Calia Averie Katarina, seorang model berbakat yang selalu disebut sebagai figuran.
Pengkhianatan yang ia terima dari sang kekasih membuat Calia terikat dalam sebuah pernikahan bersama pria yang baru saja ia kenal, Ronan Lysander. Pria sederhana berprofesi sebagai kurir yang mendapatkan pengkhinatan yang sama dari tunangannya.
Namun siapa sangka, pria yang selalu melakukan pekerjaan sebagai kurir itu menyimpan rahasia besar.
Ketika Calia menunjukkan kepada publik bahwa ia bisa menjadi model sesungguhnya, Ronan menunjukkan identitas aslinya dan membuat rahasia dibalik pernikahan mereka terungkap. Lalu, bagaimana dengan nasib pernikahan mereka?
Ikuti kisah mereka....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Mecari Tahu
Langkah kaki Ronan terhenti saat ia berada dalam jarak beberapa meter dari kantor agensi yang baru saja ia datangi, melihat keadaan sekitar sejenak, lalu mengangguk singkat dengan pandangan tertuju pada satu arah.
Tak lama setelah itu, sebuah mobil hitam mewah melaju mendekat dan berhenti tepat di depan Ronan berdiri. Tak satupun ada yang menyadari ketika Ronan masuk ke dalam mobil sampai mobil itu melaju meninggalkan kantor agensi diikuti beberapa mobil hitam lain di belakangnya.
"Apa yang kau dapatkan?"
Intonasi pada suara Ronan berubah tegas, membuat pria yang duduk di sampingnya segera menunjukkan tab yang ada di tanganya.
"Dugaan Anda benar, Tuan," dia menjawab.
"Silvester Group melakukan kecurangan, dan Nona Calia Katarina adalah korbannya,"
"Max Morgen memalsukan kontrak yang ditandatangani Nona Calia, memberikan bayaran yang bahkan tidak mencapai setengah dari yang dia dapatkan dari mereka yang menggunaan jasa Nona Calia, menjadikan Nona Calia sebagai pancingan terbaik untuk menarik para investor,"
Ronan menyandarkan punggung, mengingat kembali pertemuan dengan Calia beberapa waktu lalu. Seorang model berparas sempurna, tetapi hanya dijadikan sebagai figuran.
"Bagaimana dengan Retha?" Ronan bertanya lagi.
"Dialah yang selalu mengambil alih tawaran yang Nona Calia terima, tentu saja ada campur tangan dari Max Morgen," dia mejawab.
Ronan terdiam, membaca dengan hati-hati data yang ia terima dari asistennya. Calia yang tidak bisa meninggalkan Silvester Group karena terikat kontrak, serta bagaimana wanita itu selalu gagal ketika tidak ingin melakukan perpanjangan kontrak.
Sosok Calia bahkan sudah membuat nama Silvester Group melambung dan berhasil menempati posisi keempat terbaik di kota, akan tetapi ia tidak menyangka jika Silvester Group menggunakan seorang model sebagai batu loncatan untuk mencapai kejayaan.
"Bukankah Calia memiliki seorang asisten? Bagaimana bisa asistennya seceroboh ini membiarkan modelnya ditipu?" Ronan bertanya lagi.
"Asisten Nona Calia menerima suap,"
Ronan menghembuskan napas kasar, segera mengerti dengan apa yang terjadi. Ia bahkan bisa menebak mengapa selama ini Calia tidak menyadari bahwa wanita itu hanya dimanfaatkan. Mencintai Max Morgen.
"Bisakah kau melakukan sesuatu untukku, Bas?" tanya Ronan.
"Keinginan Anda adalah perintah, Tuan," sahut Bas.
"Gunakan segala cara untuk membuat Calia keluar dari Silvester Group tanpa membayar pinalti dan bawa dia ke Kyler Corp," ucap Ronan.
"Saya lupa menyampaikan sesuatu kepada Anda, Tuan," tutur Bas.
"Apa itu?"
"Saya menemukan jejak Nona Calia mencari bukti kontrak palsu dan menyalinya, dan itu sudah dilihat oleh Max Morgen melalui komputer kantor. Jika dugaan saya benar, kali ini Nona Calia benar-benar memutus kontrak dengan Silvester Group," ungkap Bas.
"Namun, Nona Calia juga menolak tawaran dari Kyler Corp," imbuhnya.
"Apa alasan dia menolak tawarannya?" tanya Ronan.
