Orang Tua meninggal, Jatuh Miskin dan Dikhianati Orang terdekat, Apalagi hal lebih buruk yang akan menimpanya? Kematian?
Ya, Dia mati setelah ditikam Mantan Sahabat dan Pacarnya, benar benar hidup yang menyedihkan. Tapi tunggu...
Ah, Dia kembali bangun! Dunia yang penuh keajaiban dan Misteri, Dunia dimana Kekuatan menjadi kunci utama apakah di Dunia ini Ia akan kembali menjadi sampah?
Ya, Dia sampah sebelumnya, sampah yang kemudian berubah menjadi Berlian yang tak ternilai berharga, menjadi tokoh utama Dunia ini. Bersama Istri mungilnya, menaklukan segala rintangan, menggetarkan seluruh Dunia, membinasakan musuh yang menghadang dan mengubah takdir yang berjalan.
Semua itu berkat dirinya yang terlahir kembali dan berkat...
The System!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon T-Riq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Segel Semesta
"Ini, pelajarilah gulungan dasar tentang memanah ini dan praktekan dengan Set Panah ini," ucap Feng sambil memberikan sebuah gulungan dan 1 Set Busur beserta Anak Panahnya.
"Baiklah, Guru!" ucap Ran semangat kemudian menerimanya dan berjalan menjauh untuk berlatih.
Kini tinggal Feng yang kebingungan harus ngapain.
"System, sekarang Apa yang harus Ku lakukan?" Bingung Feng.
[Ding! Tuan dapat mempelajari Segel Semesta]
Ah Iya, Feng menepuk jidadnya baru ingat, Ia memiliki Keterampilan yang belum Ia coba, Keterampilan yang Ia dapat saat memenuhi Tanda Neraka ke 2.
...- - -...
[Segel Semesta :
Tahap 1 : Segel Setia
Tahap 2 : Segel Kultivasi
Tahap 3 : Segel Pikiran
Tahap 4 : Segel Makhluk Hidup dan Tempat
Tahap 5 : Segel Dunia]
Feng terkagum kagum saat melihat keterampilan Segel Semesta, Ia kemudian duduk bermeditasi dan mulai mempelajarinya dari awal.
[Tahap 1 : Segel Setia
Segel ini digunakan agar Orang yang disegel tak mengkhianati Sang penyegel dan menuruti perintah Sang penyegel, Jika yang disegel membantah atau melawan maka Ia akan merasakan perih pada seluruh tubuhnya, Segel ini sering digunakan untuk para Budak]
Feng termenung setelah membaca penjelasan itu, bahkan tahap 1 dari Segel Semesta sudah se luar biasa itu, bagaimana jika Ia dapat mempelajari seluruhnya.
Feng menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran itu, yang terpenting baginya sekarang adalah mempelajarinya secara bertahap dengan benar.
Ia pun mulai mempelajari Segel itu, Segel dibuat melalui corak corak aneh mungkin jika di Bumi bagi Feng mirip dengan perpaduan antara batik dan prasasti.
Jika baru mempelajari Segel, Ia hanya dapat dibuat dengan tulis tangan atau dibatu dan kayu, namun jika sudah menguasai penuh Orang itu bahkan dapat membuat Segel di udara dengan Qi yang Ia punya.
Feng pun mulai mempelajari Segel itu, Ia mula mula memahami bentuk coraknya karna baginya percuma sebuah Ilmu tanpa pemahaman yang dalam.
Setelah 1 Jam, Feng membuat matanya dan mulai menulis corak Segelnya pada tanah dengan ranting.
[Ding! Penguasaan Segel Semesta Tahap 1 : +15%]
Feng tersenyum senang, Ia lalu mengulangnya lagi dan lagi.
[Ding! Penguasaan Segel Semesta Tahap 1 : +10%]
[Ding! Penguasaan Segel Semesta Tahap 1 : +11%]
[Ding! Penguasaan Segel Semesta Tahap 1 : +7%]
Di Bumi dulu Feng merupakan Anak yang cerdas, jadi wajar Ia dapat dengan mudah mengingat dan mempelajari sesuatu, namun kecerdasannya itu yang membawanya pada petaka dan pengkhianatan.
Maka dari itu, Feng bertekad dalam kehidupan ini dan seterusnya Ia tak akan masuk ke lubang yang sama.
...- - -...
Matahari sudah benar benar diatas kepala...
Feng menghentikkan Latihannya sejenak untuk Istirahat.
"System, berapa persentase Penguasaan Segel Semestaku?"
[Segel Semesta :
Tahap 1 : Segel Setia {81%}
Tahap 2 : Segel Kultivasi {0%}
Tahap 3 : Segel Pikiran {0%}
Tahap 4 : Segel Makhluk Hidup dan Tempat {0%}
Tahap 5 : Segel Dunia {0%}]
Feng tersenyum puas melihat hal tersebut, Ia kemudian berdiri sambil menepuk bajunya yang kotor oleh debu kemudian berjalan ke Rumah untuk minum.
