NovelToon NovelToon
Dijandakan Karena Janda

Dijandakan Karena Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:94.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Melodi sunyi berdendang indah di keheningan malam. Detak bisu memecah kesunyian dalam langkah-langkah sepi. Dalam diam, kata-kata berseru keras dalam hati.

Jihan malam ini berniat ingin memberikan kejutan kepada suaminya karena beberapa hari tidak pulang ke rumah disebabkan ada kerjaan di luar kota.

Tapi kenyataannya, Jihan lah yang mendapatkan kejutan. Jantungnya meletup-letup, darah panas mendidih mengalir sampai ke ubun-ubun. Jihan tak mampu bersuara, hanya tetesan air mata yang mewakili perasaannya.

Tepat di depan matanya, suaminya tidur bersama seorang wanita tanpa busana dalam satu selimut sambil berpelukan.

Apa yang akan terjadi?

Ikuti terus jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Emosi Jihan Meledak

"ARSEEEEEEEEEEN!"

Alan berteriak memanggil berulang kali. Tapi Arsen tetap tidak membuka mata.

"Apa yang kalian lakukan!" kali ini Erwin yang emosi.

Elin duduk dan menutupi wajahnya dengan selimut. Elin menangis. Elin bilang Arsen tiba-tiba saja menariknya ke atas tempat tidur dan memaksa Elin untuk melakukan hubungan suami istri.

Erwin marah, menarik paksa kaki Arsen sampai Arsen terjatuh ke lantai. Dan anehnya walaupun terjatuh Arsen tidak juga membuka matanya. Erwin memeriksa keadaan Arsen. Arsen masih bernapas.

"Apa yang terjadi?" Alan juga memeriksa keadaan Arsen.

"Dia ngorok Kak," jawab Erwin.

Jihan tiba-tiba muncul di belakang mereka. Jihan melotot ke arah Elin yang duduk di atas ranjang memakai selimut. Jihan sedikit berlari menghampiri Arsen.

"Ada apa Kak? Kok Arsen ada di lantai?" Jihan panik.

Alan menarik napas lalu menceritakan apa yang terjadi kepada Jihan. Elin terisak dan meminta pertanggungjawaban Arsen. Elin baru saja dipecat dan sekarang harus menanggung malu karena dinodai Arsen.

Jihan tertawa terbahak-bahak. Jihan bertanya pada Alan dan Erwin, apa bisa orang yang tidurnya kayak kebo bisa melakukan hubungan suami istri. Jihan memukul-mukul pundak Arsen, mengguncang badan Arsen, Arsen tetap tidak membuka matanya.

Jihan kemudian membuka selimut Elin. Elin masih menggunakan celana pendek selutut dan strapless bra.

"Kok sempat ya habis ML pake celana dan bra. Kamu tau gak kebiasaan Arsen habis ML? Gak tau kan? Karena memang kalian gak ngapa-ngapain!"

Jihan geram, naik ke tempat tidur mencengkram dagu Elin.

"Lepasin!" Elin hendak melayangkan tangannya ke arah Jihan.

Jihan menangkis tangan Elin dan dengan cepat Jihan melayangkan pukulan ke wajah Elin.

"Siapa yang menyuruhmu! Katakaaaaaaan!" Jihan berteriak di depan wajah Elin.

Elin menunduk sambil mengusap wajahnya yang sakit. Elin kemudian berpaling menatap wanita berambut pirang yang hendak keluar dari kamar 1111. Tapi pengawal Jihan menghalangi di depan pintu masuk.

"Dek, ada apa sebenarnya," Alan dengan lembut bertanya, Alan tahu betul Jihan saat ini menahan letupan amarah di dadanya.

"Katakan siapa yang menyuruhmu!" dalam bahasa asing Jihan bicara dengan wanita berambut pirang.

Wanita itu ketakutan setengah mati melihat Jihan. Wanita itu memohon agar tidak membawanya ke kantor polisi jika dia berkata jujur. Wanita itu mengaku disuruh bosnya Elin. Dia disuruh menyebarkan foto-foto Elin dan Arsen di acara pernikahan Satria.

