Kembalinya Gadis Cupu

"Apa yang ingin kamu bicarakan, Cantik? Kayesa sudah tidak ada di sini, bicaralah!" ujar Tuan Kylen.

Untuk sesaat Kiara terdiam, tetapi tidak lama kemudian dia tersenyum lalu mengatakan apa yang ia inginkan saat ini.

"Saya berminat untuk menjadi model di agensi Tuan, karena menurut saya, tubuh saya ini begitu seksi. Wajah saya juga sangat cantik, saya akan sangat cocok untuk menjadi seorang model." Kiara menatap wajah tuan Kylen dengan senyum yang terus saja mengembang di bibirnya.

Tuan Kylen terlihat begitu senang dengan apa yang Kiara katakan, pria tua itu bahkan dengan cepat mengulurkan tangannya. Dia hendak mengelus punggung tangan Kiara, sayangnya Kiara dengan cepat menarik tangannya.

"Aih! Jangan sok jual mahal!" ketus Tuan Kylen.

Dia merasa tidak suka dengan apa yang Kiara lakukan, karena biasanya para wanita akan menyodorkan tubuhnya terlebih dahulu kepada dirinya. Namun, saat dia mau menyentuh Kiara, wanita itu malah dengan cepat menghindarinya.

"Saya tidak jual mahal, Tuan. Hanya saja anda tidak bisa seenaknya menyentuh saya, jika anda ingin menyentuh saya, maka kabulkan keinginan saya terlebih dahulu." Kiara memberikan tawaran, dia seolah sedang bernegosiasi dengan pria itu.

Tuan Kylen nampak terkekeh mendengar apa yang dikatakan oleh Kiara, lalu dia menatap Kiara dengan begitu lekat.

"Ck! Gampang, aku akan menjadikan kamu seorang model saat ini juga." Tuan Kylen nampak menghampiri Kiara, tetapi dengan cepat Kiara bangun dan menuntun tuan Kylen untuk duduk di atas sofa.

Keduanya duduk dengan jarak yang cukup aman, hal itu sengaja Kiara lakukan agar aman dari pria tua itu. Tuan Kylen nampak kesal, dia seperti seorang raja singa yang kehilangan pesonanya.

"Aku ingin menjadi brand ambassador di peluncuran produk baru dari perusahaan besar dua hari lagi, bisa?" tanya Kiara seraya mengangkat kaki kanannya, lalu menindihkan kaki itu pada kaki kirinya.

Uh! Cara Kiara melipat kedua kakinya benar-benar begitu terlihat memesona, tuan Kylen rasanya ingin sekali mengelus paha wanita cantik yang berwajah seperti Barbie itu.

"Om bisa mendapatkan Saya, asalkan saya yang akan menjadi brand ambassador-nya," ujar Kiara lagi.

"Tapi, Cantik. Project itu sudah dihandle oleh Kayesa, kamu jadi model yang lain saja," tawar Tuan Kylen.

Walau bagaimanapun juga Kayesa sudah berjasa bagi dirinya, tentunya wanita itu sudah mau berpeluh dengan dirinya. Rasanya dia tidak enak hati jika harus menggantikan Kayesa dengan Kiara.

"No! Saya mau project itu, kalau Tuan tidak mau memberikan project tersebut kepada saya, saya tidak mau menjadi model untuk agensi, Tuan." Kiara menepis rambutnya ke belakang.

Pundak Kiara yang polos nampak terekspos, bahkan leher jenjangnya yang putih nampak menggoda. Ingin sekali pria tua itu mengecup dan memberi tanda pada leher itu.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Kiara, tuan Kylen malah menatap Kiara seperti seonggok daging yang begitu nikmat dan harus segera disantap.

"Tuan, bisa atau tidak? Kalau tidak bisa ya udah, saya pergi saja." Kiara terlihat hendak bangun, tetapi tuan Kylen dengan cepat menghentikan Kiara.

"Tapi, Cantik. Jika Om memberikan project besar ini kepada kamu, apakah kamu mau menyerahkan tubuh kamu kepada Om?" tanya Tuan Kylen.

"Pasti, Tuan. Anda boleh berimajinasi dengan tubuh saya," jawab Kiara. 'Tapi tidak menyentuhku,' lanjut Kiara dalam hati.

"Ah! Ini adalah tawaran yang sangat luar biasa," ujar Tuan Kylen seraya menatap tubuh Kiara dengan penuh hasrat.

Tuan Kylen terlihat seperti anjing yang sedang kelaparan, matanya terlihat membola dan menatap Kiara dengan tatapan lapar. Bahkan, bibirnya nampak terbuka dengan begitu lebar. Lidah pria itu sesekali terulur entah karena apa.

Pria tua itu begitu mengagumi tubuh Kiara yang begitu indah, wajah cantiknya, dada besarnya, sampai bokong padatnya dan juga kaki jenjangnya. Sungguh Kiara terlihat begitu sempurna.

