NovelToon NovelToon
Cinta Telah Berpaling

Cinta Telah Berpaling

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:128.1k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Follow IG : base_author

Membaktikan kehidupannya untuk imamnya, peran yang dilakoni Thalia Ruth selama 4 tahun menjalani hidup berumah tangga dengan Andre Miles, suaminya. Di tinggallkan kedua orang tuanya karena kecelakaan menjadikan Thalia yang yatim piatu sepenuhnya menggantungkan hidupnya pada Andre dengan kepercayaan yang tanpa batas. Bagaimana Thalia menjalani kehidupannya setelah Andre mencampakkannya setelah memperoleh semua yang diinginkan?? bahkan ibu mertua pun mendukung semua perbuatan suaminya yang ternyata sudah direncanakan sejak lama.
Menjadi lemah karena dikhianati atau bangkit melawan suaminya... manakah yang dipilih Thalia?
Siapkan tisu dan alat tempur sebelum membaca 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 26

"Kenapa? tidak terima?" tanya Thalia datar "tapi, itu kenyataannya suamiku sayang. Merebut, lalu merelakan kehormatannya untuk dinikmati pria beristri sepertimu, apa bisa di sebut dengan wanita baik-baik?" Netranya menyipit, tersenyum menantang, hingga suaminya tak bisa berkata apapun untuk menjawab pertanyaannya.

Thalia yang dikenal lemah lembut dan sabar kini telah berubah sangat drastis. Ya, keadaan yang telah membuatnya berubah. Thalia tidak ingin terlihat lemah, apalagi di depan orang-orang seperti suami dan ibu mertuanya yang sudah menorehkan luka teramat dalam. Berdiri sendiri untuk menghadapi mereka, ia harus terlihat kuat.

Merasakan darahnya mendidih dengan amarah yang memuncak, Andre mengangkat tangannya. "KAMU!!"

PLAK..

Tamparan itu terlalu keras hingga Thalia limbung ke belakang nyaris jatuh, andai tidak ada sofa di belakangnya. Thalia berdiri tegak bahkan ia mendongakkan kepala mengabaikan rasa nyeri dan panas di sekitar pipi kanannya.

Ibu Nita dan Mona tersenyum lebar, menyaksikan Andre menampar Thalia, seperti tontonan yang mengasyikkan untuk mereka. Apalagi Mona, ia melambung dengan tindakan Andre yang membelanya.

Thalia tertawa, "astaga..." Thalia maju beberapa langkah, berhenti di depan Andre. "Ternyata selain licik, suamiku ini juga seorang... " Jeda Thalia memajukkan wajahnya. "Pengecut." Bisik Thalia di dekat bibir Andre, kemudian tertawa seraya memundurkan wajahnya.

Napas dibuang Thalia dari mulutnya. "Tidak ada sebutan yang lebih pantas bagi seorang pria yang berani memukul seorang wanita, selain pengecut." ucap Thalia penuh penekanan sambil menatap mertuanya. "Aku benar kan, Mama?" tanya Thalia mengalihkan perhatiannya dari Andre.

Wajah Andre merah padam. Tarikan napasnya terengah, terlihat jelas jika dia sedang menahan amarahnya.

"Pria yang baik tidak akan melakukan hal itu," ujar Thalia lagi. "Oh ya Tuhan..." Thalia menjeda kalimatnya seraya tersenyum, "aku lupa, jika suamiku ini bukan seorang pria yang baik." tandas Thalia dengan enteng dengan tatapan yang tajam.

Gigi Andre gemeretak, "kamu sudah melewati batasanmu, Thalia!" geram Andre memegang erat tangan Thalia.

"Batasan katamu?" ulang Thalia disertai ringisan kecil. "Lebih baik kamu berkaca sebelum mengatakan kalimat itu kepadaku!" balas Thalia tanpa gentar

"Diam!!" bentak Andre murka.

Baik Bu Nita maupun Mona hanya menyaksikan pertengkaran sepasang suami istri itu, tidak ada niat untuk melerai. Bahkan mereka terlihat sangat menikmati.

