Bangkitnya Pria Terhina

Waktu terus berjalan, tapi tidak untuk Ikram, karena sudah seminggu ini, Ikram mengurung diri di dalam rumah kontrakan itu seorang diri,

Dia benar-benar merasa terpukul atas apa yang istri nya lakukan terhadap diri nya dan juga rumah tangga nya, walau semua kenyataan sangat nyata terjadi di depan mata, tapi entah mengapa hati tetap menyangkal semua kenyataan itu, mengakibatkan Ikram berada di dalam lubang keterpurukan..

Ibu Aisyah yang melihat keadaan nya pun, sangat merasa sedih, sungguh berat cobaan yang Ikram jalani, sehingga menyebabkan Ikram stres berat, tapi ibu Aisyah selalu menyemangati Ikram, dan menyadarkan Ikram jika dia tidak lah sendiri, masih ada Cinta yang membutuhkan diri nya dan kasih sayang dari ayah nya.

"Ikram....., bangkit lah nak... kasihan anak mu Cinta, dia sangat rindu dengan perhatian dan kasih sayang dari mu nak.. ucap Ibu Aisyah menangis

" Hiks.. hiks... sungguh malang nasib kamu Ikram, betapa tega kamu Wulan, menghancurkan hidup pria yang tidak berdosa ini"

"Ibuk...,jangan menangis di depan bang Ikram..nanti dia semakin merasa terpuruk bu.." ucap Winda mengingat kan

" Nak..., makan lah agar kamu selalu sehat, Ibu sudah memasak makanan yang lezat, ibu pulang dulu ya,nanti ibu kembali lagi " ucap nya sambil menaruh piring berisi nasi dan lauk

Setelah itu, mereka pun mulai keluar dari rumah kontrakan Ikram,

Sejujurnya Ikram masih lah sadar dan dapat mengerti dengan yang ibu Aisyah katakan, tapi entah mengapa, dia sangat merasa berat jika harus menjawab dan berbicara.. karena jiwa nya masih terguncang dengan kenyataan yang terjadi.

Ikram melihat amplop berwarna coklat di samping tubuh nya, yang di kirim oleh kurir kemarin sore, dia memegang dan langsung membuka isi nya, sudah berkali kali dia membaca surat tersebut, agar Ikram bisa sadar dan meyakini jika saat ini Wulan bukan lagi milik nya..

"Terasa sangat sakit... bagaimana bisa selesai di pengadilan, tampa ada nya tanda tangan dari ku... ternyata bukan hanya Wulan yang gila uang, tapi semua nya memang uang yang berbicara" tertawa putus asa

"Aku ingin sekali melupakan kejadian ini, tapi hati ku benar benar belum sanggup, maafin ayah Cinta... tolong beri ayah waktu sedikit lagi.. " ucap Ikram sedih

Sore hari pun menjelang, tapi Ikram masih betah duduk di atas tikar usang itu, sambil menyenderkan tubuh nya di dinding kamar, stres berat memang bisa terjadi dengan siapa saja, apa lagi untuk orang yang mengalami beban yang sangat berat seperti Ikram, jika tidak bisa bangkit dari keterpurukan yang dia alami, di yakini akan menggangu mental jiwa nya,

Dan itu lah yang sangat ibu Aisyah takut kan, saat ini ibu Aisyah sedang berbicara dengan 2 orang teman Ikram, yaitu bang Anton dan Tio, ibu Aisyah memohon kepada mereka berdua agar bisa membantu Ikram untuk bangkit kembali

"Tolong ajak dia berbicara nak... ibu sangat takut dengan ke adaan nya itu dia selalu diam dan tiba-tiba menangis lalu marah, dia merasa sangat terpuruk saat ini.. " ucap Ibu menangis

"Baiklah buk..., kami akan berusaha untuk membangkitkan Ikram kembali, apa kami boleh masuk sekarang buk..? " tanya Tio

" Iya silahkan nak..."

