menceritakan seorang pemuda bernama Anyu yang sangat sayang kepada kedua orang tua angkatnya, karena beberapa insiden Anyu harus berpisah dengan kedua orang tuanya, semua kejadian itu membuat Anyu sangat sedih dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi keluarganya.
beberapa tahun kemudian Ketika Anyu ingin berziarah ke kuburan orang tuanya giliran dia terkena insiden oleh orang misterius, dan itu membuat anyu tewas seketika. Anyu pikir misi hidup di dunia telah selesai, tapi tau tau dia Reinkarnasi menjadi seorang gadis cantik bernama Lyvei dengan membawa misi super sulit dari Tuhan.
karena misi super sulit dari Tuhan, dia diberkati kekuatan di atas rata-rata dan Lyvei pun bertekat untuk melindungi keluarga barunya di dunia barunya.
Akankah dia berhasil menuntaskan misi dari Tuhan sekaligus melindungi keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayasu Reyasu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AWAL MULA PERSAHABATAN
Keesokan harinya kelas mereka sudah di tentukan Ling, Tatsu dan Lyvei berada di kelas yang sama dan mereka bertiga duduk di meja yang sama. Kemudian pelajaran pertama di mulai tetapi sebelum pelajaran di mulai guru yang mengajar di kelas mereka memberikan suatu kertas.
“anak anak cepat duduk pelajaran akan di mulai sebelum pelajaran kali ini di mulai ibu akan memberikan surat kepada kalian masing masing 1. Surat ini berikan kepada orang tua kalian masing masing dan di kumpulkan besok hari” guru pengajar.
“baik bu” murid murid.
Setelah memberikan surat itu kepada murid murid kemudian guru yang mengajar di kelas Lyvei memulai pembelajarannya dan pelajaran pertama tentang baca tulis. Singkatnya jam istirahat tiba Lyvei mengajak Ling dan Tatsu menuju ruang makan, tapi Ling menolak dan kemudian Ling pergi sendiri.
“Ling, Tatsu ayo kita ke ruang makan” Lyvei.
“ayo” Tatsu.
“jangan sok akrab dengan ku” Ling langsung pergi.
‘AAAHHHH, kenapa aku tolak lagi ajakan dari Lyvei, aaaahhhh bodoh sekali aku’ Ling berbicara dalam hati.
“apa apa an sih dia?” Tatsu kesal karena Ling tidak menghargai tawaran Lyvei.
“sudah tidak apa apa kok Tatsu. nanti juga kamu tau kenapa Ling seperti itu” Lyvei mengetahui sipat asli Ling yang sebenarnya Tsundere dari Ayahandanya kemarin.
Kemudian Lyvei dan Tatsu pergi bersama menuju ruang makan ketika di ruang makan Lyvei melihat Ling yang sedang di bully oleh murid yang memiliki tubuh lebih besar dari Ling. Karena melihat itu Tatsu berniat untuk menolong Ling karena mereka satu meja. Tapi sebelum Tatsu menolong Ling, Lyvei memperingatkan Tatsu untuk jangan ambil hati semua omongan Ling. Karena tidak paham Tatsu tidak memperdulikan peringatan dari Lyvei.
“hei kok kalian beraninya sama perempuan sih?” Tatsu.
“apa urusan mu dengan kami” pembully.
“Tidak ada aku cuman punya urusan dengan perempuan ini” Tatsu langsung menarik Ling yang sedang menangis.
“hei awas saja urusan kita belum selesai” pembully.
Ketika Tatsu dan Ling menjauh dari sana Lyvei pun mengikuti Tatsu dan Ling.
“nah sekarang kamu sudah aman” Tatsu.
“kenapa sih kamu menolongku, aku tidak perlu pertolongan dari mu” Ling terisak.
‘haah seperti ini lagi padahal niat ku cuman ingin bilang terimakasih saja’ Ling berbicara dalam hati.
“Hah bukannya terimakasih malah memarahi ku” Tatsu.
“Ling kamu tidak apa apa?” Lyvei Khawatir.
“jangan sok akrab” Ling.
‘ahh bukan itu maksudku Lyvei’ Ling berbicara dalam hati.
Kemudian Lyvei pura pura menangis.
“kamu jahat sekali padahal aku cuman khawatir kepada mu” Lyvei pura pura menangis.
