NovelToon NovelToon
Rahim Pengganti

Rahim Pengganti

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: dewi widya

Rahim pengganti atau disebut sewa rahim atau dalam bahasa inggrisnya surogasi, satu kalimat yang sangat ilegal dilakukan di Indonesia tapi legal di luar negeri.

Menceritakan sebuah keluarga yang menantikan kehadiran buah hati selama hampir 5 tahun menikah.

Karena tak kunjung hamil dan sang mertua yang selalu menanyakan apakah sang menantu sudah ada tanda-tanda kehamipan apa belum.

Akhirnya dia meminta sang suami untuk mencari ibu pengganti untuk disewa rahimnya atau disebut rahim pengganti.

Ntah nanti akan dilakukan dengan cara surogasi tradisional ataupun surogasi gestasion.

Simak yuk kisahnya antara Nayra Arasyid, Devandra Ayasi, dan Maya Wardani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aturan dan Hukuman

Empat hari sudah Nayra istirahat di rumah semenjak pulang dari rumah sakit setelah dari pemeriksaan Dr. Salma. Nayra juga tidak boleh melakukan aktivitas apapun. Bahkan Devan dengan sengaja menyewa asisten rumah tangga 24 jam untuk membantu pekerjaan rumah.

Devan tahu jika Nayra lah yang selalu melakukan pekerjaan rumah dan Maya hanya sesekali membantu itupun hanya memasak dan menyiram tanaman.

Sebelum ada Nayra, Devan juga mempekerjakan asisten rumah tangga, itupun cuma datang 2 hari sekali.

Maya yang tahu kalau Devan dengan sengaja menyewa asisten rumah tangga merasa iri. Gara-gara tidak mau Nayra kenapa-kenapa dan makin sakit karena kelelahan Devan sengaja mempekerjakan pembantu.

"Dulu kamu tak pernah sekhawatir ini saat aku sakit, Dev."

"Kamu hanya mempekerjakan ART dari pagi sampai sore, bukan 24 jam seperti sekarang."

"Apa sebegitu pentingkah Nayra bagi kamu, Devan." ucap Maya dalam hati.

Maya memandang Nayra yang dibantu Bibi Ais, asisten rumah tangga yang sebelumnya bekerja hanya pagi sampai sore kini dia bekerja 24 jam nonstop.

Bibi Ais membantu Nayra merangkai bunga. Karena merangkai bunga adalah hobi Nayra, dan memasak adalah passion nya.

Maya mendekat ke Nayra dan Bibi Ais yang sedang merangkai bunga di teras samping.

"Bibi Ais bisa minta tolong." Bibi Ais yang mendengar perintah Maya, Nyonya pertama di rumah tempat dia bekerjapun langsung berdiri.

"Iya Nyonya, bisa." jawab Bibi Ais sopan.

"Tolong belikan aku baklava roll sama roti pide yang ada di jalan xxx." perintah Maya.

"Sekarang, Nyonya?" tanya Bibi Ais padahal dia masih membantu Nayra.

"Yaa sekarang lah Bi...Masak tahun depan sih." ucap Maya ketus.

"Tapi saya masih membantu Non Nayra, Nyonya." jawab Bibi Ais yang memang diperintah Devan untuk menjaga Nayra dan jangan sampai Nayra kecapekan.

Maya mengalihkan pandangan ke Nayra. "Apa boleh aku pinjam Bibi Ais sebentar, Nay.?" tanya Maya dengan senyum kecut.

"Siapa disini sebenarnya Nyonya rumah hingga aku harus minta ijin dulu kalau minta tolong ART." Batin Maya.

"Boleh kok, Kak." Nayra tersenyum menjawab pertanyaan Maya.

"Apa perlu Nayra bikinkan saja? Nayra bisa kok bikin baklava roll sama roti pide?" tawar Nayra

"Jangan Non...Nanti kalau Tuan Devan tahu dia bakal marah sama Bibi." cegah Bibi Ais sebelum Nayra melakukan pekerjaan lebih berat lagi. Ini saja tadi saat Nayra mau membuat rangkaian bunga Devan saja sempat melarang. Untung saja Nayra berhasil membujuk Devan dan siap menerima konsekuensi apapun yang akan diberikan Devan.

"Aku bilang tidak ya tidak. Kamu masih harus istirahat." kata Devan di seberang sana.

"Tapi ini cuma merangkai bunga Kak. Nayra cuma akan duduk saja, yang kerja cuma tangan Nayra saja. Untuk yang lainnya nanti Bibi Ais yang mengerjakan. Ayolah Kak Dev..boleh yaaaa." bujuk Nayra dengan suara di buat manja.

Devan di seberang sana yang mendengar suara Nayra langsung blingsatan. Hawa ditubuhnya tiba-tiba terasa panas dan sesak.

"Hhmmmm..Baiklah, nanti akan ada sedikit hukuman buat kamu seperti yang sudah-sudah. Jangan menolak karena aku sudah memberi mu ijin." kata Devan tegas tanpa penolakan.

"Baiklah, Kak. Nayra yakin Kakak gak jadi hukum Nayra seperti yang sudah-sudah." jawab Nayra penuh percaya diri.

"Terimakasih Kak atas ijinnya."

"Assalamualaikum." Nayra langsung mematikan sambungan telephone sebelum Devan menjawab salamnya.

"Ya kalau Bibi Ais tidak mau Nayra membuatnya sendiri, Bibi Ais bisa tolong Kak Maya dulu. Ini juga Nayra sebentar lagi selesai kok." ucap Nayra pada Bibi Ais yang duduk di depannya.

"Tapi, Non. Tuan Devan tadi berpesan kalau Non Nayra tidak boleh mengerjakan apapun dan tidak boleh sampai kelelahan." kata Bibi Ais membuat Nayra menghela nafas panjang.

