Mega, gadis cantik berusia 19 tahun yang super duper manja dan suka sekali memakai pakaian yang cukup terbuka tiba tiba dinikahkan dengan seorang Ustad mesum yang tiba tiba masuk ke dalam kamar kamar mandi nya. Ya,ini sungguh tidak masuk akal bagi Megaa, tapi dia pun tidak bisa mengelak karena kedua orang tua nya yang memaksa nya untuk menikahi pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayna Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
"Mas nggak usah pulang malam ini, tetap disini aja. "Ucap Megaa yang masih didalam tangisnya.
"Sayang, nggak boleh gitu dong masa mas nginep di kamar kamu nanti dimarahin pembina asrama baru tau. "Ucap Raffa berusaha menenangkan Mega.
"Tiduran di mobilkan bisa." Ucap Mega kemudian.
"Kamu tega nyuruh mas tiduran di mobil semalaman emang?"Tanya Raffa penuh selidik.
"Kan berdua. "Jawab Mеgа mantap.
"Sayang, bukannya mas gak mau nginep disini. Tapi tadi pagi mas sudah terlanjur janji sama umi, buat balik ke rumah malam ini. "Ucap Raffa mencoba menjelaskan pada Megaa.
"Maas. "Rengek Megaa yang kini memainkan kancing kemeja Raffa.
"Maaf ya, sayang sebenarnya mas juga nggak mau pisah sama kamu tapi keadaan memaksa mas untuk kembali sama seperti kamu yang besok mulai kuliah, mas juga sama besok mas sudah mulai masuk kerja, sayang. "Ucap Raffa menciumi gemes pipi Mega.
"Kalo gitu, aku ikut mas pulang aja besok pagi pagi baru balik ke asrama nya."Ucap Mega ngeyel.
"Sayang, untuk saat ini kamu tinggal di asrama dulu ya kapan kapan mas kesini lagi kalo nggak setiap abis kerja mas mampir kesini okey?"Kata Raffa memberikan pilihan pada Mеga.
"Nggak mau, mau nya sekarang !"Mega tetap kekeh ingin bersama dengan Raffa layak nya anak bayi yang ingin digendong terus oleh mamahnya seorang.
"Yaudah, kamu tiduran ya sekarang biar mas jagain. "Ucap Raffa kemudian.
"Hu um."Mega mengangguk mengiyakan perkataan sang suami. Raffa pun kembali memeluk Mеgа dari belakang, kepala Mega kini bersandar di dada bidangnya sambil menutup kedua matanya sepertinya wanita itu tengah kelelahan akibat permainan panas Raffq.
***
Setelah satu jam lebih pulang dari resto tadi Dina dan dua orang teman nya langsung kembali ke kamar asrama kini mereka tengah sibuk melakukan kegiatan masing-masing.
Dian yang kini, baru saja selesai mandi tengah bersolek ria dan menata tempat tidurnya rapi. Sedangkan Rere dan Lara sibuk dengan ponsel nya masing-masing.
"Kenapa Mega lama banget ya di dalam mobil nya mas Raffa? Atau cuma perasaan gue doang kali?"
Gumam Dian dalam hati ia mengambil ponselnya dan menelpon ke nomor Dian.
"Assalamu'alaikum. "Terdengar jawaban dari ponsel Mega.
"Wa'alaikumusaalam, mas." Jawab Dian kelagapan dia tidak menyangka yang mengangkat telpon Mega malah Raffa.
"Megaa nya ada nggak mas? Saya mau menanyakan sesuatu pada nya. "Ucap Dian mencari alasan.
"Mega tertidur, Dian kamu bantuin mas rapiin tempat tidur Mega Ya mas ke atas sekarang juga bawa Mega."Ucap Raffa kemudian yang sebenarnya sedari tadi tunggu kabar dari Dian Dia hendak menghubungi tapi tidak tau harus menghubungi lewat apa, untung saja kini Dian sendiri yang nelpon ke ponsel istrinya.
"Baik, mas saya kerjakan sekarang. "Ucap Dian yang kemudian naik ke atas tempat tidur Mega dan mulai merapikan nya.
Sedangkan Raffa berusaha bergerak sepelan mungkin agar sang istri tidak terbangun.
la membuka pintu mobilnya dan menggendong wanita itu ke luar menuju asrama putri tempat Mega sekarang tinggal.
"Maaf, dengan siapa ya?"Tanya seseorang didepan pintu asrama yang kemungkinan besar adalah pembina asrama putri.
"Dengan Mega buk, dari kamar 25 dan saya Raffa, suaminya."Jawab Raffa dengan tenang.
