan selutut menampakkan celana di dalamnya. Wajah dengan netra memerah itu menunduk disangga lutut yang dipeluknya. Sangat jelas terlihat lebam di tangannya yang mungkin sebentar lagi akan membiru. Reffan mengepalkan tangannya melihat keadaan Safira. Pikirannya menebak-nebak apakah bagian tubuh yang lain juga memar.

"Masuk Safira, masuk ke mobilku." Masih sangat jelas terlihat ada amarah yang ditahan dalam suara Reffan.

Safira menggeleng. Seharusnya Safira tidak melakukan itu. Gelengan kepalanya justru memantik api amarah yang ditahan Reffan. Reffan jelas marah pada dua lelaki berandal yang mengusik gadisnya. Tetapi Reffan juga marah pada Safira, mengapa Safira sampai pulang malam dari tempat karaoke dan berakhir di tempat ini.

"Masuk Safira. Apa kamu pikir kamu adalah gadis kuat yang tidak punya kelemahan sehingga sangat berani pulang malam dan menghadapi preman sendirian. Darimana kamu? Bersenang-senang?" Suara Reffan meninggi sudah seperti bentakan.

Safira tertegun Reffan membentaknya. Matanya terasa panas. Jelas bukan begitu kejadiannya, Safira terpaksa mengahadapi preman itu agar bisa melarikan diri. 'Bersenang-senang' kata yang diucapkan Reffan seperti sebuah tuduhan yang menyakitkan. Entah karena keadaannya yang sekarang sehingga Safira lebih sensitif atau memang Reffan sengaja memilih kata-kata itu untuk menyindir Safira karena tidak suka mengetahui Safira keluar dari tempat karaoke hingga malam.

Safira terdiam tak bergerak sedikitpun hanya kelopak matanya yang mengerjap-ngerjap berusaha menahan aliran anak sungai yang ingin keluar dari sudut netranya.

"Bangun!" Bentak Reffan

Safira tetap diam. Sebenarnya Safira juga takut karena Reffan membentaknya dan menyalahkannya atas kejadian yang menimpanya. Mungkin memang Safira juga salah. Karena pulang malam dan tidak melewati jalan utama saja yang ramai. Tadinya Safira ingin cepat sampai di rumah sehingga melewati jalan pintas tanpa lampu lalu lintas yang pasti akan lebih cepat dan bebas macet. Safira juga tak tahu jika akan begini kejadiaannya. Safira sadar dia seorang perempuan yang punya banyak kelemahan karena tubuh seorang wanita adalah ukiran indah yang diinginkan laki-laki. Tapi Safira sudah berusaha menjaganya, menutup auratnya dengan baik tanpa memperlihatkan lekuk tubuhnya. Dirinya memang bersalah, seharusnya dia tidak pergi sendirian. Bukankah Islam juga mengajarkan agar wanita tidak pergi safar atau melakukan perjalanan sendirian. Tapi Safira hanya pergi di dalam kota saja dan dia biasa bepergian sendirian. Safira menyusun daftar kesalahannya sekaligus menjawab sendiri pembenaran versinya. Otaknya masih tidak terima dengan tuduhan Reffan padanya.

Reffan yang melihat Safira tak kunjung menuruti perintahnya seketika menunduk tangannya menarik lengan Safira. Ini adalah pertama kalinya Reffan menyentuh Safira. Kekesalannya melupakan perasaan Safira.

"Bangun!" Reffan menarik lengan Safira membuat tubuh Safira bereaksi mengikutinya. Reffan memaksa Safira bangun dan mengikuti, membukakan pintu belakang mobilnya lalu mendorong Safira masuk dan duduk di bangku belakang.

Safira mematung tak bisa menolak atau bereaksi apapun selain mengikuti tangan Reffan yang menariknya. Cengkraman tangan Reffan seperti sengatan listrik yang membuatnya membeku. Sebenarnya Reffan tak ingin ada yang melihat keadaan Safira saat ini bahkan asistennya. Itulah yang membuatnya berani menyentuh lengan Safira dan memaksanya masuk ke dalam mobil.