"Kamu yang harus diam... Pengecut!!" Lantang Thalia. Sorot matanya tajam, dan tidak ada rasa takut sama sekali.

Andre semakin naik pitam, "Ikut denganku!" Andre menarik kencang tangan Thalia hingga tubuh wanita itu tertarik, mengikuti langkah Andre.

"Lepaskan tanganmu, brengsek!" pekik Thalia memberontak.

Andre menaiki undakan tangga, tidak menghiraukan pukulan-pukulan Thalia di atas tangannya. Sampai di lantai atas, Andre menghempaskan tubuh Thalia, masuk ke kamar mereka

Brak..

Tubuh kecil Thalia terhempas, perutnya membentur sisi meja, sehingga menimbulkan guncangan yang membuat barang-barang di atas meja berjatuhan.

"Akh.." Thalia meringis lalu terjatuh sambil memegang perutnya. Ia diam, meringkuk, merasakan sakit luar biasa akibat benturan tadi.

"Itu akibatnya karena kamu sudah melawanku!! jika kamu mengulanginya lagi, aku tidak akan segan menghukummu lebih dari ini. Camkan itu!!" Dengan emosi yang masih menguasai dirinya, Andre menutup pintu dengan sangat keras, dan mengunci Thalia di dalam kamar. Segera pria itu turun, bergabung dengan Ibunya dan Mona yang berada di ruang makan.

"Lusa kita menikah, " Andre berujar, sambil duduk di kursi. Ia mengangkat gelas yang berisikan air, lalu meneguknya hingga tandas.

Mona yang tidak mengetahui rencana Andre, terkesiap meski tak bisa dipungkiri, perasaanya tengah berbunga-bunga. "Kamu, sungguh ingin menikahiku, Mas?"

Andre tersenyum tipis, "iya, Sayang, " balas Andre, meraih tangan Mona yang berada di atas meja. "Aku akan menikahimu. Tapi... "

"Tapi apa sayang?" tanya Mona merasa cemas. Senyuman indahnya berangsur, menghilang dari wajahnya.

"Tidak ada party. Kamu tidak masalah kan?"

"Astaga, aku pikir apa, " Mona tersenyum lega "Tentu saja tidak masalah, Sayang. " Balas Mona, maniknya berbinar sangat indah bak permata. "Aku hanya ingin selalu bersamamu." Lanjut wanita blasteran Indonesia-Thailand itu.

"Terimakasih, Sayang." Andre menarik tangan Mona, lalu menghadiahi kecupan di punggung tangan Mona.

"Ekhem, " Bu Nita berdeham. "Aduh... Kalian so sweet sekali, Mama berasa jadi obat nyamuk disini." Bu Nita, Andre, dan Mona tertawa bersama. "Bagaimana jika habis makan siang kita ke butik, membeli kebaya lalu mampir ke salon." Ajak Bu Nita yang diangguki Mona.

"Iya, Ma... aku setuju." Balas Mona sumringah. "Kamu ikut kita pergi kan, Mas?"

"Maaf sayang, aku ada pekerjaan yang harus dikerjakan. Kamu pergi berdua dengan Mama ya. Pilih model kebaya yang kamu suka dan bersenang-senanglah bersama Mama." Mona mengangguk, patuh. "Oia, mengenai pekerjaan... mulai besok kamu tidak perlu bekerja lagi. Kamu di rumah saja, temenin Mama."

"Baiklah, Mas. Kalau itu sudah menjadi keputusan kamu, aku bisa apa selain menuruti kemauanmu." ujar Mona patuh

Setelah Mona dan Ibunya pergi, Andre berada di ruang kerja menyelesaikan pekerjaannya. Sejak Mona cuti beberapa hari, pekerjaan di kantor menumpuk.

Andre fokus pada berkas-berkasnya, membaca dengan teliti hingga pintu ruangan kerja terbuka. Tita masuk membawa kopi yang dipesan Andre.

