NovelToon NovelToon
Akselia Ananta

Akselia Ananta

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:941
Nilai: 5
Nama Author: syizha

Wanita kuat dengan segala deritanya tapi dibalik itu semua ada pria yang selalu menemani dan mendukung di balik nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syizha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

proyek

Waktu terasa berjalan begitu cepat, namun juga sangat lambat bagi Akselia. Ketegangan yang mengikat tubuhnya tidak kunjung reda, seiring dengan upaya mereka untuk menghentikan Proyek Elysium. Di hadapannya, layar besar terus memunculkan data yang membingungkan, sementara di sampingnya, Reina dan Mikael bekerja tanpa henti, berusaha mencari celah untuk menembus sistem yang hampir mustahil untuk ditembus.

“Ini lebih rumit dari yang aku kira,” ujar Mikael dengan suara tegang. Tangannya terus bergerak cepat di atas keyboard, mencoba menemukan titik lemah di dalam kode yang ada. “Sistem ini seakan sudah menyesuaikan dirinya dengan setiap ancaman yang muncul.”

Akselia menatap layar, matanya fokus pada kode yang muncul dan menghilang dengan cepat. Proyek Elysium adalah jaringan yang begitu rumit, sebuah mesin raksasa yang tidak bisa dihentikan hanya dengan mengandalkan kekuatan fisik.Namun, mereka tidak punya banyak waktu lagi.

“Lucas pasti sudah mengetahui kita ada di sini,” kata Reina, matanya tajam mengawasi pintu dan koridor di sekitar mereka. "Kita tidak bisa terus bertahan seperti ini."

"Aku tahu," jawab Akselia, tanpa menoleh. “Tapi kita tidak bisa mundur sekarang. Jika kita gagal, semua orang yang kita cintai akan hidup di dunia yang tidak mereka kenal lagi. Dunia yang dikendalikan oleh Sentinel.”

Reina mengangguk, mengerti betul arti dari kata-kata Akselia. Dunia yang dipenuhi oleh pengawasan, kontrol tanpa batas, dan ketidakberdayaan. Itu bukanlah dunia yang mereka inginkan. Mereka harus bertarung untuk memulihkan kebebasan, meskipun mereka tahu, melawan sistem yang begitu besar berarti menghadapi bahaya yang sangat besar pula.

"Ini dia!" teriak Mikael, suaranya penuh kegembiraan yang teredam ketegangan. "Aku menemukan titik lemah dalam sistem—sebuah backdoor yang bisa kita manfaatkan untuk mengakses sumber utama Proyek Elysium. Tapi aku butuh waktu untuk memasukinya dan memprogram ulang algoritma yang ada."

Akselia merasakan sebuah harapan muncul, meskipun ia tahu jalan yang harus mereka tempuh tidak akan mudah. “Berapa lama lagi, Mikael?”

“Tunggu beberapa menit lagi,” jawabnya dengan cepat, matanya tak lepas dari layar monitor. "Tapi kita harus siap, Akselia. Jika kita gagal mengakses backdoor ini tepat waktu, kita akan terjebak dalam jaringan ini selamanya."

Akselia mengangguk, hati berdebar kencang. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa menit ke depan, tetapi yang pasti, ia tidak akan menyerah. Jika ini adalah ujian terakhir yang harus dihadapinya, maka ia akan melaluinya dengan segala kekuatan yang dimilikinya.

Tiba-tiba, suara keras dari pintu yang terbuka memecah keheningan ruangan. Akselia menoleh cepat. Di pintu masuk, sosok-sosok bayangan yang mengenakan pelindung tubuh dan masker hitam berdiri dengan tegas. Mereka adalah pasukan Sentinel, yang sudah diprogram untuk menghentikan siapa pun yang mencoba mengakses data di dalam ruang kendali ini.

"Jangan biarkan mereka lolos," suara keras seorang pemimpin terdengar dari belakang para pasukan itu. “Tangkap mereka hidup atau mati. Kita tidak bisa membiarkan Proyek Elysium terhenti.”