Karena melihat Lyvei manangis Ling langsung lari sembari menagis juga. Karena langsung lari Tatsu berniat mengejar Ling karena sudah membuat Lyvei menangis tetapi baju Tatsu di Tarik oleh Lyvei kemudian Lyvei mengatakan.
“Tatsu kamu jangan mengejar Ling kalo mau kamu ikuti dia saja dan nanti di sana kamu bakal tahu isi hati Ling yang sebenarnya, dan sebenarnya aku cuman pura pura menangis doang hehe” Lyvei.
Kemudian Tatsu mengikuti saran dari Lyvei setelah aga lama berlari akhir nya Ling pun berhenti berlari kemudian Ling mengungkapkan semua isi hatinya.
“aaaahh aku bodoh sekali kenapa aku sangat sulit mengutarakan isi hatiku dan semua yang aku lontarkan berbanding terbalik dengan apa yang ada di ini pikiran ku. Tadi aku bukan bermaksud sombong kepada Tatsu yang sudah menolongku aku cuman ingin mengucapkan terimakasih saja kemudian ucapan ku kepada Lyvei kayanya tidak akan di maafkan oleh dia” Ling menangis sejadi jadinya.
Tidak lama kemudian datang murid yang membully Ling di ruang makan tadi.
“sekarang kita cuman berdua mari kita selesaikan urusan kita” pembully langsung mengeluarkan Fire Ball.
Sebelum Fire ball itu di lepaskan oleh pembully. Pembully itu tiba tiba terjatuh dan Fire ball itu mengenai langi langit saja.
“slip”
“Ling kamu tidak apa apa?” Lyvei.
“Lyvei ngapain kamu disini di sini berbahaya” Ling terisak.
“kalo di sini berbahaya berati untuk mu juga berbahaya” Tatsu.
“Tatsu kenapa kalian beruda disini” Ling.
“pake tanya tentu saja kami ingin menolong teman satu meja kami” Lyvei dan Tatsu.
Pembully berusaha bangun tetepi tidak bisa karena ketika hampir berdiri Lyvei memberinya Sihir slip kepada pembully tersebut sampai pembully itu menunyerah.
“aku menyerah aku berjanji tidak akan menggangu anak kelas satu lagi” pembully.
Karena menyerah Lyvei pun menghendikan sihirnya kemudian pembully itu kabur terbirit birit. Setelah itu Ling berterima kasih kepada Lyvei dan Tatsu karena sudah menolongnya.
“Tatsu, Lyvei terimakasih sudah menolong ku” Ling.
“hmm, apa aku tidak salah dengar” Tatsu ingin memastika.
“Tidak dia memang bilang terimakasih” Lyvei.
“maafkan aku, karena aku sudah berbicara kasar tehadap kalian” Ling menangis.
“iya tidak apa apa kok, ngomong ngomong bagaimana bisa kamu punya masalah dengan orang tadi?” Lyvei penasaran dengan sebabnya.
“ketika aku baru sampai di kantin aku melihat teman sekelas kita sedang di palak oleh orang tadi kemudian aku menolong teman kelas kita tapi hasilnya malah aku yang menjadi target pemalakannya” Ling.
“makanya jangan sok jagoan deh” Tatsu.
Karena mendengar ejekan Tatsu yang asalnya Ling sudah tenang sekarang Ling menjadi menangis kembali.
“Tatsu bisa diem dulu sebentar?” Lyvei marah.
“hehe maaf, maksudku kalo ada masalah tolong andalkan kami juga kita kan teman se meja” Tatsu.
“iya lain kali aku akan meminta bantuan kepada kalian, Lyvei tadi kamu menggunakan sihir apa?” Ling penasaran.
“iya juga ya, soalnya di buku yang pernah aku baca sihir slip adalah sihir tingkat atas bagi pemilik elemen hampa seperti Ling, apa jangan kamu memiliki elemen hampa juga?” Tatsu penasaran.
“eeee itu teknik keluarga” Lyvei memalingkan pandangan.
“Yang aku tau Pahlawan Ehya memiliki sihir Hampa, apa jangan jangan sihir hampanya di turunkan kepadamu?” Ling.
“Itu tidak mungkin karena aku bukan anak kandung Pahlawan Ehya” Lyvei.
“eh, maaf aku sudah mengungkit nya” Ling.
“Tidak apa apa” Lyvei.
