Diharapkan bijak dalam memilih bacaaan
Rosaline Malorie adalah seorang wanita sederhana, tidak suka pakaian terbuka, cantik, rendah hati, tapi selalu diabaikan oleh kedua orang tuanya. Dalam hidupnya tidak sekalipun mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan kakak satu- satunya, bahkan dijadikan jaminan untuk mempertahankan perusahaan ayah yang tidak mengangapnya.
Tapi semua penderitaan Rosaline berubah, ketika dia secara tak sengaja bertemu dengan seorang CEO dari perusahaan terkenal di Spanyol dan termasuk jajaran orang terkaya di Eropa. Pria itu mengklaim bahwa Rosaline adalah wanitanya.
Rhadika Browns adalah seorang CEO berkedok Mafia. Jarang orang yang mengetahui wajah dari ketua Black Sky ini.
Bagaimana kisah pertemuan mereka?
Apakah Rosaline besedia menjadi milik Rhadika, dan menjalani takdir yang mempermainkannya ketika masa lalu pria itu muncul kembali?
Apa alasan Adijaya selalu mengabaikan Rosaline?
So,Yuk kita baca selanjutnya di cerita Mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Winner Purba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sign It!
"Tuan? Bukankah kah anda CEO di perusahaan
di London." Apa anda adalah Pemilik Perusahaan pusat RA Company?"cecar Ros. "Persiapkan dirimu! Kita akan ke Spanyol dan menikah."
Dika keluar dari kamar itu tanpa menjawab pertanyaan Ros.
"Apa , menikah?"
"Baiklah, aku pasrah."
Dia mengingat Felice sahabatnya. Kemudian mengambil teleponnya dan menekan nomor Felice.
"Halo Fel, aku akan menikah," seru Ros dengan nada sendu.
"Apa? Seriously?" tanya Feli tak percaya
"Ya, besok setelah kami tiba di Spanyol."
Tut
Ros mematikan sambungan telepon nya karena dia mendengar ada suara tapak kaki yang mendekat kearah kamar yang ditempati nya.
Disisi lain Felice mendengus karena teleponnya dimatikan sepihak.
TOK TOK TOK
Max membuka pintu meskipun belum ada sahutan dari dalam ruangan.
"Maaf Nona, anda sudah ditunggu tuan di mobil."
"Ingin kemana Max, tapi aku baru sampai."
"Maaf Nona, tugas saya hanya menjemput anda," seru Max.
"5 menit, bersiaplah Nona!" tambah Max.
Ros langsung bergegas setelah Max keluar. Dia turun dengan menggunakan dress yang lumayan terbuka menurutnya. Dia mengingat pesan ayahnya agar tidak mempermalukan Tuan Browns.
Dia takut tuan Browns merasa direndahkan dengan pakaian kulotnya. Nenek nya akan menjadi sasaran ayahnya jika tuan Browns mengeluh ke ayahnya. Dia turun, setelah melihat mata tajam Dika dari dalam mobil dia menunduk.
Rosaline🥰
Rhadika sudah menunggu Ros didalam menunggu di depan mobil.
Rhadika Browns❤️
Rhadika terpesona melihat kecantikan dan kesederhanaan Ros. Dia menetralkan wajahnya setelah dia dan Ros masuk kedalam mobil, dia mendengus"5 menit 30 detik, lamban," Rhadika mendengus.
"Maaf Tuan", seru Ros.
Hening, tidak ada tanggapan.
Asisten Max melajukan mobil mereka ke bandara Soekarno-Hatta menuju Spanyol. Max sangat sibuk. Disamping dia harus mendampingi Rhadika untuk mengurus masalah perusahaan, dia juga harus mengurus acara pernikahan tuannya. Sedangkan Levi adik tuannya tidak dapat diandalkan dalam hal apapun. Hanya di Medan perang, dia akan bermanfaat.
Setelah menempuh perjalanan 29 jam 50 menit. Mereka sampai didepan sebuah pintu mansion Rhadika.
Rhadika Browns❤️
Ros sangat takjub dengan Mansion milik Rhadika. Rhadika keluar dan langsung masuk ke dalam mansionnya. Disana sudah banyak pelayan dan bodyguard yang berjejer. Menunduk hormat menyambut tuan mereka yang sudah kembali. Ini adalah aturan utama di mansion ini.
