Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Keresahan Hati Shean
"Iyaa...Ayo beli. Pasti sangat lucu bila Archie yang menungganginya.." Ucap Risha antusias, senyumnya terus mengembang Membayangkan sigembul Archie Menaiki Rocking Horses itu. Ah, pasti sangat menggemaskan sekali.
Lain dengan Shean yang memberengut kesal. Risha menghancurkan Imajinasinya. "jadi, untuk Archie?..." Tanya Shean pelan, suaranya tidak semangat.
Risha hanya membalas Anggukkan.
"Aku malah Membayangkan Kamu yang menungganginya..." Celetuk Shean tanpa dosa.
"Apaa?..."
Tatapan tajam Langsung mengarah pada, shean. Shean tersenyum tanpa dosa melihat ekspresi istrinya yang menggemaskan.
"Kan cocok, kalau kamu yang Nunggang.." Shean mengedipkan sebelah matanya.
"Sheaannn..." Risha semakin memberikan tatapan mematikan untuk pria yang berstatus suaminya. "Ayo, aku pngn Archie duduk diatas sini.." Imbuh risha sembari menepuk-nepuk pelan Punggung Unicorn Rocking Horses didepannya.
Shean menggeleng-gelengkan kepalanya. Permintaan Istrinya itu kadang terlalu aneh-aneh. Mana bisa bayi 7 bulan menunggang kuda?
"Archie masih terlalu kecil, Ar. Nanti saja kalau usianya 1 tahun an.." Ujar Shean.
Risha menggelengkan kepalanya. "Nggak papa.. Kan ada aku yang pegangin. Iya kan, Archie? Mau kan, Nunggang Horses ini?..." Risha Beralih keputranya, Mencari pembelaan dari putra kecilnya.
Sigembul itu Bertepuk tangan dan tertawa Senang. "Aauu...Ma ma ma..." Celoteh Archie dengan suara kecilnya yang begitu menggemaskan ditelinga Shean dan Risha. Risha Mencubit pipi gembul itu pelan dan menciumnya berulang-ulang.
"Tuhkan, Archie mau!..." Risha masih bersikeras dengan Pilihannya. Shean yang tak bisa menolak istri dan putra kecilnya akhirnya pasrah mengikuti permintaan Risha.
"Saya mau, ini satu.." Ujar shean kepada Salah satu Pramuniaga yang kebetulan melayaninya.
"Baik, tuan. Akan kami persiapkan." Jawab Pramuniaga itu dengan senyum ramahnya. "Apa ada yang Tuan butuhkan, lagi?" Imbuhnya.
Shean Menatap Istrinya dan risha menggeleng. Keinginannya hanya itu, Unicorn Rocking Horses. Risha sudah membayangkan, Archie kecilnya akan duduk diatas Punggung Unicorn, Berpegangan pada dua telinga itu dan jungkat-jungkit Diatasnya tanpa bantuan Risha. Risha akan menyaksikannya nanti seteleh Archie Bisa memegang kendali sendiri, saat ini tak apalah dia yang mengendalikan Unicorn Rocking Horses nya dulu.
Seteleh membayar Pesanannya, Shean Langsung pulang bersama Risha, begitu pula Archie. Risha sangat Bahagia, karena Archie punya mainan Baru. Mainan menggemaskan pilihan Mama Risha.
"Nanti sampai rumah langsung rakit, ya..." Pinta Risha.
Shean hanya mengangguk menurut i permintaan Istrinya.
..._***_...
"Mau mampir makan?" Tanya Shean menoleh melirik istrinya yang duduk dipenumpang depan memangku sigembul. Saat ini mereka didalam mobil sedang dalam perjalanan pulang.
Risha membalik Putranya agar menghadapnya. "Archie mau, makan?.." Tanya Risha kepada sang putra yang kini menatapnya. Shean menyaksikan Kelakuan Istrinya hanya geleng-geleng kepala saja.
"Archie mau nggak?" Risha mengulangi Pertanyaannya. Tangannya memegang kedua tangan putranya yang hendak bertepuk tangan.
Sigembul itu Justru Tertawa, bukan menangis. Membuat Risha tambah gemas untuk tidak mencium Kedua pipi gembul Archie. "Archie?..." Panggil Risha pelan Sembari menaikkan kedua alisnya.
"Ma ma..." Celoteh Archiello, suaranya begitu menggemaskan dan merdu sampai menusuk kerelung Kalbu Arisha dan Shean.
"Apa, sayang?.." Risha mencium pipi Putranya.
"A u...Ma ma..." Imbuh sigembul menggemaskan itu. Risha tersenyum senang mendengar Putranya yang Mau menjawab Pertanyaannya. Shean hampir tak percaya dengan Apa yang didengar lagi. Putranya, kenapa bisa begitu dekat dengan Orang lain?
"Katanya Archie mau, shean." Ujar Risha tanpa melihat suaminya. Kini gadis itu Sibuk bermain tepuk tangan dengan Archie.
Tanpa menjawab, Shean Membelokkan mobilnya Kekanan, menuju CaffeShop yang kebetulan tak jauh dari Rumah sakit. Selama membawa Sikecil Archie dalam mobil, Shean selalu Mengemudikan mobilnya dengan kecepatan Standar. Keselamatan Archie itu utama baginya.