"Anak baru ya?"Tanya pembina asrama itu lagi.
"lya,buk."Jawab Raffa yang masih berdiri dengan menggendong Mega ditangan nya.
"Mmm,sebelumnya mohon maaf dulu ya mas setelah mengantarkan istrinya ke kamar, mas nya langsung pulang ya takutnya menimbulkan hal hal yang menimbulkan fitnah nanti."Ucap pembina asrama itu yang kurang percaya dengan ucapan Raffa.
"Baik,buk." Jawab Raffa yang kemudian naik ke atas.
"Baru tamat sma udah punya suami aja gue aja yang umurnya udah 26 masih jomblo, kirain tadi kakaknya."Gumam pembina asrama tersebut yang bernama buk Dewi.
"Assalamu'alaikum. "Ucap Raffa dari luar pintu kamar nomor 25.
"Wa'alaikumussalam, mas mari masuk mas."Ucap Dina yang membuka pintu kamar tersebut Raffa pun membawa masuk istrinya itu ia bersusah payah menaiki tangga menuju tempat tidur Mega yang letaknya diatas.
"Hati-hati mas!"Ucap Lara yang cemas liat Raffa naik ke atas sambil menggendong tubuh Mega.
Sesampainya di atas Raffa membaringkan tubuh ramping Mecca dan menyelimutinya dengan selimut yang sudah disiapkan oleh Dian belum turun ia mengecup kening istrinya itu dengan lembut.
"OMG! Gak kuat liat nyaa!"Ucap Rere sambil berbisik ke arah Lara.
Sedangkan Dian senyam senyum melihat keromantisan Raffa terhadap sahabatnya itu ia melihat Raffa begitu tulus pada Mega.
"Dian, Lara, dan Rere mas titip Mega ya. "Ucap Raffa sebelum turun dari kamar tersebut.
"lya, Mas Raffa tenang saja." Jawab Dian dengan dan diikuti anggukan oleh kedua teman sekamarnya Lara dan Rere.
Setelah pamitan, Raffa pun turun ke bawah menuju parkiran mobil. Kemudian ia mulai melajukan mobilnya menuju rumah.
Sesampainya di rumah Raffa memarkirkan mobil nya di halaman rumah. Ketika ingin keluar mobil, Raffa melihat boxshort milik Mega yang ketinggalan di mobilnya.
"Astaghfirullah, berarti Mega tadi tidak memakai Celana dalam sama sekali."Benak Raffa seraya mengusap wajah nya kasar dia merasa dirinya konyol sekali bisa bisa dia membiarkan istrinya tidur tanpa memakaikan celana dalam nya terlebih dahulu.
Raffa melipat Boxshort milik Mega itu lalu memasukkan nya ke dalam kantong celananya kemudian dia masuk ke rumah.
"Assalamu'alaikum. "Ucap Raffa dari luar.
"Wa'alaikumusalam,mas." Jawab ayla sambil mecium punggung tangan suaminya ia sebenarnya sedari tadi menunggu Raffa didepan pintu ia sengaja membuka pintu Terlebih dahulu karena mendengar suara mobil di luar.
"Mas, mau dibikinin minum?" Tanya ayla kemudian.
"Boleh, ay."Jawab Raffa kemudian lalu berjalan menuju ruang tamu, dimana abi, umi,dan adiknya Raffi kini sedang berkumpul Raffa pun menyalimi abi dan uminya kemudian menyapa Raffi adik nya.
"Gimana Mega Raffa?"Tanya kyai Ahmad ketika Raffa telah duduk di kursi.
"Baik, bi untuk sementara ini dia tinggal di asrama dulu."Jawab Raffa.
"Mas yakin ninggalin istri mas di asrama sendirian?"Tanya Raffi Kemudian.
"Dia nggak sendirian kok, fi ada teman nya juga yang tinggal di asrama."Jawab Raffa yang kemudian melirik ke arah ayla yang datang dari dapur membawakan secangkir teh panas.
"Diminum, mas!"Ucap ayla setelah sampai di depan Raffa dan meletakakan minuman tersebut di meja.
"Terimakasih, ay. "Ucap Raffa kemudian.
"Mas, itu kok celana nya putih kayak ada yang lengket disitu."Ucap ayla yang menunjuk ke arah paha bawah yang tepat berada diatas lutut Raffa.
Raffa pun refleks melihat ke arah yang ditunjuk oleh ayla.
"Oh, ini sepertinya ketimpahan sesuatu. Tadi mas nggak sempat makan. Pas mau pulang, mas makan didalam mobil sambil nyetir."
Bohong Raffa pada ayla sedangkan ketiga orang lainnya hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.
