kehidupan malang seorang gadis bernama Aria,awalnya ia mengira telah diselamatkan oleh lelaki yg Ramah dan perhatian tanpa tau di balik itu ,pria tersebut memiliki sifat obsesif yg mengerikan.
saat Aria melakukan satu kesalahan fatal sifat asli pria tersebut akhirnya keluar.
apakah Aria dapat bertahan atau memilih pergi meninggalkan pria yg menurut nya ramah dan perhatian.
ataukah dirinya telah menemukan tempat ternyaman nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zippo:(, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tersesat di hutan
Adrian yg mendapat pesan dari asistennya,segera bangkit ,ia mendapat pesan bahwa Aria yg sedang berkebun tiba-tiba menghilang.
Adrian pun dengan tergesa-gesa meninggalkan kantornya dan Andrea yg sibuk memanggil namanya.
Didalam mobil yg melaju dengan kencang,Adrian bertanya kepada asistennya Lou.
"Lou,apa ada kabar lagi dari rumah?".
"belum ada tuan ,mereka masih mencari nona Aria".
Adrian hanya diam menatap tajam jalanan yg ada di depannya.
POV Adrian.
"jika kau berani kabur dariku,aku tidak akan sabar lagi terhadap mu Aria".
_
Adrian hanya mengumpat dalam hati,tentu dia takut Aria tidak di temukan dan berhasil kabur dari dirinya, sebenarnya Adrian sengaja menempatkan Aria di rumah yg ada di dalam hutan milik keluarganya.
Agar Aria yg akan berpikir untuk kabur darinya kesusahan dan mengurungkan niat untuk kabur.
Tetapi Adrian tidak menyangka Aria senekat itu.
Selama ini dia membiarkan Aria melakukan apa yg di inginkannya ,agar Aria merasa nyaman tidak di sangka akan melakukan hal ini.
Sesampainya dirumah, kepala pelayan segera menghampiri Andrian dan asistennya Lou dan segera memberikan kabar kepada tuannya
"selamat siang tuan Adrian,nona Aria baru saja ditemukan dan sedang di obati di kamarnya".
Adrian merasa lega mendapatkan kabar tersebut,tetapi yg paling merasa lega adalah lou ya dia takut tuanya akan melakukan hal nekat,dengan menyiksa pengawal yg ada di mansion karena tidak dapat mengawasi Aria dengan baik.
Lou tau betapa kejam dan dinginnya tuanya, sebenarnya ia terkejut bahwa tuanya memiliki seorang gadis yg dicintainya,tetapi setelah Lou mengetahui gadis seperti apa yg di sukai tuanya ia pun mengerti alasannya dengan baik.
Adrian segera berjalan menaiki tangga untuk menemui Aria.
Sesampainya di kamar.
"ahk... Sakit luci".
"bagaimana bisa nona terluka separah ini sih".
"luci ini tidak terlalu para ini cuman luka kecil tau".
"tapi tetap saja saya lalai ,maapkan saya nona".
Luci menangis dan merasa bersalah terhadap nonanya yg telah membiarkan gadis lembut tersebut berjalan sendirian.
"sudah jangan menangis,aku sungguh tidak apa apa ".
Tiba tiba suara berat menghentikan percakapan mereka.
"kalian semua keluar"
segera semua yg ada di kamar berjalan keluar,dan tampak Lucia yg masih menghawatirkan Aria melangkahkan kakinya dengan berat .
Tinggal lah Adrian dan Aria berdua di dalam kamar.
"apa yg kau lakukan sehingga kau bisa berada di tengah hutan".
Suara yg dingin tapi menekan.
Aria hanya menatap pria tersebut dengan takut,padahal dia hanya terluka biasa saja luka kecil akibat jatuh kenapa harus semarah itu.
(astaga apa mereka langsung menghubunginya ,padahal ini sudah tidak apa apa)
"jawab Aria?".
"i-itu....aku awalnya habis berkebun dan ingin berjalan jalan sambil melihat lihat sekitar, terus aku melihat ada bayi rusa yg sangat imut ,tanpa sadar aku mengikutinya bisa di bilang aku penasaran ,tiba lh aku di tengah hutan dan tidak tau arah jalan pulang,tapi tuan aku hanya terjatuh sedikit dan luka kecil "
Adrian masih menyimak omongan Aria .
"sungguh aku tidak ada niat kabur ,berjalan dikit saja sudah tersesat dan lagi luka ku hanya luka kecil karena terjatuh".
"sekali lagi kau di larang untuk berjalan jalan di luar".
"tapi tuan aku sungguh tidak apa apa dan tidak ada niat untuk kabur".
"sekali lagi kau membantah aku akan melarang mu berkebun ,apa kau mengerti".
Aria hanya menundukkan kepalanya ,ia tidak menyangka perkara sepele seperti ini bisa membuat dirinya dilarang berjalan jalan ke luar.
Aria hanya bisa menjawab dengan pasrah.
"baiklah tuan saya mengerti".
Ia juga tidak mau waktu dia di kebun juga akan di larang lebih baik mengalah.
Aria tidak bisa melakukan apapun demi dirinya karena dia sadar tubuhnya adalah milik pria yg ada di hadapannya sekarang.
