NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu

Pendekar Pedang Kelabu

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Spiritual / Mengubah Takdir / Perperangan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Si Mujur / Pendamping Sakti
Popularitas:504.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: YanYan.

Zhang Wei, seorang pelayan rendahan berusia 15 tahun, terusir dari salah satu keluarga besar di Kekaisaran Qin. Dalam usahanya bertahan hidup sebagai pemburu spiritual beast, ia menemukan sebuah pedang tua yang ternyata menyimpan roh seorang kultivator legendaris bernama Lian Xuhuan.

Dengan kekuatan dan pengetahuan mendalam tentang kultivasi, Lian Xuhuan menawarkan bimbingan kepada Zhang Wei untuk menjadi pendekar hebat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tingkah Lucu Rania dan Kejutan Liora

Zhang Wei duduk di tepi tempat tidurnya, merasakan aliran energi yang mulai stabil di tubuhnya. Di dekatnya, Liora sedang mengganti perban di tangannya. Wajah Liora serius seperti biasa, tetapi sesekali dia berbicara untuk memecah keheningan.

"Kau harus berhati-hati. Lukamu mungkin terlihat sembuh di luar, tetapi bagian dalam tubuhmu masih membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya," katanya sambil melirik luka-luka kecil yang tersisa.

Zhang Wei mengangguk, meskipun sebenarnya ia merasa kekuatan tubuhnya sudah pulih sekitar 80 persen. "Aku mengerti. Tapi aku yakin, dalam waktu singkat, aku akan sepenuhnya pulih."

Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dengan suara keras, dan Rania masuk dengan penuh semangat. Gadis kecil itu membawa seikat bunga salju di tangannya, wajahnya berseri-seri.

"Kakak Zhang Wei, ayo kita main di luar! Salju di luar sangat indah! Aku tahu tempat di mana ada pohon besar yang bisa kita panjat!" serunya ceria.

Liora langsung berbalik, tatapannya tajam. "Rania, apa kau tidak melihat bahwa Zhang Wei sedang dalam pemulihan? Jangan mengganggunya!"

Rania cemberut, menatap kakaknya dengan pandangan memelas. "Tapi... dia sudah terlihat sehat! Kak Zhang Wei kuat, aku yakin dia bisa bermain."

"Tidak ada tapi-tapian! Kau harus mendengar kata-kata kakakmu," ujar Liora tegas sambil melipat tangan di depan dada.

Namun, Rania tidak menyerah begitu saja. Dia melangkah ke arah Zhang Wei dan menarik ujung bajunya. "Kak Zhang Wei, kau mau bermain, kan? Aku tahu kau pasti bosan di kamar ini. Kalau kita bermain di luar, aku janji akan menunjukkan bunga salju terbaik di seluruh hutan!"

Zhang Wei tertawa kecil melihat tingkahnya. "Hm, aku tidak yakin apakah Liora akan mengizinkannya. Aku tidak ingin membuat masalah untuk kalian."

Rania melirik Liora dan mendekat padanya sambil memohon. "Kak Liora, tolong izinkan aku bermain dengan Kak Zhang Wei! Dia pahlawan kita, aku harus menghiburnya! Lagipula, aku tidak akan pergi terlalu jauh."

Liora menghela napas panjang. "Rania, kau selalu membuat alasan. Bagaimana jika sesuatu terjadi lagi?"

Rania mendekatkan wajahnya ke wajah Liora, mencoba membuat ekspresi paling imut yang bisa dia lakukan. "Kak Liora, kau adalah kakak tercantik dan terbaik! Aku janji akan mendengarkan semua nasihatmu mulai besok."

Zhang Wei tertawa kecil melihat adu mulut antara kakak beradik itu. Akhirnya, ia berkata, "Liora, aku benar-benar sudah pulih. Jangan khawatir. Lagipula, aku ini seorang Martial Grandmaster bintang 4. Aku yakin tidak ada bahaya yang tidak bisa kuatasi."

Ucapan Zhang Wei membuat Liora berhenti sejenak, matanya membelalak kaget. "Apa? Martial Grandmaster bintang 4?!" serunya tidak percaya.

"Iya," jawab Zhang Wei santai sambil tersenyum. "Kekuatan kita mungkin terlihat sama jika dibandingkan, tapi aku jauh lebih kuat daripada yang kau bayangkan."

Liora tidak tahu harus berkata apa. Sebagai Martial Master bintang 7, dia tahu betapa sulitnya mencapai ranah Martial Grandmaster, apalagi pada usia Zhang Wei yang tampak masih remaja. Jika itu benar, maka kekuatan anak ini bahkan bisa menyamai ayahnya yang adalah seorang Martial Grandmaster bintang 4.

"Itu tidak masuk akal... usiamu bahkan terlihat lebih muda dariku," gumam Liora, masih terkejut.

"Tapi itu kenyataannya," balas Zhang Wei ringan. "Jadi, aku rasa tidak ada salahnya jika aku menemani Rania sebentar."

Rania bersorak kegirangan, melompat-lompat di tempat. "Yay! Aku tahu Kak Zhang Wei hebat! Ayo kita pergi sekarang!"

