MENJADI PELAYAN PANGERAN IBLIS JAHAT
Memiliki banyak uang adalah keinginan semua orang. Tidak sedikit dari mereka yang bekerja mati-matian hanya untuk kertas itu.
CTACK! CTACK! CTACK!
Suara keyboard komputer memenuhi ruangan 6M×10M itu. Semuanya adalah pekerja. Entah itu laki-laki atau perempuan. Semuanya sama. Kantung mata yang menghitam terlihat jelas di mata semua orang di ruangan itu. Tidak terkecuali, perempuan yang duduk di meja nomor 5 urutan terdepan itu. Dia hanya bisa menggigit kuku jari saat melihat drive yang akan dia kirimkan gagal terus-menerus.
"ARRRGGGGHHHHH!" Perempuan berambut hitam panjang itu memegang kedua sisi komputernya yang terus berputar-putar.
"Yang sabar~" Ucap rekan kerjanya yang melewatinya.
Perempuan itu, tampak sudah menyerah. Dia menghela napas panjang dan bangkit sejenak untuk mengambil secangkir kopi di mesin pembuat kopi tak jauh dari pintu.
"Jaringannya lambat sekali...." Ucap Perempuan berambut panjang itu, sambat pada rekan kerjanya yang tengah menyeduh teh.
Perempuan yang tengah menyeduh teh itu terkekeh. "Begitulah, aku sudah laporan berulang kali, tidak pernah ada tindakan. Jadi, malas buat laporan lagi" Ucapnya sambil mengaduk teh di dalam cup kertas miliknya.
Pekerja berambut panjang itu menghela napas panjang sekali lagi. "Aku pengen pulang.... Tapi, kerjaanku masih banyak. Bau-bau bakal lembur...." Sambatnya.
Rekan kerjanya yang tengah mengaduk teh itu, menepuk bahunya sambil memberikan senyuman lebar dan berkata, "Fighting Laura! Entar malem, tuh novel update lagi. Ah, tidak sabarnya bagian hot-hotnya" Dari mata Pekerja itu, keluar sinar yang menyilaukan mata.
Laura adalah nama Pekerja wanita berambut panjang yang harus lembur malam ini. Wajah lesu dari Laura menghilang dengan cepat. "Ah, benar juga. Kapan aku bisa pulang untuk membacanya?"
Mereka berdua mengobrolkan novel digital Dewasa 18+ yang memanas tahun ini. Novel itu, adalah Novel Fantasi, aksi, Dewasa. Karya dari Author yang menamai dirinya sebagai Anonymous. Karya itu, menceritakan seorang Saint yang ditakdirkan untuk menikah dengan Pangeran Iblis yang jahat dan haus akan kekuasaan. Demi melindungi Kerajaan Saint berasal, gadis Saint itu mengorbankan dirinya dan merasakan semua kekejaman Pangeran Iblis. Hingga episode yang mereka bicarakan sampai dimana Sang Saint bertemu dengan Male Lead (ML). Ml berniat menyelamatkan Saint, namun Ml harus melihat Pangeran Iblis itu, menyetubuhi Saint tanpa hati.
Ya, mereka berdua berharap ada bagian dimana sang Saint ditolong dan Pangeran segera dibunuh oleh ML.
Sayangnya, itu hanyalah keinginan kecil dari Laura untuk membaca kelanjutan Novel karya Author Anonymous, yang berjudul 'THE SAINT' itu.
Pukul 22.00 semua karyawan di kantor itu sudah pulang. Laura masih melembur, mengerjakan resume tugasnya yang belum usai. Ponsel Laura terus berbunyi karena peringatan bencana dari Badai di sertai petir itu. Laura masih fokus dengan komputernya, hingga nada notifikasi update-an Novel The Saint itu membuat pandangan mata Laura teralihkan.
[Episode 201, THE SAINT. Ketuk untuk membaca]
"Huegege, akhirnya kamu update, baby..." Karena Laura yang penasaran dengan kelanjutan chapter minggu lalu, dia segera mengambil ponselnya. Mulai membaca chapter itu perlahan. Sayangnya, tangan Laura yang tak bisa diam menyentuh kabel terbuka dari komputer miliknya.
Hingga- "JBRETTT!!!" Tubuh Laura tersetrum."BRUK!" Tubuhnya melesat ke belakang. Entah apa yang dia rasakan, semua pandangan Laura menjadi gelap. Sejenak, Laura sadar fikirannya.
"Ah, tubuhku ringan sekali. Apa aku mati hanya karena sengatan listrik? Tidak.... Aku bahkan belum pernah tau rasanya memiliki kekasih"-
"BYURRRRR!!!" Guyuran air membangunkan Laura dari lelapnya.
