🥉 Juara 3 YAAWS 8
Eklusif hanya di Noveltoon dan pemilik akun Less22, jika ada di tempat lain tau pemilik akun berbeda berarti plagiat! LAPORKAN!
Seorang pria bernama Chasyn, ia hanya anak orang miskin, tinggal bersama ayahnya yang hanya seorang petani di ladang orang, 2 bulan kemudian ayahnya meninggal karena sakit jantung, sedangkan ia tak punya uang untuk berobat dan hanya melihat sang ayah meninggal di pangkuannya.
Hari ini ia bersekolah seperti biasa di sekolah SMAN 4, ia di buli habis-habisan oleh teman sekelasnya, hari itu di malah di suruh terjun dari lantai 4 dan tanpa sengaja, salah satu teman sekelasnya ini mendorongnya dan ia pun jatuh ke bawah.
Seketika ia mati, namun saat di bawa ke rumah sakit, ia mendapatkan system' teknologi canggih yang membantunya untuk berkembang, akhirnya ia pun menjadi penguasa.
Follow Ig, Erna Less22
FB Erna Liasman
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Chasyn segera bersiap-siap mengenakan seragam sekolahnya dan ia pun masuk ke dalam mobilnya.
Mobil melaju di jalanan menuju sekolahnya. Sesampainya di sana, Chasyn memarkirkan mobilnya di tempat parkiran.
"Wah… mobil siapa itu? keren sekali, itu mobil Sport seharga 2 Milyar, orang kaya mana yang mengendarai mobil sport itu ke sekolah?" tanya para siswa terkagum-kagum.
"Kenapa aku tidak tahu jika ada anak orang kaya lainnya di sekolah kita selain Chelsea, aku sangat penasaran siapa dia," ucap para siswa yang lain menunggu dan berdiri di balkon sekolah.
Para siswa juga ada yang pura-pura bersantai di dekat mobil sport itu demi ingin melihat pemilik mobil tersebut.
[Klik di sini untuk membuka]
Chasyn mengklik dan membuka layar monitornya lalu mengambil beberapa uang yang ada di system lalu memasukkan ke dalam dompetnya.
"Segini saja cukup lah, pulang nanti aku harus cari dompet baru nih, dompet yang bisa menyimpan banyak uang," ucap Chasyn mengambil kunci mobilnya dan keluar dari mobilnya.
Saat Chasyn yang keluar, mereka sangat terkejut.
"Apa! Chasyn? Tidak mungkin, tidak mungkin aku tidak ingin mempercayai orang yang termiskin itu bisa punya mobil sport. Tapi … bukannya dia sudah mati? Kenapa bisa hidup kembali?" tanya salah satu siswi.
Chasyn melewati koridor sambil memainkan ponselnya, semua mata memandang ke arah Chasyn antara heran dan bingung.
Chasyn masuk ke kelasnya seperti biasa, ia duduk di kursinya, ia memang punya teman tapi mereka tidak dekat, hanya teman biasa saja di sekolah.
"Hey Chasyn! Kamu tampak berbeda hari ini?" tanya Iyan duduk di kursi di depan Chasyn.
"Ah iya, kau perhatian sekali denganku," ucap Chasyn tersenyum.
"Hm… semua orang juga merasa kamu berbeda tau, bajumu, potongan rambutmu, sepertinya kamu dapat rezeki nomplok," ucap Iyan.
"Anggap saja begitu, oh ya, aku belum sarapan, kamu sudah sarapan belum?" tanya Chasyn.
"Sudah," jawab Iyan mengangguk.
"Sudah, ayo sarapan lagi," ajak Chasyn menarik tangan Iyan.
"Hey! Perut yang mana lagi akan ku isi?" ujar Iyan yang dengan terpaksa mengikuti Chasyn.
"Aku yakin kau tadi pagi makannya cuma sedikit, ayo kali ini aku yang traktir," ucap Chasyn menaik turunkan alisnya.
"Bilang donk kalau kamu yang mau traktir, aku hanya tinggal uang untuk makan siang," ucap Iya tersenyum.
"Kamu pikir apa?" ucap Chasyn dan mereka menuju kantin.
"Buk nasi goreng spesial 2 porsi, sama jus jeruk 2 gelas," pesan Chasyn.
"Heh! Tumben anak miskin makan di kantin, aku bahkan tidak pernah melihatnya makan di sini, biasanya dia hanya menahan lapar atau melihat orang makan di kejauhan sambil menjatuhkan air liurnya, ada apa dengannya hari ini?" tanya Amelia sambil mencibir.
"Tenang, karena kita berteman aku akan membantumu," ucap Iyan berdiri.
"Hey Amelia yang cantik dan manis favorit semua kalangan pria."
"Kau tau saja jika aku cantik dan populer," ucap Amelia tersenyum bangga.
"Kamu lebih cantik lagi jika diam, dia miskin tapi tidak pernah minta bantuan darimu, mulutmu sama dengan wajahmu. Kenapa kamu tidak menjadi seperti Chelsea, dia bukan hanya kaya, dia juga cantik dan lembut, tidak sepertimu mulutnya seperti harimau," ucap Iyan sambil tertawa.
"Hey pria brengsek! Beraninya kamu mengatai ku! Kau ingin cari masalah denganku!" teriak Amelia marah tak terima.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih