Ryn Moa, wanita dari tahun 2025, tiba-tiba saja mengalami kejadian aneh setelah mencoba sebuah jam tangan yang ada dipameran seni dan budaya. Ia terlempar kembali kemasa lalu, tepatnya saat musim dingin ditahun 2013 disebuah taman dikota seoul. disana ia bertemu dengan Namjoon dan Yoongi yang bersedia menolongnya. suatu hari, tanpa sengaja Yoongi menemukan catatan bahwa Ryn Moa datang dari masa depan dan selama ini dia selalu mencari cara agar bisa kembali ke masa depan. Namjoon yang mengetahui hal itu dari Yoongi, segera meminta penjelasan dan Ryn moa mengakui semuanya. Namjoon dan Yoongi memintanya untuk tetap tinggal, Namun Ryn Moa menolak, karena tidak ingin merubah garis waktu yang sudah ada. Setelah Ryn Moa kembali ke masa depan, Namjoon mulai mencari Ryn Moa yang ada dimasanya sekarang, dimana Namjoon berusaha meyakinkan wanita itu jika dia adalah jodohnya.
Bagaimana usaha Namjoon ? Dan apa yang dia lakukan agar Ryn Moa bisa terkoneksi dengan dirinya ?
ikuti ceritanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Venus Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Setelah beberapa jam mencari, Ryn Moa dan Yoongi memutuskan untuk mencari di tempat-tempat yang lebih jauh. Mereka mengunjungi kafe-kafe dan restoran yang Namjoon suka, tapi tidak ada yang melihatnya. Yoongi kemudian mengingat bahwa Namjoon pernah membicarakan tentang sebuah tempat yang dia suka kunjungi ketika dia merasa stres atau butuh waktu sendiri. Tempat itu adalah sebuah taman yang terletak di pinggir kota, yang dikenal dengan keindahan alamnya dan kesunyian.
Ryn Moa dan Yoongi memutuskan untuk mencari Namjoon di taman itu. Mereka tiba di taman pada pukul satu pagi, dan mulai mencari Namjoon di sekitar taman. Setelah beberapa menit mencari, mereka melihat sebuah figur yang duduk di atas jembatan, memandang ke arah sungai yang mengalir dibawahnya. Ryn Moa dan Yoongi berjalan mendekati figur itu, dan mereka melihat bahwa itu adalah Namjoon. Dia duduk sendirian, memandang ke arah sungai dengan wajah yang sedih.
Tiba-tiba, Namjoon mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Ia berpaling, dan melihat Ryn Moa berdiri di belakangnya, memandang ke arahnya dengan mata yang penuh kekhawatiran. Namjoon segera berdiri.
"Namjoon," panggil Ryn Moa dengan suara yang lembut. Ia lalu berlari kearah Namjoon dan memeluknya. "Apa yang terjadi? Kenapa kau tidak kembali ke asrama?"
Namjoon memandang ke arah Ryn Moa dan Yoongi, dan dia terlihat terkejut. "Aku... aku tidak tahu," katanya dengan suara yang lembut. "Aku hanya merasa butuh waktu sendiri, dan aku tidak bisa kembali ke asrama."
"Sebenarnya ada apa?" tanya Ryn Moa, kembali memeluk Namjoon dengan erat. "Mengapa kamu menangis?"
Namjoon tidak bisa berbicara, ia hanya bisa menangis dan memeluk Ryn Moa dengan erat. Ia merasa lega, sepertinya ia telah menemukan rumah terbaiknya, yaitu pelukan istrinya.
Ryn Moa mulai menenangkan Namjoon dengan kata-kata yang lembut. "Honey, Aku ada di sini untukmu. Kita akan menghadapi semua ini bersama."
Namjoon merasa tenang, Ia merasa seperti ia telah menemukan tempat yang aman dan nyaman dan ia mulai merasa lebih baik dalam pelukan Ryn Moa.
Ryn Moa dan Yoongi duduk di sebelah Namjoon, dan mereka mulai membicarakan tentang apa yang terjadi. Namjoon menceritakan tentang pertemuannya dengan Yang Soo, dan tentang perasaannya yang kompleks. Ryn Moa dan Yoongi mendengarkan dengan sabar, mereka berusaha untuk membantu Namjoon melewati masa sulit ini. Yoongi juga berdiri di samping mereka, memandang ke arah Namjoon dan Ryn Moa dengan mata yang penuh perhatian. Ia bisa melihat bahwa Namjoon sedang mengalami kesulitan, dan ia ingin membantu.
Namjoon menceritakan tentang pertemuannya dengan Yang Soo, Ryn Moa dan Yoongi mulai memahami apa yang terjadi. Mereka berdua mendengarkan dengan sabar dan tidak menghakimi Namjoon.
