NovelToon NovelToon
My Husband Bodyguard

My Husband Bodyguard

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cinta Paksa / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Suami ideal / Penyelamat
Popularitas:303.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Area khusus dewasa 😊

Lordan Rafael, 31 tahun. Cucu dari pengusaha besar di Amerika, yang menjabat sebagai direktur utama.

Lordan menikahi Kari Chin berusia 28 tahun. Gadis Asia berkebangsaan China. Mereka sudah menikah 2 tahun. Namun Lordan dan Kari belum kunjung memiliki anak.

Tubuh Lordan bermasalah. Hanya pria itu dan istrinya yang tahu. Tapi Kari harus hamil dalam tahun ini. Kalau tidak, Lordan harus turun dari jabatannya dan hak ahli waris akan jatuh ke tangan sepupunya.

Karena hal itu Lordan memikirkan ide gila dengan menyuruh Jacob, salah satu pengawalnya yang berbadan seksi dan memiliki ketampanan yang melebihi dirinya, untuk meniduri sang istri di depan matanya.

Jacob adalah pria misterius dengan segala rencana. Siapa yang akan menyangka bahwa ia sebenarnya adalah salah satu penguasa daratan Amerika yang menyamar sebagai pengawal. Niatnya adalah membasmi habis seluruh keluarga Lordan Rafael.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau hanya lupa

Pagi datang terlalu cepat bagi Kari. Rasanya wanita itu masih mau berlama-lama di tempat tidur dan berharap semua yang telah terjadi dalam semalam hanyalah mimpi. Namun nyatanya, mimpi atau pun tidak, semuanya sama saja. Saat masih masih bersama Lordan bahkan jauh lebih tertekan dibandingkan saat dirinya terbangun di rumah lelaki yang belum benar-benar dikenalnya itu.

Cahaya matahari yang menembus tirai membangunkannya dari tidur yang tak biasa. Kari membuka mata perlahan, lalu langsung terduduk saat betul-betul menyadari di mana ia berada. Napasnya tercekat sesaat, kenangan semalam datang menghantam seperti gelombang.

Jacob. Siya. Pintu yang terkunci, dan tatapan mata pria itu yang membuat jantungnya berdebar.

Matanya menyapu ruangan. Jacob tidak ada di sofa. Kosong. Jantungnya langsung melonjak, entah karena lega atau panik. Kari berdiri, berjalan pelan ke arah jendela dan mengintip dari sela tirai. Ia melihat Matt di bawah, masih berjaga, berbincang dengan dua pria lain yang tak ia kenali. Pasti di depan pintu kamar itu juga ada orang yang berjaga. Ia tidak menyangka  Jacob punya banyak sekali pengawal.

Seorang laki-laki yang awalnya dia kira hanya pengawal, ternyata adalah sosok bos besar yang mengerikan.

Kari menarik napas dalam-dalam. Harus tetap tenang.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Kari hampir melompat karena terkejut. Jacob muncul dengan nampan di tangan, di atasnya ada secangkir kopi, roti panggang, dan telur rebus. Seperti rutinitas yang biasa ia lakukan sebelum isterinya menghilang dari hidupnya.

Bukan untuk tawanan, tapi untuk seseorang yang sangat berarti. Dulu, Jacob selalu memperlakukan wanita itu seperti ratu. Mereka sangat mesra. Bahkan setiap hari rasanya seperti berbulan madu. Sayang sekali hanya Jacob yang mengingat kenangan itu sekarang.

"Kau sudah bangun," ucap pria itu ringan, matanya menatapnya sebentar sebelum meletakkan nampan di atas meja kecil dekat ranjang.

"Apa maksud semua ini?" tanya Kari, masih menjaga jarak.

"Kenapa kau bersikap seperti kita… pasangan suami istri?"

Jacob mengangkat alisnya sedikit, lalu menatapnya lama, tanpa tergesa-gesa.

"Karena kita memang pasangan suami istri. Kau hanya lupa, bukankah sudah ku bilang semalam?"

Kari menggeleng cepat, matanya mulai berkaca-kaca.

"Itu tidak masuk akal. Aku bukan istrimu."

Jacob menarik kursi dan duduk. Wajahnya tidak berubah, tetap tenang dan penuh keyakinan.

"Terserah kau percaya atau tidak. Sekarang kau ada di sini, bersamaku. Cobalah untuk membiasakan diri." bapas Jacob tidak peduli.

