seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. menata rumah baru
Amelia juga mengeluarkan berbagai barang dari zaman modern, dari dalam ruang dimensinya. Ia mengeluarkan spring bed tiga buah, sofa, alat-alat dapur sekaligus bahan-bahan masak, alat-alat mandi, dan sebagainya.
Setelah itu mereka mulai menatanya di dalam rumah. Sebelum nya juga, Amelia telah menjelaskan kepada keduanya mengenai barang-barang itu. Tentu ia tidak mengatakan yang sebenarnya. Cukup lama, mereka melakukan penataan untuk rumah baru itu. Akhirnya selesai juga. Mereka semua, melempar tubuh mereka di atas sofa yang empuk dan langsung membuat keduanya terkejut.
"Hah !!! Kursi apa ini, kenapa sangat nyaman..." Ujar mereka. Dengan suara yang dibuat melow di akhir.
"Benar, ini sangat nyaman. Nona, anda benar-benar menemukan harta Karun yang tak ternilai harganya."" Timpal Sisil sambil memejamkan matanya. Ia sepertinya menikmati tempat duduk yang empuk itu. Sementara Amelia hanya membiarkan saja, terserah keduanya mau mengatakan apa.
"Em... Sisil Rubi. Bagaimana kalau kita membuka bisnis rumah makan." Saat ini, hanya itu yang ada dalam benakku." Ujar Amelia kepada keduanya. Sisil dan Ruby yang mendengarkan penuturan sang Nona langsung menyambut baik rencana itu.
"Baik nona. Kami ikut apa saja yang nona rencana kan. " Ujar Rubi mewakili. Lagi pula, tak ada salahnya kalau mereka membuat bisnis. Toh tidak ada yang tau kalau mereka bertiga telah menjadi seorang kultivator. Apa lagi, Amelia juga sudah membekali mereka untuk menutupi kultivasi mereka.
***
Tiga hari kemudian. Sesuai dengan rencana. Amelia, Sisil dan Rubi mulai membuka bisnis rumah makan mereka. Mengingat tempat mereka berjualan telah selesai sepenuhnya. Mereka pun mulai menata beberapa menu makanan yang begitu sangat menggugah selera siapa saja yang melihat. Bahkan, tak menunggu waktu yang lama, para pembeli mulai berdatangan untuk mencoba makanan yang mereka jual, dan sekaligus menikmati fasilitas yang disediakan oleh rumah makan itu.
Kring
"Selamat datang di rumah makan Amelia" sambut seorang laki-laki tampan. Siapa lagi kalau bukan putra bungsu dari pak bujang.
Flashback
Saat mereka semua telah sembuh. Pak bujang pun segera memanfaatkan uang yang diberikan oleh Amelia untuk mencari Hunian sederhana untuk keluarga mereka. Sesuai dengan apa yang mereka pertimbangan kan, akhirnya pak bujang membeli kediaman sederhana di kota raja.
Selama tiga bulan mereka menunggu kedatangan Amelia dan juga para putra dari pak bujang itu, berlatih untuk memperkuat diri, agar bisa nanti, melindungi Amelia dan keluarganya, serta bisa membalas orang orang yang telah menyakiti mereka di masa lalu. Sebelum Amelia tiba, mereka semua bekerja serabutan untuk bisa bertahan hidup. Dan setelah Amelia datang, ke esoknya mereka langsung bertemu dengan nya, dan langsung di pekerjakan oleh nya. Dan disinilah mereka sekarang.
Flashback off
"Ya terimakasih tuan." Ucap lelaki yang memasuki rumah makan itu. Untuk sementara, yang bekerja adalah pak bujang, istrinya serta kedua pelayan Amelia. Sementara dua putra pak bujang di fasilitasi oleh Amelia untuk belajar ilmu bela diri dan memperkokoh sendi-sendi mereka. Orang itupun mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang ada di sana, dan rasanya sangat nyaman. Sebuah senyum puas terbit dari bibirnya. Tak lama, Sisil datang dengan membawa buku menu di tangannya.
"Selamat siang tuan. Silahkan mau pesan apa.??" Tanya Sisil sambil menyodorkan buku menu dari tangan nya itu. Pelanggan pertama itu pun nampak ragu-ragu. Ini baru pertama kali, ada rumah makan yang menyediakan daftar makanan yang dijual itu.
"Hm... Maaf nona. Saya masih kurang paham dengan makanan yang dijual di rumah makan ini. Jadi, saya minta rekomendasi dari nona saja." Ujarnya dengan lugas. Sehingga tidak menimbulkan kebingungan.
