IBU SUSU UNTUK PUTRA KEMBAR CEO

Reno dengan nama lengkap Caesar Marino, usia 30 tahun, tinggi 190 cm, blasteran Indonesia-Belanda dan Yunani. Memiliki kerajaan bisnis yang mengusai sebagian besar negara Eropa, bisnis yang digelutinya saat ini yaitu perusahaan mobil mewah, real estate, perhotelan, kapal pesiar dan masih banyak lagi yang dimilikinya hingga pundi-pundi kekayaannya tidak habis dimakan usia.

Pria kesepian yang menghabiskan waktunya dengan bisnis dan wanita yang menemaninya setiap saat jika menginginkan seorang yang bisa diajaknya untuk bersenang-senang. Kekayaan yang dimilikinya tidak menjadikan ia bahagia, apa lagi wanita hanya datang silih berganti untuk mengusir kesepiannya. Tidak ada diantara mereka yang mampu menaklukkan seorang Marino. Ketua mafia yang disegani oleh para pengusaha kelas dunia.

Kedua orangtuanya bercerai ketika ia menginjak usia remaja, keadaannya makin kacau saat ibunya harus meregang nyawa karena dibunuh oleh suami keduanya. Ayahnya menikah lagi dengan wanita muda yang seusianya. Ia memilih memisahkan diri dari ayah kandungnya dan melebarkan perusahaan milik ibunya hingga berada di puncak kejayaan sampai saat ini.

Pertemuannya dengan Kanaya mengubah seketika haluan hidupnya. Ia jatuh cinta pada sosok sederhana namun memiliki kecantikan dan keunikan pada kepribadian Kanaya. Kesalahan yang dilakukan oleh gadis itu yang telah menyentuh mata batinnya ketika ia dengan tega memperkosa gadis malang itu. Kelembutan Kanaya mampu menaklukkan hatinya yang keras tanpa memberi belas kasih pada lawan bicaranya yang dianggap membangkang dirinya.

Setelah mengetahui seluk beluk kehidupan Kanaya, Reno memerintahkan kepada asistennya Rahil agar bisa menyelesaikan permasalahan keuangan yang sedang dihadapi keluarga Alkatiri saat ini. Iapun nekat mendatangi perusahaan milik Tuan Noah hanya untuk bertemu dengan gadisnya. Inilah dia saat ini bertamu sebagai pengusaha yang ingin memberikan sahamnya pada perusahaan Alkatiri tersebut.

"Apa yang sedang kamu lakukan di sini Tuan dan siapa yang meminta bantuanmu untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan suamiku?" Tanya Naya sinis.

"Aku hanya tidak tega pada gadisku yang berpikir keras untuk mencari dana yang cukup lumayan besar pada setiap bank yang menolak dirinya karena pabrik yang saat ini sudah kolaps." Jawab Reno tegas.

"Aku tahu kamu memiliki segalanya tapi bukan berarti kamu juga bertindak sewenang-wenang tanpa ada komitmen apa pun denganku dan mengapa kamu harus mengatakan kepada suamiku bahwa aku telah memintamu untuk membantu kami." Kanaya menepis semua perkataan Reno pada Noah.

"Singkirkan harga dirimu Naya, jika bukan aku yang menyelamatkan perusahaan Tuan Noah, aku yakin dalam waktu dua bulan kamu tidak akan menemukan jalan keluar dari permasalahan ini. Tugasmu adalah menyenangkan aku setiap kali aku membutuhkanmu. Sepuluh menit lagi aku menunggumu di luar perusahaan. Datanglah atau aku akan melakukan hal yang lebih membuatmu terdesak karena menolak permintaanku." Ancam Reno yang tidak ingin ada penolakan dari Kanaya.

"Jangan bermimpi aku akan mengikuti semua kemauan sintingmu karena aku banyak pekerjaan yang harus aku urus di perusahaan ini." Ujar Naya tidak mau kalah.

"Tidak perlu sayang, aku sudah meminta akunting aku untuk merapihkan pembukuan keuangan perusahaan ini. Tugasmu adalah menyenangkanku atau aku akan mengirim percintaan panas kita pada suamimu." Ancam Reno sedikit menakuti Naya.

"Kamu kira aku akan percaya dengan omong kosongmu itu?" Naya meremehkan ancaman Reno.

"Ini lihat saja sendiri bagaimana pertempuran kita di atas kasur," ucap Reno seraya memberikan video percintaan mereka yang ada di ponselnya itu.

Lana mengambil ponsel itu dan melihat tayangan video itu sesaat, ia hampir menjerit karena syok melihat tayangan itu.

"Dasar monster" Kenapa kamu harus merekamnya hanya untuk memerasku?" Naya menatap tajam wajah Reno tanpa takut sedikitpun tampang Reno yang datar ini.

"Mau menuruti permintaanku atau..?

"Iya...baik, aku akan menuruti permintaanmu, jangan lakukan apapun ku mohon!" Naya mulai melemah.

Reno mengulum senyumnya karena merasa berhasil mengerjai wanitanya. Tidak lama Noah pun menghampiri mereka karena tadi ditinggal menerima panggilan dari salah satu relasi perusahaannya.

