Disaat bumi dikuasai oleh para alien berwujud monster mengerikan. Dunia dilanda kekacauan dimana mana, Umat manusia harus berperang menghadapi ancaman yang nyata tersebut.
Ini adalah awal dari permulaan punahnya umat manusia dari tangan monster ganas, Perwujudan dari alien yang kejam.
Didunia yang hancur ini, Hanya yang terkuatlah yang disegani dan yang lemah hanya akan menjadi mayat tak berharga.
~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Pemilik Caffe Vresnot
Setibanya disebuah kafe yang tampak tutup dan sepi. Ketiga orang itu segera keluar dari mobil menemui pemilik dari kafe yang bertuliskan.
Caffe Vresnot!
Tampak seorang kakek tua pemilik kafe Vresnot. Menyambut hangat kedatangan nona muda dari keluarga Everyn. Keluarga yang sangat dihormati olehnya.
'Apa yang membuatmu kesini nak?'.
Kakek tua yang memiliki nama, Robert Willey itu. Penuh hormat menanyakan maksud kedatangan putri dari tuan keluarga Everyn.
Kakek Robert sempat melirik pada laki laki yang ada disamping nona Lucy. Dia seperti melihat lihat barang barang berharga tempat sekitar.
'Siapa anak itu?...
Kakek Robert mengelus jenggotnya. Menatap tidak senang dengan laki laki udik itu.
'Dia teman yang kumaksud kek! Dia bernama Storm yang meminta bekerja dikafe kakek...
Sebagai anak muda yang baik. Lucy dengan ramah berbicara dan menjelaskan pada kakek sepuh itu.
Tentang Storm yang berniat bekerja dikafe miliknya ini.
"Uhuk, Uhuk...
Kakek Robert tersedak dan batuk batuk mendengarnya.
Kakek Robert merasa bimbang untuk menerimanya. Karena dari tampilan orang itu seperti penjahat yang menyamar.
Tetapi demi citranya sebagai hubungan baik pada keluarga Everyn. Kakek Robert dengan senang hati menerimanya.
'Tentu nona muda, Saya akan memperkerjakannya dengan baik...
Kakek Robert tersenyum ramah sembari mengelus jenggotnya.
'Apa sudah selesai?'. Sepertinya aku ingin pulang...
Storm melirik jam dijam tangannya. Dimana ternyata hari sebentar lagi petang.
"Tunggu dulu anak muda, Kamu belum kakek sampaikan tentang pekerjaanmu!'.
Kakek Robert dengan cepat menahannya pergi dari sini.
Kakek Robert belum menyampaikan tentang pekerjaan utamanya. Tapi anak muda itu tanpa malu ingin pulang.
Sungguh tidak punya sopan santun sama sekali!
'Terima kasih Lucy, Kau adalah teman paling baik yang aku temui yang pernah ada...
Storm menghiraukan kakek Robet, Dan tak lupa mengucapkan terima kasihnya pada Lucy atas kebaikan hatinya.
'Tidak apa Storm, Aku hanya membantumu saja...
Lucy segera menunduk malu mendapat pujian dari Storm.
Dadanya berdegup kencang dan wajahnya memerah mendapat perlakuan baik dari laki laki sebaiknya.
'Kalau begitu silahkan kamu pergi saja dari sini Lucy...
Aku takut kamu akan menerima akibatnya!'.
Storm dengan takut dan cemas meminta Lucy segera meninggalkan tempat ini.
'Memangnya apa yang kamu takutkan Storm?'.
Lucy menaikkan alisnya heran dengan Storm yang mencemaskannya.
Lucy yakin Storm pastinya memiliki niat yang baik terhadapnya. Meski begitu, Lucy tidak mempermalahkannya. Dia akan mengangguki semua keinginan darinya.
"Dasar laki laki kurang ajar!...
Sudah ditolong, Malah mengusir lagi!"...
Srasly tampak menahan marahnya melihat nona muda diusir oleh lelaki tidak memiliki hati itu.
Kalau saja bukan karena nona muda yang menghalanginya. Sudah dari tadi dia melempar lelaki itu kedalam laut.
'Aku takut kau lama lama disini, Dimanfaatkan oleh kakek cabul itu...
Sebaiknya kamu jaga diri baik baik, Tidak semua orang yang terlihat baik itu bukanlah sifat aslinya...
Bisa saja kakek ini mantan laki laki penikmat wanita!'.
Storm mengatakan maksudnya.
Terutama kakek Robert yang dia anggap sebagai kakek yang cabul.
Storm pernah mendengar berita ditelevisi, Tentang seorang kakek yang terlihat ramah ternyata pencabul handal.
Storm tidak mau Lucy harus menerima semua kesedihannya.
