NovelToon NovelToon
Bukan Kutukan

Bukan Kutukan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Viola merasa di tipu dan dikhianati oleh pria yang sangat dicintainya. Menyuruh Viola kuliah hingga keluar negeri hanyalah alibi saja untuk menjauhkan Viola dari pria itu karena tidak suka terus di ikuti oleh Viola.
Hingga 8 tahun kemudian Viola kembali untuk menagih janji, tapi ternyata Pria itu sudah menikah dengan wanita lain.

"Aku bersumpah atas namamu, Erland Sebastian. Kalian berdua tidak akan pernah bahagia dalam pernikahan kalian tanpa hadirnya seorang anak"
~ Viola ~

Benar saja setelah 3 tahun menikah, Erland belum juga di berikan momongan.

"Mau apa lo kesini??" ~ Viola ~

"Aku mau minta anak dari kamu" ~ Erland ~

Apa yang akan terjadi selanjutnya pada Viola yang sudah amat membenci Erland??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Percaya kutukan

Kepulangan Erland di sambut Sarah dengan wajahnya yang ditekuk. Perempuan tiga puluh tigapuluhan tahun itu sudah siap untuk memborbardir suaminya yang beberapa hari bersama istri ke duanya.

Siapa wanita yang tidak cemburu jika suaminya berduaan dengan wanita lain walau itu madunya sendiri. Tentu saja rasanya sakit, iri, rasa ingin memiliki seutuhnya masih sangat mendominasi Sarah.

"Sarah, aku pulang" Ucap Erland begitu masuk ke dalam rumahnya.

Sarah tetap tak bergeming dengan terus berdiri di depan jendela melihat taman belakang rumahnya.

Erland menghampiri Sarah, ingin memberikan kecupan pada dahi istrinya, namun Sarah menghindarinya.

"Kamu kenapa sih?? Suaminya pulang bukannya di sambut malah cemberut kaya gini??" Erland mencubit pipi Sarah dengan gemas.

"Pulang habis senang-senang sama istri ke duanya ngapain harus di sambut" Ketus Sarah.

"Siapa yang senang-senang sih Sarah?? Aku cuma jemput dia aja, kita juga nggak pergi kemana-mana. Di sana aku sakit, dia juga sibuk mengurus kepulangan kita. Jadi jangan marah dulu" Jelas Erland, dia tidak mau membuat Sarah semakin marah.

"Terus kenapa nggak langsung pulang ke sini?? Kamu malah ke sana dulu?? Atau jangan-jangan, kalau aku nggak telepon kamu, kamu mau nginep di sana ya??" Sarah melirik Erland dengan curiga.

"Ya namanya aku yang jemput, dia istri ku juga Sarah. Pasti akan aku antar sampai rumah dengan selamat. Udah ah jangan marah-marah, aku lelah. Ayo temani aku istirahat" Erland menarik tangan Sarah menuju ke kamarnya.

"Sarah, setelah ini aku akan membawa Viola tinggal di rumah ini" Ucap Erland begitu mereka sampai di kamar.

Sarah menghempaskan tangan Erland yang menggenggam tangannya.

"Apa Mas?? Aku nggak salah dengar kan?? Apa nggak cukup atas semua rasa sakit yang kamu berikan, sampai kamu tega membawanya tinggal satu atap dengan aku??" Wajah Sarah mulai berubah mendung.

"Lalu mau mu bagaimana?? Kalian tinggal beda rumah begitu?? Kalau gitu, aku bakalan bagi waktu untuk kalian berdua, sehari di sini sehari di rumah Viola begitu mau kamu??"

Sarah tampak berfikir, dia tidak mau di tinggal sedikitpun oleh suaminya. Apalagi membayangkan suaminya hanya berduaan di rumah madunya.

