Rahim Pengganti

Rahim Pengganti

Prolog

Disebuah rumah mewah atau bisa disebut mansion mewah bergaya modern klasik. Tinggal sepasang suami istri yang sudah menikah selama 5th. Mereka hidup bahagia, romantis, saling menyayangi bahkan saling mencintai, dan pastinya saling percaya.

Selama pernikahan 5th tersebut mereka belum dikaruniai seorang anak. Namun mereka yakin Allah akan menitipkan zuriatnya kepada mereka suatu saat nanti, yang pasti mereka selalu sabar, ikhlas, tawakal dan berserah diri akan ketetapan Allah. Yang terpenting mereka tetap mencoba berdoa, istiqomah dan berusaha.

Tapi kebahagian mereka terusik tiap kali ada teman, saudara, bahkan orang tua dan mertua menanyakan kapan hamil?

kenapa gak berobat?

yang kemarin nikah aja sudah hamil!

kamu mandul ya?

kamu itu jangan mikirin diri kamu sendiri, pikirin juga itu perasaan suami kamu.

kemarin si ..... mencoba bayi tabung berhasil, padahal baru sekali coba.

kamu itu yang udah berkali kali coba kok gak berhasil. kamu sehat kan?

kenapa kamu gak suruh suami kamu nikah aja biar dapat keturunan.

kasihan suami kamu, siapa nanti yang jadi penerusnya?

kalau aku belum nikah, udah aku goda itu suami kamu.

dan masih banyak lagi kalimat-kalimat menyakitkan lagi yang terlontar dari mulut mereka yang bilang beginilah, begitulah. Hemmmm......emang manusia, mulutnya akan terasa gatal kalau gak ngomongin kejelekannya orang lain. Astaqfirullahalazim. Apa mereka tidak mengaca diri mereka sendiri sebelum berbicara. Entahlah

Semoga yang ngomongin ini itu segera mendapat hidayah dari Allah SWT. aamiin ya robal alamin

Pernah juga sekali ayah mertuanya meminta anaknya untuk menikah lagi agar segera mendapatkan cucu untuk generasi penerusnya. Maklumlah suaminya itu anak sulung di keluarganya dan anak laki satu-satunya yang berhak jadi penerus sah perusahaan yang didirikan ayahnya tersebut. Meski ada anak perempuan, tapi kata ayah mertua anak perempuan itu cuma kebagian saham saja tanpa harus mengurus perusahaan. WOW

Bahkan ayah mertuanya secara terang terangan membawa wanita untuk dijadikan istri kedua anaknya. Bahkan sempat memaksa anaknya untuk menikahi wanita itu walaupun nikah siri.

Tapi sayang, sang anak menolak mentah mentah keinginan ayahnya itu. Dia bilang "lebih baik aku hidup susah tanpa harta papa daripada memiliki 2 istri. Dan aku gak akan pernah menceraikannya atau bahkan memadunya. Tidak akan pernah. Camkan itu baik-baik."

Dan sejak itu ayah mertua tidak pernah lagi meminta ataupun menemui sang anak ataupun menantunya. Hanya ibu mertuanya saja yang menemui mereka.

Tapi mereka percaya, Allah akan menghadirkan zuriat kepada mereka di waktu dan saat yang tepat.

Mereka sudah melakukan berbagai progam, mulai dari bayi tabung dan eseminasi buatan, suntik ini suntik itu, minum berbagai jenis obat yang disarankan dokter. Tapi karna Allah belum mengizinkan maka ya kun fayakun.

Bahkan sang istri sempat berfikir melakukan program surogasi atau sewa rahim atau lebih dikenal rahim pengganti atau ibu pengganti.

Tapi sayang, di Indonesia program itu ilegal jadi dia tidak berani mengambil resiko dan seandainya program itu legalpun sang suami tidah mau melakukan. Karena dia yakin, selagi istrinya masih memiliki rahim, wanita yang didiagnosa mandul atau tidak bisa memiliki keturunanpun akan bisa hamil jika Allah sudah bilang "kun fayakun" , maka yang tidak mungkin akan mungkin jika Allah sudah berkehendak.

Karena sang suami yang tak ingin sang istri sakit hati dan bersedih karena gunjingan-gunjingan yang didapat, akhirnya sang suami mengajak sang istri liburan ke Turki. Kebetulan sang suami ada kerjaan di Turki selama setahun lebih.

