Sungguh suatu keajaiban aku bangkit dari kematian setelah aku mati diracuni oleh mertuaku sendiri.
tubuh tak bernyawa ku di buang ke rawa-rawa yang letaknya jauh di pelosok yang terpencil.
Namun Tuhan berkehendak lain, beberapa petir menyambar di area sekitarku, hingga membuat jantungku yang tadinya berhenti berdetak kembali berdetak.
dengan tubuh lemah aku berusaha keluar dari rawa-rawa, entah sudah berapa banyak tanaman berduri yang aku injak, aku tidak perduli, satu tekadku harus keluar dari tempat itu, hingga langkah kakiku terhenti di sebuah jalan beraspal, lalu tubuhku ambruk tak sadarkan diri.
Ketika ku sadar sudah berada di rumah sakit, dan betapa mengejutkannya aku ternyata pria yang menyelamatkanku yang juga seorang dokter mengatakan aku sedang hamil!!!!!!
Inilah kisah hidupku....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Vera II
Arjuna masuk ke dalam club' milik Marcel tanpa harus di periksa karena para bodyguard Marcel tahu jika Arjuna adalah sahabat kental bos mereka.
Arjuna memicingkan mata, mencoba mecari keberadaan para sahabatnya itu, itulah mengapa Arjuna tak menyukai kumpul di club', selain bising, ia tak suka suasana remang.
Akhirnya ekor mata Arjuna menangkap keberadaan para sahabatnya, segera ia menuju table mereka dan dengan gelisah mengedarkan pandangannya menyapu seluruh ruangan yang remang-remang mencari keberadaan Vera,kembaran Sarah
"Woi Bro" sapa Marcel melambaikan tangan kearah sahabatnya itu
"Kemana adik gue?" tanya Arjuna langsung
"Noh, lagi di lantai, gak nyangka adik loe got juga goyangannya" ucap Marcel cengengesan
"Mau gue colok tuh mata" ucap Arjuna sengit, ia sangat overprotektif pada adik-adiknya, namun Vera cenderung berprilaku menentang berbeda dengan Sarah, sifat Vera berubah sejak enam tahun yang lalu, entah apa yang mendasari sifatnya berubah, yang jelas ia seperti membenci Mami nya sendiri yaitu mama tiri Arjuna
"Veraaa,"teriakan Arjuna yang emosi berhasil membuat semua orang menoleh ke arahnya, dan musik DJ pun berhenti
"Ma, kak Arjun" ucapnya lirih dengan kepala menunduk
"Sebaiknya kamu bisa menjelaskannya mengapa kamu berada disini atau... kakak gak akan tolerir lagi jika papa menghukum mu" tegas Arjuna marah
"Tak ada yang ingin ku jelaskan kak" ucap Vera melengos pergi meraih tas nya yang berada di dekat temannya
"Woi Ver, loe mau kemana??? Baby sitter loe jemput ya?" goda Nadin sahabat Vera
"Sial loe Nat, gue cabut dulu bilang sama nak- anak"
"Iya, yang sabar ya"ucap Nadin yang sudah hapal jika Vera akan kena omel serta hukuman, selama ini Arjuna lah yang selalu membela, namun kali ini Vera sedikit mabuk, dan mungkin saja Vera kali ini tak akan bisa lolos dari hukuman yang terburuk adalah Vera akan di kurung selama sebulan!!!!
Nadin memejamkan matanya sejenak, ia merasa prihatin dengan kondisi Vera, jelas ia sangat tahu apa yang melatar belakangi sifat Vera yang berubah seperti sekarang ini, Nadin merasa kasihan untuk sahabatnya itu
"Nat, Nat, kemana sih Vera???" tanya Selena melihat Vera yang pergi begitu saja
"Tuh" tunjuk Vera pada sosok Arjun yang mengikuti Vera keluar dari lantai dance
"Gila baru kali ini gue liat kakaknya Vera yang ini, matang, mapan dan ganteng" ucap Selena yang baru dua tahun terakhir kenal dengan Vera
"Lap tuh iler, jangan mimpi loe bisa dapat kakaknya si Vera, dia ice man, gak pernah dia senyum sama orang.
mending loe urusin sugar Daddy lo aja Sono" ucap Nadin berusaha memupuskan harapan Selena
Selena menatap kepergian Arjun dengan senyum penuh arti
"Gak ada salahnya kan mencoba, lagi pula sepertinya pria itu bisa memuaskan gue selain tajir melintir" ucap Selena dalam hati
Nadin yang melihat sorot mata Selena langsung mengerti jika Selena tertarik pada Arjuna, kakaknya Vera, ia harus segera memperingati Vera, karena Selena orang yang bisa menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan targetnya.
Di luar club'
"Veraaaa, berhenti!!!!!"teriak Arjuna murka
"Kenapa??? kakak juga mau menghakimi perbuatan ku????, please jangan sekarang kak, Vera sedang gak mood" ucap Vera berjalan pergi, Arjuna sekilas melihat air mata di sudut mata adiknya, Vera menangis??? tapi mengapa????