"Kak Devan benar-benar keterlaluan. Emangnya aku ini penyakitan apa sampai harus dijaga sebegitunya." batin Nayra geram akan aturan-aturan dan juga larangan-larangan yang dia berikan kepadanya.

"Kamu mulai sekarang tidak boleh masak, bersih-bersih rumah, siram tanaman, merangkai bunga atau apapun itu yang membuat mu kecapekan bahkan kelelahan."

"Kamu hanya boleh makan, tidur, rebahan nonton TV atau drama kesukaan kamu itu."

"Semua akan dikerjakan Bibi Ais. Kalau perlu apa-apa panggil Bibi Ais. Jangan dikerjakan sendiri." ujar Devan panjang lebar

"Tapi kalau aku diam saja nanti tambah sakit, Kak." protes Nayra.

"Gak ada yang namanya diam saja itu tambah sakit. Yang ada kalau kamu banyak gerak akan tambah sakit, mungkin makin parah." seru Devan yang kesal akan sikap Nayra yang susah diatur dan lebih banyak protes.

Nayra menghela nafas panjang tiap kali mengingat aturan dan larangan yang Devan berikan kepadanya.

"Nggak apa Bibi Ais, Nayra sudah sehat. Nyerinya sudah hilang tiga hari yang lalu. Nayra gak akan kecapekan kalau hanya merangkai bunga saja. Ini juga bentar lagi selesai kok." kata Nayra meyakinkan Bibi Ais kalau dia memang sudah baik dan sehat.

"Tapi Non..." ucap Bibi Ais lirih.

"Sudah Bibi kerjakan aja apa yang aku minta. Urusan Devan biar aku yang urus." kata Maya tegas membuat Bibi Ais mau tak mau mengiyakan, apalagi Nayra mengangguk setuju memberikan senyum menyakinkan Bibi Ais kalau dia akan baik-baik saja.

Akhirnya dengan berat hati Bibi Ais pergi meninggal Nayra sendiri yang sedang merangkai bunga ditemani Maya. Ingat yaaa...ditemani bukan dibantu.

"Enak Nay, dijadikan ratu sama Devan?" tanya Maya yang menatap Nayra penuh kebencian, yang ditatap cuek-cuek saja karena fokus sama rangkaian bunga yang dia buat.

"Gak enak, Kak. Nayra gak bisa bebas. Semua gerak Nayra dibatasi, gak boleh ini gak boleh itu." jawab Nayra yang masih fokus sama kerjaannya.

"Padahal aku itu orangnya tak bisa diam. Kalau orang Indonesia bilangnya "petakilan" sejenis "pecicilan." Nayra tertawa mendengar perkataannya sendiri. Karena dulu ayahnya selalu memarahi dia karena tingkahnya yang tidak bisa diam dan berbuat semaunya saja. Tapi akhirnya sang ayah memaafkannya karena apa yang dilakukan Nayra berakhir positif untuk diri sendiri dan orang lain.

Maya yang melihat Nayra tertawa semakin kesal. "Bisa-bisanya dia tertawa sedangkan aku lagi marah sama kamu Nayra." batin Maya geram.

"Kalau kamu memang orang yang tidak bisa diam. Kenapa kamu selama beberapa hari ini selalu menurut sama Devan dan tidak melakukan apapun." tanya Maya

"Bukannya aku mau menurut, Kak. Aku cuma malas saja kalau dapat hukuman dari Kak Devan." jawab Nayra.

"Kak Devan selalu mengancam akan memberi hukuman buat Nayra kalau Nayra melanggar aturannya." Nayra bergidik ngeri tiap kali mengingat hukuman yang akan diberi Devan kalau dia berani melanggar aturannya.

"Kalau kamu berani melanggar aturan yang aku buat untukmu. Jangan salahkan aku kalau aku bakal mencium mu bahkan meminta hak ku sebagai hukuman saat kamu melanggar aturan ku."

Maya berdiri didekat Nayra untuk melihat apa yang Nayra kerjakan.

"Bagus Nay. Mau kamu letakkan dimana?" tanya Maya yang melihat hasil rangkaian bunga Nayra.

"Di meja dekat pembatas ruang tamu sama ruang keluarga, Kak." jawab Nayra yang sedang merapikan hasil karyanya yang sudah selesai.

Maya berdehem dan mengangguk. "Aku masuk dulu Nay."

"Iya Kak."

Brugh

"Achhhhh"

1
Upriyanti II
atau jangan2 kak devan jatuh cinta sma kak nayra
sweetpurple
Luar biasa
Sari Maya
ternyata ada sesuatu Rahasia,Maya tak sebaik itu
Zahra Aqilanoviana
a
Morna Simanungkalit
Tetap semangat ya thor ....ceritanya menarik lanjut ya thor.
Qilla
jadi seolah para perempuan disini gag ada harga dirinya semua ya
Qilla
memulikan pelakor dong intinya dan dilakukan generasi ke generasi
Muh Nur
jangan egois nayra biar gimanapun devan pernah menyelamatkanmu di saat keluaegamu blm menemukanmu memberimu tempat tinggal yg layak
EndRu
ga seru ah
EndRu
part kutang kerjaan ini Kak. aneh
EndRu
lhaaah malah pisah lagi
EndRu
masa lalu yang rumit
EndRu
😭😭😭😭😭😭
EndRu
makin lebar ini jalan ceritanya
EndRu
waaaah seruuu
EndRu
luar biasa Mata... bodohnya Devan
EndRu
Maya... tiba saatnya kehancuran mu
EndRu
ke mana tujuan Nayra
EndRu
huuaaaaa .. nangis2 Devan. nyesel kan
EndRu
adiknya Aska ya Nayra istrimu itu Dev
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!