Samudra Pandu Wirayuda, seorang suami yang merasa tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Cassandra Morgan. Istrinya yang cantik dan muda tidak mau melayani kebutuhannya dengan baik sebagai seorang istri, baik di ranjang maupun di kehidupan sehari-hari. Alasannya, Cassandra tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Kehidupan pernikahan yang retak ini memancing Samudra untuk mencari kepuasan di luar. Ia kemudian terjebak dalam perselingkuhan dengan Davina Grizelle Ayudia, anak pembantunya yang cantik dan perhatian. Davina selalu ada di kala Samudra membutuhkannya, dan ia merasa sangat bahagia dan puas dengan kehadiran Davina.
Namun, perselingkuhan ini tidaklah mudah. Samudra harus berhadapan dengan konsekuensi dari tindakannya, dan Davina juga harus menghadapi risiko kehilangan pekerjaannya dan reputasinya.
Apakah Samudra akan mampu mempertahankan perselingkuhannya dengan Davina?Ataukah ia akan memilih untuk kembali kepada Cassandra dan memperbaiki kehidupan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Tak lama kemudian Davina mulai sadar.Ia membuka matanya dan melihat Samudra yang sedang menangis di sampingnya.
"Pak... Samudra?" kata Davina dengan lemah.
Samudra segera memeluk Davina dengan erat.Ia merasa lega karena wanita yang sangat ia cintai itu akhirnya mendapatkan kesadarannya kembali.
"Davina,aku ada di sini,aku tidak akan meninggalkanmu lagi.Maafkan aku,aku tidak bisa menyelamatkanmu dari hukuman Cassandra." kata Samudra dengan lembut.
"Tidak apa apa pak,Davina yang bodoh karena sudah membuat nona Cassandra marah." ucap Davina dengan lemah.
"Tidak Davina,ini bukan kesalahanmu.Tolong jangan menyalahkan dirimu sendiri.Mulai sekarang aku akan melindungi mu dengan baik, Davina.Aku janji, kejadian ini tidak akan terulang lagi." kata Samudra dengan tekad.
Beberapa saat kemudian Samudra pergi ke dapur untuk mengambilkan Davina makan dan minum.Ia ingin memastikan bahwa Davina mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pulih dari kondisinya.
Sesampainya di kamar Davina,Samudra menyuapi Davina dengan penuh perhatian.Ia memberikan Davina makanan yang lezat dan minuman yang segar.Davina merasa bahwa Samudra sangat peduli kepadanya.
Samudra dengan lembut menyentuh wajah Davina.Ia ingin memastikan bahwa Davina merasa nyaman dan aman.Davina merasa bahwa sentuhan Samudra sangat hangat dan menyenangkan.
Samudra merawat Davina dengan perhatian.Ia memberikan Davina obat untuk meredakan sakit kepalanya.Ia juga memberikan Davina selimut untuk membuatnya merasa hangat dan nyaman.
Davina merasa bahwa ia sangat bahagia karena memiliki Samudra yang peduli kepadanya.Ia merasa bahwa Samudra adalah orang yang sangat baik dan peduli.Davina tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Samudra.
Samudra memutuskan untuk menemani Davina dan tidur sekamar dengannya.Ia ingin memastikan bahwa Davina merasa aman dan nyaman.
Samudra kemudian berjalan ke sisi samping dari tempat tidur Davina untuk merebahkan tubuhnya di samping Davina dan mengarahkan tubuhnya untuk menghadap ke arah Davina.Samudra berusaha untuk membuat Davina tertidur nyenyak.Ia membelai rambut Davina dengan lembut dan mengucapkan kata-kata yang menenangkan.
"Aku ada di sini, Davina.Tidurlah,aku akan menjagamu." kata Samudra dengan penuh perhatian.
Suara Samudra yang lembut dan menenangkan membuat Davina merasa nyaman dan aman.Ia mulai merasa mengantuk dan akhirnya tertidur dengan nyenyak.
Samudra tersenyum ketika melihat Davina tertidur dengan nyenyak.Ia merasa bahwa ia telah berhasil membuat Davina merasa aman dan nyaman.Samudra kemudian menutup matanya dan mulai tertidur juga.
Malam itu berlalu dengan tenang.Samudra dan Davina tidur dengan nyenyak,merasa aman dan nyaman di samping satu sama lain.Tidak ada lagi kekhawatiran atau kecemasan.Hanya ada ketenangan dan kebahagiaan.
Keesokan harinya ketika fajar masih belum menyingsing,Davina bangun tidur dengan perasaannya yang lebih baik dan merasa dirinya sudah pulih sepenuhnya.Ia merasa bahwa ia telah melewati malam yang sulit dan sekarang siap untuk menghadapi hari baru.
Davina dibuat tersenyum ketika ia melihat Samudra yang masih tertidur pulas di sampingnya dengan posisi tangannya yang memeluk tubuh Davina.Ia merasa bahwa Samudra sangat peduli kepadanya dan begitu melindunginya.
Davina pun memutuskan untuk menikmati momen itu untuk melihat wajah Samudra yang masih tertidur.Ia tidak ingin mengganggu Samudra dan ingin membiarkannya tidur dengan nyenyak.Namun,ketika Davina melihat wajah Samudra,ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh wajah Samudra.