"Vera, Vera tunggu" ucap Arjuna berlari, ia menarik tangan adiknya hingga Vera berhenti
"Menginap lah di apartemen kakak, kakak janji tidak akan menanyaiku apapun sampai kau siap" ucap Arjun lirih
Vera berbalik badan menatap kakaknya, benar saja setetes air mata lolos dari bola mata adiknya yang terlihat sedih
Arjuna mengangguk pelan, akhirnya Vera mengikuti Arjun masuk ke dalam mobil Arjuna , mereka lalu menuju apartemen Arjuna
Sesampainya di apartemen, Vera langsung menuju kamar tamu, ia tak mengatakan apapun sepanjang perjalanan, hanya menatap keluar, sesekali menyeka air mata yang keluar.
Arjuna lalu memberitahu kedua orangtua nya jika Vera menginap di apartemennya, awalnya mamanya curiga jika Arjuna menyembunyikan sesuatu, namun Arjuna bisa meyakinkan mamanya jika ia memang meminta Vera menginap karena rindu dengan Adik kembarnya ini.
Tak terdengar suara dari kamar Vera, tak lama lampu kamarnya pun padam, Arjuna memilih tidur di sofa, ia khawatir adiknya akan minggat lagi jika ia tidur di kamar.
Arjuna tak tahu apa yang terjadi pada Vera kali ini, ia harus mencari tahu.
Arjuna segera menelpon Nadin, namun tidak juga diangkat, mungkin Nadin masih hang out dengan kawan-kawannya.
Arjuna hanya bisa pasrah dan menunggu besok, untuk tahu kebenarannya.
Entah mengapa pikirannya yang kacau malah terlihat senyum Jovanka beberapa waktu lalu
"Ah sial, apa istimewanya wanita itu hingga membuatku jadi bodoh" runtuk Arjuna mengusap wajahnya kasar, tak bisa di pungkiri suara Jovanka yang lembut membuatnya rindu,
Arjuna menutupi kepalanya dengan bantal, hingga akhirnya ia tertidur dan bermimpi
"papa...."teriak seorang anak kecil mendekati Arjuna yang sedang duduk, ia seperti duduk di sebuah taman
"Papa" ucap seorang anak kecil lainnya yang berada agak jauh dari anak kecil di dekatnya, melihat sekilas wajah mereka sama
Mengapa mereka memanggilku papa? siapa mereka?
mengapa hatiku terasa hangat
"Papa ini untukmu" ucap seorang gadis kecil bermuka malaikat, sangat cantik dengan bulu mata panjang dan lentik menyerahkan setangkai bunga yang baru saja ia petik
Arjuna seperti orang linglung, menerima bunga pemberian gadis kecil itu sambil melongo
"Anak-anak" panggil seorang wanita, ketiga anak itu berlari ke sosok wanita yang memanggil mereka, wajah wanita itu tak begitu jelas, , tiba-tiba wanita itu menitikkan air mata, namun bukan air mata biasa, air mata darah......
wanita itu berjalan menggandeng ketiga anak itu pergi meninggalkan Arjuna, Arjuna berteriak, namun mereka tak menoleh dan pergi
"Kak, bangun kak" panggil Vera menepuk pipi kakaknya
Arjuna membuka matanya, wajahnya penuh peluh
"Kakak mimpi apa sih?? berisik banget teriak-teriak
"Apa aku teriak-teriak??" tanya Arjuna belum sepenuhnya sadar
"Iya, kau menggangu tidur ku kak" ucap Vera kembali masuk ke kamarnya
"Siapa anak itu???, wanita itu... seperti wanita di hotel tempo hari, apa itu anak-anakku dengannya?
Ah aku terlalu banyak berfikir" ucap Arjuna bangkit dan mencuci wajahnya.
Arjuna melirik jam di dinding, menunjukkan pukul sepuluh pagi, sudah siang, ini gara-gara adiknya yang kelayapan ke club' malam.
Arjuna mencuci mukanya lalu meraih ponselnya, memesan makanan online untuk mereka sarapan pagi ini.
Sore nanti ia ada meeting dengan rekan bisnisnya yang sudah lama bekerjasama dengannya, terlihat sekali Arjuna sangat malas bertemu dengan pria tua itu, karena pria itu sedikit "aneh" menurut Arjuna
Dan enam tahun lalu pria itu mengirim wanita itu, seorang wanita yang masih virgin dan cantik
Semua tokoh diceritakan saru satu
Banyak komflik juga..
Ada kocak
Ada nalar
Ada diluar nalar
Ada juga typo
Untuk typo, saya bisa maklumi, paling saya komen ngingetin typonya..
Saya maklumi, karena saya pribadi ga bisa bikin novel, bisanya baca dan nikmati..
Terimakasih atas karyanya ya thor..
Sukses selalu
2. saudara dan saudarinya
Tetap semangat thor😊
mungkin begitu ya thor..