" Baiklah Tuan. Berhubung hari ini kami ada promo. Jadi saya akan menghidangkan semua jenis sambal untuk tuan cicipi. Tunggu sebentar ya tuan." Ujar Sisil.
"Baik Nona.". Setelah itu, Sisil pun langsung Bergegas menghidangkan semua jenis menu yang ada di. Rumah makan mereka. Bahkan sang pelanggan merasa takjub dengan menu-menu itu, apalagi aromanya benar-benar membuat orang sangat bernafsu.
"Silahkan di cicipi tuan. Jika Anda butuh sesuatu, silakan hubungi kami. Kalau begitu, selamat menikmati." Ujar Sisil. Setelah itu ia langsung meninggalkan meja makan itu.
Sepeninggalan Sisil. Sang pelanggan pun mulai mencicipi satu persatu makan yang ada diatas meja. Saat makan itu menyapa Indar perasanya, matanya langsung membulat sempurna. Enak dan gurih, itulah yang ia rasakan.
"Wah..!!! Makanan ini sungguh enak. Aku baru merasakan nya." Ujar sang pelanggan. Akhirnya tanpa menunggu lama ia langsung menghabiskan semuanya. Setelah itu ia langsung membayar dan langsung meninggalkan rumah makan dengan puas.
Kini seminggu telah berlalu. Makanan yang disediakan oleh rumah makan Amelia itu sangat diminati dan di nikmati oleh masyarakat biasa maupun bangsawan. bahkan, menu-menu makanan itu adalah salah satu menu yang sangat diminati. bahkan, sebelum di buka, tempat itu sudah di padati oleh beberapa pengunjung yang ingin membeli menu makan itu. dan tak terasa, jualan mereka pun ludes terjual.
"wah.. Nona sepertinya menu-menu makanan ini sangat diminati oleh para penduduk di kota Raja ini.." ujar Sisil dengan riang gembira. karena selama seminggu ini, penghasilan yang mereka dapatkan tentu saja sangat banyak dan otomatis hanya dengan membuka bisnis ini saja, mereka bisa menjadi orang kaya..
"syukurlah nona, kami sangat senang dan juga gembira. ternyata cukup laris, semuanya tidak sia-sia nona.." timpal ruby lagi. Amelia pun langsung tersenyum senang melihat kepuasan yang tercetak jelas di wajah kedua pelayannya.
"tentu saja, Ini semua adalah berkat kerjasama kita bersama." jawab Amelia tak kalah antusias dengan kedua pelayannya itu.
***
kini setahun telah berlalu berlalu, Amelia dan kedua pelayannya tinggal di kerajaan Merkurius, namun ternyata, utusan dari kerajaan venus belum datang juga untuk mengakhiri hukuman bagi Putri Amelia. Atau sekedar mencari mereka dari tempat pengasingan itu. Amelia sebenarnya sudah tidak memperdulikan hal itu lagi, karena Ia sudah punya planning dan rencana sendiri untuk bertahan hidup di zaman kuno ini.
Walaupun kedua pelayannya tidak mengatakan, tapi dapat Amelia pastikan kalau keduanya sangat menginginkan putri mereka kembali ke kerajaan Venus. Apalagi, sekarang sudah dua tahun mereka lewatkan. Namun tak satupun dari kerajaan Venus datang mencari mereka.
"Nona Kenapa yang mulia Raja tak mengutus bawahannya untuk datang mencari kita ?, padahal waktu pengasingan Nona hanya satu tahun saja, dan bahkan satu tahun sudah berlalu dan dilewatkan dengan satu tahun ini lagi." protes ruby kepada Amelia. Sementara Amelia sama sekali tak mengubris hal itu. dia juga sudah tak peduli lagi. lagi pula disini mereka sudah hidup dengan enak dan juga aman serta nyaman.
"sudahlah tidak apa-apa ruby, mungkin takdir kita memang bukan untuk kembali ke istana lagi. jangan risau kan hal apapun, karena kita mungkin akan baik-baik saja.. lagi pula aku sudah tak mengharapkan keluarga kerajaan untuk datang menjemput dan mencari ku." ujar Amelia dengan pelan di akhir kalimatnya agar tak didengar oleh kedua pelayan tersebut. Sisil dan ruby pun langsung merasa sedih melihat nasib Nona mereka.tapi tiba-tiba, Amelia yang tersadar bahwa..
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.
Kutunggu part 2 nya🤍