⚠️WARNING *** ⚠️
KISAH PERJUANGAN ISTRI KEDUA TUAN MUDA.
Delina tidak menyangka ada tuan muda yang mengajaknya menikah secara mendadak tepat saat dia lulus SMA. Dihari pernikahannya Delina baru saja mengetahui kalau dirinya menjadi istri kedua. Gadis itu tak terima dan ingin melarikan diri, namun tak bisa.
Mahesa berjanji akan menceraikan Delina setelah dia melahirkan anak untuknya. Apakah Delina sanggup untuk bertahan? Atau memilih untuk benar-benar melepaskan Mahesa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viviane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernah Bertemu
Kondisi perusahaan yang sangat genting menuntut Mahesa harus segara turun tangan. Kalau tidak segera diatasi bisa-bisa perusahaannya akan bangkrut. Langsung saja dia ikut bergabung pada rapat dadakan yang sedang berlangsung.
"Sayang kita pulang saja yuk," ajak Maharani.
Dengan sayang Mahesa mengelus puncak kepala Maharani. Pria itu menolak secara halus, "Sayang aku harus ada di rapat kali ini. Kalau sampai perusahaan bangkrut papa akan sangat benci kepadaku."
"Lebih baik kamu pulang saja diantar oleh sopir," saran Mahesa. Maharani menggelengkan kepalanya menolak saran dari suaminya.
"Ya sudah kalau tidak mau pulang. Kamu bisa istirahat di ruangan aku. Kalau sudah selesai dengan urusanku, aku akan membangunkan kamu," sambung Mahesa yang lagi-lagi ditolak oleh Maharani.
Akhirnya istri pertama dari Mahesa itu ikut dalam rapat dadakan itu. Dengan manjanya dia selalu bergelayut manja di lengan Mahesa. Sesekali perempuan itu menumpukkan dagunya di bahu sang suami.
"Kalau kau mau, tidurlah di bahuku," suruh Mahesa.
Maharani memanfaatkan kesempatan itu untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Menyimpulkan keputusan apa yang akan diambil oleh Mahesa Grup. Tentunya keputusan akhir akan dia bocorkan kepada Kenzo agar tidak kalah lagu dengan Mahesa.
Niat hati ingin tahu keputusan akhir yang akan dikeluarkan Mahesa sebagai CEO perusahaan. Namun, saat itu Mahesa belum bisa memberikan keputusan karena banyaknya perdebatan antara peserta rapat.
"Hari ini saya belum bisa memberikan keputusan," ucap Mahesa menatap satu persatu peserta rapat.
"Kita harus mempertimbangkan apa keputusan yang akan kita ambil. Keputusan akhirlah yang menentukan hidup dan matinya perusahaan."
"Oleh karena itu kita harus sangat hati-hati dalam bertindak."
Pandangan Mahesa teralihkan kearah Delina yang duduk dipojok belakang. Dia berucap, "Dan kamu Delina ... hubungi Pak Thomas untuk mengajukan kerjasama baru."
"Kamu bertugas negosiasi dengan Pak Thomas untuk mempertahankan eksistensi perusahaan," sambungnya.
Mahesa rasa kerjasama dengan perusahaan Thomas bisa membuat Mahesa Grup tetap eksis. Sementara pihak dalam perusahaan mempertahankan data dan sistem perusahaan.
"Tim IT tetap jaga keamanan data dan sistem perusahaan. Jangan sampai kecolongan lagi!" tegas Mahesa.
"Selanjutnya kita akan membahas mengenai serangan balik untuk perusahaan KNZ."
Tiba-tiba terdengar jeritan yang keluar dari bibir Maharani. Semua terkejut, terutama Mahesa yang langsung panik, "Sayang kamu kenapa?"
"Sayang!" teriak Mahesa.
"Perutku sakit," rintih Maharani mengelus perutnya yang rata.
"Fer ... cepat siapkan mobil!" titah Mahesa dan Ferdi langsung bertindak.
"Kita ke rumah sakit ya Sayang."
Ketika semua orang ikutan panik dan keluar dari ruangan itu. Delina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Maharani. Untuk pertama kalinya Delina abai dengan Maharani yang cari perhatian kepada Mahesa. Karena baginya yang penting saat ini adalah nasib perusahaan.
"Kenzo Naudrer ..." gumam Delina menyebutkan nama terduga pelaku utama yang ingin menjatuhkan Mahesa Grup.
Nama yang sangat asing bagi Delina, namun dia sangat penasaran siapakah pria itu. Daripada terus menganggu pikirannya, Delina membuka laptop yang tadinya sudah dia matikan. Jemari tangannya mengetikkan nama pria itu di laman browser.
"Oh ini dia Kenzo Naudrer." Delina membaca informasi dari sebuah website yang memuat biografi Kenzo.
Setelah selesai membaca informasi tentang Kenzo. Delina fokus ke foto yang ada disana. Sepertinya gambar orang itu tidak asing bagi Delina.
"Kayak pernah bertemu," gumamnya mengingat-ingat.
"Tetapi dimana ya?" Delina menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Salah satu kelemahan Delina adalah mudah lupa. Apalagi untuk mengingat wajah orang. serta namanya.
"Aduh ... pernah bertemu dimana ya?" pikirnya.
Setelah berusaha keras mengingat-ingat dimana dia bertemu dengan pria itu.
"Apa dia yang saat itu bertemu di ..."
###
Hayoo dimana? Ada yang masih ingat Delina tak sengaja bertemu dengan Kenzo dimana? Yang tau komentar coba.
🌱Jangan lupa klik favorit, like dan komentar. Sehat dan sukses selalu.
please Thor....dilanjutin ya ya ya... semangat 🔥🔥🔥