"Maaf tuan Reno saya sudah mengabaikan anda karena ada hal yang sangat penting yang saya bahas dengan relasi perusahaan saya." Ucap Noah yang sudah bergabung kembali dengan keduanya.

"Tidak apa tuan Noah, saya juga ingin pamit karena ada hal yang harus saya urus." Reno mulai beranjak dari tempatnya sambil merapikan jasnya.

"Terimakasih atas bantuannya dan juga kerjasamanya, saya janji tidak akan mengecewakan anda Tuan Reno. Begitu perusahaan kami mengalami kemajuan saya akan segera membayar utang-utang anda." Ujar Noah optimis.

"Berterimakasihlah pada nona Kanaya karena dialah yang meyakinkan saya untuk berinvestasi di perusahaan anda. Kalau begitu saya pamit Tuan Noah." Reno melirik ke wajah gadisnya namun di sambut Naya dengan tatapan tajam pada wajah tampan itu.

"Silahkan Tuan Reno, biar istri saya mengantarkan anda keluar." Noah meminta Naya untuk mengantar Reno.

"Wah kebetulan saya juga ingin menyampaikan sesuatu kepada nona Kanaya mengenai kerja sama kita, apa boleh saya mengajaknya ke perusahaan milik kami dengan begitu dia banyak belajar bagaimana mengelola perusahaan dengan baik dan benar, nanti asisten saya yang akan membantunya." Reno memberi alasan untuk bisa berduaan dengan Kanaya.

Noah melihat wajah istrinya yang hanya diam menunggu ijinnya, iapun mengijinkan istrinya untuk pergi dengan Noah. Tidak ada rasa curiga sedikitpun pada keduanya kerena ia tahu Kanaya adalah wanita yang memiliki prinsip yang kuat untuk menjaga dirinya.

Kanaya dan Reno akhirnya sudah berada di salah satu restoran milik Reno. Karena kedatangan pemiliknya, manajer restoran tersebut menolak pengunjung lain dan restoran tersebut ditutup sementara hanya karena Reno hanya ingin berduaan saja dengan Kanaya.

"Maafkan aku Naya, hanya dengan ancaman itu aku bisa dekat denganmu," ucap Reno membatin.

"Apakah dengan uang dan kekuasaanmu kamu bisa mengendalikan orang lain demi kesenanganmu tuan?" hingga kau lupa bahwa kehormatan seorang wanita yang tidak berdaya seperti diriku tidak tergantikan dengan nilai yang ada di bank milikmu itu. Kamu salah jika aku takut padamu, karena sekali kamu menunjukkan adegan ranjang kita, pernikahanku juga berakhir dengan sendirinya tanpa kamu harus menakut nakuti diriku." Naya menggertak Reno yang ingin memerasnya supaya bisa bersama dengan dirinya.

"Kalau begitu aku siap menunggu jandamu nona Kanaya karena aku sangat mencintaimu." Timpal Reno dengan tenang.

"Jangan mimpi karena aku tidak berangan-angan untuk membangun rumah tangga dengan monster sepertimu." Ujar Naya sengit.

"Aku mohon maaf jika aku telah membuatmu kesal dengan menginjak harga dirimu, aku siap dihukum olehmu jika kamu menganggapku telah menghancurkan hidupmu, tapi satu hal yang perlu kamu tahu aku sangat mencintaimu Kanaya." Ucap Reno dengan tatapan sendu.

"Sekarang apa yang ingin kamu sampaikan padaku sekarang, karena saat ini aku sedang memikirkan bayi kembarku, aku sudah berjanji kepada keduanya untuk membeli mainan untuk mereka dan juga es krim." Naya beralasan untuk bisa pergi dari restoran itu secepatnya.

"Asistenku sudah mengantarnya ke rumahmu Kanaya, jadi kamu tidak perlu kuatir dengan keinginan putra kembarmu, aku hanya ingin kamu menemaniku disini." Reno sudah mengetahui niat Kanaya yang ingin kabur darinya.

"Apakah kamu gila?" bukankah kamu tahu aku berstatus istri orang lain?" Mengapa kamu masih terobsesi dengan diriku? apa tidak ada pekerjaan lain selain menganggu istri orang lain?" Sindir Naya ketus pada pria keras kepala ini.

"Bukankah sebentar lagi statusmu itu tidak akan bertahan dirumah itu?" bukankah kamu hanya istri kontrak Tuan Noah?" Apakah kamu mencintainya dan ingin mempertahankan pernikahanmu yang menyedihkan itu?" Reno sengaja menyudutkan Kanaya dengan ucapannya.

"Sejauh itukah kamu menyelidiki kehidupan pribadiku dalam waktu singkat?" Apakah tidak ada wanita lain yang bisa kamu jadikan simpananmu?" Mengapa harus memilihku tuan Reno yang terhormat." Naya makin gusar mendengar setiap perkataan Reno padanya.

"Karena aku terlalu mencintaimu Kanaya hingga aku seperti orang gila hanya untuk mendapatkan dirimu." Reno meyakinkan Kanaya agar gadis ini tidak salah paham terus kepadanya.