NovelToon NovelToon
Merubah Istri Gendut

Merubah Istri Gendut

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:657.9k
Nilai: 5
Nama Author: Syafitri kurniasih

Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.

Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.

Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31 : Penguntit

Plak!

Terdengar suara tamparan yang sangat keras dan untungnya suasana di tempat itu masih sepi pengunjung.

"Aw! Ishh!" Ringis Maya sambil memegangi pipi kirinya bukannya Kanzia yang mendapatkan tamparan tapi sebaliknya ia yang mendapatkan tamparan dari Kanzia.

Sebelum tangan Maya menyentuh pipi mulus Kanzia, tangan Kanzia terlebih dahulu mendarat dengan keras dipipi Maya bahkan ia hampir saja tersungkur jika tidak menahan tubuhnya dengan cepat.

"Aku tidak akan membiarkan mu memperlakukan ku seperti dulu lagi, bukankah aku sudah katakan jika aku bukanlah Kanzia yang dulu yang selalu mematuhi semua ucapan mu dan selalu menerima dengan pasrah ketika kamu menyakiti fisikku," ucap Kanzia dengan tatapan penuh kebencian, mengingat perlakuan semena mena yang selalu ia dapatkan dari Maya.

Kanzia maju ke arah Maya dengan tatapan dinginnya, lalu mencengkram dagu ibu tirinya dengan kuat membuat Maya kembali meringis kesakitan.

"Aku peringatkan sekali lagi, jika kamu tidak ingin kehilangan semua kenyamanan yang kamu nikmati saat ini hancur jangan pernah mencoba untuk mengusik hidupku lagi, karna semua yang kamu nikmati saat ini adalah milik ibuku dan aku bisa kapan saja mengambilnya," ucap Kanzia semakin mengencangkan cengkeramannya pada Maya.

"Kanzia Sakit!" ringis Maya berusaha lepas dari Kanzia.

Kanzia tidak peduli dengan kesakitan Maya. "Ingat siapa dirimu sebelum kamu datang menumpang hidup pada keluargaku, kamu hanyalah ****** yang dipungut ayahku dan menumpang hidup dari jerih payah ibuku, apa kamu ingat saat pertama kali kamu datang ke rumahku kamu terlihat seperti seorang pengemis, bahkan kamu datang tanpa membawa apapun selain Pakaian yang kamu gunakan dan anakmu itu, jadi jangan berlagak menjadi nyonya karna kamu tetaplah seorang penumpang." Ucap Kanzia dengan tatapan sinisnya lalu melepaskan cengkeramannya pada Maya, lalu beranjak meninggalkannya.

"Sial! Kurang ajar kamu Kanzia!" teriak Maya sambil memegangi dagunya yang terasa sakit akibat ulah Kanzia.

"Dari mana dia memiliki keberanian itu? Apa dia benar benar Kanzia? Tapi bagaimana bisa gadis lemah itu tiba tiba berubah hanya dalam waktu dua tahun, Sepertinya dia tidak bisa dianggap remeh, aku harus lebih berhati hati padanya,"

"Tunggu saja pembalasanku Kanzia," gumam Maya dan ia pun segera pergi dari tempat itu dengan muka merahnya karna menahan emosi.

Saat Kanzia akan keluar dari restaurant itu ia berpapasan dengan ayahnya yang baru saja masuk, sepertinya ia akan menyusul istrinya, tapi entahlah Kanzia tidak peduli, ia tetap melangkah melewati Rudi tanpa menyapanya.

Rudi yang melihat sikap putrinya yang semakin dingin padanya hanya tersenyum miris sambil menatap punggung Kanzia bercampur lega melihat putrinya baik baik saja, ia terus menatap Kanzia yang melangkah pergi sampai mobil Kanzia sudah tidak terlihat lagi.

"Maafkan ayah Zia,,," gumam Rudi dengan tatapan yang sulit diartikan.

Rudi segera menghampiri istrinya, karna tadi ia mengikuti Maya yang tiba tiba keluar rumah pagi pagi sekali, ia sudah menduga jika Maya pasti akan menemui Kanzia karna masalah kerjasama yang ditolak oleh Pramudya grup.

"Maya!" panggil Rudi begitu melihat istrinya dan menghampirinya.

"Apa kamu baru saja menemui Kanzia?" Tanya Rudi.

"Iya, aku menemui putrimu yang kurang ajar itu, aku ingin membuat perhitungan dengannya karena sudah menolak kerjasama yang kamu ajukan pada Pramudya grup, tapi anak sialan itu malah dengan beraninya menamparku," ucap Maya mengeluarkan kekesalannya pada Kanzia.

"Itu bukan salah Kanzia, tapi memang proposal yang aku buat masih belum sesuai, masih banyak yang harus diperbaiki jadi wajar saja Kanzia memutuskan untuk menolaknya dan pak Jonathan menyetujui hal itu," jelas Rudi pada Maya agar ia berhenti terus menerus menyalahkan Kanzia.