Akhirnya sang istri sekalian diboyong ke Turki untuk menemaninya.

"sayang..memang harus ya aku ikut" tanya sang istri karena sebenarnya dia tidak mau meninggalkan kedua orang tuanya. Apalagi dia anak tunggal dan ibunya juga sering sakit-sakitan.

"Iya sayang, kalau aku sendiri yang kesana terus aku sama siapa disana?"

"kalau aku kangen sama kamu gimana?"

"kalau aku pengen peluk kamu, cium kamu terus main sama kamu gimana?"

"masak aku harus terbang dulu gitu?"

"kan lama sayang." sang suami yang begitu sayang sama sang istri berkata sambil terus memeluk sang istri dari samping. Menikmati pemandangan malam dari balkon kamar mereka.

"tapi sayang, nanti ayah sama ibu siapa temannya. Mereka kan cuma punya aku, apalagi ibu sekarang sering sakit-sakitan." sang istri terlihat sedih kalau mengingat ibunya.

"nanti akan aku carikan pelayan buat ayah dan ibu. Kamu tenang saja. Nanti sesekali kita pulang untuk jenguk mereka. Mau yaaaa?" sang suami menampilkan wajah seimut mungkin.

Sang istri tersenyum melihat kelakuan suaminya itu, padahal usianya sudah 27th tapi kok kelakuannya seperti remaja yang baru jatuh cinta.

"terus berangkatnya kapan? gak mungkin minggu ini kan?" tanya sang istri.

"Insha Allah bulan depan berangkatnya. Kamu maukan menemani aku disana?" sang suami memastikan kalau istrinya mau diajak untuk tinggal sementara di Turki.

"Baiklah aku mau. Aku juga gak mungkin bisa jauh dari kamu sayang." sang istri membalas pelukan suaminya erat.

"I love you, Maya Wardani." sang suami mencium kening istrinya

I love you too, Devandra Ayasi." sang istri memeluk sang suami erat.

"Ayo sekarang kita tidur, aku udah kangen banget sama kamu." ucap Devan manja kalau ada maunya.

"kangen!" Maya mengerutkan dahinya tidak mengerti maksud ucapan Devan

"kitakan sering ketemu sayang, pagi siang bahkan malam. Kok masih kangen aja sih." Maya heran dengan sikap suaminya yang begitu manja ini.

"Aku kangen sama ini." Devan mencium bibir Maya memberi sedikit *******.

"Dan juga kawan-kawannya, semua yang ada di tubuh kamu." Devan mengerlingkan matanya.

"Kamu sudah selesaikan palang merahnya?" tanya Devan memastikan kalau sang istri sudah suci.

"Sudah, bukankah kita tadi habis sholat berjamaah ya sayang?" Maya mengingatkan Devan.

"Hehehe aku cuma memastikan saja sayang." Devan menertawakan dirinya sendiri, padahal tadi dia lupa kalau habis sholat bareng Maya.

"Boleh yaaa." lanjut Devan mengerlingkan matanya.

Maya tersipu malu, padahal mereka sudah menikah selama 5th dan sering juga mereka melakukan itu. Tapi tiap kali Devan mengajaknya berhubungan pasti Maya akan malu. Hehehehehe itulah yang disuka Devan pada diri Maya, malu tapi mau alias malu malu kucing.

Maya menganggukkan kepalanya, Devan begitu senang. Devan langsung menggendong Maya ala bridal style masuk kedalam kamar.

Sesampai dikamar Devan menaruh istrinya di ranjang tidur lalu mencium kening Maya.

"Tunggu sebentar ya sayang." Devan kembali lagi ke balkon kamar untuk mengambil HP dan menutup pintu juga mematikan lampu utama dan menyisakan lampu tidur di nakas samping tempat tidur.

"Sudah sayang. Kamu siap kan?" tanya Devan seperti baru pertama kali meminta jatah ke istrinya.

Maya tersenyum malu lalu menganggukkan kelapa.

................................

