🥇 1st Winner [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
Calista Zalfa Olina, kaget saat melihat Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya sedang bercinta di apartemen dengan wanita lain.
Merasa dikhianati, Calista mengadu pada Ghali Daniyal Bramantio, ayah dari Elvan tentang pengkhianatan anaknya.
Om Tio, ayah dari Elvan mendengarkan semua curhatan Calista tentang anaknya dengan penuh perhatian. Melihat perhatian Om Tio, Calista menjadi simpati.
Sejak pertemuan pertama itu, Om Tio sering menghubungi Calista hanya sekedar curhat sambil mengajak makan siang atau makan malam.
Berawal dari sana pernikahan Om Tio dan istrinya yang memang sedang di ujung tanduk membuat Om Tio menaruh hati kepada Calista yang berakhir pada sebuah perselingkuhan.
Om Tio dan Calista akhirnya memutuskan untuk menikah secara siri.
Apakah rumah tangga mereka akan berjalan mulus? Apa yang terjadi jika istrinya om Tio mengetahui pernikahan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua Puluh Tiga. SDCM.
Tio pulang ke rumah, dan mencari Elvan. Rupanya anak itu tidak pulang ke rumah seperti biasanya. Tari, istrinya juga belum pulang dari Singapura.
Tio kembali masuk mobil dan menjalankan mobil menuju apartemen Elvan. Satu jam perjalanan, Elvan sampai di apartemen Elvan.
Setelah beberapa kali mengetuk dan memanggil tidak ada sahutan, akhirnya Tio kembali pulang ke rumah.
"Di mana Elvan saat ini? Aku mengerti jika dia pasti kecewa dengan keputusan yang aku ambil. Namun, aku juga nggak akan mungkin mundur. Aku mencintai Calista," gumam Tio pada diri sendiri.
Tio membaringkan tubuhnya dan mencoba memejamkan mata. Besok dia dan Calista akan menikah siri. Tio telah memutuskan tidak akan merubah apa yang telah ia rencanakan.
...----------------...
Tio dan Calista baru saja sampai di apartemen. Tadi pagi jam sepuluh dia dan Calista telah melangsungkan pernikahannya.
Calista masuk ke kamar diikuti oleh Tio. Calista memandangi Tio tajam,melihat pria itu membaringkan tubuhnya di ranjang.
"Kenapa Om ikuti aku ke kamar? Om ngantuk?" tanya Calista.
"Emang kenapa kalau Om ikuti kamu?"
"Aku mau mandi dan ganti pakaian! Tapi nggak apa, kalau om ngantuk dan ingin tidur di sini, biar aku mandi di kamar tamu aja."
"Kamu mandi aja!"
"Aku mandi, sementara Om ada di kamar ingin?"
Tio bangun dan mendekati Calista. Tio memeluk dan mengangkat tubuh mungil gadis itu. Tio lalu menghempaskan tubuh Calista pelan ke atas tempat tidur.
Tio naik ke atas tubuh Calista dan mengukung gadis itu dibawahnya. Calista memandangi Tio tajam.
"Om, om mau apa?" tanya Calista dengan wajah yang tampak sedikit ketakutan.
"Rasanya, aku ingin memakanmu."
"Om, awas! Aku ingin bangun."
"Mandinya nanti aja. Sekarang temani aku tidur."
"Om, jangan minta macam-macam."
"Calista, apa kamu lupa jika aku dan kamu telah resmi menikah?"
Calista tersentak. Dia teringat jika tadi pagi dia dan Tio telah melangsungkan Ijab kabul. Dilaksanakan di salah satu rumah kediaman seorang penghulu.
Penghulu itu memberikan kertas satu lembar yang berisi pernyataan jika Tio dan Calista telah sah menjadi suami istri.
"Lalu Om Tio mau apa sekarang?" tanya Calista dengan suara pelan.
"Kamu mandi atau ganti pakaian. Setelah itu temani aku di sini."
Tio turun dari tubuh Calista dan membaringkan tubuhnya di samping gadis itu.
"Mandilah! setelah itu temani aku tidur di sini."
Calista bangun dan langsung masuk ke kamar mandi. Dia memegang dadanya. Jantungnya berdetak cepat.
Calista segera mandi dan menggantikan pakaian di kamar mandi. Setengah jam berlalu. Calista keluar setelah berpakaian.
Calista melihat Tio yang sedang asyik dengan laptopnya. Dia duduk di tepi ranjang. Tio yang menyadari kehadiran Calista tersenyum dengan gadis itu.
"Udah selesai mandinya. Naiklah, duduk dekatku sini. Aku selesaikan sedikit pekerjaa ini," ucap Tio.
Calista dengan patuhnya naik keranjang dan duduk di samping Tio. Calista melihat ke arah laptop. Tampaknya Tio sedang membuat laporan.
Tio mendekati wajahnya, membuat Calista kaget dan spontan menjauhi wajahnya.
"Wangi benar. Kenapa ketakutan gitu?"
"Aku nggak takut. Kaget aja tadi."
"Tunggu sebentar, aku selesaikan pekerjaanku ini."
Tio larut kembali dengan laptopnya Kesempatan itu digunakan Calista menanti wajah pria yang kini telah resmi menjadi suaminya.
Om Tio ini tampan sekali. Memiliki wajah dengan rahang tegas. Kesannya jantan sekali.
Calista memandangi wajah suaminya itu. Tidak pernah ada dalam pikirannya akan menikah secepat ini, apalagi akan menikah dengan pria dewasa yang cocok jadi ayahnya.
...****************...
Bersambung.
ya wajar donk klo diceraiin sma suaminya.
udh nikah kuliah tetap jalan,KB dulu sampai selesai kuliah baru hamil.