"Berikan kunci mobilmu!" Reffan masih berbicara dingin pada Safira. "Apa aku harus menggeledahmu?"

Safira segera tersadar. Laki-laki di depannya harus dituruti perintahnya. Safira tidak mampu membayangkan jika Reffan mengambil sendiri kunci mobil di saku roknya. Maka dua detik setelah perkataan Reffan, Safira sudah mengulurkan kunci mobilnya.

Setelah mendapatkan kunci mobilnya. Reffan menutup pintu mobilnya. Kemudian menghampiri Bayu yang sekarang sedang mengitari mobil Safira.

"Bannya kempes pak ada sayatan cukup besar di sana." Ucap Bayu saat menyadari kehadiran Reffan.

"Mereka sudah mengincar Safira. Kurang ajar! Kamu sudah menghubungi polisi?"

"Sudah pak."

"Tolong kamu urus mereka ya. Juga mobil Safira. Saya akan mengantar Safira." Reffan menyerahkan kunci mobil Safira pada Bayu.

"Baik pak. Pak Reffan akan mengantar Safira kemana?"

"Kenapa kamu ingin tahu hah? Dan satu lagi kenapa kamu menyebut nama saja pada Safira. Kamu lupa Safira calon istriku."

"Eh, maaf pak saya sampai tidak sadar. Mungkin kejadian ini membuat otak saya kurang sinkron." Bayu berubah kikuk, bagaimana bisa sejak tadi dia hanya menyebut Safira dengan nama saja. Biasanya dia akan menyebut Bu Safira kan. "Mati aku." desah Bayu di dalam hati karena melupakan Reffan yang pencemburu.

1
ione
Luar biasa
Budhiarty Sayekti
Kecewa
etihajar
bego s safira MH gretsn ko y goblok
etihajar
ngomong SM suami bukan diem sj oon
etihajar
salah senditi so kuat orang MH bilang udh punya suami trs berhenti kerja pinter y tp oon
Mei Mei
Luar biasa
etihajar
heh Safira ke ank ank kecil lebay dikit2 kabur orang MH denger dulu penjelasan reffan
etihajar
tp shafira jgn so kuat kmu trblslu dingin SM reffsn sifat nya,,jgn mntang punya bela diri
etihajar
reffan bnr2 serius bgtt y,,ad g sstunlg cowok model reffan Thor buat aq 🤣🤣
Saudah Hafifah
mngkin ketika membelai kulit tangan TDK bersentuhan yaa..Krn di lapisi kain mukenah nya...secara SDH punya wudhu kan jd batal bila kulitnya bersentuhan...
secara pasangan menikah itu halal tp BKN muhrim jd ttp membatalkan wudhu...
RJ 💜🐑
good😍😍😍❤❤
dheey
pengen nampol si virus. hih....
dheey
gercep ya fan...
dheey
pasal 1 boss selalu benar
pasal 2 boss salah, kembali ke pasal 1
wkwkwkwk
Cici w
reffan modus
Indrijati Saptarita
cerita bagus.... lanjuuuuuutt dg karya yg bagus lagiiii....
makasi yaa....
aisyzahra: sama2 kk. Terima kasih dukungannya..
total 1 replies
biby
akhirx tamat novel bagus konflikx jg normal2 saja tdk trlalu d buat2
sukses terus utk outhorx semangat selalu utk berkarya lbh baik lg
aisyzahra: terimakasih kakak dukungannya
total 1 replies
Syiffa Fadhilah
Alhamdulillah,,,happy ending.
next kisah anak² reffan lagi ya thor😁
aisyzahra: hehe... masih kecil2 anaknya 😅
total 1 replies
aisyzahra
Alhamdulillah tamat.
Terimakasih semua sudah mendukung dan membaca hingga akhir.
Sempetin nengok novel Jejak di Pipi Membekas di Hati ya 😉
Indrijati Saptarita
duuhhh koq pinsan safira nya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!