"Wah,,,, apa kamu sedang berlagak menjadi ayah yang baik untuk putrimu itu?" Tanya Maya sambil menatap Rudi. "Tapi sayangnya Kanzia sudah tidak menganggap mu sebagai ayahnya sekarang, dimata Kanzia kamu adalah ayah yang sangat buruk, jadi tetaplah bersikap seperti biasanya," ucap Maya dengan tatapan sinis nya.

"Sebaiknya berhenti menggangu hidup Kanzia, apa kamu tidak puas membuat hidupnya menderita selama ini? jadi biarkan dia hidup tenang Maya, jangan mengusiknya lagi,,," ucap Rudi kembali.

"Cih,,, ingat Rudi jangan melewati batas mu jika tidak ingin terjadi hal yang buruk pada putrimu itu, apa kamu lupa dengan apa yang aku lakukan pada ibunya?" Tanya Maya sambil menatap tajam suaminya.

"Tetaplah pada tempatmu jika tidak ingin putri kesayanganmu mengalami nasib yang sama seperti ibunya," bisik Maya lalu beranjak meninggalkan Rudi.

*****

Kanzia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ternyata ia masih memikirkan ayahnya, bagaimanapun sakitnya perasaan Kanzia dengan semua sikap ayahnya padanya tapi ia tetap tidak mampu untuk benar benar membencinya sepenuh hatinya, walaupun ia terlihat kuat dan tidak memperdulikan ayahnya itu, tapi hati kecilnya tetap berharap jika suatu saat ayahnya kembali seperti dulu, ia tetap berharap Rudi akan memberikannya pelukan hangatnya untuknya seperti dulu.

"Cih,,,, kenapa aku masih saja mengharapkan kasih sayang dari laki laki tua itu, seharusnya kamu membencinya kanzia, bukannya malah mengharapkan pelukannya," gerutu Kanzia dan menghentikan mobilnya dijalan yang sepi.

"Bunda,,,, kenapa Kanzia tidak bisa membenci dia,,," lirih Kanzia sambil mendongakkan kepalanya agar air matanya tidak jatuh.

Setelah merasa tenang Kanzia menarik napas panjang lalu kembali melanjutkan perjalannya menuju perusahaan.

Di tengah jalan Kanzia tiba tiba melihat mobil Clara dan entah dorongan dari mana Kanzia mengikuti kemana arah mobil Clara dan melupakan tujuannya untuk segera ke kantor.

"Untuk apa Clara datang ke tempat kumuh seperti ini?" Heran Kanzia yang melihat Clara menghentikan mobilnya di sebuah lingkungan kumuh itu, jika tidak ada sesuatu yang penting seorang Clara tidak mungkin mau menginjakkan kakinya ke tempat seperti ini.

Kanzia semakin penasaran dan turun dari mobil mengikuti kemana langkah Clara.

Terlihat Clara mengetuk salah satu rumah di lingkungan itu sambil celingukkan.

"Loh bukannya itu salah satu orang yang kemarin mengikuti aku dan pak Muh," gumam Kanzia ketika melihat laki laki yang keluar dari rumah itu.

Kanzia penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan, tapi karna tempatnya bersembunyi terlalu jauh jadi ia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, tapi Kanzia bisa melihat jika Clara seperti marah marah dengan orang tersebut sebelum ia memberikan orang tersebut sebuah amplop coklat yang terlihat tebal, sepertinya berisi uang.

"Wah sepertinya dugaan ku benar, jika kejadian kemarin adalah ulah Clara." Gumam Kanzia.

Kanzia menyembunyikan tubuhnya ketika melihat Clara yang hendak beranjak dari tempat itu. Setalah memastikan Clara sudah pergi ia pun langsung menghampiri rumah yang tadi di datangi Clara.

Tok,,, tok,,, tok,,,

Kanzia mengetuk pintu rumah tersebut sampai pintu itu terbuka.

"Ada apalagi? aku sudah melakukan apa yang anda perintahkan jadi jangan menggangguku lagi," ucap orang yang membukakan pintu tanpa melihat orang di hadapannya.

"Apa perempuan tadi adalah orang yang menyuruhmu?" Tanya Kanzia.

"Nona,,, ke,,, kenapa anda bisa ada di sini?" Ucapnya kaget ketika melihat orang yang berdiri di hadapannya ternyata bukan Clara tapi orang yang membuat ia dan anak buahnya babak belur.

"Katakan siapa orang yang menyuruhmu untuk mencelakai ku?" Tanya Kanzia dengan tatapan dinginnya, membuat orang di hadapannya merinding dengan tatapan Kanzia.

"Sa,, saya tidak tau namanya Nona," ucap orang itu gugup.

