Ini kisah Alexa Hutama, seorang anak haram yang selalu mendapat tatapan kebencian dari keluarga ayahnya, Anggara Hutama. Tidak sampai di situ, kisah cinta Alexa pun tidak pernah mulus. Dihianati kekasih dan adiknya sendiri. Membuat Alexa yang penurut dan pendiam menjadi sosok berani dan liar. Apalagi setelah pertemuanya dengan seorang CEO dingin dan arrogant. Pria dewasa yang hanya ingin tubuhnya. Apa Alexa akan tetap bertahan? Pada hati yang selalu membuatnya sakit? Atau justru membuat Austin menyesali sikap acuhnya selama ini, begitu Alexa memutuskan hilang dari dunia ini dengan cara bunuh diri. Menceburkan diri dari kapal pesiar ketika hari pernikahannya. Cekidot. Baca juga novel Sept yang lain;
Rahim Bayaran
Menikahi Majikan
Dea I Love you
Istri Gelap Presdir
Suamiku Pria Tulen
Follow juga IG Sept yaa... yuk kenalan sama penulisnya.
Instagram ; Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melepasmu
Wanita Pilihan CEO Bagian 34
Oleh Sept
Rate 18 +
"Lepaskan!"
"Lepaskan? Apa aku tidak salah dengar? Bukannya kamu yang begitu ingin terikat denganku? Sudah ku bilang, bukan? Aku tidak suka perempuan munafik."
Seketika semua perkataan Austin perlahan mulai menyakiti hati Alexa. Pria itu menabur luka di hari bahagia mereka. Lebih tepatnya hari bahagia Alexa seorang. Namun, itu sudah kandas seketika itu juga.
"Apa maksudmu? Lalu mengapa kau menikahiku?" Alexa bertanya, apa motif Austin sesungguhnya.
"Sudah ku bilang sebelumnya, kau yang minta. Cih ... kau menangis malam itu. Apa sudah lupa?"
Keduanya terus berbicara sambil berbisik, sedangkan para hadirin melihat mereka, seolah keduanya sedang mengobrol dan mengobral kata cinta. Terlihat dari dekatnya jarak wajah keduanya.
Padahal, ada pertarungan sengit antara mereka berdua. Antara Alexa dan Austin, ada ego yang menjulang tinggi. Tak terlihat tapi terbentang di antara mereka berdua.
Benci, marah dan kecewa, Alexa berniat pergi meninggalkan Austin yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Pernikahan ini harusnya tidak ada, Alexa menyesali hubungan ini. Austin benar-benar tidak pernah tulus mencintai dirinya.
Alexa terus berjalan, dengan gaun pengantin cantik yang menjuntai panjang, melewati para tamu undangan. Tidak ada yang tahu, bagaimana perasaan pengantin baru tersebut.
Mereka melempar senyum, dan mengucapkan banyak selamat kepada Alexa. Tapi, Alexa terus berlalu. Di belakangnya ada Austin yang mengikuti dari belakang. Sesekali Austin menjawab ucapan selamat dari para rekan bisnisnya. Kemudian berjalan mengikuti pengantin wanitanya.
***
"Masuk ke dalam!" titah Austin ketika keduanya sudah berada di luar. Angin berhembus sangat kencang, membuat gaun Alexa melambai dan sesekali tersibak.
"Jangan mendekat!"
"Jangan main-main! Bukankah sudah aku turuti apa maumu?"
Alexa menggeleng pelan. Bukan! Bukan seperti ini maunya. Ia hanya ingin cinta tulus dari pria di depannya. Tapi, sepertinya Austin tidak bisa diharapkan.
Saat keduanya bersitegang, tiba-tiba muncul Aurora dengan gaun merah yang mencolok.
"Selamat untuk pernikahan kalian."
Dengan santai Aurora berjalan menghampiri Austin. Tanpa malu, ia mengelayut manja pada lengan suami Alexa.
"Kau serahkan Alexa! Kau hanya ingin status Austin, kan?" sindir Aurora.
Mendengar celetukan Aurora, Austin hanya memejamkan mata dan tangannya mengepal. Ada kemarahan dalam dirinya, tapi entah untuk siapa.
"Austin! Mengapa dia ada di sini? Kau sengaja?" tuduh Alexa yang semakin merasakan sakit melihat keduanya begitu dekat.
"Kenapa kau nampak terkejut? Bukankah kau sudah tahu hubungan kami? Aku dan Austin ... lebih dari apa yang kau bayangkan, Alexa. Mungkin sekarang kau istrinya. Tapi ... Ada ikatan yang lebih kuat antara kami. Bukan begitu, Austin?" Aurora mendongak, ia menatap mata Austin dengan lembut.
Austin sendiri tidak membantah pernyataan Aurora. Sedangkan Alexa, ia mulai berpikir keras. Ikatan apa itu yang Aurora maksud? Mengapa wanita itu begitu percaya diri, padahal ia adalah istri Austin sekarang.
Pertanyaan Alexa terjawab sudah, ketika melihat Aurora memegang perutnya sendiri. Alexa pun hanya mampu memejamkan mata dengan pedih, ia tidak menyangka. Akhirnya Austin membuat wanita itu hamil.
Terluka, Alexa lantas berbalik. Austin malam ini sudah menabur garam dalam lukanya yang masih menganga. Di hari pernikahannya, kabar kehamilan Aurora membuat hidup Alexa selesai sudah.
"Lexaaaa!" teriak Austin ketika Alexa mulai mundur sampai ke tepi.
"Stop! Jangan mendekat!" teriak Alexa dengan kemarahan yang sudah memuncak.
"Kau bisa jatuh! Jangan keras kepala!" sentak Austin.
"Cih ... dia tidak akan punya keberanian seperti itu. Wanita itu hanya mengertak!" sela Aurora dengan yakin.
Mendengar ucapan Aurora, Alexa semakin tertantang. Apalah artinya ia hidup, tidak ada yang mengharap kehadiran dirinya dengan tulus di dunia ini.
Keluarga yang menatapnya bagai aib, dan pria yang ia harapkan ternyata tidak pernah tulus pada dirinya. Putus asa, Alexa menutup mata dan menceburkan diri dari atas sebuah kapal pesiar. Biarlah dinginnya samudra menyatu dengan hatinya. Membawa rasa sakit tengelam ke dasar laut yang paling dalam.
BYURRR ....
Bersambung.
Seketika tubuh Austin lemas.
tapi dulu dia jahat juga.....rasain aja ....