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

kok aku ga baca ini dulu ya Thor. malah Nemu yang terakhir itu

2023-09-09

0

Rita Rosid

Rita Rosid

nyimak

2023-08-11

0

Syifa Altafunnisa

Syifa Altafunnisa

nyimak

2021-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Syarat
3 Dokter Kemal
4 tanggung jawab
5 Kecelakaan
6 Perpustakaan kota
7 Amarah Devan
8 Aku sudah menemukannya
9 Kamu mau kan?
10 Kita bantu...
11 Pingsan
12 Tunjukkan jalan-Mu
13 Nayra selamat
14 Menerima Tawaran
15 Salah mengira
16 Cantik
17 Tidak mau menjadi beban
18 Enam Syarat
19 Romi
20 Devan kesal
21 Pergi ke makam
22 Apakah aku sanggup?
23 Pesan Ayah
24 Ikhlas merelakan
25 Belum Siap
26 Suasana canggung
27 Mencium Tangan Suami
28 Baru tangan yang dipegang
29 Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30 Rencana gagal
31 Saya suaminya
32 Keterkejutan Salma
33 Belum mau cerita
34 Aturan dan Hukuman
35 Memar
36 Kalau gak pintar berarti........
37 Beraninya Cuma Mengancam
38 Dimulai Kembali
39 Sudah Menjadi Candu
40 Ingin Segera Hamil
41 Bimbang
42 Flashback 1
43 Flashback 2
44 Susu
45 Kram Diperut
46 Kenapa Kamu Mencintainya...?
47 Apa gak salah?
48 Jangan harap bisa melihat kami
49 Kak Faiz
50 Penyesalan Carol
51 Kedatangan Orang Tua Devan
52 Bermuka Dua
53 Dasar Tuan Muda.......
54 Class Yoga khusus
55 Aku tahu faktanya
56 Bersedekah
57 Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58 Ketenangan sebelum badai melanda
59 Penyatuan Terakhir
60 Belum Pulang
61 Tak Percaya
62 Kamu bukan manusia Devan
63 Terungkap
64 Terancam dan Tersudutkan
65 Anggap Saja Itu Karma
66 Siapa Rara Arasyid??
67 Mangsa Baru
68 Cinta Pertama
69 Pelukan Hangat
70 Menunggu Target
71 Target Masuk Perangkap
72 Apakah ini akhir...???
73 Kebenaran
74 Dimana Nayra
75 Menuju Dubai
76 Suara teriakan
77 Selalu dan Selalu
78 Fokus
79 Milip akuh...
80 Kangen
81 Memang ini saatnya
82 Keputusan Nayra
83 Sayembara
84 Rujuk
85 Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86 belum bisa tidul belempat
87 Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88 Aku akan membantumu
89 ikan Mas
90 tidul disini, Ma?
91 Masa depan
92 hamil lagi
93 Akta nikah
94 wanita hebat
95 Siapkan diri kalian
96 Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97 Anatomi tubuh
98 Kitab Fathul Izar
99 Ngerjain Papa...
100 Suami ku, Ustadz ku..!!
101 Pergulatan panas
102 Kami ingin mandiri
103 Mengutamakan kenyamanan istri
104 "Sabun, aku datang!!"
105 Aku ingin mendengar
106 Balon
107 Belum Puas
108 Kiala gak mau adik
109 Ganas dan Liar
110 Dimakan apa Diminum
111 Apa ini gak salah???
112 the best, tak ada duanya
113 Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114 Nasi Padang
115 Anggap saja kita mau demo
116 Kadonya didalam perut Mama
117 Romi dan Linda
118 Bajunya murah, diskon lagi
119 Sungguh luar biasa
120 Doanya Romi manjur
121 Riasan tebal
122 Romi dan Linda Part 2
123 Romi dan Linda Part 3
124 Yakin Mamanya gak ingin...
125 Cemburu
126 Liburan di empang
127 Serasa dunia milik berdua
128 Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129 Mengincar Keluarga Arasyid
130 Diculik
131 Papa kemana
132 Musuh dalam selimut
133 Sayang,.tolong bantu aku!!
134 Siapa orangnya?
135 Agen rahasia cilik
136 Apa yang kamu inginkan?
137 Gila kamu, Ilyas
138 Semoga ini cukup
139 Mama mana, Pa?
140 Kamu datang
141 Cincin
142 Hanya takdir Allah
143 Performa nanti malam
144 Dikerjai anaknya Devan
145 Membuat jalan lahir
146 Kapan Mama bangun, Papa?
147 Anak Mama memang pintar
