NovelToon NovelToon
My Husband Mantan Santri

My Husband Mantan Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Amari Antares

Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.

Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.

Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)

Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Sakit.

          𖤓HAPPY READING𖤓

"Ini punya ku." Farhan pun mengambil bakso yang Alvin letakkan di atas meja.

"Terserah." Alvin langsung berjalan keluar sedangkan Farhan berjalan menaiki tangga menuju kamar.

"Yah dah dingin baksonya." gumam nya.

CKREKK

"Mana Alvin? " tanya Samy ketika yang masuk hanya Farhan saja.

sebelum menjawab pertanyaan Samy Farhan pun mencari posisi yang enak untuk duduk sambil makan bakso. "Ada keluar gak tahu ke mana."

"Akara belum pulang-pulang nih." ucap Farhan sambil memasukkan bakso ke dalam mulutnya.

"Belum katanya masih dalam perjalanan, dia tadi chat aku." balas samy. Farhan hanya mengangguk paham.

"Eh kamu tahu gak, aku baru aja ke temu bapak kos loh." ungkap Farhan sambil berbisik yang membuat Samy mendekatkan wajahnya.

"Terus kenapa?" tanya Samy.

"Ehh bapaknya galak poollll ngomongnya juga pakai bahasa daerah gitu." jawab Farhan sambil memperagakan cara marahnya bapak tadi.

Samy hanya memperhatikan dengan cermat pada saat Farhan menjelaskan dengan ekspresi serius benar-benar serius.

*

*

*

*

*

*

Lastri yang awalnya ingin ke kosan bertemu Nenek Lianna pun langsung menepikan mobilnya ketika melihat Delvin dan Dhilan.

"Mereka ber dua kan, putra dari pak Kinaan." batin Lastri. "APA SEMUA BAIK-BAIK SAJA? SIAPA MEREKA?" tanya Lastri yang baru saja turun dari mobil.

"Tolong bantu abang saya kak." ucap Dhilan sambil meringis.

"Kita ke rumah sakit sekarang!" perempuan itu pun memapah Delvin menuju mobil.

"Terimakasih kak." balas Dhilan.

"Ya sama-sama, tidak perlu khawatir abangmu pasti baik-baik saja." ujar Lastri.

Sirene rumah sakit terdengar samar di kejauhan, memberikan secercah harapan. Lastri mempercepat laju mobil, melewati jalanan yang mulai ramai. Sesampainya di IGD, ia langsung meneriaki petugas medis untuk segera membantu Delvin dan Dhilan. Para perawat berlarian, membawa brankar dan peralatan medis. Delvin segera dibawa ke ruang operasi, sementara Dhilan mendapat perawatan di ruang darurat. Lastri menunggu dengan cemas di luar ruang operasi, jantungnya berdebar-debar tak karuan. Ia hanya bisa berdoa, berharap Delvin dapat melewati masa kritis ini. Setelah beberapa jam yang terasa begitu panjang, dokter akhirnya keluar dari ruang operasi. Ekspresinya serius, namun ada sedikit kelegaan di matanya. "Operasi berhasil," katanya pelan. "Delvin masih dalam kondisi kritis, tapi kita berhasil menyelamatkan nyawanya." Lastri menghela napas lega, rasa syukur memenuhi hatinya. Ia masih harus menunggu, tapi setidaknya, Delvin masih hidup. Perjuangan belum berakhir, tapi setidaknya, mereka telah melewati satu babak yang paling menegangkan.

Di ruang operasi begitu lama sekali, sekitar 3 jam operasi tersebut belum selesai.

"Apa kau sudah menelpon orang tua mu? " tanya Lastri.

"Sudah, mereka akan datang sebentar lagi." jawab Dhilan.

"Oh ya, nama Kakak siapa? kok kenal dengan abang saya?" tanya balik Dhilan.

"Nama saya Lastri, kebetulan saja, karena kalian kan anak dari pemilik perusahaan terkenal, jadi saya kenal." jawab Lastri. "Sebaiknya kamu istirahat dulu."

Lastri pun meninggalkan Dhilan yang tengah berbaring di ruang rawat.

"Cantik, cocok jadi kakak ipar hehehe..." batin Dhilan sambil cengegesan.

1
Tamirah
ganteng tuh visual nya tapi kok para author selalu orang pakai orang Korea.
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea
shiv: terimakasih kak sarannya/Pray/
shiv: oleh kak, saya Terima masukannya saya ganti kok/Smile/
total 2 replies
shiv
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!