Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2Hai Kak, folow-followan di IG yuk kk.
IG : Linieva2
LUCIFER, seorang laki laki yang berusia 33 tahun, pembunuh berdarah dingin, berkuasa, tidak takut mati, selalu suka berperang, sehingga dia bisa menjadi Boss mafia yang di segani.
"Bagi ku tidak menerima kata maaf, dan aku tidak akan minta maaf, dalam hal apapun"....
Eva, wanita yang yatim piatu, di adopsi sepasang suami isteri yang pemalas, memiliki adik tiri laki laki yang manja, Eva gadis yang penuh semangat, pekerja keras, pantang menyerah.
"Hei... hidup ini indah kawan, sayang sekali jika di lewati dengan kesedihan dan keluhan".....
Takdir apa yang akan mereka temui? Akan kah ada perubahan dalam hidup mereka??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linieva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 34
"Permisi bro, nona ini adalah teman kami, nona Eva biar kan saya yang bawa motor anda, anda sebaik nya naik mobil kami untuk berangkat ke kantor." Ucap Aris mengambil alih.
"Aahhh... Iya." Ucap Eva.
Eva membuka helm dan memberikan nya pada Aris.
"Eva, masuk ke mobil ku" Ajak William.
Eva mendengar nya dan tanpa sadar dia malah masuk ke mobil William.
"Oohhh... Jadi kalian teman teman nya ya.. Hehehehe, sory.. sorry" Ucap si laki-laki penggoda itu.
Dia kembali ke motor yang di bawa teman nya.
Sementara Aris dan Hendra kaget karena Eva bukan nya masuk ke mobil Lucifer, malah masuk ke mobil nya William.
"Waduh gawat... nona Eva.. Kan di
Suruh masuk mobil tuan Lucifer malah masuk ke mobil William lagi" Gumam Aris.
Sementara Lucifer tidak bergeming, hanya membuang nafas nya dengan berat. Hendra mengintip dari kaca yang ada di atas kepala nya.
"Apa tuan Lucifer kecewa? " Gumam Hendra.
Lampu pun sudah berganti menjadi warna hijau. Semua pengendara bisa bergerak menjalan kan kendaraan nya. Termasuk Hendra, Aris dan William.
"Wah.. Apa nona Eva tidak kepanasan ini naik motor, gila panas banget" Gumam Aris yang membawa motor Eva.
Mereka bersama sama berangkat menuju kantor nya.
******************************
"Apa kamu bilang pa, si Eva masuk rumah sakit? " Ucap Marni, mama angkat Eva.
"Iya ma, tadi papa menelpon dia" Jawab Ferdi papa angkat Eva.
"Sakit apa dia? " Tanya Marni.
"Kata nya sih demam berdarah" Jawab Ferdi.
"Apa? Kak Eva sakit? Masuk rumah sakit? " Gumam Aldo yang mendengar percakapan orang tua nya.
"Malahan dia mau minjam uang untuk bantu biaya pengobatan nya, dia gak bisa pulang karena belum bayar administrasi nya" Ucap Ferdi.
"Terus? " Tanya Marni lagi.
"Ya papa bilang papa gak ada duit" Ucap Ferdi lagi.
"Mama saja yang kasih" Ucap Ferdi.
"Aduh sorry ya, mama gak ada uang" Ucap Marni santai.
"Pa, kak Eva di rawat di rumah sakit mana? " Tanya Aldo menghampiri papa mama nya.
"papa gak tahu, karena papa lupa tanya" Ucap Ferdi.
"Kenapa Al? " Tanya Marni curiga.
"Aldo mau melihat keadaan kakak." Ucap Aldo.
"Gak usah, nanti dia malah minta uang sama kamu" Ucap Marni.
"Ma, bukan kah kita harus membantu kak Eva, selama ini juga kak Eva kan sudah sering bantu kita" Ucap Aldo.
"Aldo, diam kamu, itu sudah kewajiban Eva untuk membantu kita, karena kita sudah membesarkan nya." Ucap Marni sedikit marah.
"Tapi Aldo rasa, dari dulu bukan mama papa yang merawat kak Eva, tapi kak Eva yang sudah merawat kalian." Ucap Aldo sambil meninggalkan mama papa nya.
"Aldo, kamu jangan kurang ajar sama orang tua ya, jangan durhaka kamu." Ucap Ferdi.
Namun Aldo tidak perduli, dia pergi keluar dengan suasana hati marah.
***************************
Akhir nya mereka sudah masuk kawasan parkiran.
"Nona Eva, ini kunci motor anda." Ucap Aris yang menghampiri Eva dan William.
"Terimakasih Aris." Ucap Eva.
Mereka masuk lift secara bersamaan. Aris, Eva,William dan Lucifer.
"Oh iya... Aku lupa ambil sepatu di jok motor ku, seperti nya aku ke parkiran dulu, kalian duluan saja." Ucap Eva. Eva yang sudah masuk di lift tiba-tiba langsung keluar dari lift.
Sementara tatapan mata Eva dan Lucifer saling bertemu. Eva langsung berlari ke parkiran motor, mengambil sepatu nya.