"Aku nggak mau, waktu kamu cuma buat aku Mas. Bukan buat dia!! Lagipula kamu menikahi dia hanya karena tanggung jawab kan?? Terus kenapa kamu harus seadil itu, seolah-olah kamu mencintainya" Sarah masih mencoba menawar agar suaminya berubah pikiran.

"Memang awalnya begitu. Tapi pernikahan bukan main-main Sarah. Aku tetap harus melakukan kewajiban ku sebagai seorang suami. Termasuk belajar mencintainya. Maafkan aku soal ini Sarah. Tapi aku janji, rasa cintaku padamu tak akan berubah sedikitpun"

Erland meriah tangan Sarah, menatap mata pemiliknya dengan dalam. Menunjukkan bahwa rasa cintanya masih sama melalui sorot matanya.

"Lihatlah mataku dengan benar Sarah, apa kamu melihatnya?? Harusnya kamu sadar jika cintaku padamu masih utuh"

Sarah terus mencari kebohongan di kedua mata hitam itu. Tapi tatapan penuh cinta itu sama seperti saat Erland ingin menikahinya waktu itu.

Sarah masuk ke dalam pelukan Erland. Menyembunyikan tangisnya di sana. Tubu Erland yang selalu ia peluk saat tidur itu kini bukan hanya miliknya saja. Sarah harus rela tubuh dengan bau harum yang sangat menenangkan itu akan memeluk wanita lain dalam tidurnya.

"Maaf kalau aku terlalu kekanakan dan pencemburu Mas. Tapi aku mencintaimu, aku tidak mampu untuk kehilangan kamu" Isaknya.

"Aku juga mencintai kamu Sarah" Erland semakin mempererat pelukannya. Melepaskan kerinduannya pada istri pertamanya itu.

Setelah berhasil meyakinkan Sarah, seharian ini Erland di tahan oleh istrinya. Tidak boleh keluar barang sedikitpun meskipun tentang pekerjaan. Katanya itu sebagai ganti karena telah berhari-hari meninggalkan Sarah ke Korea.

Erland hanya bisa pasrah meski sebenarnya dia merasa tidak enak dengan Dito dan Via. Karena Viola baru saja pulang, tapi Erland justru meninggalkannya begitu saja.

"Sarah??"

"Hemmm??" Sarah bergumam dengan kepalanya yanng bersandar mesra pada dada Erland.

"Kamu mau program bayi tabung lagi nggak??" Seketika Sarah langsung terduduk dan menatap sendu pada Erland.

"Mas, kamu pingin banget punya anak ya??"

"Sejujurnya aku inggin Sarah. Terutama Ibu, tapi aku tidak bisa memaksa kamu kalau kamu belum siap. Aku akan menunggu sampai kamu mau" Erland mengusap pipi Sarah yang terus menunduk sedih.

"Bukannya aku nggak mau Mas, tapi yang pernah kita lakukan saja gagal. Dengan biayanya yang begitu mahal, apa nggak sayang uangnya Mas?? Aku mau melakukannya kalau kemunginan berhasilnya seratus persen"

"Tapi tidak ada salahnya kita coba lagi Sarah. Uang bukan masalah bagiku untuk mendapatkan seorang anak"

"Kamu kenapa sih Mas?? Apa jangan-jangan kamu ingin punya anak dari Viola ya, sampai-sampai kamu menekan ku begini??" Sarah mulai mengeluarkan air matanya.

"Sarah, hey" Erland mencakup wajah Sarah.

"Aku tidak bermaksud begitu. Maafkan aku kalau aku terlalu menekan kamu. Aku tidak akan membahasnya lagi. Sudah, lupakan" Sarah mengangguk kemudian menghentikan tangisannya.

"Bagaimana aku mau punya anak sama Viola??Di sentuh saja pasti orangnya tidak akan mau" batin Erland.