"Karena Max Morgen menunjuk Nona Retha sebagai brand ambassador, dan cadangan kepada Nona Calia. Dan ketika pihak mereka mempertanyakan mengapa model di ganti, Max Morgen beralasan bahwa Nona Calia-lah yang menolaknya," jawab Bas.
"Mereka tidak mengetahui bahwa Nona Calia menolak sebagai cadangan," lanjutnya.
"Kalau begitu, buatlah undangan khusus yang hanya ditujukan untuk Calia, aku ingin dia yang menjadi brand ambassador Kyler Corp," ucap Ronan.
"Silvester Group masih berada di bawah naungan Kyler Corp, aku akan memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki diri, jika cara itu tidak berhasil, aku hanya perlu mengeluarkan Max Morgen,"
"Saya mengerti," sahut Bas.
"Maaf, Tuan. Bolehkah saya bertanya sesuatu?"
"Katakan!" sambut Ronan.
"Sampai kapan Anda akan terus menyamar sebagai kurir? Anda bahkan mengenakan pakaian lusuh setiap hari dan melakukan pekerjaan kasar," tanya Bas.
"Sampai Grandma memintaku untuk berhenti," jawab Ronan.
"Sekarang, antarkan aku ke Apartemen Retha, dia akan pergi malam ini, dan aku sudah mempersiapkan hadiah untuknya,"
.
.
.
"Kenapa kau datang saat malam?
Retha memasang wajah masam setelah membuka pintu Apartemennya dan mendapati Ronan berdiri di depan pintu dengan sebuah paper bag di tangan.
"Malam ini adalah ulang tahunmu bukan?" Ronan balas bertanya, lalu tersenyum.
"Aku membawakanmu hadiah,"
"Apakah kamu akan pergi?" Ronan bertanya setelah menyadari penampilan tunangannya yang terbungkus dalam balutan gaun malam mewah.
"Tentu saja! Apa kamu mengharapkan aku tetap di Apartemen disaat ini adalah hari ulang tahunku? Teman-temanku bahkan mengadakan sebuah pesta untukku," sahut Retha.
"Tidakkah kamu ingin mengajakku? Setidaknya biarkan aku mengenal semua teman-temanmu, Retha," ucap Ronan.
Raut wajah Retha menunjukkan rasa tidak suka, detik berikutnya tersenyum tipis kala terpikirkan sesuatu dalam benaknya.
"Baiklah, tapi ganti dulu pakaianmu. Aku memiliki satu set jas yang bisa kamu pakai," ucap Retha.
Ronan tersenyum, menurut saat dipersilakan masuk dan mengganti pakaian lusuhnya di kamar kosong yang tersedia. Tak sampai berapa lama, Ronan kembali keluar dengan penampilan berbeda.
Retha mengamati penampilan tunangannya dari atas sampai bawah. Setelan jas hitam itu melekat sempurna di tubuh tegap Ronan. Tampan. Satu kata itulah yang akan keluar dari bibir siapa saja yang melihat penampilan Ronan malam itu. Akan tetapi, ketampanannya tertutupi oleh pakaian lusuh, bahkan pakaian kurir yang selalu pria itu kenakan memiliki robek dibeberapa bagian.
"Kita berangkat!" ucap Retha.
Ronan mengangguk, mengikuti langkah Retha sembari membawa paper bag yang ia bawa sebelumnya dan memberikan hadiah itu pada Retha saat mereka berdua berada di dalam mobil.
"Aku membuatnya sendiri untukmu," ucap Ronan tersenyum tulus.
Retha menerima dengan enggan, tetapi tetap memaksakan senyum di bibirnya. Mengamati kotak kaca berisi origami bintang yang tidak ia ketahui berapa jumlahnya dengan sebuah boneka berada di tengah-tengah tanpa minat.
Wanita itu bahkan mengabaikan hadiah dari Ronan saat mereka tiba di tujuan, meninggalkan Ronan di belakang yang kembali membawa hadiahnya masuk ke dalam hotel mewah di mana acara ulang tahun tunangannya akan dilangsungkan.
Semua menyambut kedatangan Retha dengan pelukan hangat, memamerkan hadiah yang mereka bawa dan diberikan pada Retha.
"Jadi, apakah dia pasanganmu, Retha?" salah satu teman Retha bertanya.
"Bukan, dia hanya sopir,"
. . . .
. . . .
To be continued...
Calia masih belum menyadarinya😁