Laura membuka mata hijaunya lebar-lebar melihat ke sisi kanannya, tepat pada wanita yang menyiraminya air. "Dasar pemalas! Apa liat-liat?!" Seorang wanita dengan pakaian hitam putih layaknya Pelayan ada di hadapan Laura.
Laura bengong sejenak. Melihat dinding asing ruangan itu yang terbuat dari kayu. Dia kembali melihat ke arah wanita dengan pakaian Pelayan itu. Gaya rambut yang digulung, sungguh terlihat kuno.
"EDITH!" Sekali lagi, wanita dengan seragam Pelayan itu berteriak. Laura sedikit tersentak. "Bruk!" Wanita itu, melemparkan sesuatu ke arah Laura. Laura menatap pakaian hitam putih yang sama dengan Pelayan itu.
"Cepat bersiap! Dasar tolol!" Wanita itu pergi dari kamarnya.
Laura terdiam, mencerna apa yang barusan terjadi. "Siapa yang dia katai tol-" Laura melirik ke sisi kirinya. Cermin itu memantulkan wajah yang berbeda darinya. Wajah seorang perempuan dewasa muda dengan rambut sebahu berwarna merah muda sedikit keunguan, dan mata dengan iris hijau.
"HUAAAAAA!!!!" Laura berteriak menyadari dirinya berada di tubuh orang lain.
"BRAK!!!!" Pelayan sebelumnya kembali dan mendobrak pintu kamar Laura dengan keras. "APA YANG TERJADI?!"
Pelayan itu melihat Laura yang jatuh di lantai. Laura menatap Pelayan perempuan itu. "Aku siapa?" Tanya Laura kepada Pelayan itu.
"Hah?!"
Singkat cerita, Laura diseret oleh Pelayan itu untuk cepat membersihkan dirinya karena Tuan Muda telah kembali dari tugas akhirnya. Dan kini, Laura mengetahui namanya saat ini adalah Edith. Dia adalah Pelayan utusan dari Ratu (Ibu Tuan Muda).
"Aku bahkan tidak tau aku ini ada dimana. Dan kenapa aku harus berurusan seperti ini?" Edith menatap pintu besar dihadapannya. Dia dipanggil oleh Ratu sebelum Tuan Muda datang.
Pintu besar itu terbuka. Edith masuk perlahan ke dalam. Aroma wangi dan manis di ruang itu tercium. Seorang Wanita berambut merah terlihat duduk di sofa. Di tangan kanannya, terlihat sedang memegang cangkir keramik mungil. Mata Edith, takjub dengan kecantikan sosok itu. Sungguh, Edith merasa tak asing melihat wajah itu. Seolah, dia pernah melihat wajah itu di kehidupan sebelumnya.
"Uh! Se...Selamat Pagi Yang Mulia" Edith segera menyadarkan dirinya dan menundukkan pandangan.
Wanita berambut merah dan iris merahnya itu, menunjukkan senyuman tipisnya. "Mendekatlah, Edith" Ucapnya.
Tanpa ada keraguan dan ketakutan, Edith maju sesuai ucapan Wanita berambut merah itu. Wanita itu, tiba-tiba mengulurkan kantung merah kepada Edith. "Pastikan kau menaburkan bubuk itu di setiap makanan milik Ash" Edith menerima kantung merah itu.
"Ash? Namanya tidak asing"
Edith menatap kantung merah itu, kemudian melihat ke arah wanita berambut merah itu. "Maaf Yang Mulia, ini bubuk apa?" Tanya Edith dengan nada yang sopan.
Wanita berambut merah itu tersenyum. "Obat penghambat gairah. Pastikan Ash mengonsumsinya setiap hari"
Edith seakan berada di dunia yang berbeda. Dia merasa semuanya seakan berputar-putar. "Penghambat gairah? Apa ada hal lain yang lebih tidak masuk akal dari ini?" Edith menunjukkan senyumannya pada Ratu itu.
"Baik Yang Mulia. Saya pamit undur diri" Edith sungguh cepat-cepat keluar dari ruangan itu. Dia merasa tak masuk akal dengan segala hal. Hingga dia menyadari alasan tak masuk akal itu karena....
Edith melihat seorang Pemuda yang mengenakan pakaian layaknya seorang Bangsawan. Rambutnya yang hitam legam, matanya dengan iris merah. Itu adalah wajah yang diilustrasikan dalam novel THE SAINT. Edith buru-buru bersembunyi.
Jantungnya berdebar kencang. "Pangeran mesuman?" Lirih Edith.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Airyn Choi
keren 😍 seru di khayalin. semangat menulis terus..
2025-01-24
0
Pikachu Gosong
semangat buat lanjutinnya
2024-12-26
0