Jihan memandangi Elin yang masih menunduk. Wanita itu juga yang menyuruh Elin untuk tidur bersama Arsen. Wanita berambut pirang yang bernama Kimberly itu sudah memasukkan sesuatu ke botol mineral Arsen.

Seharusnya saat ini obat itu bekerja. Arsen akan terangsang untuk melakukan hubungan badan dengan seseorang. Pada saat itu lah Elin datang untuk melayani nafsu Arsen. Kimberly juga sudah menyiapkan kamera untuk merekam adegan mesum tersebut.

Tapi entah kenapa, Arsen tertidur lelap. Kimberly hanya mengambil beberapa foto Arsen dan Elin yang sedang berpelukan.

"Katakan, siapa nama wanita yang membayarmu! Kalo tidak ...." Jihan mengancam Kimberly dengan sebuah pistol.

"Jihan, apa yang kamu lakukan!" teriak Alan.

"Dek, kok kamu bisa begini. Kamu! Cepat katakan siapa yang menyuruhmu! Ini negara bebas, jika tetap tutup mulut, Jihan akan segera mengirimmu ke neraka!" Erwin menunjuk ke arah Elin.

Elin yakin, Jihan dan Erwin hanya menggertak. Tidak mungkin mereka berani menembaknya. Elin hanya tersenyum mengejek.

DOR!

Jihan menembak tas tenteng Kimberly. Tali tas itu putus dan isi dalam tas berhamburan di lantai. Sedangkan pelurunya mengenai vas bunga yang ada di belakang Kimberly.

Kimberly gemetar ketakutan, tubuhnya merosot ke lantai.

DOR!

Jihan berbalik dan menembakkan pistolnya ke arah Elin. Pelurunya menembus bantal yang ada di belakang Elin. Elin terkesiap refleks mengangkat kedua tangannya.

Arsen yang mendengar suara tembakan langsung berdiri terbangun. Arsen memegang kepalanya. Arsen juga memperjelas pandangan. Arsen melihat di kamar penuh dengan orang.

"Win, ada apa ini? Gue denger suara ledakan," Arsen bersandar ke tembok.

"Bini lu lagi ngamuk noh," tunjuk Erwin dengan bibirnya.

Arsen bergidik melihat Jihan yang menodongkan pistol ke arah Elin. Arsen tidak berani bertanya. Jihan terlihat mengerikan dengan pancaran aura kemarahan.

Jihan menarik pelatuk pistolnya, "Jangan sampai aku ulangi!"

"Di ... dia adalah pemimpin perusahaan MR. Namanya Maha Rani. Dia benci sekali sama pemimpin perusahaan ABC. Dan ... dan ... dia juga benci sama Bu Jihan," Elin mengatupkan kedua tangannya.

"Apa dia juga yang menyuruh Kimberly untuk menayangkan foto-foto kamu dan Arsen!" Ancam Jihan dengam pistolnya.

"I ... iya!" jawab Elin.

"Di mana Maha Rani!"

"Dia sudah pulang. Maha Rani sama sekali tidak menyebutkan nama kotanya. Dia juga sudah memutuskan kerja sama. Kami tidak akan pernah lagi bertemu."

Tidak berapa lama, petugas kepolisian datang. Pengawal yang menyamar sebagai karyawan hotel memberikan rekaman video kepada petugas kepolisian sebagai bukti tindakan pemerasan dan pencemaran nama baik Pak Arsen.

Karyawan itu juga bilang, Kimberly dan Elin tadinya ingin menggunakan foto-foto yang sudah diedit sedemikian rupa untuk merusak pernikahan Arsen dan Jihan.

Foto-foto itu juga tadinya hendak ditayangkan di ballroom tempat pernikahan keluarga Jihan. Untung karyawan hotel itu berhasil menggagalkan rencana Kimberly.

