NovelToon NovelToon
CINTA BERKALANG KABUT

CINTA BERKALANG KABUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Hidup Aina seperti diselimuti kabut yang tebal saat menemukan kenyataan kalau Fatar, lelaki yang dicintainya selama 7 tahun ini meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Namun Fatar tak sendiri, ada seorang wanita bersamanya. Wanita tanpa identitas namun menggunakan anting-anting yang sama persis dengan yang diberikan Fatar padanya. Aina tak terima Fatar pergi tanpa penjelasan.
Sampai akhirnya, Bian muncul sebagai lelaki yang misterius. Yang mengejar Aina dengan sejuta pesonanya. Aina yang rapuh mencoba menerima Bian. Sampai akhirnya ia tahu siapa Bian yang sebenarnya. Aina menyesal karena Bian adalah penyebab hidupnya berada dalam kabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindukan Emir

Belum ada perubahan apapun pada kedua orang tua Aina pasca tiga hari selesai di operasi.

Aira sudah datang namun belum bisa ikut berjaga di rumah sakit karena kondisinya sendiri belum pulih benar.

Jika Aina bekerja, ada bibi Lina dan Sumiati yang menjaga orang tua Aina. Kakanya sendiri hanya datang setiap pagi namun pergi lagi setelah jam besuk selesai.

"Non, tadi ibunya tuan Emir datang. Ternyata orangnya sangat baik ya? Dia membawakan kue dan makanan. Dia pulang sudah sore juga. Bibi melihat kalau ibu Tita memanjatkan doa saat berdiri di dinding kaca. Wajahnya juga terlihat sedih." lapor bibi Lina saat Aina datang.

"Ibu mertuaku sangat baik, bi. Dia sering memasak untukku, mencuci pakaianku, bahkan membelikan aku pakaian saat aku akan kerja. Dia juga akan menghibur aku jika aku merasa sedih. Kata-katanya yang lembut justru mengingatkan aku pada mamaku. Kasih sayang dan perhatiannya memberikan aku kekuatan untuk menjalani kehidupan sebagai orang biasa."

Bibi Lina tersenyum. "Nona beruntung mendapatkan suami yang baik dan mertua yang baik pula..Oh ya non, apakah belum ada tanda nona hamil?"

Aina terkejut mendengar pertanyaan bibi Lina. Namun Aina tak mau bohong pada bibi Lina. " Aku menunda kehamilanku, bi."

"Kenapa?"

"Aku merasa belum siap hamil, bi. Kehamilan justru mengingatkan aku pada Fatar yang ingin menikah muda karena ingin menjadi ayah di usia muda."

"Tapi, apakah Emir setuju?"

Aina mengangkat bahunya. "Aku tak tahu, bi. Kami tak pernah membicarakan tentang anak. Mungkin Emir juga belum siap memiliki anak mengingat keadaan ekonomi kami."

"Mungkin dia segan bertanya pada nona. Namun dia keliatannya sebagai lelaki yang siap untuk menjadi ayah."

"Usia kak Emir sudah 28 tahun, bi. Dia memang dewasa dalam segala hal. Sangat pengertian dan selalu tahu bagaimana menghibur aku."

Lina memegang tangan Aina. "Non, bukanlah hati non untuknya. Bibi tahu bukan perkara yang mudah untuk melupakan tuan Fatar. Namun kalau non mau membuka hati, pasti nona akan cepat jatuh cinta pada lelaki baik itu."

Aina memandang jauh ke depan. Ia sebenarnya merasa ada yang hilang semenjak Emir tak ada. Kamarnya terasa sepi dan dingin. Aina sudah terbiasa tidur dengan pelukan hangat dari Emir.

Tak mungkin aku akan jatuh cinta secepat itu pada Emir sementara Fatar sudah menghancurkan hatiku. Tidak, aku mungkin hanya terpesona pada wajah tampannya. Pada kelembutannya. Namun hatiku tak mungkin bisa di miliki secepat ini.

Aina menatap ponselnya yang berdering. Ada panggilan dari Emir. Hatinya bergetar. Perlahan ia menggeser item warna hijau itu.

"Hallo......" sapa Aina. Ia berdiri dan perlahan menjauh dari bibi Lina yang memang sedang menatapnya.

"Ai, kamu di rumah sakit ya?"

"Iya."

"Bagaimana kabar papa dan mamamu?"

"Belum ada perubahan. Masih tetap sama."

"Kamu yang sabar ya, sayang? Tetap jaga kesehatan, jangan lupa makan. Kalau perlu minum vitamin."

"Iya, kak. Kakak juga di sana jaga kesehatan."

"Iya. Aku hanya merindukan kamu, Ai. Ingin rasanya pergi dari sini dan menemui kamu di sana."

"Sabar, kak. Masih 2 hari lagi."

"Rasanya seperti 2 tahun saja."

Aina tertawa. "Jangan gombal, kak."

"Ini isi hatiku, Ai."

