NovelToon NovelToon
Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Pawang Sang Tuan Muda Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Disfungsi Ereksi
Popularitas:71.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Senja

Enzio Alexander Pratama, pria 28 tahun dengan kekayaan dan status yang membuat iri banyak orang, ternyata menyimpan rahasia kelam—ia impoten.

Sebuah kecelakaan tragis di masa lalu merampas kehidupan normalnya, dan kini, tuntutan kedua orangtuanya untuk segera menikah membuat lelaki itu semakin tertekan.

Di tengah kebencian Enzio terhadap gadis-gadis miskin yang dianggapnya kampungan, muncul lah sosok Anna seorang anak pelayan yang berpenampilan dekil, ceroboh, dan jauh dari kata elegan.

Namun, kehadirannya yang tak terduga berhasil menggoyahkan tembok dingin yang dibangun Enzio apalagi setelah tahu kalau Anna adalah bagian dari masa lalunya dulu.

Bahkan, Anna adalah satu-satunya yang mampu membangkitkan gairah yang lama hilang dalam dirinya.

Apakah ini hanya kebetulan, atau takdir tengah memainkan perannya? Ketika ego, harga diri, dan cinta bertabrakan, mampukah Enzio menerima kenyataan bahwa cinta sejati sering kali datang dari tempat yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. TigaPuluhTiga

Di ruang keluarga yang luas dan nyaman, suara tawa menggema saat Adrian dan Kania mendengar cerita bagaimana Pras mengerjai Enzio.

Adrian menggeleng-geleng sambil tertawa. "Astaga, Pras. Aku sudah menduga kau akan menguji Enzio, tapi tidak menyangka kamu akan sekreatif itu."

Kania yang duduk di sampingnya juga tertawa kecil.

"Benar, aku bahkan bisa membayangkan wajah panik Enzio saat kau mengancam akan memotong burungnya jika berani macam-macam pada Anna."

Pras hanya menyeringai, matanya menatap mereka dengan penuh ketegasan. "Aku tidak main-main. Anna adalah satu-satunya putriku, dan aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya."

Kania tersenyum lembut. "Kami mengerti, Pras. Kami juga menyayangi Anna seperti putri kami sendiri. Sejak kecil, aku dan Adrian selalu berharap Enzio bisa menikah dengannya, tapi Anna kini malah menolak Enzio."

Pras menghela nafas panjang. "Ya, aku tahu. Anna selalu ingin menentukan jalannya sendiri. Dan aku tidak pernah ingin memaksanya. Tapi siapa sangka, pada akhirnya, takdir yang mempertemukan mereka kembali?"

Adrian mengangguk. "Mereka memang berjodoh. Tanpa paksaan, tanpa rekayasa. Ini semua berjalan secara alami. Semoga Anna segera luluh pada putraku."

Pras menghela napas dan menatap ke luar jendela, sejenak mengenang betapa beratnya perjalanan hidup Anna. "Aku hanya ingin Anna bahagia," ucapnya.

Kania tersenyum penuh arti. "Maka, kita harus memastikan pernikahan mereka menjadi sesuatu yang spesial."

Pras menoleh. "Apa maksudmu?"

Kania menatap Adrian sejenak sebelum berkata, "Aku ingin mengadakan pernikahan kejutan untuk mereka."

Pras mengangkat alis. "Kejutan?"

Kania mengangguk. "Ya. Anna sudah cukup menderita selama ini. Aku ingin pernikahannya menjadi sesuatu yang indah, sesuatu yang akan selalu dia kenang dengan bahagia."

Adrian tersenyum. "Aku setuju. Anna sudah mengalami begitu banyak kesulitan. Saatnya dia mendapatkan kebahagiaan yang pantas untuknya."

Pras terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan. "Bagaimana caranya?"

Kania tersenyum penuh semangat. "Kita akan merancang segalanya diam-diam. Aku yakin Anna mencintai Enzio, meskipun dia tidak mau mengakuinya secara langsung. Dan aku yakin, Enzio juga akan melakukan apa saja untuk Anna."