Liora masih terdiam, mencoba mencerna fakta yang baru saja dia dengar. Sementara itu, Zhang Wei dan Rania keluar dari kamar, meninggalkan Liora dengan pikirannya sendiri.

Setelah Zhang Wei pergi bersama Rania, Liora langsung menuju ruang pertemuan para tetua. Dia tahu informasi ini terlalu penting untuk disimpan sendiri.

"Tetua Lirien, aku perlu melapor," ujarnya dengan nada serius.

Para tetua yang sedang berdiskusi menghentikan pembicaraan mereka dan menoleh ke arah Liora.

"Apa yang terjadi?" tanya Lirien, penasaran.

"Zhang Wei... dia mengaku bahwa dirinya adalah seorang Martial Grandmaster bintang 4," kata Liora, masih terlihat tidak percaya.

Ruangan itu langsung dipenuhi keheningan yang mencekam. Para tetua saling berpandangan, mencoba mencerna informasi tersebut.

"Martial Grandmaster bintang 4?" salah satu tetua bertanya, suaranya penuh dengan keterkejutan. "Bagaimana mungkin? Dia masih sangat muda!"

"Aku tidak yakin dia berbohong," jawab Liora. "Jika itu benar, maka kekuatannya sudah melampaui sebagian besar elf di sini, bahkan mendekati kekuatan ayahku."

Tetua Lirien memejamkan matanya, merenung. "Jika itu benar, maka ramalan kuno kita mungkin lebih dari sekadar kata-kata kosong. Zhang Wei mungkin benar-benar anak dalam ramalan itu."

Salah satu tetua lain mengangguk setuju. "Jika dia memang anak ajaib yang disebutkan dalam ramalan, maka kita harus segera membawanya ke Tempat Suci Terlarang untuk menjalani ujian."

"Tapi... bagaimana jika dia bukan? Bukankah membawanya ke sana berarti mempertaruhkan keselamatan tempat itu?" seorang tetua lain menyuarakan keberatannya.

"Kita tidak punya pilihan lain," balas Lirien dengan tegas. "Ramalan itu telah menunggu bertahun-tahun, dan jika anak ini adalah kunci masa depan kita, maka kita harus mengambil risiko."

Akhirnya, para tetua mencapai kesepakatan. Mereka akan membawa Zhang Wei ke Tempat Suci Terlarang untuk memastikan apakah dia benar-benar anak yang disebutkan dalam ramalan.

"Beritahu Zhang Wei tentang keputusan ini setelah dia kembali," perintah Lirien.

Liora mengangguk patuh, meskipun masih ada keraguan di hatinya.

1
Irianto Rakim
rajin berlatih lah Zhang wei agar menjadi pendekar yang kuat
Irianto Rakim
sangat menarik untuk di baca semoga sukses
Irianto Rakim
apa tidak ada tempat penyimpanan benda hidup dan benda mati seperti menggunakan cincin ruang penyimpanan kan lebih simpel, tidak seperti menggunakan kantong penyimpanan yang merepotkan.semoga cerita ini semakin menarik perhatian para pecinta.terima kasih
engkos kosasih
perasaan sudah matrial grandmaster thor
Dewa Adi Putra
Biasa
S P Lani
terlalu pemalas loh MC nya s mua nya berdasarkan perintah dia tidak punya inisiatif s ndiri selalu dari orang lain yg memulai dia cuman ga ngerti aja dan hasil bereaksi dari ketidak mengertiannnya .MC nyantau bego tau penulisnya yg bego
S P Lani
terlalu pemalas dari reka ceritanya si MC kalau ga di motivasi tidak ada kreatif imajinasi kemampuan pun masih di paksain sama gurunya ga guna banget sih MC nya
4wied
yang gw heran peningkatan kultivasi nya gak pernah pakai pil, padahal dia bisa membuat pil??
4wied
kenapa ada cahaya bulan ??
4wied
DMTH, dari mata turun ke hati
4wied
perjalanan dari awal baru dimulai terus......sebetulnya perjalanan yang mana sih, apa semua perjalanannya Zhang Wei yang kalau dihitung berapa banyak dan itu semua adl perjalanan awal......
4wied
hais.........ujian lagi dah....
4wied
ujian terus, kapan hasilnya dibagikan
4wied
wow inti energi lagi yang diincar
4wied
berapa kali di tulis , kekuatan baru di tingkat BLA..BLA..BLA..
4wied
semua makhluk yang diceritakan memiliki mata merah yang menyorot tajam.🙂‍↕️🙂‍↕️🤔
4wied
sesuatu yang agak janggal adl setiap bertempur hampir dipastikan MC dan Liora gak pernah terluka ? memang ada 1 atau 2 kali Zhang Wei terluka terkena cakaran tapi mayoritas aman² saja....🤔🤔🤔
4wied
bukankah setelah keluar dr kampung elf ini adl perjalanan panjang mencari dan menemukan yang dicari....
4wied
kalimat," ini baru awal", kapan ada pertengahan dan akhir kalo semua disebut ini baru awal.....bukankah ini adalah perjalanan panjang, kenapa setiap selesai suatu ujian selalu berkata ini baru awal , terus ujian² sebelumnya itu apa ???
4wied
dari bab² sebelumnya kenapa kekalahan binatang roh selalu terfokus di dalam inti energinya gak adakah selain itu ??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!