Warning!!!!!!!!
ini adalah novel yang sangat menguras emosi bagi yang tahan silahkan di lanjut kalau yang tidak yah, di skip aja
kalo mental baja sih aku yakin dia baca!!
Tak bisa memberikan anak adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi seorang wanita. Hal itu bisa meruntuhkan hubungan baik yang sudah tertata rapi dalam sebuah ikatan pernikahan. Dia adalah Rika, wanita yang berhayal setinggi langit namun yang di dapatkannya tak sesuai ekspektasi.
Dirinya mandul? entahlah, selama ini Rika merasa baik-baik saja. lalu kenapa sampai sekarang ini iya masih belum punya anak?
Mungkin ada yang salah.
Yukk!! ikuti kisahnya dalam menemukan kebenaran.
Kebenaran harus diketahui bukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrena Rhafani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Untuk mengusir kebosanan, Rika memainkan ponselnya. Iya membuka sebuah aplikasi yang bernamakan Tiktok. Di sana iya akan mendapatkan video lucu dan menarik.
Hal itu pasti akan mengusir kejenuhannya.
"Hy sayang, apa kau merindukanku?" Bunyi pesan WhatsApp menghentikan aktivitas Rika di aplikasi kesukaan semua orang itu.
Segera iya membuka dan melihat siapa pengirimnya. Reyhan, itulah yang tertulis di sana.
Rika tersenyum setelah membaca nama sang pengirim. Dengan cepat iya pun membalas.
"Kenapa baru muncul? Dari mana saja?"
"Aku baru selesai dengan pekerjaan payahku ini. Apa kau merindukan kenangan indah di pondok roboh itu?" Kirim Reyhan dengan emoticon tawa di akhir kalimatnya.
"Dasar cabul,"balas Rika dengan penuh tawa. Tak lupa juga iya sertakan stiker tak suka di ujung katanya.
Kata pondok reot meningkatkan dirinya pada kenangan indah malam itu di tepi hutan seminggu yang lalu.
Setelah berganti pakaian, iya memutuskan untuk tidur dan kembali beristirahat. Siapa yang menduga hujan lebat kembali mengguyur keduanya. Api unggun yang telah dinyalakan Reyhan waktu itu, padam seketika. Mereka tak bisa tidur karena hawa dingin yang menyelimuti. Tapi berkat hujan lebat dan keterpaksaan berteduh di gubuk reot itulah yang menyebabkan Reyhan mengungkapkan perasaannya.
"Aku menginginkanmu Rika, jadilah wanitaku."
Mengingat bahwa dirinya telah memiliki suami, Rika awalnya menolak. Namun karena rasa perih dan sakit hati yang telah diberikan Dion terhadap dirinya, Rika akhirnya menerima sosok pria itu.
Disitulah keduanya mulai menjalin hubungan sampai sekarang ini.
Pondok roboh itu akibat ketangkasan Reyhan dalam bermain.
"Hahahhah ...!" Rika kembali tertawa mengingat bagaimana cara Reyhan menghangatkannya sampai pagi. Sentuhan-sentuhan itu terasa sangat nyaman dan nikmat. Semuanya terasa sangat indah Sampai- sampai iya lupa bahwa ada goresan luka di dalam hatinya.
"Tersenyum begitu, pasti sedang memikirkanku."
Bisik Reyhan yang tiba-tiba muncul.
Rika tentu saja terkejut melihat pria yang barusan dipikirkannya kini ada tepat di hadapannya.
"Reyhan! Apa yang kau lakukan di sini? Sejak kapan ...??"
"Wanitaku ini sedang merindukanku, Sudah seharusnya aku datang." Cakapnya dengan menarik tangan Rika lalu duduk di kursi sofa.
"Siapa yang kau maksud? Aku ... Aku sama sekali tak merindukanmu." Elak Rika dengan wajah merah meronanya.
"Kau sama sekali tak pandai dalam berbong. Jangan memaksakan diri." Ucap Reyhan disertai kecupan manisnya.
Rika kini duduk tepat di pangkuan Bos besar itu. keduanya tampak menikmati dan memaduh kasih bersama. Entah sejak kapan iya mulai menerima dan merasa nyaman dengan adanya Reyhan di dekapannya.
Yang pasti, kehadiran pria itu membuat dirinya merasa aman dan damai. Reyhan dapat mengusir rasa kesepian yang selama ini Rika rasakan semenjak suaminya dion menikah lagi dengan perempuan lain.
Tak menunggu lagi, Reyhan langsung membalik tubuh wanita itu lalu menindihnya.
"Apa yang kau lakukan? Seseorang akan melihat kita."kata Rika bersuara pelan. Iya tampak sedikit panik dengan nafas tak karuannya.
"Pekerjamu itu sudah kupulangkan semua. Mereka tak akan kembali."
Kata Reyhan yang mulai menggelut tubuh wanita yang berada di bawahnya.
Tanpa sepatah kata lagi, iya pun melayangkan sentuhan mulutnya dengan sangat lembut kepada kedua bibir merah merona wanita itu.