Tidak sampai 5 menit, Mobil hitamnya sampai diparkiran Cafe. Risha dan Shean Langsung turun memasuki Tempat yang sering ditongkrongi Anak-anak muda, dari pulang sekolah atau Pulang kerja. Bahkan Memang ada yang sengaja mampir guna merasakan Manis dan lembutnya Caffe'latte Atau Coffe lainnya yang sudah disediakan dimenu .
Sambil menunggu pesanan datang, Risha asik mengajak Sikecil Bermain. Shean yang menyaksikan Putranya sebahagia itu bersama Ibu tirinya, sempat berfikir. Bagaimana jika nanti Kontrak pernikahannya sudah habis? Bagaimana dengan Archie yang sudah ketergantungan dengan Risha? Shean menghembuskan nafasnya Kasar dan mengusap wajahnya berkali-kali.
Tak berselang lama, Dua Spaghetti dan dua Caffe'latte dan beberapa makanan ringan, sudah tersaji diatas meja Shean.
Setelah Menikmati Hidangan yang Tersedia, Risha langsung mengajak Shean pulang. Karena Sigembul Archie tertidur dipangkuannya sejak dia makan. Selesai Membayar, Risha dan Shean pun keluar menuju mobil.
"Kamu capek?" Tanya Shean melirik Istrinya yang memperbaiki gendongan Archie.
"Tidak."
Tidak ada kata lelah dari Risha untuk Archie. Archie putranya, dan seorang ibu tidak akan merasa lelah walaupun sehari semalam Menimang Putra putrinya. Ya, seorang ibu. Risha merasa dia adalah ibu dari putra Shean, walau Archie tidak lahir dari rahimnya.
15 menit menempuh perjalanan menuju Kediaman Elza, Shean Akhirnya sampai diRumahnya. Selesai Menidurkan Putranya diranjangnya Archie, Risha langsung keluar kamar, dan Shean masuk kedalam kamar mandi.
"An, Makan malam biar saya yang masak ya..." Titah Risha, saat ini gadis itu tengah mengambil 2 jus jeruk yang dibuat ART nya.
"Tapi, Non.. Nanti kalau tuan Marah Bagaimana...?" Jawab Anja, Niat hati ingin melarang Istri majikannya Secara Halus. Karena Shean Memerintahkan Semua Pelayan dirumahnya Untuk melayani 'Nyonya Arisha' Bak Ratu.
"Shean tak kan marah. Tenang saja.. Hanya masak itu hal kecil... ." Risha masih kukuh dengan pendiriannya.
"Kenapa Aku tidak marah...?" Suara tegas dan dingin Tiba-tiba Mengagetkan Risha dan Anja. Kedua perempuan berbeda status itu sontak menoleh kearah sumber suara dimana Shean sedang berjalan menuju dapur. Tepatnya kearah Mereka.
Anja menunduk takut, sedangkan Risha hanya berekspresi biasa sambil meneguk Jus jeruk digelas ditangannya. Shean menarik kursi disamping Istrinya dan Mendudukinya. Suara deheman yang keras mengisyaratkan Agar Anja Meninggalkan Ruangan dapur dimana Majikannya sedang ingin menikmati waktu berdua, menikmati Jus jeruk yang dibuat.
Risha berdiri mengambil Beberapa cemilan dan Menyajikannya diatas meja sebagai Hidangan pendamping jusnya.
"Kenapa aku marah?" Tanya Shean mengulangi Pertanyaan yang tadi.
"Tidak apa-apa. Anja hanya takut berbuat kesalahan, dia takut kamu marah."
"Masak?"
"Kamu ngizinin?..." Tanya Risha berbina-binar. Bukan itu maksud Shean. "Kami ngizinin aku masak? Makasih banget.." Imbuh Risha memeluk suaminya yang diam mematung. Hanya sebentar seteleh itu langsung melepaskan.
Shean menggaruk kepalanya. "Maksudnya apa?"
"Nggak apa-apa. Pokoknya Makasih, aja.." Risha Terkekeh pelan. Kemudan Kembali Fokus Pada Jus yang terasa Manis dan sedikit Asam yang mengalir Ditenggorokannya.
Shean mengamati Istrinya yang ternyata begitu Cantik ditatap dari samping. Rambutnya yang tergerai diselipkan dibelakang telinga. Istrinya begitu mempesona hingga menarik perhatiannya. Bagaimana Shean bisa menolak Pesonanya? Bahkan Mata coklat terang itu selalu bersinar seolah menariknya hingga meluluh lantakkan Hatinya yang menolak keras Kehadirannya dihidup Shean. 17 bulan lagi, Atau 1 tahun 5 bulan Gadis itu akan enyah dari hidupnya dan Archie.
Shean mengusap wajahnya berkali-kali, membayangkan Perceraiannya dengan Risha begitu mengganggu Fikirannya. Pencarian Elma yang Menghilang saja belum diketemukan keberadaannya. Sekarang, Tiba-tiba Keresahan hatinya Tentang gadis yang dinikahinya 7 bulan lalu membuat hatinya Gundah dan Dilema.
Mantan Istri atau Istri? Ibu Kandung Archie atau Ibu Tiri Archie?
*
*
*
Bersambung...
Maaf ya, semalam Nggak Update. Seharian Badannya kurang Vit, tidak bisa mikir..See you next Chapter