Akselia merasakan rasa panik mulai merayapi tubuhnya, namun ia berusaha tetap tenang. "Mikael, Reina!" teriaknya. "Cepat, kita harus keluar dari sini!"

Namun, Mikael tidak bergerak, tangannya masih cepat menekan tombol di keyboard. “Aku hampir selesai… beberapa detik lagi!” jawabnya dengan napas terengah-engah.

Reina melangkah maju, menghadapi para penjaga dengan tatapan tegas. “Kita tidak punya banyak waktu,” katanya, meraih senjata kecil yang selalu ia bawa. “Aku akan menahan mereka.”

Akselia tidak punya pilihan lain selain mempercayai Reina. Ia menatap Mikael, yang kini semakin cemas karena pasukan Sentinel semakin mendekat. “Kita tidak bisa kalah sekarang. Selesaikan itu, Mikael.”

“Sedikit lagi…” jawab Mikael dengan suara penuh konsentrasi.

Dengan cepat, Reina melompat ke depan, menembakkan beberapa peluru peringatan untuk menghalau pasukan itu. Tetapi, para penjaga Sentinel tidak mundur. Mereka datang dengan kecepatan yang mengagumkan, seakan tahu persis bagaimana melawan perlawanan mereka.

Akselia merasa sebuah rasa tekad yang tak terukur muncul dalam dirinya. Mereka tidak akan mati di sini. Ia tidak akan membiarkan dunia ini dikendalikan oleh Lucas dan Sentinel. Tidak sekarang, tidak pernah.

Bergerak cepat, Akselia menggenggam senjata yang ada di samping meja kontrol. “Reina, Mikael, aku akan membantu kalian!” teriaknya, menyiapkan diri untuk menghadapi pasukan yang semakin mendekat.

Reina memberikan senyum tipis sebelum kembali bertarung dengan para penjaga. "Kita harus bertahan lebih lama!" teriaknya. "Akselia, pastikan sistem itu berhasil!"

Mikael terengah-engah, tangannya terus bergerak cepat di atas keyboard. “Hampir selesai… Satu detik lagi…!”

Tiba-tiba, layar utama menyala dengan cahaya terang. Sebuah jendela besar muncul, dan Akselia bisa melihat data yang bersinar terang di depan matanya. Mereka berhasil!

“Sudah!” Mikael berteriak dengan penuh kegembiraan. “Proyek Elysium… telah dihentikan.”

Namun, pada saat yang bersamaan, layar besar di ruangan itu tiba-tiba berubah. Wajah Lucas muncul, kali ini lebih jelas dan lebih mengancam. "Kau kira kalian telah menang, Akselia?" suara Lucas menggema, seolah datang dari seluruh penjuru ruangan. “Ini baru permulaan. Jika kalian menghentikan satu sistem, akan ada sistem lain yang lebih besar, lebih kuat, lebih tak terkalahkan. Proyek Elysium adalah hanya langkah pertama dari yang lebih besar.”

Akselia merasakan darahnya membeku. Lucas bukan hanya mengandalkan satu sistem—Proyek Elysium hanyalah bagian dari rencana yang jauh lebih besar.

"Jika kalian ingin menghentikanku," lanjut Lucas, "kalian harus menghadapi kebenaran yang lebih kelam, kebenaran tentang siapa kalian sebenarnya. Apa yang kalian kenal tentang dunia ini—semua itu hanyalah ilusi."

Akselia menggenggam senjata di tangannya dengan kuat. “Kami akan menghentikanmu, Lucas,” jawabnya dengan suara tegas, penuh keyakinan. “Apapun yang harus kami lakukan.”

Dengan itu, perjuangan mereka belum berakhir. Mereka baru saja memulai babak baru dalam pertempuran yang lebih besar, dan dunia yang mereka kenal—serta kebenaran tentang diri mereka sendiri—akan diuji hingga titik akhir.

1
Dậu nè Phèo ơi
What a ride! cerita yang sempurna buat menghibur diri di akhir pekan👏.
acc_.xm
Masih nunggu update chapter selanjutnya dengan harap-harap cemas. Update secepatnya ya thor!
zucarita salada 💖
Gemesin banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!