Elin, Kimberly memohon kepada Arsen dan Jihan agar membebaskan mereka. Jihan tidak perduli.

"Kalian jangan macam-macam! Kalian salah orang," Jihan mengacungkan jari tengahnya ke arah Elin dan Kimberly.

Alan, Erwin dan Arsen merasa asing dengan Jihan. Jihan yang yang selama ini bersikap manis, hari ini sikapnya berubah seperti mafia. Mereka tidak ada yang bersuara.

Jihan duduk di sofa. Pengawal pribadi Jihan memutar video yang ada di laptop.

"Tuan-tuan dan Nyonya, ini adalah foto-foto yang tadinya ingin diperlihatkan ke tamu undangan," Pengawal Jihan menekan tombol enter.

Nampak foto-foto Arsen dan Elin yang sedang berpelukan. Mereka juga berciuman.

"Yank, Kak Alan, Erwin, sumpah gue gak lakuin itu. Gue gak tau apa-apa!" Arsen membentuk angka dua pada jarinya.

Kemudian pengawal Jihan memutar video berikutnya, Arsen meminum air mineral yang dimasukkan obat perangsang oleh Kimberly. Kemudian pengawal Jihan memapah Arsen ke kamar 1111 dan segera memberikan obat tidur dalam dosis tinggi.

"Yank, Kak Alan, Kak Erwin, apa kalian menemukan keanehan?" tanya Jihan.

"Seandainya dia masih hidup, Kak Alan yakin dialah pelakunya."

"Siapa?" tanya Erwin.

"Apa kalian berpikir pelakunya adalah Leena?" Arsen menyipitkan mata.

"Iya, selama ini orang gila yang menggangu Jihan hanya Leena dan Novita. Mereka berdua sudah tiada," ujar Alan.

"Menurut Elin, dia pemilik perusahaan MR. Namanya Maha Rani. Dia benci Bu Mira dan juga benci aku. Apa mungkin Leena masih hidup?" Jihan kembali menarik pelatuk pistolnya.

Alan, Erwin dan Arsen refleks berpindah posisi yang tadinya di samping Jihan, kini mereka memilih pindah ke belakang sofa. Jihan sudah berubah. Jihan sekarang lebih kuat, Jihan tidak ingin ditindas siapapun lagi.

"Leena, di manapun kamu sembunyi, aku pasti akan menemukanmu!"

DOR!

Jihan bangkit dari tempat duduknya. Jihan keluar dari kamar 1111 bersama dengan kedua pengawalnya.

Arsen, Erwin dan Alan hanya melongo ketika melihat laptop yang tidak bersalah rusak parah akibat tembakan Jihan.

"Kak Alan, Sen, mulai hari ini, kita harus baik kepada Jihan," ucap Erwin.

"I ... iya," jawab Alan dan Arsen.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Liza Wanie
Luar biasa
lafratabassum
kak karya ini masuk retensi 40 k bab terbaik kah? 🙏
Yenny Een: Semoga makin banyak yang suka baca karya saya 🤲. Masih pemula 🤗
lafratabassum: padahal like sama popularitas nya tinggi ya
total 3 replies
Ah Serin
knapa cepat tamat ni cerita knapa tak lanjut
❄️ sin rui ❄️
si elin ini gundik nya si sultan
❄️ sin rui ❄️
jangan2 ervan si sultan lagi, kan kata nya si sultan dan gundik nya oplas
kalea rizuky
lagian tolol di kebun binatang ngapain lu oon
Naraa 🌻
Leena ternyata psikopat
Aila
Malaikat maut
Queen
Ditunggu karya berikutnya 👌
Queen
Azab kubur
Queen
Ihhhhh 🥶
Queen
Beruntung bet si Sulthan
Queen
😣😖😫
Queen
Lu yg gak adil
Queen
Cepat amat meninggal. Siksa dlu di kandang singa.
Fang
Happy Ending
Fang
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Fang
Waduuuh, ngeri 😱
Fang
😱😱😱😱😱
Fang
Kasian deh lu 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!