Adrian menambahkan, "Kita bisa membuatnya terlihat seperti pesta biasa, lalu di tengah acara, kita ungkapkan bahwa ini adalah pernikahan mereka."

Pras masih terlihat ragu. "Tapi… apakah Anna akan setuju?"

Kania menggenggam tangannya dengan lembut. "Pras, aku mengenal putraku. Enzio akan membuat Anna bahagia. Kamu juga tahu itu, bukan?"

"Aku hanya tidak ingin putriku merasa dipaksa."

Adrian tersenyum. "Kita tidak akan memaksanya. Tapi aku yakin, ketika saatnya tiba, Anna akan menyadari bahwa inilah yang dia inginkan."

Pras terdiam lama sebelum akhirnya mengangguk. "Baiklah. Kita lakukan ini."

Kania dan Adrian saling bertukar senyum.

Pernikahan kejutan ini bukan hanya untuk menyatukan Enzio dan Anna. Ini adalah awal dari kebahagiaan baru bagi mereka.

Suasana ruang keluarga yang tadinya dipenuhi canda tawa langsung berubah ketika Theo muncul di ambang pintu, menggendong Viona yang lemas di pelukannya.

Adrian dan Kania yang sedang berbincang dengan Pras sontak berdiri dari tempat duduk mereka.

"Theo?!" suara Adrian penuh keterkejutan.

Kania langsung berlari mendekat, matanya membelalak melihat kondisi Viona yang wajahnya pucat dan basah karena air mata. "Astaga, Theo! Apa yang terjadi pada Viona?"

Theo, yang masih berusaha menyeimbangkan tubuhnya sambil menggendong Viona, menelan ludah gugup. "Ma, Pa, aku bisa jelaskan!"

Adrian memijat pelipisnya dengan kesal. "Jelaskan cepat sebelum Papa berpikir kamu baru saja membawa anak gadis orang kabur!"

Theo langsung kelabakan. "Apa?! Tidak! Aku tidak menculiknya!"

Pras, yang sejak tadi hanya mengamati, tiba-tiba menatap Viona dengan ekspresi aneh. Entah kenapa, saat melihat gadis ini, ada sesuatu yang berbeda di dalam dirinya. Perasaan yang sulit ia jelaskan.

“Dia siapa?” tanya Pras.

"Calon Enzio, tapi karena suatu hal pernikahan mereka gagal. Kamu kenal gadis ini?" tanya Kania, menyadari tatapan pria itu.

Pras tidak langsung menjawab, matanya tetap fokus pada Viona. “Oh.”

Sementara itu, Theo yang masih kebingungan berusaha menjelaskan sambil sesekali melirik Adrian yang sudah siap menerkamnya.

"Jadi begini," Theo menarik napas dalam-dalam, "Aku tidak sengaja bertemu dengannya di klub malam. Dia sedang minum-minum sendirian, lalu tiba-tiba dia mabuk dan mulai menangis. Saat aku mengantarnya pulang, dia malah berlari keluar rumah karena tidak ingin tinggal di sana lagi!"

Kania menatap Viona dengan prihatin. "Kenapa dia tidak mau tinggal di rumahnya?"

Theo menelan ludah. "Karena dia baru tahu kalau dia bukan anak kandung Bima."

Suasana mendadak hening. Kania dan Adrian bertukar pandang, sementara Pras masih menatap Viona dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Lalu, Adrian menghela napas panjang dan menatap Theo dengan tajam.

"Jadi… kamu membawa anak gadis orang kabur?"

Theo langsung mengangkat tangan panik. "Bukan begitu, Pa! Aku hanya tidak tahu harus membawanya ke mana! Aku tidak mungkin membiarkan dia sendirian di jalan!"

Adrian menyipitkan mata. "Tapi tetap saja, Theo. Kamu bisa dituduh menculik!"