"Honey, kamu tidak perlu merasa bersalah tentang perasaanmu," kata Ryn Moa dengan suara yang lembut. "Kamu memiliki hak untuk merasa apa yang kamu rasakan, dan kami akan selalu ada untuk mendukungmu."
Yoongi juga menambahkan, "Kami tahu bahwa kamu memiliki perasaan yang kompleks tentang Yang Soo, tapi kamu tidak perlu merasa takut untuk membicarakannya dengan kami. Kami akan selalu ada untuk mendengarkan dan membantu."
Namjoon merasa lega setelah mendengar kata-kata Ryn Moa dan Yoongi.
"Terima kasih, Honey, Hyung," Namjoon merasa lega setelah mendengar kata-kata Ryn Moa dan Yoongi. "Kalian selalu ada untukku, dan aku sangat berterima kasih atas itu"
"dan Kita harus berhati-hati,". lanjut Namjoon memperingatkan. "Yang Soo tidak akan berhenti sampai dia mencapai tujuannya."
Ryn Moa tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita Namjoon tentang ancaman Yang Soo padanya. "mengapa dulu kau bisa jatuh cinta padanya ?"
"Dulu..dia terlihat begitu manis, dan aku menyukainya". Jawab Namjoon jujur. "Mengapa kau masih terus tertawa ?" Wajah Namjoon berubah sewot.
"Jadi, apa yang membuatmu takut menghadapi Yang Soo?" tanya Ryn Moa,
"Aku tidak takut, Ryn" kata Namjoon, tersenyum. "Aku hanya ingin melindungimu dari bahaya. Aku tidak ingin kamu terluka oleh Yang Soo karena aku."
Ryn Moa tersenyum dan memandang ke arah Namjoon dengan mata yang penuh perhatian. "Terima kasih atas kepedulianmu padaku."
Setelah beberapa jam berlalu, mereka memutuskan untuk menghadapi ancaman yang Yang Soo berikan dan kembali ke apartemen, Namjoon merasa lebih baik setelah membicarakan semua itu dengan Ryn Moa dan Yoongi, dia pun siap untuk menghadapi hari esok dengan lebih positif dan lebih baik lagi.
...***...
Namjoon, Ryn Moa, dan Yoongi tiba di tempat yang dijanjikan Yang Soo. Mereka melihat Yang soo sedang menunggu di tempat itu, dengan wajah yang penuh harap dan kecemasan. Namjoon pun menghampiri Yang Soo.
"Yang Soo, aku ingin berbicara denganmu"
Ryn Moa dan Yoongi menunggu di tempat yang agak jauh dari mereka, memandang ke arah Namjoon dan Yang Soo. Mereka tahu bahwa Namjoon ingin menyampaikan keputusannya pada Yang Soo, dan mereka ingin memberikan ruang pada Namjoon untuk melakukan itu. Mereka tahu bahwa Namjoon akan membuat keputusan yang tepat, dan mereka ingin mendukung Namjoon dalam keputusannya itu.
Yang Soo memandang ke arah Namjoon dengan wajah yang penuh harap. "Namjoon, apa yang ingin kau katakan?" tanya Yang Soo tidak sabar.
Namjoon memandang ke arah Yang Soo.
"Yang Soo, aku ingin menyampaikan bahwa aku tidak bisa kembali padamu," kata Namjoon, dengan suara yang tegas. "Aku telah memilih Ryn Moa, dan aku tidak bisa meninggalkannya."
Yang Soo terkejut dan merasa sedih setelah mendengar kata-kata Namjoon. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Namjoon tidak bisa kembali padanya, dan ia merasa bahwa ia telah kehilangan kesempatan untuk memiliki Namjoon kembali.
"Yang Soo, aku harap kau bisa memahami keputusanku," kata Namjoon, dengan suara yang tegas. "Aku tidak bisa kembali padamu, dan aku tidak bisa meninggalkan Ryn Moa. Aku harap kamu bisa melanjutkan hidupmu dan menemukan kebahagiaanmu sendiri."
Merasa ditolak, Yang Soo kemudian mengancam akan menyebarkan pernikahan Namjoon, dengan wajah yang penuh amarah. "Aku memiliki bukti bahwa kau dan Ryn Moa sudah menikah," kata Yang Soo, dengan suara yang bergetar. "Aku akan menyebarkan bukti ini ke seluruh media, dan kau akan kehilangan kariermu!"
Namjoon pun khawatir kariernya akan terancam, dan ia memandang ke arah Yang Soo dengan mata yang penuh kekecewaan. "Yang Soo, jangan lakukan itu," kata Namjoon, dengan suara seolah memohon. "Aku tidak ingin karierku terancam karena berita pernikahan kami."
Melihat adanya hal yang tidak beres, Ryn Moa mendekati mereka dan menghadapi Yang Soo. "Yang Soo, kau tidak memiliki bukti apa-apa" kata Ryn Moa, dengan suara yang tegas. "Tunjukkan bukti itu, jika kau memilikinya!"