Seruni baru saja lulus Sekolah Menengah Atas,niat hatinya ingin bekerja membantu Bapaknya menjual ikan hasil tangkapan si Bapak.Namun Bapaknya malah mengajak Seruni bekerja menjadi pembantu rumah tangga di sebuah keluarga kaya di Kota.
Dari sinilah teror bermula,Keluarga Jaka Sasongko sering mengalami penampakan seorang wanita yang sangat mengerikan.
Anehnya,hanya Seruni yang berani menghadapi hantu itu.Bukan dengan bacaan ruqyah ataupun Doa pengusir setan lainnya,melainkan dengan batang penyapu atau apa saja yang Seruni temukan di dekatnya.
Siapakah Seruni sebenarnya??Kenapa hantu yang begitu digeruni jadi takut kepada gadis desa ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Tentang Mimpi Geysa
Roy mengerjapkan matanya perlahan,ia merasakan pening di kepalanya.Ia sedikit pangling,kenapa ia bisa berada di kamarnya? Padahal semalam ia berada di pesta ulang tahun Sherly.Apa dia mabuk sehingga ia tidak bisa mengingat apapun yang terjadi.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka,dan muncullah Seruni dengan senyuman manis menyapa paginya.Seruni datang dengan sebuah nampan dikedua tangannya.Entah apa yang ia bawa.
Roy beringsut duduk,menyandar ke badan tilam.Pria itu tersenyum begitu mengagumi ciptaan Tuhan yang kini sedang berada di depannya.
"Tuan pasti pusing-?Ini Seruni udah buatin bubur sumsum rasa jahe dan juga susu jahe biar pusingnya sedikit berkurang"
"Semalam aku mabuk banget ya?"
Seruni mengangguk.
"Terus siapa yang bawa aku pulang?"
"Si Qodir,kebetulan dia kerja di acara itu.Jadi dia tahu pas Tuan mabuk,terus menawarkan diri untuk nganterin"
Raut wajah Roy langsung berubah"Kamu nggak pelukan kan sama dia?"
"Ihh pelukan gimana?"Desis Seruni.
"Ya pelukan kayak di kampus pas kalian baru ketemu"
"Ihh Tuan,gimana mau pelukan wong aku disosor sama Tuan"
"Ahh yang bener??"
"Uppsss!!!"Seruni mencakup bibirnya.Ia jadi keceplosan.Cepat-cepat ia pergi dari kamar anak majikannya,namun Roy dengan cekatan mencekal lengan Seruni.
"Kamu mau pergi kemana?"
"Mau bantu Bapak Tuan"Seruni memberikan alasan.Roy tak mau tahu itu,ia menarik kuat lengan kekasihnya hingga jatuh tepat di pelukannya.Dua tangan kekar itu melingkar erat dipinggang ramping milik Seruni.
"Tuan"Rengek Seruni.
"Kenapa?aku ingin tahu cerita jelasnya tentang kejadian semalam.Kamu bilang aku nyosor kamu?"
Seruni mengangguk.
"Apakah begini?"Sebuah kecupan dipipi Seruni mendarat hangat.Gadis itu menggeleng.
"Apa begini?"Roy sekali lagi mencium hidung mangir milik Seruni.Gadis itu menggeleng lagi.
"Lalu bagaimana?"
"Saya lupa"Jawab Seruni disertai tawa renyah.
"Lupa?"
Seruni mengiyakan.
"Mungkin begini?"Roy langsung memagut bibir tipis nan mungil milik gadisnya.Seruni tak melawan,ia malah menikmati ******* demi ******* hangat yang mendidihkan darah dalam tubuhnya.
Lama mereka melakukan adegan tersebut,terasa tak bosan Roy menyantap daging lembut itu.Sampai akhirnya sebuah ketukan pintu terdengar membuat Seruni cepat bangkit dan berdiri disisi tilam.
"Kak...Kakak"Suara Geysa terdengar memanggil.
"Ya"Jawab Roy keras.
"Boleh masuk?"
Mendengar kalimat itu,Seruni gegas minta diri.Dan dijawab dengan anggukan oleh Roy.
Daun pintu terbuka dari dalam,Geysa pikir Kakaknya,Ternyata Seruni yang muncul.
"Eh ngapain kamu dikamar Kakakku?"
"Nganterin sarapan Non"Jawab Seruni sopan.Ia membungkukkan badannya seraya berlalu.Geysa menatap penuh curiga,tapi segera ia masuk ke kamar Kakaknya dan menepis pikiran negatifnya.
"Bagaimana keadaan mu Kak?"Geysa bertanya sembari duduk di samping tilam di dekat kakaknya.
"Udah agak baikan"Roy menjawab seolah tidak terjadi apa-apa barusan.
"Seruni udah lama di kamar kakak?"tanya Geysa menyelidik.
"Baru aja kok"jawab Roy berbohong.
"Ah masa sih?wong aku diluar loh dari tadi"
"Ya mungkin dari tadi dia beberes di kamar kakak,Kakak kan baru aja bangun"Roy membuat alasan yang masuk akal.Geysa manggut-manggut dengan mudahnya dia percaya.