"Nona dipanggil oleh dokter." panggil bibi Lina.

"Kak, aku tutup dulu ya, di panggil dokter." kata Aina sebelum ia mengakhiri percakapan diantara mereka. Aina pun berlari menuju ke ruangan ICCU.

"Ibumu sudah sadar. Dan dia mencarimu." kata dokter Vinsen.

Aina sangat senang. Ia menggunakan baju hijau, masker dan penutup kepala sebelum diijinkan masuk ke dalam.

"Mama....!" panggil Aina sambil memegang tangan mamanya. Wanita berusia 58 tahun itu yang masih terlihat sangat cantik tersenyum melihat putrinya.

"Selamat ulang tahun." kata Diana dengan suara yang sangat pelan.

"Terima kasih mama." Aina mencium punggung tangan mamanya.

"Kamu terlihat sangat lelah." Diana memegang pipi putrinya.

"Aku baik-baik saja, ma. Aku sangat senang mama akhirnya sadar. Mama istirahat ya. Supaya cepat pulih."

"Papamu?"

"Papa juga baik-baik saja."

Diana mengangguk. Ia tak tahu kalau suaminya berada tepat di sampingnya dan hanya ditutupi oleh kain pembatas ruangan.

"Aira?"

"Kakak juga ada di sini. Sebentar lagi dia pasti datang."

"Denis?"

"Denis baik-baik saja. Dia hanya merindukan Omanya. Karena itu mama cepat sehat ya?"

Diana mengangguk pelan. Aina mengecup dahi mamanya. "I love you, mom."

"Maafkan mama ya? Untuk semua ras sakit yang kamu alami karena Fatar."

"Mama, aku sudah melupakan semuanya. Memang tak mudah. Tapi Emir dan ibunya banyak membantuku."

"Dia lelaki yang baik?"

"Dia malaikat bagiku, ma. Mama tahu, aku sudah bisa memasak, mencuci pakaian sendiri bahkan membersihkan kamarku. Aku bahkan sudah bisa membuat kue karena ibunya Emir adalah pembuat kue di pasar. Sekarang aku sudah bekerja. Setiap hari ibunya Emir menyiapkan bekal untukku. Beliau bahkan membelikan baju untukku saat aku pertama kali bekerja."

Air mata Diana mengalir. "Ibu Tita menjadi ibu yang baik untukmu?"

"Ya. Dia memberikan aku kasih sayang yang berlimpah disaat aku merasa kehilangan semua kasih sayang dari orang yang aku kasihi."

"Allah memberkahi ibu Tita dengan berkat melimpah."

Aina membelai pipi mamanya. "Tidurlah, ma. Aku menemanimu."

************

Nyonya Diana sudah dipindahkan ke kamar perawatan biasa sedangkan tuan Sahrul masih belum sadar juga.

Diana menangis saat tahu kalau suaminya belum sadar.

Seperti biasa, sepulang kantor, Aina akan datang mengunjungi ibunya. Saat ia tiba, ibu Tita juga baru datang.

Mereka berbincang dengan akrabnya sampai akhirnya Emir datang.

Emir mendekat lalu mencium punggung tangan mertuanya. Awalnya Diana terlihat kaku. Namun Emir tetap menunjukan rasa hormatnya kepada sang mertua.

Malam ini, Aina pulang bersama suaminya ke rumah ibu Tita. Sementara ibu Tita mengatakan kalau dia akan tidur di rumah sakit menjaga ibunya Aina karena besok dia tak akan jualan.

Sesampai di rumah, baik Aina maupun Emir tak bisa membendung rasa rindu dan hasrat yang tertahankan setelah seminggu berpisah.

Begitu memasuki rumah, keduanya langsung saling mencurahkan kerinduan lewat ciuman yang panjang. Mereka bahkan tak butuh kamar untuk menikmati keintiman saat bercinta.

Sofa tua di ruang tamu menjadi saksi panasnya hubungan intim itu yang terjalin.

Aina akhirnya berbaring di dada Emir setelah mereka saling melampiaskan rasa rindu.

'Aku sangat merindukanmu, sayang. Rasanya ingin pergi dari sana setiap malam." kata Emir sambil mengusap rambut Aina.

"Masa sih?"

"Nggak percaya? Tanya sama teman-teman sekamar aku. Tiap ada kesempatan aku selalu mencium foto kamu di layar hp."

Aina terkekeh. "Aku juga kangen kakak. Rasanya sepi kalau kakak tak ada."

Emir terkejut mendengarnya. Ia memegang kepala Aina lalu bangun, meletakan Aina di pangkuannya dan menatap wajah gadis itu. "Kamu beneran kangen aku juga?"

Aina mengangguk.

"Kamu nggak bohong kan?"

Aina mengangguk lagi.

"Ah sayang...., aku tambah cinta sama kamu." Emir mencium bibir istrinya lagi.

"Kak, mau lagi?" tanya Aina saat melihat si Palo sudah bangun. Emir nyengir.