Setelah minum, Feng berniat melihat latihan Rara, Fay dan Ran, Ia pun mulai mencari Mereka.
Pertama Feng melihat Fay yang masih bermeditasi dibawah Air terjun, Feng sedikit terkejut melihat Fay yang dapat bertahan dibawah Air terjun yang meluncur dengan ganasnya tersebut dan yang membuat Feng terkagum adalah saat Ia melihat bahwa Air terjun yang jatuh itu tak benar benar mengenai Fay namun seperti ada pelindung tak kasat mata yang mengelilingi tubuh Fay membuat Air yang turun terbelah menjadi 2.
Setelah melihat Fay, Feng kemudian bertemu dengan Ran yang fokus membaca gulungan dasar Panah yang Ia berikan tadi setelah beberapa saat Ran kemudian mecobanya dengan Set Panah tadi dan hasilnya mengejutkan Feng.
Jika seandainya ini Bumi maka mungkin Ran akan menjadi atlet Panah terhebat, pasalnya kini Ia sudah dapat menembak daun yang jatuh dari pohon dan itu merupakan pencapaian luar biasa mengingat Ia baru saja belajar beberapa Jam.
Setelah 1 Jam memperhatikan Ran, Feng kemudian lanjut berjalan mencari Istrinya, Rara.
Ia kemudian menemukan Rara tengah duduk diatas sebuah batu besar di belakang Rumah Mereka, tampak keringat bercucuran didahinya, ekspresinya pun kini tampak tak baik.
Feng yang melihat itu menjadi cemas lalu bertanya pada System.
"System kenapa Rara seperti itu?" tanya Feng cemas dan khawatir.
[Ding! Nona mungkin sedang kesusahan menaklukan Roh didalam Kitab tersebut Tuan]
Kini Feng sedikit menyesal telah memberikan Kitab itu pada Rara namun sudah terlanjur, kini Ia hanya berharap bahwa Rara dapat menaklukan Roh dalam Kitab itu.
Feng kemudian mendekatkan Kepalanya ke telinga Rara kemudian berbisik.
"Rara berjuanglah! Aku akan slalu menemanimu."
"Aku Mencintaimu."
...- - - ...
{Alam Kitab Aura Surgawi}
"Hah... Hah... Hah..," nafas Rara naik turun tak beraturan, sedangkan beberapa meter didepannya tampak seekor Burung indah dan besar berwarna biru dan merah yang tampak sehat menatap tajam ke arah Rara.
"Menyerahlah, Kau tak akan bisa mengalahkanku bahkan dalam 100 Tahun lagi karna Aku merupakan Hewan Penguasa tak terkalahkan," ucap sang Phoenix sombong.
Rara menutup mata menitikkan air matanya karna merasa gagal.
Saat pertama kali Ia memasuki Alam ini, Ia sudah disambut oleh serangan Burung besar didepannya, Rara sudah mencoba bertahan namun pertahanannya selalu runtuh saat diserang Phoenix itu.
Jadi Ia berinisiatif untuk menyerang balik dan hasilnya, Ia bahkan sama sekali tak dapat menggores Burung Phoenix di depannya itu.
Kini setelah berjama jam bertarung, Ia sudah kehabisan Qi dan Rara sudah mulai putus asa.
"Rara berjuanglah! Aku akan slalu menemanimu."
"Aku Mencintaimu."
Rara tersentak mendengar hal tersebut, Phoenix tadi juga terkejut mendengar Hal suara tersebut, Ia bingung kenapa bisa ada suara dari luar yang masuk ke alamnya.
Namun yang lebih mengejutkan lagi saat Phoenix itu menatap kembali ke arah Rara, Ia dapat melihat luapan Qi yang besar muncul secara terus menerus dari dalam tubuh Rara.
Rara membuka matanya dengan tatapan membara, semangat dan tekadnya meloncat terbang tinggi saat mendengar suara Feng tadi apalagi saat kalimat terakhirnya.
Kemudian sebuah siluet Kelinci putih dengan corak hitam muncul dari tubuh Rara, yap itu merupakan Roh Bela Dirinya yaitu Dewa Kelinci.
Phoenix itu terkejut saat melihat siluet Dewa Kelinci itu, Ia terkejut saat tau Rara memiliki Roh Bela Diri tersebut.
Karna di Alam Dewa, Dewa Kelinci walau hanya pada tingkatan Roh atau lebih lemah dari Phoenix namun Dewa Kelinci tak dapat dibilang lemah.
Ia bahkan dapat bertarung imbang dengan Phoenix atau Naga dan memberi Luka parah, apalagi saat mengingat Dewa Kelinci yang bekerja sama dengan Rubah Surgawi yang dapat membunuh banyak Hewan Roh dan Dewa Dewi, sungguh diluar akal.
Namun kini Phoenix kembali dihadapkan dengan Orang yang memiliki Roh Bela Diri Dewa Kelinci dan kini Ia bingung unuk tetap melawan atau tidak apalagi kini Ia hanya Roh dan hanya memiliki 50% kekuatan aslinya.
...- - -...
ha... ha... ha... Lebay amat....!!!