"Kamu mau apa datang ke kamar Kakak?tumben-tumbenan"Roy mengalihkan pembicaraan.
"Ya aku mau jengukin Kakak,Apa salahnya sih?"
"Yaaa nggak salah juga,eh Papa ke mana Kok aku nggak lihat?"
"Mungkin ke rumah si Lont**"jawab Geisha sekenanya.
"Ih kamu nih nggak boleh gitu"
"Lah emang kenyataannya"
"Iya tapi bagaimanapun dia kan Papa kamu"
Geisha memanyunkan bibirnya ia tidak suka sekali Jika kakaknya membela Papanya.
"Kak...aku mau curhat boleh nggak?"
Roy menelisik wajah adiknya,ia menebak bahwa inilah tujuan sang adik datang menemuinya.
"Boleh,soal apa?"
"Papa"
Seperti yang sudah diduga,Roy mengulas senyum.
"Kak,G mimpi Papa..Tapi seolah bukan mimpi.Aku ngeliatnya kayak nyata gitu"
"Mimpi gimana?"Roy memotong kalimat adiknya.
"Papa memperkosa seorang wanita yang mirip sekali dengan Seruni.Pas aku tanya Papa,katanya itu semua hanya mimpi.Terus aku tanya Seruni tentang Ibunya,dia bilang nggak tahu pasti Ibunya meninggal karena apa?Yang dia tahu cuma Ibunya meninggal pas setelah melahirkan Seruni"
Roy manggut-manggut menanggapi cerita adiknya.
"Kak .. menurut Kakak gimana?aku coba cari tahu,tapi kayak buntu"
"Kamu cari tahu dengan cara apa?"
"G G tanya Mama,Mama bilang dulu pas menikah sama Papa,Papa masih lajang.Kalau pas sebelum itu,Mama kurang tahu.Mama bilang dia kenal Papa cuma dalam jangka waktu 3bulan.Terus menikah deh"
Roy manggut-manggut pelan.
"Beberapa hari ini aku berusaha menepis semua tentang perkara ini Kak.Tapi justru tiap malam mimpi itu datang dalam cerita yang sama.Gimana caranya aku cari tahu kebenaran mimpi itu?"
"Kamu nggak coba tanya Pak Salam?"
Geysa menggeleng.
"G takut,Pak Salam to pendiem banget.Pas G perhatikan dia selalu membalas tatapan GG dengan seram hiiiiiii"Geysa bergidik ngeri membuat Roy tersenyum lucu.
"Dan semalam aku mimpi lagi,tapi beda cerita "Sambung Geysa.
"Gimana?"
"Wanita yang diperkosa itu mendatangiku,dia minta tolong sama G agar membuang sesuatu di mobil Papa"
"Sesuatu di mobil Papa?"kening Roy bertaut.Geysa mengangguk.
"Apa itu?"
"Entahlah,dia tidak mengatakan apapun.Dia bilang ambil dan bakar"
Roy terdiam,ia berpikir tentang sesuatu.
"Tapi gimana GG melakukan itu,kan Papa sudah beberapa hari nggak pulang"
"Kamu nggak coba aja telfon Papa dan minta dia pulang"
"Ogah...G nggak mau ngomong sama Papa"Geysa melipat tangan di dada dengan kesal.
"Ya kan cuma buat Papa biar datang dan kita periksa ada apa di mobil Papa"Usul Roy.Geysa terdiam,apa yang dikatakan Kakaknya ada benarnya juga.Tapi dia malas mau ketemu sama pengkhianatan seperti Papanya itu.
"Coba sekarang telfon Papa"Pinta Roy.
"Kakak aja yang telfon"
"Kakak kan bukan anak kesayangannya Papa"
"Ah aku nggak mau,biar nanti aja kalau dia pulang.Geysa nggak mau ngomong sama Papa"Tolak Geysa keras.
"Hemmmmm"Roy menghela nafas panjang.Begitulah sifat keras kepala Geysa, tidak ada yang bisa memerintah dia kalau dia udah bilang nggak mau.
"Ya udah kita tunggu Papa pulang!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tuan Jaka melajukan mobilnya dipekatnya malam membelah jalanan sepi yang dilingkupi oleh hutan kecil ditepian.Suara burung hantu yang bersahutan sama sekali tidak menakuti nya.Karena ia sudah terbiasa dengan semua perkara ghaib seperti ini.
Begitu tiba di tempat yang sudah ia kenali,ia melalui jalan setapak yang hanya muat seukuran mobil saja.Tuan Jaka mengemudikannya secara perlahan.Gesekan ranting ilalang memecahkan keheningan malam.Tuan Jaka terus saja membawa diri sampai di sebuah gubuk tua yang begitu kumuh.Ia memerkirakan mobilnya dihalaman rumah yang tak seberapa luas itu.
kirain ke alam lain
setiap bab nya ada saja kejutan2 tak terduga.
akhirnya nicta dan yas hidup bahagia.