"William, nanti kau suruh si bodoh itu ke ruangan ku, dan membawa semua laporan laporan nya." Suruh Lucifer.
"Nona Eva tuan? " Tanya William.
Lucifer menatap tajam pada William.
"Si GADIS..BODOH.. ITU..!!! " ucap Lucifer dengan nada penekanan.
"Baik tuan, saya mengerti." Jawab William.
"Kalau nona Eva ada di sini, pasti dia gak mau di bilang gadis bodoh, dan dia akan menekan kan nama nya untuk di ingat." Gumam Aris.
"Aahhh... Ini dia, aku langsung ke kantor." Ucap Eva sambil berusaha masuk ruangan.
Eva langsung menggantikan sendal nya menjadi sepatu kantor nya ketika memasuki lift. Karena dia tidak bersama dengan atasan nya, dia hanya naik melalui lift karyawan biasa.
"Ehem.. Asisten baru nih." Ledek Mila.
"Selamat pagi mba Mila." Ucap Eva.
"Jangan sok akrab ya." Ucap Mila sombong.
"Hahaha... Di cuekin." Ucap karyawan lain di dalam lift.
"Apaan sih ngetawain, emang nya aku badut apa? " Gumam Eva.
"Hei.. Apa yang kau lakukan sehingga kau bisa jadi asisten nya tuan Adam?" Tanya Mila.
"Maksud nya? " Tanya Eva.
"Kau cuma lulusan SMA, bagaimana bisa kau jadi asisten, untuk jadi cleaning service aja tidak gampang buat mu" Ucap Mila.
"Apa jangan-jangan kau merayu tuan Adam, naik ke ranjang nya, iya kan? " Ucap Mila.
"Perhatikan omongan mu mba Mila, jangan bikin gosip yang enggak enggak" Ucap Eva.
"Kenapa saya bisa jadi asisten nya tuan Adam, sebaiknya anda pertanyakan langsung pada bos." Ucap Eva.
"Atau anda mau saya wakilkan untuk di tanya sama tuan Adam? Biar saya wakilkan. Saya akan tanya kalau ini mba Mila yang penasaran ". Ucap Eva.
"Kau.... " Ucap Mila yang berhenti bicara karena di hentikan teman nya.
"Apa-apaan ini, apa mereka iri pada ku? Hhmmm... Aku pikir ini terjadi cuma di novel novel atau drama sinetron aja, ternyata aku juga ngalamin." Gumam Eva.
Setelah pintu lift terbuka, Eva pun langsung cepat-cepat menuju ruangan nya. Dengan perasaan sedikit kesal.
"Hei.. Ada apa dengan wajah mu Va? " Ucap William menghampiri Eva.
"Willi, gak apa apa kok." Ucap Eva.
"Ngomong-ngomong tuan Adam menyuruh mu masuk ke ruangan nya, sambil membawa laporan-laporan yang di kasih dari nya" Ucap William.
"Hhuufft... Iya, aku akan ke sana." Ucap Eva.
"Dengar kan aku, apapun yang di katakan tuan Adam, kau diam saja, hanya menjawab 'baik lah' " Ucap William.
"Baik lah, seperti itu kan? " Ucap Eva.
"Pintar." Ucap William.
"Ya udah kalau begitu aku langsung ke ruangan nya ya." Ucap Eva sambil membawa laporan di tangan nya.
Sementara William hanya memandang Eva, dan berlalu menuju ruangan nya.
Tok.... Tok... Tok...
"Masuk." Suruh Lucifer.
Tuan Aris yang duduk di sekitar Lucifer tersenyum melihat kehadiran Eva. Eva pun ikut tersenyum.
"Tuan Lucifer, ini laporan-laporan nya, dan tuan William bilang kalau anda memanggil saya." Ucap Eva yang belum duduk.
"Letakkan itu di meja." Ucap Lucifer yang melihat laptop nya
Eva pun menuruti.
"Ini.. Gak di suruh duduk nih? " Gumam Eva.
"Bagaimana laporan nya, apa sudah selesai di cek? " Ucap Lucifer.
"Hhmmm... Sebenar nya saya belum cek semua tuan, soal nya banyak sekali." Ucap Eva.
Belum selesai bicara, Lucifer sudah menatap sinis pada nya.
"Kenapa? " Tanya nya.
"Mmm.. mmm.. Pertama.. Laporan nya banyak sekali... Kedua.. Di setiap laporan banyak kesalahan nya... Ketiga.. Tuan hanya kasih saya waktu satu hari untuk mengecek nya.. Dan keempat karena saya... " Ucap Eva berhenti sejenak.
"Karena apa? " Tanya Lucifer penasaran.
"Hhhuuufhhh... " Bunyi nafas Eva.
"Karena saya juga bodoh tuan" Ucap Eva polos.
"Pppuuuffftt... " Aris tertawa kecil dengan jawaban polos Eva.
Eva langsung melirik ke Aris sambil memanyunkan bibir nya. Saat Eva melihat ke belakang, Lucifer malah melirik wajah Eva.