Ros yang ikut dibelakang Rhadika ikut menunduk membalas tanda hormat dari para pelayan itu. Sedangkan Rhadika dan Max hanya melewati mereka tanpa membalas tundukan hormat para pelayan.
Dia bergegas mengejar Max. "Max, kamu tidak sopan," ujar Ros dan tidak ditanggapi Max.
Disebuah sofa Levi sudah duduk menunggu kedatangan Kakanya.
"Hai ka, aku rindu", ucapnya ingin memeluk Dika
"Jauhkan tanganmu, menjijikkan," seru Dika dengan nada jijik dan duduk di sofa.
Levi🤩
"Wait, who is she. New slave,"(pembantu baru) seru Levi.
"Bukan, dia akan menjadi kakak iparmu."
"Really, you merried. Ah... terimakasih Tuhan. Akhirnya aku menemukan seorang manusia normal di mansion ini." Pertanyaan dan sindiran Levi tidak ditanggapi siapapun.
Dika beranjak dari duduknya dan menuju kamarnya
"Datanglah kekamar 15 menit lagi!" titah Dika.
Levi adalah adalah adik Rhadika yang dipungut dari tempat sampah dekat gerbang menuju mansion nya. Dari bayi Levi dirawat oleh Rhadika. Sekarang Levi berumur 17 tahun. Dia tampan, tinggi 187 cm, kulit putih mulus, pintar, jenius dan masih banyak keahlian lainnya. Tapi tidak akan mampu menandingi kemampuan kakaknya.
Dia seharusnya masih duduk di bangku SMA. Namun Levi loncat kelas karena kejeniusannya Dia adalah salah satu lulusan universitas terbaik di Spanyol. Jika dirumah Levi akan memanggil Dika kakak nya, tapi tidak dengan diluar rumah dan markas. Dia akan seperti Max memanggil Dika tuan.
"Baik Tuan," jawab Ros seraya menunduk. Max mengikuti tuannya, pergi dan meninggalkan orang yang akan menjadi ipar itu.
"Hai kakak ipar, aku adalah Levi adik kak Dika." Levi sambil menyodorkan tangan nya sebagai tanda perkenalan.
"Hai, aku Rosaline, panggil saja Ros!"
"No, kamu adalah kakak ipar ku."
"Hmmm." Ros berdehem dan tersenyum masam.
"So, bagaimana kamu bisa bertemu kakak. Apakah kakak ipar sangat mencintai kakak ku. Apa karena kakak ku tampan?" cecar Levi dengan banyak pertanyaan terhadap Ros.
Levi tidak menganggap Ros salah satu dari mainan kakak nya. Dia tahu kakaknya tidak akan pernah membawa wanita kedalam mansion nya terutama kamar kakaknya.
Ros bingung, dia harus menjawab apa? Cinta? Jelas tidak ada, tampan? Benar, tapi sangat dingin seperti kutub.
Hmm, aku.. aku," Levi sangat antusias.
"Mari Nona, saya akan mengantarkan anda kekamar tuan." Paman Vill datang dari belakang Ros. "Paman Villi kau mengganggu saja, kami lagi serius". Paman Vill adalah kepala pelayan di mansion Rhadika.
"Bye Levi," seru Ros berjalan mengikuti paman Vill. "Masuklah Nona, tuan sudah menunggu," ujar pamanVill.
TOK.. TOK.. TOK
Karena tidak ada sahutan Ros masuk dan melihat sebuah kamar dengan interior mewah.
Saat dia mengagumi interior ruangan itu karena kemewahannya. Tiba-tiba dia merasakan ada seseorang dibelakangnya.
"Tu...Tu...an." Dia tergagap kala melihat tuannya hanya memakai handuk bawahan saja.
Dika berjalan santai ke walk in closet mewah miliknya. Dia memakai pakaian santai.
TOK.. TOK...TOK.
Max masuk setelah mendengarkan perintah tuannya. "Silakan tanda tangani Nona," seru Max sambil meletakkan selembar kertas dan sebuah pulpen didepan Ros.
Sebelum meraih kertas tersebut, Ros berpikir akan menjalani pernikahan kontrak. Nasib yang malang, namun harus dijalani. Lamunan Ros buyar oleh perkataan Dika. "Tidak ada pernikahan kontrak. Sign it!" titah Dika.
Rosaline mengambil kertas itu dan membacanya. Dia terkejut melihat isi dari selembar kertas yang dipegangnya.
"Tuan i...ni...ini,"