Cooper Anderson, laki-laki dingin dengan sejuta rahasia.
Dia menikahi putri pertama Keluarga Pratama tapi dimalam pertama yang dia tiduri adalah si bungsu nya bukan istri nya.
Malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama Elia, dijadikan nya malam pertama bersama Rihanna.
Tidak ada yang tahu rahasia apa yang sebenarnya Cooper sembunyikan dari semua orang.
Laki-laki itu lebih tertarik pada Rihanna bahkan mengklaim gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya adalah milik nya.
"Kau gila...... kakak lepaskan aku...aku benci pada mu"
Rihanna Zivilia
"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, jika kamu macam-macam maka akan aku pastikan aku akan menarik seluruh saham milik ku di perusahaan ayah mu, akan aku pasti kan keluarga kalian Jatuh bangkrut dan aku akan menghancurkan keluarga mu tanpa sisa"
Anderson Cooper
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Laki-laki yang pandai bermain kata
Rihanna terlihat menggenggam erat telapak tangan nya, dia hanya menundukkan kepalanya sejak mereka berkumpul di meja makan untuk menghabiskan sarapan pagi.
Elia mengerut kan keningnya saat melihat ekspresi aneh dari sang adik nya itu.
"Ada apa?"
Tanya Elia dengan pandangan penuh curiga, tidak biasa-biasa nya si ceria bisa tidak banyak Bicara.
"Itu..."
Rihanna bicara perlahan, ingin bercerita soal apa yang terjadi semalam tapi seperti kata Cooper, jika dia bicara maka bukankah dia hanya akan menyakiti perasaan kakak perempuan nya?.
"Sayang apa kamu demam?"
Mama nya bertanya cepat sambil meletakkan gelas berisi susu di hadapan putri nya.
"Ma...aku"
Lagi Rihanna menggenggam erat telapak tangan nya.
"Dia meminta untuk masuk menjadi sekretaris ku di perusahaan, apakah itu terdengar buruk dengan maksudnya Ma?"
Tiba-tiba Cooper datang dari arah samping, bicara dengan semua orang sambil mencoba duduk di salah satu Kursi makan.
What?!.
Rihanna jelas terbelalak kaget mendengar ucapan Cooper.
Elia sejenak diam.
"Itu bagus, tentu saja itu ide yang baik. Ketimbang memasukkan sekretaris perempuan, membiarkan Rihanna masuk menjadi sekretaris Cooper jelas pilih yang bijak"
Ucap Elia cepat.
"Bukan ide buruk"
Mama nya mengangguk-angguk kan kepala nya.
"Aku ti......"
Rihanna ingin bilang dia tidak pernah mau menjadi sekretaris Cooper tapi dengan cepat kakak ipar nya menyela.
"Mana yang kamu tidak bisa nanti bisa di aku ajarkan. Ketika aku mendapatkan lembur atau pergi keluar kota bersama kamu itu juga tidak akan membuat semua orang khawatir?"
Ucap cooper lagi langsung memilih duduk disalah satu kursi.
"Kakak mu mungkin khawatir jika aku pergi dengan perempuan lain"
Tambah laki-laki itu sambil menyesap kopi milik nya yang ada di atas mejanya.
What? lembur? luar kota?".
Seketika Rihanna merinding mendengar nya.
Ingatan soal peristiwa semalam membuat dia takut jika hal semalam akan terjadi lagi.
"Itu benar"
Jawab Mama nya cepat.
"Apa kalian akan langsung ke kantor? bukan kah ini hari pertama pernikahan? apa kalian tidak ingin melewatkan bulan madu Cooper?"
Papa mertua nya bertanya tiba-tiba, laki-laki itu sejak tadi sibuk membaca koran.
Meletakkan koran tersebut ke atas meja lantas mulai meraih cangkir kopi di dihadapan nya.
"Aku fikir kami harus merancang jadwal bulan madu lebih dulu, perkejaan di kantor ada begitu banyak, dua hari lagi aku harus pergi mengurus proyek penting ke Prancis, aku fikir bisa menggunakan waktu itu untuk bulan madu, tapi aku tidak yakin Elia bisa berangkat"
Cooper bicara sambil melirik ke arah Elia.
Yang di lirik terlihat diam, seolah-olah apa yang dikatakan Cooper benar adanya.
"Aku punya jadwal pemotretan selama 1 Minggu di Singapura"
Jawab Elia cepat, perempuan itu terlihat menghela pelan nafasnya.
Dia ingat pernikahan mereka tidak benar-benar, semua hanya sandiwara, apa yang dia harapkan dengan melewati bulan madu bersama?!.
Meskipun dia menyukai Cooper, mereka berdua memiliki masing-masing rahasia dan kehidupan pribadi.
"Mungkin kita bisa menyusun jadwal ulang nanti"
Ucap Cooper sambil kembali menyesap kopi milik nya.
"Bersiaplah, kita akan kekantor dalam 10 menit"
Setelah itu Cooper bicara ke arah Rihanna, dia melirik ke arah jam tangan nya.
"Ah?"
Rihanna jelas terkejut.
No...aku tidak mauuuuuuu.
Pekik nya dalam hati.
Laki-laki itu Secepat kilat berdiri.
"Aku akan menunggu di mobil"
"Tapi..kak"
Rihanna mencoba untuk mengeluarkan suara nya.
"Oh ya Pa, untuk urusan Perusahaan papa, aku fikir keadaan Sahamnya sudah cukup stabil, pastikan tidak ada pengacau didalam perusahaan"
Dan kata-kata Cooper seolah-olah sebuah peringatan ini dirinya agar tidak membantah setiap ucapan nya jika tidak ingin perusahaan Papa nya bermasalah.
Rihanna sadar dia berhadapan dengan laki-laki yang pandai bermain trik dan intrik dihadapan semua orang.
Apakah ini berarti dia harus tenggelam kedalam kubangan lumpur dosa dan hubungan pelik antara dia, kakak nya dan ipar nya?!.
apalagi ada gambar perangnya juga
siiip thor
mantab thor