Dia menghisap habis cairan salifa yang baginya terasa sangat manis itu. Lidah lincahnya juga iya mainkan di dalam sana. Reyhan masih sang perjaka tetapi keterampilan mengenakkan wanita sangatlah luar biasa.
Sentuhan itu sangatlah nyaman, Rika tentu saja membalasnya.
Salah satu tangannya kini mulai menjalar dan meremas rambut yang tadinya tersisir rapi. Tangan satunya lagi dengan penuh gairah mulai masuk dan meraba otot-otot kekar itu. Sungguh nikmat yang tiada tara.
Setelah puas bermain di bibir basah itu. Kini saatnya Reyhan turun mengelilingi leher jenjang Rika dengan kecupan yang tak terlewat. Menyimpan bekas di sana, jangan sampai iya lakukan. Atau orang-orang akan tahu.
"Ahhh ..." Desah Rika dengan suara kecilnya.
"Aku ingin menjadi bayi rakus. Bisakah kau mewujudkannya?"bisik Reyhan dengan nafas yang menggebu.
Belum sempat Rika mengangguk tanda setuju, keganasan Reyhan langsung meluap begitu saja.
"Slakkk ...!!" Dres yang dipakai Rika pun dikoyaknya. Dengan penuh kekuatan, iya juga merobek setelan jas yang masih membalut tubuhnya.
Tanpa menunggu lagi, langsung saja iya melunak habis dua buah gunung yang tampak menonjol itu. Batu permata kecil yang terletak di atasnya iya isap dengan penuh semangat.
Tak sampai di situ saja, Perlahan iya masukkan tangannya ke dalam kain tipis yang masih menutupi lembah keindahan yang tampak sudah becek itu. Reyhan bisa merasakan rambut halus yang tumbuh di pinggiran kawah itu.
Tak puas dengan pekerjaan jari-jemarinya,
Langsung saja iya menghisapnya dengan menggunakan kedua bibirnya. Lidahnya kembali bermain dengan cairan putih yang sudah keluar sedari tadi.
Rika memejamkan mata dengan ekspresi tak kuasanya. Iya hanya bisah menikmati apa yang Reyhan lakukan pada tubuhnya.
"Pelan sedikit Reyhan, Kau terlalu bersemangat."
"Karena kita sudah lama tak bertemu, maka kecepatan penuh akan kuberikan untukmu." Bisiknya dengan sunyum menggoda.
Sebuah pusaka panjang yang sedari tadi meronta-ronta pun dikeluarkan Reyhan. Pusaka berotot dengan urat yang sedikit keluar itu pun dimasukkan Reyhan ke dalam sangkar milik Rika. Disitulah kekuatan keduanya diperadu.
Hanya bunyi kursi sofa dan suara ******* Rika yang terdengar menggema di ruangan itu sekarang ini.
"Aku mencintaimu Rika, aku mencintaimu. Kau adalah milikku. Tidak ada yang bisa merampas dirimu dari hidupku."bisik Reyhan ditelingan merah itu.
Iya kembali menatap wanita di bawahnya itu dengan penuh kasih sayang. Tampaknya seorang pengusaha sukses ini kini memang benar-benar jatuh cinta kepada istri orang lain itu. Iya bahkan tak peduli dengan status Rika itu yang sekarang ini.
Rika hanya Diam membisu tanpa menjawab ungkapan cinta pria di atasnya.
Iya sendiri bahkan bingung dengan apa harus diucapkannya sekarang ini.
****
Suasa kembali normal. Dres baru kini tampak melekat di keduanya. Rika memakai gaun dari tokonya sedangkan Reyhan memakai setelan jas yang dikirimkan Randy barusan.
"Reyhan, ada yang ingin kutanyakan." kata Rika memulai obrolan. Iya kini meletakkan beberapa alat rias yang barusan iya kenakan di wajahnya.
Reyhan menaruh ponselnya lalu menyeruput secangkir kopi yang ada di hadapannya.
"Ada apa? Apa kau menginginkan ronde kedua sekarang ini."tawar Reyhan lagi dengan senyuman anehnya.
Rika memutar mata malas. Ternyata pikiran mesum pria di sampingnya itu masih tertanam subur. Bukankan tadi itu harusnya sudah cukup puas.
" Oh ayolah, aku serius."
"Aku juga serius, kekuatan kudaku juga masih full."tambahnya merayu.
Rika berbicara langsung ke intinya saja. Jika meladeni perkataan Reyhan itu takutnya iya akan kembali dilahap untuk kedua kalinya.
"Bisakah kau mengembalikan Sorayagroup pada ayahku?"
"Calon ayah mertua? Tentu saja, jika itu yang kau inginkan."
"Ayolah, jangan bercanda lagi."
"Aku tak bercanda, seluruh dunia ini juga akan kuberikan untukmu."ungkap Reyhan dengan keseriusan di wajahnya.
Rika hanya bisa terdiam mendengar itu. Oh apa lagi yang Mesti iya katakan? mungkin jika ada yang bisa mengubah dunia ini dalam sekejap mata, maka Reyhan lah orangnya.
.......... happy reading....... like and vote, komen juga yah