Kemudian mereka bertiga kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran singkatnya sepulang sekola Lyvei dan Tatsu berniat menuju Perpustakaan.
“Tatsu ayo kita keperpustakaan?” Lyvei dengan penuh semangat.
“boleh” Tatsu bersemangat juga karena sekarang dia mempunyai teman untuk membaca buku.
“memangnya seru bermain di perpustakaan, yang aku tau di perpustakaan dilarang berisik” Ling.
“siapa juga yang mau bermain dasar anak anak” Tatsu mengejek Ling.
“apa kamu bilang!” Ling marah.
“Sudah jangan marah mending kamu ikut kami ke perpustakaan” Lyvei.
Sesampainya di perpustakaan Tatsu bertanya kepada Lyvei ingin dibacakan atau ingin mengetahui pelajaran apa sekarang.
“Lyvei kamu ingin aku membacakan buku apa sekarang?” Tatsu.
“bagaimana kalo kamu bacakan kami tentang hewan elemental” Ling.
“aku ga bertanya kepadamu” Tatsu.
“eh itu bagus juga, soalnya aku satu punya hewan elemental” Lyvei.
“hah yang benar boleh kah aku mampir ke rumah mu nanti Lyvei? soalnya keluarga ku juga punya!” Ling.
Kemudian Tatsu mencari buku tentang hewan elemental setelah ketemu Tatsu langsung mengajak duduk Lyvei dan Ling. Setelah itu Tatsu langsung membacakannya informasi di buku yang sedang Tatsu mengatakan bahwa hewan elemental adalah sepesies hewan langka dan meraka terlahir 100 tahun sekali dan hidup hewan elemental ini cukup sensitive mudah sekali sakit ketika umur mereka masih kecil tetapi ketika sudah besar para hewan elemental ini bisa menjadi ancaman bagi makhluk lain karena kekuatan mereka yang luar biasa para hewan elemental memiliki akal jadi tidak mudah juga untuk merawatnya.
Dan di beberapa kasus hewan elemental bisa berubah wujud salah satu hewan yang dapat berubah wujud adalah kadal elemental mereka bisa berubah menjadi naga, kemudian hewan elemental jenis burung. Setelah membaca itu Tatsu penasaran dengan hewan elemental yang di miliki oleh Ling dan Lyvei.
“katanya kalian bedua memiliki hewan elemental kalian memiliki hewan apa?” Tatsu.
“kalo aku memiliki elemental Cat yang ku berinama Kuro karena warnanya dominan hitam” Lyvei.
“kalo aku memiliki hewan elemental jenis burung dan ku berinama Rin” Ling.
“terus bagaimana cara kalian merawat mereka soalnya merawat hewan elemental itu sangat sulit untuk di rawat?” Tatsu penasaran.
“kalo aku sih sudah menganggap Rin itu sebagai adik ku sendiri karena Rin menetas setelah kelahiranku” Ling.
“kalo aku mengagap elemental Cat ku sebagai sahabat, ples kalian juga tau kan bahwa Ibunda dan kakak ku adalah manusia kucing, jadi aku banyak bertanya kepada mereka bagaimana cara membehagiakan elemental Cat ku” Lyvei.
Tidak lama kemudian datang Yu Silverard.
“Rajin banget kalian-nya” Yu mengagetkan Lyvei, Ling dan Tatsu.
“haah, Ibunda ngagetin aja” Lyvei.
Karena sangat ngefans Ling langsung memberikan kertas kosong dari tasnya kepada Yu kemudian Ling langsung pingsan.
“ara teman mu kenapa Lyvei-nya” Yu.
“mungkin dia terlalu senang” Tatsu.
“senang kenapa?” Lyvei bingung.
“karena Ling adalah Fans berat ibunda mu” Tatsu.
Setelah itu Yu langsung meminjam Pulpen kepada Lyvei setelah itu Yu menandatangani Kertas tersebut.
“nanti berikan kepada-nya ya?” Yu.
“Ibunda sedang apa disini?” Lyvei.
“ibu cuman mau jemput anak Ibunda-nya, sembari mengunjungi Tama-nya” Yu.
Karena sudah di jemput Lyvei pun berpamitan dengan Tatsu.
“Tatsu terimakasih sudah membacakan buku untuk ku dan Ling, aku pulang dulu, sampai jumpa besok” Lyvei.