“Tenanglah! Aku ada di sini untukmu.”
Ana seorang gadis yatim piatu yang asal mulanya tinggal bersama pamannya, Ana masih duduk di bangku SMA usianya baru 18 tahun,
dia terpaksa sekolah sambil bekerja di rumah seorang pria tampan yang tak lain adalah bos di tempat pamannya bekerja. Ana terpaksa melakukannya karena keinginan bibiknya yang tak menyukainya dan hanya akan menambah beban bagi keluarga mereka. Namun siapa sangka kehadirannya di rumah majikannya itu bisa membuat seorang pria tampan sedingin es semacam Haris Mahendra (28 tahun) tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya. Akankah perjalanan cinta mereka akan berjalan mulus? sementara Aris sendiri sudah memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya yaitu Bellena, istri nikah sirinya. Mereka terpaksa menikah siri karena alasan kedua belah pihak keluarga mereka yang tidak menyetujui hubungan mereka.
Penasaran?
Yuk cus langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode tiga belas
Malamnya.
"Ana....aaa!" Teriak Aris dari luar kamar pembantunya itu. Seketika itu pula langsung membuat Ana terduduk dari tidurnya, karena terkenjut saat mendengar suara teriakan majikannya itu. Setelah dia mulai bisa mengusai dirinya, dia pun langsung mengatur nafasnya yang sedikit ngos-ngosan agar kembali normal, karena syok dengan suara cempreng pria itu.
"Makan malamku mana, kenapa masih belum kau siapkan!?" Suara Aris terdengar begitu kesal. Saat melihat gadis itu sudah keluar dari kamarnya.
"Pak, bapakan baru aja ngehabisin Stik Kentang sebanyak satu kilo pas sore tadi, satu kilo loh pak bayangin, bukan satu ons!" Ujar Ana, seraya memelototkan matanya karena gemas pada pria itu.
"Aku sudah lapar, jadi aku tak mau tahu, kau harus buatkan makan malam kembali untukku!" Perintah Aris. Lalu langsung berlalu begitu saja menuju ke arah kamarnya.
"Baru aja ngabisin stik kentang
sebanyak satu Kilo, sekarang udah
mau makan lagi, itu perut, apa tong penyimpanan makanan," Gerutu Ana, dalam hatinya.
Lelahnya yang tadi sore saja belum hilang, karena ulah cerewet pria itu yang terus-menerus menyuruhnya membuatkan ini dan itu, demi untuk camilannya menonton siang tadi.
Beberapa menit kemudian.
"Makan malam, sudah siap!" Ujar Ana setengah berteriak dari balik pintu kamar majikannya itu. Agar pria itu bisa mendengar suaranya. Tak lama setelah itu Aris pun sudah terlihat keluar dari dalam Kamarnya demi memakan makan malamnya.
"Ana masakan apa ini, kenapa kau menyuguhkan masakan semacam ini kepadaku!?" Ujar Aris, seraya memelototkan matanya saat melihat hanya ada kuah kecap yang di irisi bawang merah dan juga bawang putih, beserta cabai tanpa isi apapun lagi yang ada di dalam mangkuk, di atas meja makannya itu.
"Pak, bapak tau kan kesalahan bapak itu di mana, bapak tempo hari hanya membelikan sayur yang banyaknya hanya segini!" Ujar Ana sembari mengisyaratkan unjung kukunya.
"Dan karena siang tadi bapak terlalu banyak meminta buatkan camilan sama saya, akhirnya semua sayuran yang ada di dalam Kulkas langsung ludes!" Ujar Ana lagi seraya memasang expresi wajah yang seakan-akan merasa bersalah karena sudah memberi majikannya dengan lauk pauk seperti itu.
"Benarkah?" Ujar Aris seraya memasang tampang bodoh ke arah Ana.
Ana pun hanya mengangguk-nganggukan kepalanya demi membenarkan ucapan pria itu.
Setelah itu Aris pun langsung menyendoki Nasi yang ada di hadapannya, beserta memasukan sebagian kuah tersebut ke dalam piringnya.
Sementara Ana, langsung pamit untuk kembali ke Kamarnya saat itu juga, sebelum kemarahan majikannya itu meledak saat mencicipi masakannya.
"Hahaaa maafkan Ana pak Aris, Ana terlalu lelah untuk membuatkan sayuran lainnya, selain masakan itu," Gumam Ana, seraya memegangi perutnya karena menahan rasa sakit akibat menertawakan majikannya itu.
"Hemmm rasanya tak buruk," Gumam Aris. Saat sudah mencicipi masakan gadis itu, tak butuh waktu lama dia sudah menyelesaikan makan malamnya.
"Aku harus melihat isi kulkas terlebih dahulu, untuk memastikan ucapan gadis itu," Gumam Aris lagi. Karena Aris masih merasa janggal dengan perkataan gadis itu.
"Ho.. jadi tadi kau sengaja mengerjaiku?" Gumam Aris. Saat melihat isi kulkasnya yang masih penuh dengan berbagai macam sayuran.
"Okey aku maafkan kali ini, karena masakanmu tadi tak buruk juga," Ujar Aris lagi lalu melangkahkan kakinya untuk segera kembali ke Kamarnya.
Namun belum sempat Aris keluar dari dapur, seketika itu juga langkahnya langsung terhenti saat matanya tanpa sengaja melirik ke arah Bak sampah yang penuh dengan sayuran rusak karena ulah Ana tadi siang.
"Ana.......aaaaa kenapa ada banyak sayuran rusak di dalam bak sampah? ingat! aku akan memotong gajimu karena sudah merusakan sayuran itu!" Ancam Aris dari luar pintu kamar pembantunya itu. Setelah itu dia pun langsung kembali ke kamarnya.
Sementara itu.
Orang yang Aris maki-maki barusan sudah tak lagi mendengar apapun, yang Aris ucapkan. Karena Ana sudah terlalu lelah saat mengerjakan semua perintah dari majikannya itu seharian ini, sehingga langsung membuatnya tertidur pulas, tanpa bergeming sedikitpun, walaupun teriakan pria itu terdengar begitu keras dari luar kamarnya.