Tita berdiri di dekat pintu. Tertegun, memandangi wajah Andre yang terlihat serius, membuat jantung Tita berdebar tidak terkendali dan memuji ketampanan pria itu di dalam hatinya.

"Eh Tita.. " sebut Andre ketika menyadari kehadiran Tita di dalam ruangan yang sama dengannya. Andre meletakkan pulpen di meja, menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. "Masuklah."

Mendengar suara Andre membuat Tita tersadar. Gadis itu menutup pintu lalu meneruskan langkahnya, menghampiri Andre. "Kopinya, Mas." Tita meletakkan kopi panas itu di meja.

"Terimakasih, Tita." Andre tersenyum lembut, Tita jadi merasa kikuk dan nervous. "Maaf ya, aku terlalu fokus sampe tidak sadar, jika kamu sudah disini."

"Tidak apa-apa, Mas." Tita tak langsung beranjak, ia berdiri di dekat Andre, tertunduk.

"Kenapa kamu menunduk? angkat wajahmu!" perintah Andre.

Tita menautkan tangannya, seraya menggigit bibir bawahnya. "Anu.. " Tita pelan-pelan mengangkat wajahnya hingga ia bisa melihat sepenuhnya wajah Andre, "Aku boleh bertanya, Mas?" ucap Tita ragu

"Katakan?" desak Andre mengetuk meja dengan jemarinya menunggu pertanyaan Tita.

"Apa benar Mas Andre, akan menikahi wanita itu? maksud saya.. Nona Mona."

"Kamu mendengarnya?" Tita mengangguk cepat. "Iya, aku akan menikahi Mona."

Tidak sadar, air matanya meluruh dan Andre melihatnya. Andre segera berdiri, mengusap wajah Tita. "Kanapa kamu menangis?" Andre bertanya seolah tidak mengerti. Padahal tidak begitu kenyataannya. Sebagai seorang pria dewasa, ia sangat peka. Andre sangat tau jika Tita menaruh hati kepadanya.

"A-aku... Aku menyukaimu, Mas.. "

1
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
belum sj. tunggu sampai Tita ngeuhh.
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
sedalam sumur bor
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Tita fitting baju juga kh?🤔
¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
masih sweet"nya Mona Andre
Primavera
Seruuu bangeet ceritanyaa,aku suka aku suka😍😍🥰🥰
Bundanya Pandu Pharamadina
Tita ternyata punya dendam dgn Mono
Primavera
wkwkwk...tp itu tempat pertama kmu bertemu,pasti jd tempat kenangan kang martabak
Primavera
hooh bener bgt dok
Primavera
Adiknya Thalia kah?
Jadi penasaran,Siapakah Thalia sebenarnyaa...
Primavera
Ibu angkatnya kah??
Primavera
Jelouus donk Sisca😄😄
Primavera
hooh bener banget...aku setuju aka thor
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
ingin ku tertawa lama Wkwkw 😂😂😂😂😂😂😂
akhirnya kejadian yang di alami oleh thalia dulu,di alami oleh Mona sekarang ☺️☺️😆😆😆
karma is real🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️🏃🏻‍♂️
Primavera
Diiih amit2 deh
Primavera
hati2 Tita...jgn sampe bibir indahmu ternodai oleh c Andre
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
mungkin berawal dari sini lah, tita menyimpan dendam kepada Mona...
m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ
banyak orang berbuat jahat dan keterlaluan... tapi dia lupa untuk berkaca sendiri apa kabar tuh,kelakuan juga busuk ko masih mencari pembelaan😏😏😏😏
Primavera
pngeeen nyosoor az nih buaya🤦‍♀️
m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ
nah kan... Andre mala lihat Mona nampar Tita🤣🤣🤣eee bu'Nita juga dengar keributan mereka...


😎😎😎g ada guna juga kau menangis Mon... Andre dah g peduli sama u loh🤭🤭🤭
Primavera
hooh dusta dusta n dusta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!