Geisya adalah seorang istri yang penurut, ia selalu mempercayai Suami dalam keadaan dan dalam kondisi apa pun. Ia juga sangat baik kepada keluarga suaminya Hingga rela menghabiskan sebagian harta peninggalan orang tuanya untuk menyenangkan kelurga suaminya.
Hingga akhirnya ia baru mengetahui jika seluruh aset perusahaan peninggalan orang tuanya sudah di alihkan menjadi nama suaminya, ia di campakkan oleh keluarga suami lalu suami berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, tapi semuanya terlambat, ia di dorong oleh sahabatnya dari lantai 10 dan akhirnya meregang nyawa.
Tapi keajaiban datang, ia hidup kembali tiga tahun lalu. Ia bertekad untuk balas semua kejahatan mereka.
"Tunggu pembalasanku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
......Happy reading......
......☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️......
Aldi bergegas menuju ruang CEO, untuk menemui Geisha. Namun, langkahnya terhenti. Dua bodyguard tegap berdiri di depan pintu, menghalangi jalannya. Kedua bodyguard itu tampak waspada, tangan mereka menghalangi tubuh Aldi untuk melangkah ke dalam ruang CEO.
"Maaf, Tuan," ucap salah satu bodyguard dengan suara rendah namun tegas, "Anda tidak diizinkan masuk."
Aldi tak peduli, Ia menggebrak pintu sambil berteriak.
"Geisha! Di mana Geisha?! Aku ingin bertemu dengannya!" teriaknya, suaranya menggema di ruangan Urat-urat di lehernya terlihat jelas menunjukkan betapa ia sangat marah.
"Jangan teriak lagi, Nyonya Geisha sedang tidak berada di kantor." Suaranya tetap tenang dan tegas, meskipun menghadapi kemarahan Aldi.
Aldi menatap kedua bodyguard itu bergantian, matanya menyala amarah. "Lalu di mana dia? Katakan!" suaranya meninggi, penuh tekanan.
Kedua bodyguard itu tetap diam, menjaga rahasia keberadaan Geisha. Mereka di minta untuk tidak memberi informasi apa pun tentang majikan mereka.
Kesabaran Aldi habis dan matanya terbuka lebar menatap bodyguard yang diam itu.
"Hey! Kalian berdua bisu, ya?! Jawab pertanyaanku! Di mana Geisha?!" bentaknya lagi, suaranya menggema di udara.
Namun, kedua bodyguard itu tetap berdiri tegak, menjaga posisinya, mulut mereka terkatup rapat dan diam seribu bahasa.
"Cih! Sial! Tunggu saja kalian! Setelah aku mendapatkan perusahaan ini, aku akan menghabisi kalian!" ucap Aldi menggeram kesal, dengan ancaman dengan nada penuh kebencian. Ia menunjuk kedua bodyguard itu dengan jari telunjuknya karena amarah.
Ia berbalik dan berjalan menjauh, tetapi amarahnya belum mereda. Aldi melangkah dengan langkah cepat, mencari keberadaan Geisha.
Ia Percaya bahwa Geisha masih berada di dalam perusahaan, karena ia melihat mobil Geisha terparkir di area parkir bawah tanah.
Saat berjalan di koridor, secara tidak sengaja ia melihat dua bodyguard lain sedang berjaga di depan sebuah ruang rapat.
Melihat hal itu, ia yakin bahwa Geisha berada di dalam ruang rapat tersebut. Dengan langkah cepat, Aldi mendekati ruang rapat.
"Geisha! Geisha! Aku tahu kau ada di dalam! Keluar sekarang!" teriak Aldi, suaranya terdengar sangat keras. Ia menggedor pintu ruang rapat dengan keras, mencoba untuk memaksa masuk.
Di dalam ruang rapat, Geisha merasa terganggu dengan teriakan Aldi yang semakin menjadi-jadi.
Dua bodyguard kekar kembali menghalangi Aldi yang mencoba menerobos masuk. Mereka berdiri tegak dan menarik tangan Aldi agar Aldi tidak melakukan hal yang berbahaya pada Geisha.
"Geisha! Keluar kau sekarang! Aku butuh penjelasan darimu! Keluar!" Aldi kembali berteriak histeris, suaranya seperti orang yang kerasukan setan. Amarahnya sudah di luar kendali.
Ia memberontak sekuat tenaga, namun kedua bodyguard itu tetap tidak membiarkan Aldi masuk.
"Nyonya Geisha, barangkali lebih baik jika Tuan Aldi diizinkan masuk. Dengan begitu, semuanya akan lebih jelas dan teratasi." ucap Pak Andrew menawarkan solusi, ini juga demi kebaikannya.
Geisha mempertimbangkan saran tersebut. Ia ingin melihat drama apa akan mereka permainkan di depannya.
"Baiklah, aku Izinkan dia masuk." Ia melirik ke arah kedua bodyguard, memberikan perintah, "Bodyguard, Biarkan dia masuk."
Kedua bodyguard itu pun melepaskan tangan Aldi dan mundur kebelakang memberi jalan untuk Aldi untuk masuk ke ruang rapat.
Dengan wajah yang masih dipenuhi amarah dan kemarahan, Aldi melangkah masuk, tatapan matanya langsung tertuju pada Geisha yang tersenyum tenang. Senyum Geisha itu semakin membuat Aldi geram.
Namun, saat Aldi melihat sekeliling ruangan dan menyadari kehadiran para pemegang saham perusahaan yang sedang mengikuti rapat, amarahnya sedikit mereda.
Ia tidak mungkin membuat keributan di depan para pemegang saham tersebut. Ia harus mengendalikan dirinya, meskipun amarahnya belum sepenuhnya hilang.
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......