148 Maafkan Kiara, Ma
149 Memberi Nama
150 Foto Bersama
151 Novel Baru
152 Novel Baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Syarat
3
Dokter Kemal
4
tanggung jawab
5
Kecelakaan
6
Perpustakaan kota
7
Amarah Devan
8
Aku sudah menemukannya
9
Kamu mau kan?
10
Kita bantu...
11
Pingsan
12
Tunjukkan jalan-Mu
13
Nayra selamat
14
Menerima Tawaran
15
Salah mengira
16
Cantik
17
Tidak mau menjadi beban
18
Enam Syarat
19
Romi
20
Devan kesal
21
Pergi ke makam
22
Apakah aku sanggup?
23
Pesan Ayah
24
Ikhlas merelakan
25
Belum Siap
26
Suasana canggung
27
Mencium Tangan Suami
28
Baru tangan yang dipegang
29
Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30
Rencana gagal
31
Saya suaminya
32
Keterkejutan Salma
33
Belum mau cerita
34
Aturan dan Hukuman
35
Memar
36
Kalau gak pintar berarti........
37
Beraninya Cuma Mengancam
38
Dimulai Kembali
39
Sudah Menjadi Candu
40
Ingin Segera Hamil
41
Bimbang
42
Flashback 1
43
Flashback 2
44
Susu
45
Kram Diperut
46
Kenapa Kamu Mencintainya...?
47
Apa gak salah?
48
Jangan harap bisa melihat kami
49
Kak Faiz
50
Penyesalan Carol
51
Kedatangan Orang Tua Devan
52
Bermuka Dua
53
Dasar Tuan Muda.......
54
Class Yoga khusus
55
Aku tahu faktanya
56
Bersedekah
57
Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58
Ketenangan sebelum badai melanda
59
Penyatuan Terakhir
60
Belum Pulang
61
Tak Percaya
62
Kamu bukan manusia Devan
63
Terungkap
64
Terancam dan Tersudutkan
65
Anggap Saja Itu Karma
66
Siapa Rara Arasyid??
67
Mangsa Baru
68
Cinta Pertama
69
Pelukan Hangat
70
Menunggu Target
71
Target Masuk Perangkap
72
Apakah ini akhir...???
73
Kebenaran
74
Dimana Nayra
75
Menuju Dubai
76
Suara teriakan
77
Selalu dan Selalu
78
Fokus
79
Milip akuh...
80
Kangen
81
Memang ini saatnya
82
Keputusan Nayra
83
Sayembara
84
Rujuk
85
Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86
belum bisa tidul belempat
87
Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88
Aku akan membantumu
89
ikan Mas
90
tidul disini, Ma?
91
Masa depan
92
hamil lagi
93
Akta nikah
94
wanita hebat
95
Siapkan diri kalian
96
Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97
Anatomi tubuh
98
Kitab Fathul Izar
99
Ngerjain Papa...
100
Suami ku, Ustadz ku..!!
101
Pergulatan panas
102
Kami ingin mandiri
103
Mengutamakan kenyamanan istri
104
"Sabun, aku datang!!"
105
Aku ingin mendengar
106
Balon
107
Belum Puas
108
Kiala gak mau adik
109
Ganas dan Liar
110
Dimakan apa Diminum
111
Apa ini gak salah???
112
the best, tak ada duanya
113
Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114
Nasi Padang
115
Anggap saja kita mau demo
116
Kadonya didalam perut Mama
117
Romi dan Linda
118
Bajunya murah, diskon lagi
119
Sungguh luar biasa
120
Doanya Romi manjur
121
Riasan tebal
122
Romi dan Linda Part 2
123
Romi dan Linda Part 3
124
Yakin Mamanya gak ingin...
125
Cemburu
126
Liburan di empang
127
Serasa dunia milik berdua
128
Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129
Mengincar Keluarga Arasyid
130
Diculik
131
Papa kemana
132
Musuh dalam selimut
133
Sayang,.tolong bantu aku!!
134
Siapa orangnya?
135
Agen rahasia cilik
136
Apa yang kamu inginkan?
137
Gila kamu, Ilyas
138
Semoga ini cukup
139
Mama mana, Pa?
140
Kamu datang
141
Cincin
142
Hanya takdir Allah
143
Performa nanti malam
144
Dikerjai anaknya Devan
145
Membuat jalan lahir
146
Kapan Mama bangun, Papa?
147
Anak Mama memang pintar
148
Maafkan Kiara, Ma
149
Memberi Nama
150
Foto Bersama
151
Novel Baru
152
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!