Dia Bilang, Aku Mencuri Tempat Kekasihnya

Seperti kesepakatan yang telah dibuat, Rose menghilang tepat pada hari pertunangan yang telah Lucifer ramaikan. Tanpa jejak atau penjelasan apapun.

Lucifer benar-benar menggila. Satu bulan berlalu dengan dirinya yang kacau balau. Hari-harinya hanya ditemani minuman keras.

Hingga suatu hari Sonia mengundang Daisy untuk datang ke rumah utama keluarga Killian.

"Halo? Sayang, maaf Tante ada urusan mendadak. Tante sudah menghubungi kepala pelayan, kamu tinggal dulu di sana, besok pagi kita bicara." ucap Sonia dalam sambungan teleponnya.

"Tidak apa Tante, Daisy akan pulang. Besok Daisy datang lagi."

"Ini sudah malam, sayang. Tolong jangan buat Tante khawatir."

Sambungan telepon terputus. Akhirnya Daisy memutuskan untuk menuruti ucapan Sonia dan tinggal disana untuk semalam.

Di tengah malam, Daisy merasa haus. Dia keluar kamarnya untuk mencari air di dapur. Dia pikir rumah itu kosong dan hanya dia yang ada di sana.

Namun pikirannya berubah saat melihat sosok di ruang tengah.

"Lucifer?"

Lucifer yang mendengar namanya dipanggil itu menoleh. Dalam keadaan mabuk itu dia berdiri setelah melihat sosok wanita.

Dia berjalan sempoyongan ke arah Daisy. Kemudian memeluknya.

"Rose? Kamu kembali?"

Daisy mendorongnya dengan keras setelah mendengar kalimat itu. Dia berlari ke kamarnya dengan air mata yang sudah sampai di pipinya.

Namun saat hendak menutup pintu, Lucifer mencegahnya. Dia kembali memeluk Daisy dengan erat, berjalan masuk hingga akhirnya keduanya jatuh diatas ranjang.

"Jangan tinggalkan aku lagi.." ucap Lucifer lalu menyambar bibir Daisy.

Bau menyengat alkohol dapat Daisy rasakan. Dia memukuli punggung Lucifer namun tidak mendapat apapun selain ciumannya yang semakin dalam.

"Ahh~" rintih Lucifer saat Daisy menggigit bibirnya.

"Jangan sebut aku dengan nama wanita itu!"

"Daisy! Daisy! Aku Daisy! Kamu sudah janji untuk menikahi ku! Tapi kenapa kamu malah melupakanku!" teriak Daisy.

Namun apa yang diharapkan dari orang yang tidak mempunyai kesadaran total itu. Lucifer kembali menyerangnya, membuka paksa baju Daisy dan menyetubuhinya. Dia telah mengambil keperawanan Daisy. Dan yang lebih menyakitkan lagi, sepanjang melakukan itu Lucifer terus menyebut nama Rose.

Keesokan harinya, saat Lucifer membuka matanya dia melihat sosok wanita lain ada dalam pelukannya.

"Fuck! Apa yang telah terjadi?!" gumamnya saat dia bangkit dan melihat sprei putih itu banyak bercak darah.

Dan saat itu juga Sonia masuk ke kamar untuk menepati janjinya mengobrol dengan Daisy. Namun dia malah dikejutkan dengan hal lain. Sekilas dia pikir itu adalah hal yang baik, karena dengan itu dia bisa mengikat keduanya.

Lucifer langsung bangkit dari pergi dari kamar itu tanpa mengatakan apapun pada Ibunya, begitupun juga sebaliknya. Sonia hanya diam.

Setelah Daisy bangun, dia seperti orang linglung. Sonia membantunya berpakaian dan menuntunnya ke ruang tengah tanpa mengatakan apapun. Lucifer sudah ada di sana saat mereka sampai.

"Kamu harus bertanggung jawab!" tegas Sonia pada Lucifer.

"Apa-apaan itu! Tidak! Wanita licik itu yang telah menjebak ku!" lawan Lucifer.

"Lalu kenapa kamu bisa ada di kamarnya?" serang balik Sonia yang membungkam Lucifer.

Suasana kembali hening. Daisy juga hanya bisa menunduk tanpa bisa mengatakan apapun. Gadis 20 tahun itu masih syok dengan apa yang baru saja dialaminya. Meskipun dia melakukannya dengan orang yang dicintainya, tapi pengalaman pertamanya itu benar-benar menyakitkan. Karena Lucifer yang terus memanggil nama orang lain.

Tanpa sadar Daisy meneteskan air matanya. Dia mengangkat sebelah tangannya, menutupi hidung dan mulutnya. Namun isak tangisnya tidak bisa disembunyikannya. Itu benar-benar menyakitkan.

"Kamu harus menikahi nya.." ucap Sonia sambil bangkit dari duduknya dan mendekati Daisy.

"Kamu tidak usah khawatir,". tutur Sonia sambil mengusap rambut Daisy.

"Aku sudah memiliki Rose!" bentak Lucifer.

"Bagaimanapun juga kamu akan meneruskan perusahaan keluarga Killian. Dan Mama tidak ingin mempunyai menantu yang tidak jelas asal-usulnya seperti dia!" bentak kembali Sonia.

"Nikahi Daisy dan jalankan perusahaan, atau pertahankan wanita itu dan keluar dari keluarga ini!"

"Pilihan ada di tanganmu! Mama kasih kamu kesempatan sampai minggu depan."

"Ayo sayang, Tante akan antarkan kamu pulang.." ucap Sonia kemudian sambil menuntun Daisy keluar.

Akhirnya Lucifer memutuskan untuk menikah dengan Daisy. Dalam pikirannya, dia menikahi Daisy hanya untuk mendapat kekuatan di tangannya. Jika dia menjadi pemimpin perusahaan, dia bisa lebih membahagiakan Rose saat dia kembali.

"Kau telah mencuri tempat kekasihku!" ucap Lucifer pada Daisy di hari pernikahan nya.

...----------------...

POV Sonia di hari pernikahan Lucifer dan Daisy.

Aku tahu aku egois, sebenarnya aku tidak ingin anakku celaka. Karena itu aku tidak bisa memberi tahunya siapa Daisy sebenarnya. Melihatnya berulang kali kesakitan karena mencoba mengingat, itu membuat hati ku hancur.

Aku juga tahu, memaksanya menikah seperti ini juga salah. Pada akhirnya Daisy lah yang akan menderita. Tapi bagaimanapun aku tidak bisa melepaskannya.

Amber, apakah aku salah membuat jalan mereka seperti ini?