Elara tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah dirinya sadarkan diri. Tubuhnya yang terasa remuk dengan pakaian yang sudah berceceran di lantai.
"Apa yang terjadi padaku?"
Elara ingin sekali menyangkal apa yang terjadi pada dirinya, tapi keadaannya yang sudah menjelaskan semua apa yang tengah dia alami meskipun tidak tahu siapa yang tega melakukanya. Malam itu dunia Elara hancur saat kesuciannya di rampas oleh orang yang tidak dia tahu sama sekali.
Setelah lama dalama kesulitan bersama buah hatinya, tiba-tiba seseorang yang tidak dia kenal datang dan membuat kehidupannya berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Catatan sipil
Elara menunduk saat melihat Noah baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan hanya menggunakan handuk putih untuk menutupi roketnya yang tadi sempat membuat Elara merasakan kebas dikedua tangannya.
Mengingat kejadian beberapa menit yang lalu membuat wajah Elara tiba-tiba terasa panas.
"Kenapa belum bersiap?" tanya Noah yang melihat Elara duduk ditepi ranjang dengan pakaian santai.
Elara mengontrol jantungnya yang berdebar dan mendongak menatap Noah dengan bingung.
"Memangnya mau kemana tuan?" tanya Elara dengan bingung.
Noah berdecak sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
"Kita akan pergi, bersiaplah." Tutur Noah yang melenggang pergi menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.
Elara kembali membulatkan matanya dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat Noah meloloskan handuknya ke bawah, Elara merutuki Noah yang sevulgar itu.
"Kenapa di tutup? bukanya barusan kamu menjinakkannya?" Goda Noah saat melihat Elara menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Noah bisa melihat dari pantulan kaca tanpa membalikkan badan.
Elara semakin merutuki Noah yang tidak tahu malu, tadi kan dirinya dipaksa dengan ancaman bayinya dan akan menjadi pelayan, tapi sialnya malah melayani Noah.
"Oh, ayolah sayang. Kita sudah memiliki Noel, itu berarti kita sama-"
"A-aku keluar dulu." Elara buru-buru pergi, tapi karena tidak hati-hati kakinya justru terlilit selimut yang menjuntai membuatnya hampir saja jatuh jika tangan kekar Noah tidak menariknya.
Noah menarik pinggang Elara membuat wanita itu tersentak dan menabrak dada bidang Noah. Elara hanya bisa menelan ludah saat kedua tatapan mereka bertemu.
Wajah Noah begitu tampan, Elara mengakui hal itu, apalagi tubuhnya yang tegap dan kekar Noah memang pria idaman wanita, Elara menggelengkan kepalanya saat pikiranya mulai memuji ketampanan Noah.
"Kenapa?" tanya Noah yang menatap Elara dengan alis terangkat.
Elara kembali menggeleng, tubuhnya bergerak minta dilepaskan tapi Noah tidak melepaskannya.
"T-tuan lepas." Lirih Elara yang sepertinya jantungnya mulai tidak beres, apakah dirinya sedang memiliki gejala sakit jantung.
"Layani aku dulu, baru aku lepaskan."
Elara membulatkan matanya, layani apa lagi? tadi saja tangganya sampai kebas naik turun sambil memijat. Sekarang minta dilayani lagi.
"La-layani," Elara begitu sulit menelan ludah wajahnya tiba-tiba pucat.
"Ya, bukankah kau yang meminta menjadi pelayan," Noah menyeringai.
Elara mengangguk lemas, "I-iya tuan," jawabnya gugup.
"Sekarang tugas mu, layani aku!"
*
*
Elara merengut sejak keluar dari rumah, wanita itu hampir saja di buat pingsan oleh Noah karena kejahilannya, Elara pikir Noah minta dilayani mengocok arisan seperti tadi pagi, tapi ternyata pria itu meminta dilayani hal lain, membantu memakaikan pakaian, meyiapkan makan bahkan Noah minta disuapi. Elara benar-benar dibuat speechless dengan tingkah Noah, dan sekarang Elara tampak kesal karena sudah kena prank.
"Kenapa wajah mu di tekuk begitu, apa kau merasa tidak puas dengan istilah melayaniku tadi, hm." Noah menatap Elara yang memiliki wajah masam.
"Hey, sepertinya kau memang lebih suka melayani roket ku dari pada,"
"Ck, jangan bahas itu tuan, sungguh aku tidak memikirkan seperti itu." Kesal Elara saat Noah selalu membahas kata-kata mesyum.
Noah terkekeh, tanganya merangkul bahu Elara agar lebih dekat jarak duduk mereka. Keduanya berada didalam mobil.
"Kau itu aneh sekali, ingin jadi palayan tapi-"
"Tuan," Geram Elara dengan tatapan kesal.
Noah menjepit bibirnya rapat-rapat sambil menahan tawa.
Setelah melakukan perjalanan cukup lama, mobil yang mereka tumpangi berhenti didepan gedung catatan sipil, Elara menatap Noah yang malah meninggalkan dirinya turun dari mobil.
Elara pun ikut turun saat Noah membuka pintu mobilnya.
"Kenapa ke sini?" tanya Elara menatap Noah dengan bingung, bahkan didepan sana berdiri seorang pria yang pernah Elara lihat selalu bersama Noah.
"Mau main komedi putar," Jawab Noah asal.
Elara mengerucutkan bibirnya mendengar gurauan Noah, "Catatan sipil untuk apa?" Tanya Elara lagi yang digenggam tangannya mendekati pintu masuk.
Noah tidak menjawab, melainkan membawa Elara masuk kedalam.
Sesaat kemudian keduanya keluar dengan wajah berbeda, Noah dengan wajah senang, sedangkan Elara berekspresi linglung.
"Kenapa kau seperti tertekan seperti itu?" Tanya Noah sambil membukakan pintu mobil, ditanganya ada dua buku nikah mereka berdua.
Elara menghentikan langkahnya dan menatap Noah yang juga menatapnya.
"Kenapa kau menikahi ku?" tanya Elara dengan wajah penuh kebingungan.
"Bukanya seharunya kau senang dinikahi pria tampan dan kaya seperti ku, atau jangan-jangan kau malah hanya ingin menjadi pelayan ku saja!" Mata Noah memicing, menatap Elara.
"B-bukan seperti itu, tapi-"
"Tapi sekarang kau Istriku, dan kita sepasang suami istri." Noah mendorong tubuh Elara untuk masuk kedalam mobil, begitu juga dengan Noah.
Elara masih diam dengan pikiranya, tiba-tiba menikah, dan menjadi istri seorang Noah Azarel Jhonson membuat kepala Elara rasanya sakit.
Bagaimana dengan dirinya, wanita yatim piatu dan miskin sedangkan Noah? membayangkan saja membuat Elara merasakan sesak, mereka memiliki perbedaan yang sangat jauh dan tidak akan pernah bisa berdekatan.
"Tu-"
Cup
"Ucapkan lagi!" Titan Noah setelah memberikan kecupan di bibir Elara.
"Tuan,"
Cup
Kali ini bukan hanya kecupan, tapi lumatann dan sesapan yang Elara dapatkan.
"Aku suami mu, bukan majikan mu." Bisik Noah dengan suara serak.
Enak ye, udah nikah bae🤧🤣