Kari ingin menolak semua itu. Ingin tertawa sinis dan bilang Jacob gila. Tapi setiap kali menatap mata pria itu, ada sesuatu dalam dirinya yang retak. Suara hatinya tidak sekuat yang ia kira. Kata-katanya, sentuhannya, bahkan gumamannya sebelum tidur, semuanya terasa nyata dan familiar, meski ia tak mengingat apapun.

"Bangunlah, sekarang sudah jam delapan. Kalau tidak sarapan, perutmu akan sakit. Kau selalu bersama dengan lambungmu dari dulu, aku tidak ingin kau jatuh sakit."

Hening.

Perkataan Jacob membuat Kari terdiam. Ia menatap pria itu lama. Bahkan pria itu tahu dirinya memiliki masalah dengan lambung. Padahal bertahun-tahun ini dia hidup sebagai istri Lordan, tetapi pria itu tidak pernah tahu dirinya memiliki masalah lambung.

Rasa hangat menjalari dada Kari, tapi dengan cepat ia mengusirnya. Jangan lunak, batinnya memperingatkan. Jangan mudah percaya hanya karena pria itu tahu satu atau dua hal tentangmu. Tapi … tetap saja, hatinya kembali bergetar.

Jacob berdiri dan berjalan pelan menuju jendela, membuka tirai sepenuhnya. Cahaya pagi membanjiri ruangan, membuat suasana tampak lebih hidup, meski di dalam benaknya, semuanya masih kelabu.

"Aku tahu masih berat untukmu percaya pada semua kata-kataku," ucap Jacob dengan suara pelan, namun terdengar jelas di keheningan ruangan.

"Aku tidak akan memaksamu untuk percaya sekarang. Aku hanya ingin kau tahu … aku ada di sini. Selalu ada. Dan aku tidak akan pernah melepaskan tanganmu lagi.

Kari memeluk tubuhnya sendiri. Entah kenapa, kata-kata itu terasa begitu tulus. Terlalu tulus. Ia melirik nampan di samping ranjang. Aroma kopi mulai menggoda penciumannya, dan perutnya yang memang lemah terhadap rasa lapar mulai berontak. Tapi ia masih enggan bergerak.

Jacob menoleh, melihatnya masih berdiri ragu. Ia mendekat dan mengambil cangkir dari nampan itu, lalu menyodorkannya.

"Minumlah dulu. Aku tahu kau tidak bisa berpikir dengan tenang kalau belum sarapan," katanya lembut.

Kari menghela napas. Perlahan, ia mengulurkan tangan, menerima cangkir itu. Jemarinya tanpa sengaja bersentuhan dengan jari Jacob. Sentuhan yang sekilas, tapi cukup untuk membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Ia buru-buru menarik tangannya, lalu menyesap kopi itu perlahan.

Hangat. Pahitnya pas. Seperti racikan favoritnya.

"Ini … enak," gumamnya pelan,  berbicara pada diri sendiri namun terdengar di telinga Jacob.

Jacob tersenyum kecil.

"Tentu saja. Aku yang selalu membuatkan untukmu setiap pagi, sebelum kau hilang."

Kari menatapnya, dan untuk pertama kalinya pagi itu, tak ada kebencian atau amarah dalam matanya. Hanya kebingungan… dan ketakutan akan kenyataan yang mungkin selama ini terkubur.

"Aku belum percaya pada semua kata-katamu. Aku melihatmu membunuh kakek Lucas dan Lordan, kau ... Kau membunuh mereka di depan mataku, kau pikir aku akan percaya begitu saja pada pria kejam sepertimu?" Kari menatap Jacob dengan berani, Jacob sendiri hanya bisa menghela nafas panjang.

Lelaki itu berusaha memahami posisi yang sedang Kari hadapi sekarang. Biar bagaimanapun mereka sudah terpisah lama, tidak muda membuatnya percaya.

"Habiskan sarapanmu. Aku ada urusan sebentar, kau bisa jalan-jalan di area rumah ini, tapi ingat ..." tubuh Jacob condong ke depan, mendekat ke Kari. Wajah pria itu terlalu dekat hingga Kari mau tak mau harus mundur. Ia tidak ingin terlalu dekat dengan pria itu, rasanya begitu canggung.