"Sekarang istirahatlah, aku masih ada pekerjaan"

Sarah mengangguk, lalu pergi meninggalkan Erland ke kamarnya. Begitupun Erland, dia memang menuju ke ruang kerjanya. Tapi bukan untuk menyelesaikan pekerjaan seperti yang dia katakan pada Sarah. Tapi Erland hanya terdiam dengan bersandar pada kursi dan kepalanya yang menengadah menatap langit-langit ruangannya.

Permintaan Ibunya dengan wajah yang pucat dan berbaring lemah itu terus terbayang di ingatannya. Begitupun permintaan adik-adiknya. Semua terasa seperti tekanan bagi Erland.

Membujuk Sarah untuk program kehamilan lagi juga tidak mungkin karena melihat reaksi Sarah tadi. Sedangkan Erland akan sangat merasa bersalah jika tidak memenuhi keinginan Ibunya.

Hanya ada satu jalan sebenarnya, yaitu Viola. Tapi Erland tidak tau caranya, apalagi hubungan mereka berdua yang tidak membaik sama sekali.

Juga bagaimana reaksi Viola nanti jika Erland datang kepadanya hanya untuk meminta seorang anak, pasti wanita itu semakin membencinya. Minimal Erland juga harus menumbuhkan rasa cintanya dulu pada Viola.

Rasanya Erland sudah mulai goyah untuk mempercayai kutukan dari Viola waktu itu.

"Apa benar Sarah yang tak kunjung hamil itu karena sumpah Viola waktu itu??" Gumamnya.

"Astagfirullah, apa yang aku pikirkan. Aku hanya percaya pada Allah. Mungkin memang belum saatnya aku dan Sarah di berikan keturunan. Atau Allah memang merencanakan keturunanku lahir dari rahim Viola??"

"Kalau memang begitu, mudahkanlah urusan hamba mu ini ya Allah"

Erland benar-benar di buat pusing tujuh keliling hanya dengan maslah ini. Mungkin jika dulu Erland tidak mengucap janji palsu semuanya tidak akan serumit ini. Atau jika Erland menepati janjinya semuanya pasti akan lebih mudah saat ini.

1
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Esin naufal
ya ampun ternyata...
Ina sari Sari
Kecewa
Ina sari Sari
Buruk
#ayu.kurniaa_
.
Kasmiwati P Yusuf
suka sm vio..g ska d tindas,g sombong
Kasmiwati P Yusuf
tor aku jg kembang kempit perut naa baca novel kmu..gerem kesel sm 2 itu org blm si sarah nya..hadehhh..
santi.santi: thank youu udah mau baca mampir😘
total 1 replies
Shyfa Andira Rahmi
jangan2....vino jodohnya beca x yahh😁😁✌️
Shyfa Andira Rahmi
wkwkwwk...trnyata ini karma buat c,radian hebat kamu thor👏👏👏
Shyfa Andira Rahmi
dejavu...
Shyfa Andira Rahmi
yappp....
bisa....bisa ...
emansipasi wanita anggap aja😁😁
Shyfa Andira Rahmi
curiga teh nya dikasih apa gtuu...🤔🤔
Shyfa Andira Rahmi
bukan seperti, tapi emang kamu BODOHHH
Shyfa Andira Rahmi
diiihhh drama ....
Shyfa Andira Rahmi
kenapa ngga dari dulu, ya elahh...
Shyfa Andira Rahmi
alaaahhh emang dasarnya ngga bisa hamil yg ngga akan bisa hamil sampe kapan pun...pake alesan ngga bisa mengandung lagi segala🤦🤦
Shyfa Andira Rahmi
ini dokter mulutnya udah dijejelin uang kayanya🤣🤣🤣
mana bisa keguguran hamil juga ngga....
Shyfa Andira Rahmi
waahhh ternyata gambaran poligami itu seperti ini yaa kurang labihnya...sungguh mengerikan😬😬😬
Reader
yaa krn tokoh utama Vio, jd kita didorong simpati thd BuMer ngeselin seolah ga paham agama dan takdir
Firgi Septia
drama apa lagi ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!