Dan mereka pun langsung masuk ke dalam rumah kontrakan Ikram

Saat tiba di dalam, Anton dan Tio diam membeku melihat ke adaan Ikram yang sangat kacau, tampa terasa, air mata itu mengalir di kedua pipi mereka

"Aku gak nyangka..., dia yang terlihat kuat dan tangguh ternyata bisa jadi seperti ini.." ucap Tio berbalik wajah

"Sungguh malang nasib mu kawan..bahkan lebih tragis dari yang aku alami dahulu" ucap bang Anton

Dan mereka langsung mendekati Ikram, dan berjongkok di depan Ikram ...

"Apa kabar mu bro...? "

Tanya Tio memegang pundak Ikram, tapi dia masih diam dengan tatapan nya yang kosong

"Ikram...apa kau tidak mengenali aku lagi..? kenapa kau jadi lemah seperti ini? kau benar-benar bukan Ikram yang aku kenal.."

"Ya..., kau sangat lemah Ikram...kau seperti banci yang bisa nya hanya menangis dan meratapi nasib, aku yakin jika mantan istri mu dan selingkuhan nya tahu jika kau hancur seperti ini, pasti mereka akan menertawakan mu habis habisan.... " ucap Anton kesal

Dan Ikram yang mendengar perkataan Anton itu pun, mulai menatap tajam ke wajah Anton

"Apa....??? kenapa kau menatap ku begitu..? bukan kah kau itu memang sangat lemah dan banci..percuma kau mempunyai wajah sangar dan badan tegap ber otot, sangat tidak pantas antara fisik dan jiwa mu yang ternyata sangat lah lemah... cih.... kau benar-benar membuat ku muak Ikram.." ucap Anton berdiri

Ikram yang mendengar hinaan dari teman nya itu mulai sadar dan langsung berdiri mencengkram baju Anton dengan wajah memerah

"Tutup mulut mu itu brengsek... jangan kau hina aku lagi, sudah cukup selama ini aku dapat hinaan dari mereka semua, aku tidak akan membiarkan siapa pun menghina ku lagi, aku bersumpah..." teriak Ikram marah

"Aku tidak percaya...,dengan ucapan mu, kau itu lemah, tidak punya harga diri, seharusnya jika kau memang tidak mau dihina kau melawan mereka semua, tapi apa yang kau lakukan, kau hanya bisa menjadi pria stres yang duduk termenung meratapi nasib, apa itu bisa di sebut pria kuat...omong kosong Ikram... " teriak Anton tak mau kalah

"Bangsat kau Anton...."

Bukkk..........

Ikram menumbuk wajah Anton,dengan sangat kuat, membuat bibir nya pecah mengeluarkan darah

"Cih....., kenapa kau menghajar ku..? seharus nya kau menghajar pria yang sudah merebut istri mu itu sialan..oh... aku tau kau mana berani melakukan itu kepada nya, karena dia lebih kaya dan lebih dari segala nya, tidak seperti mu, yang hanya sampah busuk yang tak bernilai sedikit pun " ucap nya tertawa

"Apa kau mau aku bunuh sekarang juga.." ucap Ikram marah

" Silahkan saja...., dengan begitu kau akan menjadi pria pengecut selama nya..., jika kau mampu, bangkit lah sekarang juga sebelum semua terlambat.., benahi hidup mu yang miskin itu, buktikan kepada semua musuh mu jika kau bisa berhasil melebihi mereka...aku menantang mu Ikram.... " teriak Anton

"Ayo bangun Ikram, sadarlah jika kau sudah merugikan diri mu sendiri, ingat kau masih mempunyai tanggung jawab terhadap putri kecil mu, apa kau mau dia terlantar tampa orang tua..kami janji akan membantu mu kawan..., bangkit lah Ikram aku yakin kau bisa.." ucap Tio menangis

Sungguh, mereka sangat terluka melihat ke adaan Ikram yang benar-benar terpuruk, teman seperjuangan nya dalam mencari nafkah, yang rela ber panas panasan demi menafkahi istri dan anak nya, dan sekarang di hianati dengan sangat kejam,....

Kecurigaan Anton terjawab sudah, karena sudah 2 minggu lebih Ikram tak masuk kerja, dan itu lah yang membuat dia penasaran dan langsung mengajak Tio mendatangi rumah Ikram.....