"Jangan coba-coba kabur." bisik Jacop pelan namun penuh tekanan.

Kari menelan ludah, merasa tengkuknya dingin oleh nada ancaman halus Jacob. Lelaki itu tersenyum tipis, lalu berdiri tegak dan berjalan keluar tanpa menunggu jawaban darinya. Pintu tertutup perlahan, menyisakan keheningan yang menyesakkan.

Kari duduk di tepi ranjang, menatap cangkir kopi di tangannya yang mulai kehilangan hangat. Ia menyesapnya lagi, mencoba menenangkan diri. Tapi pikirannya terus berputar, mencari celah logis dari semua yang terjadi. Jika Jacob mengatakan yang sebenarnya, kenapa ia sama sekali tak mengingatnya? Dan jika Jacob berbohong … mengapa ia merasa begitu mengenal pria itu?

Perutnya akhirnya menang. Kari menyentuh roti panggang dan mulai memakannya dengan perlahan. Matanya sesekali menoleh ke pintu, memastikan tidak ada yang masuk tiba-tiba. Ia tahu, untuk sekarang ia tak punya pilihan selain bertahan.

Setelah menghabiskan sarapannya, Kari berdiri dan menghampiri jendela. Udara pagi masih segar, dan di kejauhan terlihat taman kecil dengan bangku di bawah pohon rindang. Ia menarik napas dalam, mencoba mengumpulkan kekuatan.

Kalau memang tidak boleh kabur, setidaknya ia harus tahu seperti apa tempat ini. Ia harus menghafal jalur keluar, jumlah penjaga, dan celah yang bisa dimanfaatkan. Dengan atau tanpa ingatan, ia tetap punya naluri bertahan hidup.

1
she
bener itu😁
Dwi Winarni Wina
Jacob bisa baca pikiran kari pasti akan merencanakan kabur,jacob membawa kari kerestoran agar kari ingat dan kari sangat familiar skl dgn restoran sampai kepalanya sakit...

kari sebaiknya jgn keras kepala dan turuti kata jacob percuma melarikan diri nanti pasti bahaya diluar sana...

Jacob sangat peduli skl padamu dan tidak akan membiarkanmu menderita lagi dan akan membahagiakanmu...

lanjut thor.....
semangat sll...
sehat sll.........
Candra Ningtyas
kerenn
Windy Veriyanti
selangkah demi selangkah, Kari...
kebenaran itu akan terkuak, bahwa dirimu adalah Siya istri Jacob
Khairani oktavia Mungkur
kok gk bisa buka
SJR
Assalamu'alaikum, mampir thor 🙏
Dwi Winarni Wina
kari tidak dipungkirin terbayang2 sentuhan lembut jacob yg sangat memabukkan krn sentuhan itu sangat familiar skl bagi kari....

kesempatan bagi kari jacob ngajak makan direstoran kari punya rencana melarikan diri akan menemui keluarganya dan membuktikan hanya anak angkat/bukan...

jacob sangat waspada tidak akan membiarkan kari kabur pasti akan menjaga lbh ketat....

lanjut thor....
semangat sll....
sehat sll......
Maharani Rani
lanjuttt
Galih Pratama Zhaqi
kan pnya bukti bang kl itu ibu dr anakmu dan bisa kasih liat kan foto2 kebersamaan kalian ahh gemes sendiri aku ,
Tuti Tyastuti
lanjut
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Rita
😂😂😂😂pesonamu mengalihkan pikiranku
Miss Typo
gak ada bukti yg lain selain foto pernikahan? gak sabar Siya ingat kembali 😁
Ilfa Yarni
dih greget pengen smua cepat terbongkar
yuning
reaksi tidak mengkhianati hati 😁
Ita rahmawati
tunjukkan bukti dong babangjacob jgn cuma omong doang 🤦‍♀️
kari udah mulai resah dn gelisah tuh,,kesempatan utkmu jacob terus mempengaruhi fikirannya 😅
LANY SUSANA: betul tunjukkan bukti foto pernikahan donk or ank km berdua suruh nonggol agar Siya, teralihkan dari pikiran kabur tp jg deg deg an /Grin//Grin//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Aurora
hati ga bisa dibohongi,apa ga ada buku nikah atau foto pernikahan untuk membuktikan mereka pernah bersama
Eka Bundanedinar
cie pikiranmu kmn aja kari
she
mau😁
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!