Kebangkitan Istri Tersakiti [Mengejar Cinta Janda]

Leona meremas ujung bajunya karena tatapan Tian sellau terarah padanya.

Kini Tian bukan hanya menatap nya tapi juga mendekatinya, Saat Tian sudah ada di belakang tubuh Leona, Tian ingin memukul Leona dari belakang, namun segera Leona ketahui, sehingga terjadilah perkelahian antara Tian dan Leona,Saat Leona ingin memukul wajah Tian, pandangan mereka terkunci satu sama lain, dan itu membuat Tian mengambil kesempatan untuk melumpuhkan Leona, Kini Leona terjerembab dalam pelukan Tian.

"Aku dengar kau kemaren melawan preman Benarkah?"tanya Tian pada Leona.

"kau masih belum Fokus dalam melakukan perlawanan" ucap Tian.

"Kenapa tiba-tiba tuan menyerangku?" ucap Leona.

"Aku ingin mengujimu" ucap Tian dengan santai.

posisi mereka masih sama yaitu Leona masih berada dalam pangkuan Tian,

menyadari dengan posisi itu, Leona langsung berdiri dan menjauh dari Tian.

"maaf, maafkan saya tuan"ucap Leona dengan panik.

"kemana Leona yang pemberani seperti tadi?"ucap Tian.

"Kenapa Tuan lebih suka menggoda Ku Ucap Leona dengan salah tingkah.

"siapa yang menggoda mu, kau sekarang adalah orang ku, jadi aku harus memastikan tentang dirimu" ucap Tian dengan beberapa alasan.

'alasan apa itu 'ucap Leona dalam hati.

"Kalau begitu, apa hanya untuk menguji ku, Tuan datang kemari?"tanya Leona.

"Tentu, dan juga temanku akan datang ke sini, untuk saat ini kau akan belajar di sini saja, oh iya aku belum sarapan pagi, di sini ada makanan yang bisa ku makan tidak?"ucap Tian seraya masuk kedalam ruang dapur.

"Sarapan pagi, saya hanya masak nasi goreng tadi Tuan"ucap Leona mengejar Tian.

"Nasi goreng? tapi tidak ada racun nya kan?"ucap Tian.

"Tidak ada tuan, kalau ada racunnya, berarti saya ini sudah hantu,bukan manusia lagi"ucap kesal Leona menghadapai tuannya itu, katanya Tuannya ini adalah dingin dan tidak banyak bicara, nyatanya sekarang? Leona di buat kebingungan dengan sikap atasannya itu.

*****

"Di saat Tuan berkunjung kemari, ku harap kau bisa tahu apa yang harus kau lakukan, segera menjauh dari Leona, biarkan Tuan berdua dengan Leona, kau mengerti"ucap Asisten Li saat mereka berdua sudah duduk di teras depan rumahnya.

"Eh, kenapa bisa begitu?"tanya polos Veni.

"Aku yakin, kau bukanlah wanita bodoh, kau mengerti dengan apa yang ku maksud"ucap Asisten Li.

"Is .. kenapa harus berkata kasar, oke baiklah aku mengerti Tuan"gerutu Veni pada Asisten Li.

Jadi...Tuan Tian benar-benar tergoda oleh Leona, oh...my God, kebaikan apa yang kau lakukan selain menerima pengkhianatan suaminya Na, kenapa cowok hebat datang padamu" ucap Veni dalam hati.

"Apa benar-benar Tuan Tian mengejar Leona Tuan?"tanya Veni memecahkan kesunyian.

"Tepat nya, Nona Leona yang mengejar Tuan"ucap Asisten Li.

"Mana ada Leona yang mengejar Tuan Tian, sudah jelas-jelas Tuan Tian yang selalu memberi perhatian, saya perhatikan malah Leona menjaga jarak dari Tuan Tian"ucap Veni dengan penuh yakin.

'Iss ... memang begitu kenyataannya, namun...ini Tuan Tian, dia hanya mau di kejar bukan mengejar, meski kenyataan nya dia yang selalu mengejar, ah terserah lah'

Ucap Asisten dalam hati.

"Tapi ingat, ini hanya jadi rahasia kita berdua, di luar, Leona tidak boleh terpublikasi wanita yang dekat dengan Tuan, karena itu sangat membahayakan dirinya,kau bisa mengerti bukan? wanita yang mengejar Tuan bukanlah 1 atau 2 tapi tidak terhitung jumlahnya"ucap Asisten Li, yang harus mengingat, bagaimana ia harus kerepotan mengurus beberapa wanita yang selalu menunggu Tian datang di depan apartemen nya.

"Jika Tuan begitu di gilai oleh banyak wanita, kenapa Tuan malah memilih Leona?"tanya Veni.

"Karena, Nona Leona bukanlah seperti wanita lainnya, dan dia juga bisa menjaga kehormatan nya sendiri."ucap Asisten Li Seraya melihat kearah dalam lewat jendela.

"Aku juga seperti itu, selalu menjaga kehormatan ku"ucap Veni percaya diri.

"Betulkah?"ucap Asisten Li yang kini telah mendekati wajah Veni dengan wajahnya, membuat detak jantung Veni berpacu seperti balap kuda, sejenak Veni menahan nafas karena merasa sesak dengan aroma tubuh Asisten Li yang menyesakkan.

"Apakah ini yang kau sebut bisa menjaga kehormatan mu? kau belum bisa mempertahankan sepenuh nya Nona"ucap Asisten Li yang kini telah menjauhkan wajahnya dari wajah Veni yang mana matanya terpejam.

Tentu itu membuat Veni marah karena malu.

"Ihh.. dasar pria gak berperasaan"ucap Veni seraya meninggalkan asisten Li, namun saat veni ingin masuk ia ingat akan peringatan asisten Li,

'Saat Tuan kemari,biarkan Leona berdua dengan Tuan Tian'

Tiba-tiba perkataan itu terngiang jelas dalam fikirannya, membuat Veni mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam.

'Benar-benar menyebalkan' gerutu Veni dalam hati saat melewati Asisten Li yang tak bergeming dan tanpa dosa.