Oleh karena itu, Storm harus mengusir Lucy demi keselamatannya sendiri!
'Bajingan, Beraninya dia menuduhku yang tidak tidak...
Kakek Robert mengelus jantungnya yang sudah tua.
Sebagai orang tua, Dia harus sabar menghadapi anak muda yang asal tuduh sembarang itu.
Dia sangat menghormati keluarga Everyn, Mana mungkin dia berani macam macam pada keluarga berkuasa itu.
Pemikiran anak muda itu tidak bisa dimaafkan.
Tetapi demi harga dirinya, Kakek Robert harus menahan amarahnya dari tuduhan yang mengarah padanya.
'Terima kasih Storm, Kamu memang laki laki baik hati sekali...
Lucy mempercayai ucapan dari Storm.
Dia sebenarnya juga risih sedari tadi, Kakek Robert mencuri pandang kearahnya. Lucy bergidik ngeri melihatnya.
Atas saran dari Storm itu, Kini Lucy sadar dia tidak boleh terlalu dekat ataupun menghormati orang lain.
Karena sekarang Lucy mengerti, Tidak semua orang baik itu baik. Tetapi topeng yang menyamar menyembunyikan niat buruknya.
'Ayo paman kita pulang, Aku takut disini lama lama...
Lucy mendesak Srasly segera pulang dari sini. Bahkan wajah Lucy hampir menangis melihat tatapan kakek Robert itu.
'Baik nona muda, Mari saya antar...
Srasly segera mengamankan nona mudanya. Dan langsung saja tancap gas dari sini, Sesuai permintaannya.
Srasly yakin sekali, Nona muda Lucy trauma mendatangi tempat ini. Srasly harus segera melapor pada tuannya, Jika kakek cabul itu mencoba menghancurkan keluarga atasannya.
"Dasar anak tidak punya ramah tamahnya...
Tung!
Karena tak tahan dengan tuduhan sembarang dan membuat keluarga Everyn mengacuhkannya.
Kakek Robet dengan cepat memukul kepala Storm dengan sapu lantainya.
'Aduh, Ampun kek!
Aduh!
Storm mengaduh sakit, Dia hanya menyampaikan pendapatnya saja tapi kenapa dipukuli olehnya.
Setelah puas memukuli anak muda itu. Kakek Robert dengan pasrah menerimanya, Bahwa keluarga Everyn tidak lagi mempecayainya.
'Darimana kamu bisa dekat bersama putri dari keluarga Everyn, Anak muda?'.
Kakek Robert duduk bersila didepan Storm yang mengusap kepalanya itu.
Tak lupa menanyakan ilmu apa yang digunakannya dalam meluluhkan wanita muda terhormat itu.
'Dia yang sendiri mendekatiku kek! Bukan aku!...
Storm mengelak, Dia tidak merasa berusaha mengambil hati Lucy.
Justru Lucy sendiri yang bersikap aneh padanya.
"Baiklah, Aku mengerti anak muda!...
Kakek Robert mengerti satu hal.
Anak muda bernama Storm itu. Bisa memikat nona muda keluarga Everyn dengan pesona ketampanannya.
Kakek Robert teringat masa mudanya, Yang penuh dengan pengorbanan air mata.
Dimana dia dulunya dikenal laki laki playboy. Puluhan wanita bertekuk lutut padanya demi memperebutkannya sebagai pasangan mereka.
'Jadi teringat masa mudaku, ". Kakek Robert mengelus jenggotnya, Mengingat masa mudanya yang penuh dengan kebahagian dunia.
Namun karena memiliki penyakit jantungnya. Kakek Robert memilih hidup menyendiri hingga tua seperti ini.
Walau waktu muda dulu banyak wanita tergila gila padanya.
"Kamu beruntung anak muda, Hanya menaklukkan satu wanita saja...
Dulu kakek hampir memiliki dua ratus tiga belas istri...
Dengan bangga kakek Robert memamerkan foto waktu mudanya dulu. Konon kakek Robert dijuluki Model Tampan Berjalan.
Karena memang hobinya keluyuran tidak jelas kemana mana saat muda dulu!
Tak lupa kakek Robert menghitung seberapa banyak wanita yang jatuh cinta padanya.
Kakek Robert menepuk dadanya dengan bangga, Memiliki julukan sehebat itu didepan anak muda sepolos ini!
Pfff!
'Ngeri juga ya kakek dulu?'...
Storm menahan tawanya dengan sekuat tenaga melihat foto waktu muda kakek Robert.
Storm bisa melihat dengan jelas, Kakek Robert tak cuma disukai oleh gadis muda saja saat muda dulu.
Tetapi ibu ibu maupun nenek nenek tak luput dari pesonanya akan ketampanannya yang membuat siapapun pingsan berlama lama didekatnya dulu.