"Habis, kamu begitu cantik dan sempurna di mataku. Mana tahan melihat kamu masih polos begini. Apalagi saat kamu bilang kangen aku juga."

Aina memegang pipi Emir. "Besok nggak kerja?"

"Aku nanti masuk Senin sayang."

Aina tertawa menggoda lalu mengigit bibirnya. Jadilah mereka memadu kasih lagi.

**********

"Jadi si Sahrul itu belum mati?" tanya pria berpakaian hitam itu pada asistennya yang berkacamata.

"Iya, tuan. Dia hanya dinyatakan koma. Istrinya yang sudah siuman bahkan sudah dipindahkan ke kamar perawatan biasa."

"Brengsek !" Pria itu meninju meja yang ada di hadapannya.

Seorang perempuan masuk dengan gayanya yang elegan. "Aku sudah bosan menunggu seperti ini. Bukankah semua sudah masuk perangkap kita? Selesai kanlah semua agar aku bisa tidur dengan nyenyak." perempuan itu meneguk minumannya. "Aku bosan jika harus hidup seperti ini."

Pria berpakaian hitam itu tersenyum. "Sabarlah, nak. Segalanya pasti akan baik-baik saja."

**********

Siapakah mereka ?

1
gia nasgia
kak Hen msh dgn teka teki nya🤭semoga Aina tdk salah memilih Emir untuk menggantikan Fatar 🤔
Apriyanti
wah seru bgt ni,,teka teki nya Udaulai keluar dikit² ya Thor,, lanjut 🙏
siswati etty
rumit rumit makin pinisirin aja ....jangan lama2 up nya ya Thor
rinny santoso
aq suka cover barunya mami....
Enny Olivia: di ganti pihak NT
total 1 replies
rinny santoso
tuh kan mami suguhkan misteri lg... kenapa juga kakak nya fatar harus mucul.... duh kapan ya satu2 dr misteri ini dibongkar sm mami..... happy holiday mami
tintiin21
jgn" ibu Tita salah satu istri Erdogan Badem..🧐🧐🧐 dan apakah keinginan Emir mengajak Aina pergi keluar negeri utk menghindari semua kerumitan ini... 🤔🤔🤔
krn mgkn sbnrnya Hamid, Wilma dan Emir adlh saudara seayah...
Kinara Widya
atau jangan2 emir sendiri anak dari Erdogan dari istri yg lain...... ya ibu tita mungkin istrinya erdogan
Kinara Widya
apa jgn2 emir itu s Hamid...atau saudara kembar gitu
nonik
makiin tmbah penasaran aj ...siapa yg blas dendam disni???emirpun masih sangat misterius
Eka ELissa
smoga Emir bukn trmsuk orang yg mo skiti ai Mak.....
Eka ELissa
krna orang itu GK bisa di lihatnya dri luar ai biasa aj di luar BK malaikat TPI di dlm iblis pencabut nyawa...
smoga brharap Emir GK trmsuk dlm lingkaran orang jht yg mo ancurin kluarga kmu ai.....smoga....
Eka ELissa
knpa GK jujur ai laki2 itu suami ku Arya gtu dong ah ribet bgt....ikutan gmez aku
Eka ELissa
waduh Aira ma spa dong Mak ...ma Arya aja deh...jgn ma ai kn udh ada yg py Emir
gia nasgia
wow visualnya ok juga 🤭semoga yg terbaik untuk pernikahan Emir dan Aina😍🥰kalau ndak salah sepertinya Aira di ikuti dgn pria yg memakai kaca mata, apa Hamid yg belum move on ke Aira 🤔
Febriah Dwi
waduuw...kok aku ngerasa hamid tuh emir yaa..semoga saja gk yaa.kalau iyaa pasti bakalan kecewa si aina nya..
Hary Nengsih
cocok visual nya
tintiin21
knp mendakak Emir... 🤔🤔🤔 apa jgn" yg masih berkabut ini akan terkuak... 🧐🧐🧐
Eka ELissa
tim Emir dong kn udh nikah Arya ma Aira aj mungkin.....TPI pnsran pcar Aira dulu siapa.....smoga orang itu GK jahat kyk Tio ya.....yg mo bles dendam krna skit hati ma Aira.....Arya ma yg lain aj dong Mak ..jgn jdi duri dlm daging di prnikhn ai ma emir.......
Eka ELissa
TPI lok cinta ya hrus trima baik buruk nya Aira dong pak.,...msk kmu tega ank mu di siksa lhir bathin nya pak.....kmu BP nya atau musuh nya PK ko tega msukin Aira ke kndang buaya muara pak....pjbat ko klkuan preman pasar ...iuuuh..... memalukan....
ˢ⍣⃟ₛ 💜⃞⃟𝓛ᴷᵒᵏᵐᵒⁿ🅨🅞ⁿ🅖ˢ🅘h/D
keren² visualnya ..udh Aira jangan turutin papamu kebahagiaan mu ada di tanganmu sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!