Theo semakin panik. "Astaga, Pa! Aku hanya ingin menolong! Aku tidak ingin masuk penjara karena salah paham!"

Kania menahan tawa melihat ekspresi panik Theo. "Mas, jangan menyakitinya. Aku yakin Theo hanya ingin membantu Viona."

Adrian mendecak, tetapi akhirnya mengangguk. "Baiklah, baiklah. Tapi bagaimana sekarang? Kita tidak bisa membiarkan Viona tinggal disini begitu saja."

Semua mata kembali tertuju pada Viona yang masih terbaring lemas di pelukan Theo. Pras akhirnya membuka suara.

"Aku akan membawanya bersamaku. Apa boleh?" Entah apa yang Pras pikirkan hanya saja melihat keadaan Viona membuat pria itu tak tega.

Semua orang menoleh ke arah Pras dengan ekspresi terkejut.

Kania mengerutkan kening. "Pras? Kamu yakin?"

Pras mengangguk. "Entah kenapa saat melihat gadis ini, aku merasa ada sesuatu yang menghubungkan kami."

"Baiklah. Jika kamu ingin menjaganya, Pras, kami tidak akan melarang."

Theo akhirnya bisa bernapas lega. "Jadi, aku tidak akan dituduh menculik, kan?"

Adrian hanya mendelik tajam. "Kalau kamu tidak menjelaskan dengan benar sejak awal, mungkin Papa sudah menelepon polisi sekarang."

Theo langsung tertawa kering. "Astaga… aku hampir mati karena panik tadi."

Kania tersenyum. "Ayo kita bawa Viona ke kamar, biarkan dia istirahat dulu."

Theo mengangguk cepat, tetapi sebelum ia bisa beranjak, Pras sudah lebih dulu meraih Viona dari tangannya.

"Aku yang akan membawanya," ucap Pras tegas.

Theo hanya bisa menggaruk kepalanya, sementara yang lain memperhatikan Pras dengan penuh tanda tanya.

"Siapa sebenarnya Viona baginya?" gumam Theo. "Atau jangan-jangan uncle Pras menyukai Viona? Tidak! Ini gawat!"

1
Kartini Rotua Situmorang
lah tetiba udah pindah rumah aja. koq kyl byk plot hole nya y thor.
Kartini Rotua Situmorang
bukannya ibu sumi punya suami yg udh dianggap ayah ama anna?? yang katanya sakit dikampung. koq ga diperlihatkan
Alya Rahayu
Kecewa
Alya Rahayu
Buruk
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
minta restu ngak mudah ya Zio, tidak semudah mendapatkan Project² besar🤭🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
benci sma sikap anna, tpi mau buat mcm mana dia FLnya
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
benci dgn sikap Anna bodohnya makin ngak ketolong, bukan kluarga kandung pun kenapa harus berkorban, dari mula d adopsi uda d siksa sbb cacat tpi tetap juga kunun syg sma kluarga lucnat tu😌😌aduiii emosi pula🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Laras jgn² mamanya Anna
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sama kayak ayahnya plin plan🤭🤭
Dewi Suntana
adik nya ana dehhhk ..
Nur Adam
lnjut
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
partini
lama baru up Thor ,,sehat sehat selalu
SenjaKala: Aamiin, kakak juga yaaa
total 1 replies
Astrid Nandistya Hayoto
Semoga ad jln untuk Viona,, tapi kalu uda pasrah dengan takdir,, semoga laki2 yg di jodoh kan ole vio, laki2 yg ber akhlak baik,, Aamiin 🤲🏻
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
kyo
semangat thor
Opi Sofiyanti
kirain anna ikut di culik jg...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga saja pria yang akan menikahi Viona pria yang baik..
SenjaKala: Aamiin
total 1 replies
Nana Meidian
smga enzio bisa mnolong viona. klo pun GK bisa smga yg di nikahi viona org baik
SenjaKala: Semoga kak
total 1 replies
Dewi Suntana
ana kasih tau ayah kmu pras . atw kasih tau mertua kmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!