Berbeda dengan Kayesa, wanita itu tidak memiliki dada yang begitu besar seperti milik Kiara. Bahkan, bokong Kayesa tidak menonjol seperti milik Kiara. Rasanya membuang Kayesa demi wanita seperti Kiara tidak akan rugi, pikir tuan Kylen.

"Jadi, Tuan setuju jika project itu saya yang ambil?" tanya Kiara.

"Tentu, Cantik. Yang terpenting setelah peluncuran produk selesai, aku ingin kita langsung pergi ke hotel. Aku sudah tidak tahan ingin bercinta dengan kamu," ujar tuan Kylen tanpa filter.

"Santai saja, Tuan. Yang terpenting urus saja Kayesa terlebih dahulu, aku mau Tuan memecat dia." Kiara berbicara dengan serius.

"Akan Om lakukan, asalkan kamu mau bercinta dengan Om. Jadilah wanita simpanan Om," ujar Tuan Kylen.

Tuan Kylen kembali mendekati Kiara, dia seolah ingin mencari keberuntungannya. Dia duduk di samping Kiara, tangan itu terlihat begitu gatal ingin mengelus paha Kiara.

"Jangan sentuh dulu, Tuan. Nanggung, nanti kalau Tuan pengen bahaya loh. Saya bukan tipe wanita yang akan memberikan tubuh saya, jika anda belum melakukan tugas anda dengan baik." Kiara berbicara dengan pelan tetapi penuh dengan penekanan.

"Ck! Baiklah, ayo ikut Om ke ruang ganti. Kayesa sedang berganti baju di sana, Om akan memberhentikan dia agar tidak bekerja lagi di sini," ujar Tuan Kylen.

Tuan Kylen benar-benar merasa tertantang dengan apa yang dikatakan oleh Kiara, wanita seperti Kiara itu membuat tuan Kylen berimajinasi dengan begitu liar.

"Boleh, Tuan. Oiya, Tuan. Apakah istri anda tidak marah jika anda berkencan dengan wanita lain?" tanya Kiara yang cukup berani menanyakan hal itu.

"Aku selalu bermain cantik, pastinya istriku tidak akan tahu. Kamu juga jangan bilang-bilang terhadap istriku, karena itu artinya kamu tidak akan mendapatkan apa yang kamu mau," ujar Tuan Kylen.

Kiara ingin sekali tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh pria tua itu, istrinya merupakan seorang wanita yang baik dan berhati mulia.

Istri dari tuan Kylen itu selalu ikut aktif dalam acara menggalang dana untuk orang-orang yang sangat kesusahan, wanita itu bahkan sering pergi ke panti untuk berbagi dengan anak-anak di sana.

Bahkan, Kiara mendengar jika hari ini saja istri sah dari tuan Kylen itu akan pergi ke panti asuhan. Rasanya Kiara juga ingin mendekati wanita itu, tentunya untuk berlindung di balik nama wanita itu.

"Santai saja, Tuan. Ayo cepat kita pergi, jangan sampai Kayesa lebih lama lagi berada di sini. Karena itu artinya, Tuan tidak akan bisa dengan cepat mencicipi tubuhku." Kiara mengusap dadanya sendiri dengan gerakan sensual.

Padahal Kiara tidak pernah menggoda pria sebelumnya, tetapi hal ini dia lakukan agar tuan Kylen percaya terhadap dirinya.

"Ck! Jangan disentuh sendiri seperti itu, aku bisa melakukannya. Bahkan, kamu akan menjerit keenakan jika aku yang melakukannya." Tuan Kylen terlihat genit sekali, sayangnya Kiara tidak akan masuk perangkap pria tua itu.

"Tentu saja Tuan boleh memainkannya, tetapi nanti kalau aku sudah benar-benar menjadi brand ambassador dari perusahaan besar itu. Jika tidak, jangan harap kau bisa bercinta denganku. Bahkan, untuk sekedar meraba saja tidak bisa." Kiara mulai mengancam.

"Hem! Bolehlah, boleh," jawab Tuan Kylen. "Ayo ikut dengan, Om. Kita ke ruangan ganti untuk memecat Kayesa, itu bukan yang kamu inginkan?" tanya Tuan Kylen.

"Tentu saja, Tuan tampan," jawab Kiara dengan begitu senang.

Kiara dan juga tuan Kylen berjalan beriringan menuju ruang ganti, di mana di sana ada Kayesa yang sedang mencoba gaun yang akan dipakai untuk pemotretan.

Saat tuan Kylen dan juga Kiara masuk ke dalam ruangan ganti, Kayesa yang baru saja selesai berganti baju langsung menolehkan wajahnya ke arah keduanya.

"Ada apa ini, Om? Kenapa Om menyusul segala? Kenapa dengan dia juga?" tanya Kayesa dengan tidak suka.