"Apa perlu aku patahkan sebelah kakimu agar kamu berkata jujur?" Tanya Kanzia maju kehadapan orang itu.

"Tapi saya beneran tidak tau namanya, dia hanya memberikan foto anda dan membayar kami untuk mencelakai nona," ucap orang itu, ia benar benar menyesal berurusan dengan perempuan anggun di hadapannya yang terlihat sangat menyeramkan.

"Hmm,,, jadi kamu tidak tau namanya? Apa dia wanita yang baru saja memberimu sebuah amplop coklat?" Tanya Kanzia memastikan.

"Iya Nona dialah orangnya,"

"Apa kamu benar benar berkata jujur?"

"Saya tidak bohong Nona wanita tadi memang benar orangnya," jawabnya dengan yakin.

"Lalu apa yang dia katakan padamu?" Tanya Kanzia kembali.

"Dia tidak percaya jika anda bisa menghajar kami dan ia marah marah karna saya menolak untuk kembali mencelakai Nona."

"Sepertinya ia belum menyerah,,," gumam Kanzia.

"Baiklah aku percaya, tapi awas saja kalau kamu membohongiku aku akan membuatmu menyesalinya!" Ancam Kanzia lalu pergi meninggalkan orang tersebut yang akhirnya bisa bernapas lega setelah kepergian Kanzia.

"Wah kenapa akhir akhir ini aku semakin keren saja," gumam Kanzia mengagumi dirinya sendiri sebelum kembali melanjutkan perjalanannya.

Dan lagi lagi ia bertemu dengan mobil Clara di tengah jalan dan tentu saja ia kembali mengikutinya.

"Hari ini aku benar benar menjadi seorang penguntit," gumam Kanzia sambil tetap fokus mengikuti kemana arah mobil Clara.

Kanzia melihat jam ditangannya dan ia baru ingat jika ia seharusnya telah sampai di kantor, tapi ia malah menjadi penguntitnya Clara.

"Astaga bisa bisanya aku lupa kalau aku harus ke kantor,,, eh tapi sekali kali bolos ngantor gak apa apakan, lagi pula aku gak buat salah aja tetap dihukum sama pak Jonathan, jadi bukan masalah jika aku mendapatkan hukuman karna bolos kerja," gumam Kanzia dan ia pun memutuskan untuk tetap melanjutkan kegiatan menguntitnya.

Ia terus mengikuti kemana arah mobil Clara, sampai mobil yang dibawa Clara berhenti di sebuah hotel yang cukup mewah.

"Kenapa ia malah berhenti di hotel?" Gumam Kanzia bertanya sendiri.

Clara turun dari mobilnya dan disambut oleh laki laki seumuran ayahnya yang juga baru turun dari mobil, mereka bahkan berpelukan dan terlihat jika Clara yang terus menempel pada laki laki tersebut.

"Astaga apa aku tidak salah lihat? Kenapa Clara bisa bersama laki laki itu di hotel? Apa dia menjadi peliharaan sugar Daddy?" Ucap Kanzia yang kaget dengan apa yang ia lihat.

"Wah aku harus mengikuti mereka ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilewati," gumam Kanzia yang hendak turun dari mobil untuk mengikuti ke mana kedua orang itu.

Tapi tiba tiba terdengar suara keras membentur mobilnya.

Bruk!

.

.

.

Bersambung . . . . . .

Jangan lupa dilike👍🏻

Komen dan favorit😉

...Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan...

1
Jue
Yang lebih menjijikkan Rudi juga berkongsi lubang yang sama dengan Robin di waktu yang bersamaan .
wiranto Sutini
/Drool/
Luh Nanik
ke....Sian kamu Kevin😁😁
Selamet Turipno
Masih maukah kalian baca novel sampah ini? mana ada pesawat jet mendararat diatap hotel
Selamet Turipno
salah baca lg cerita sampah rupanya masa seorang istri tidak tahumuka dan nama suaminya
awesome moment
wkkwkwkw...dikerjain abian tu
awesome moment
smg zia bnr2 bisa tulus jd istri abian
awesome moment
palingan tar jd sekretaris ato aspri abian
awesome moment
lho????😉
awesome moment
🫠🫠
awesome moment
dijamin menyesal kemudian
Vien Habib
Luar biasa
Jum ini
keren bgt ceritanya semangat tor
Adawiyah Bulia
Luar biasa
Ani Yuliana
sya bacanya idul fitri nya sdh tahun 1445H thor, hahaha, telat bgt ya 😅🤭🙈
Dhedhe
3 april 2024....pas puasa juga thor 😘😘😘
Syafitri kurniasih: Terimakasih sudah mampir kk ...😍
total 1 replies
RossyNara
senjata makan tuan namanya Bian. /Grin//Grin//Grin/
Syafitri kurniasih
👍
Candra Raya
sangat bagus 👍
Candra Raya
aku malah jadi salting bacanya 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!