"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
***
Ke esokan paginya Di Mansion Alice
Tok
tok
tok
"Sebentar!" teriak bik inah dari dalam
"Eh den Arvin, sama nyonya. silahkan masuk" ucap Bi inah se saat setelah membukakan pintu
"Reno nya ada bik?" tanya Hendri yang baru masuk menyusul istri dan anak nya
"Eh tuan, iya tuan ada sebentar saya panggilan" jawab bi inah dan langsung pergi untuk me manggil Reno
"Ada apa?" tanya Reno setelah turun dari anak tangga
"Di mana putri ku?" tanya Laras dengan tatapan datar nya
"Yang kau sebut putri mu itu adalah putri ku" jawab Reno dengan kesal
"Sudahlah, kau tinggal jawab saja, di mana Alice" ucap Hendri Tegas
"Dia tidak ada di sini" ucap Reno memalingkan wajah nya
"Apa maksut mu hah?!" bentak laras dan langsung berdiri dari duduk nya
"Dia tidak pulang dari semalam" jawab Reno
"Kenapa kamu tidak mencari nya?!" bentak Hendri dengan nada serkas nya
"Saya sudah mencari nya, tapi saya tidak menemukan nya" bela Reno
"PRIA BAJINGAN! DIMANA CUCU KU?!" teriak seseorang yang baru saja masuk
"Momy, dady" gumam Reno
"Tutup mulut mu bajingan. saya tidak sudi kau panggil momy" ucap seorang wanita dengan kerut di wajah nya beserta uban yang mulai bermunculan tapi masih terlihat muda
"Maaf" ucap Reno menunduk
"Ada apa ini, kenapa kalian seenak nya teriak di rumah orang hah?!" kesal Retta yang baru turun dari tangga beserta Rhena
"Ohhh jadi ini si Jalang sialan yang sudah merenggut nyawa anak ku?" tanya seorang laki laki yang datang bersama wanita tadi
Deg
"Aku bukan pembunuh" batin Retta meringis
"Kenapa dia memanggil mama pembunuh?" batin Rhena bingung
"Apa maksut Grandma kenapa dia menyebut tante retta pembunuh?" tanya Arvin dalam hati
"Nichol, seharus nya dari dulu sudah kau bunuh saja bajingan ini" desis wanita tadi kepada sang suami nya itu yang bernama Nichol Prasetya
"Apa yang sebenar nya terjadi ke pada keluarga Alice?" tanya Arvin dalam hati
"Momy, Dady, udah. mending sekarang kita cari Alice, masalah mereka kita urus saja nanti" lerai Laras
"Ah baiklah Laras, cuma kamu kepercayaan Momy. makasih sudah jaga Alice tapi sepertinya Momy akan bawa dia kembali ke Amrik atau kalau tidak kita akan ke Swiss saja." jelas wanita itu yang bernama Realin
"Momy mau pisahin Laras dengan Alice?" tanya Laras sendu
"Kamu masih bisa menjenguk nya sayang, sudah lah sebaiknya kita pergi dari tempat sialan ini" lanjut Nichol
"Baiklah dady" jawab Laras lesu lalu berlalu pergi dari sana meninggalkan Reno yang diam mematung
Sekarang dia takut. Dia takut jika putri nya benar benar di bawa pergi oleh mertuanya. Dia tak mau itu terjadi tak ingin pernah terjadi
****
Sementara di mansion yang ada di dalam hutan
"Emang ini yang gue mau" ucap Alice dengan senyum miring yang menghiasi wajah cantik nya
"Ini gila" gumam Mischa sembari terus memandang ke arah komputer yang memperlihatkan pertengkaran yang ada di mansion Alice
"Lo mau ikut Oma?" tanya Abrial penasaran
"Kita lihat keadaan nanti" jawab Alice
"Lagian yah bang, lo jangan mikirin ini dulu karena bentar lagi lo bakalan babak belur" ucap Alice dengan senyum manis nya yang di ikuti gelak tawa dari Viola
"Hah? Babak belur? Emang ada apa?" tanya Abrial bingung
BRAK
Pintu terbuka dnegan kasar dan kini memperlihatkan sepasang suami istri yang sedang menatap tajam ke arah Alice lebih tepat nya ke arah Abrial
"Adek sepupu laknat kalian berdua, setan emang! Mampus gue sama Grandma" gumam Abrial dalam hati
"Dasar anak nakal! berani nya kamu membawa adik kamu pergi dari rumah tanpa memberi tahu oma? Mau jadi apa kamu hah?!" tanya Realin sembari menjewer telinga Abrial
"A...aduuhh ampun oma, ampun! Al gak maksut gitu kok" ucap Abrial sembari memegang telinga nya yang masih di tarik oleh Realin
"Grandpaa!!" teriak Viola dan berhambur ke pelukan Nichol
"Kamu juga! Kamu ini sama nakal nya sama Abrial! kenapa kalo tau keberadaan nya Alice gak ngasi tau kami hah?!" tanya Nichol yang ikut ikutan menarik Telinga Viola
"Aduh aduhh ampun opa, Vio gak maksut aduhh ampun" mohon Viola sembari memegangi telinga nya
"Hahahahaa mampus lu bedua hahahaha" ledek Alice dengan tawa nya yang pecah
"Huh mam--"
"Aaaa aduhh oma opa! Sakit!! Aduhh ampun!!" Teriak Alice saat merasakan kedua telinga nya di tarik secara bersamaan
"Hahahahaa mampus lo!!" teriak Abrial dan Viola secara bersamaan
"Omaa ihh lepas!! Opa!!" Rengek Alice yang tetap di hiraukan oleh mereka
"Dasar anak nakal! suka main kabur kaburan! sekarang kalian akan oma hukum!" ucap Realin sembari terus menjewer telinga Alice
"Aduh oma... iya maaf maaf, janji gak ilang lagi" ucap Alice sembari me mohon
"Ngapain kamu ke sini lagi hah?!" tanya Nichol dengan tatapan tajam nya
"Main hehe" jawab Alice dengan cengiran Khasnya
"Kamu tidak sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya kan?" tanya Realin penuh ke curigaan
"Euumm maybe" ucap Alice dengan senyum miring nya yang mendapat delikan tajam dari dua orang dewasa yang ada di depan nya
***
Sementata di mansion Arvin
"Mah pah l, sebenar nya ini ada apa sih?!" tanya Arvin bingung
"Dengerin mama Arvin, kamu jauhin Rhena dan Retta itu. karena mereka bukan orang baik" ucap Laras dengan tatapan tajam nya
"Kasi Arvin Alasan yang kuat mah!" ucap Arvin penuh harap
"Mereka yang udah bikin Alice menderita Arvin!! Retta lah yang sudah membunuh Laurent!!" jelas Laras menggebu gebu
"Itu gak mungkin mah, gak mungkin bunda di bunuh oleh tante Retta, emang mereka punya masalah apa?" elak Arvin
"Itu berawal dari Alice masih berumur 11 tahun, dengarkan biar mama jelasin" ucap Laras dengan ekspresi sendu nya
Flashback On
Tanggal 20 November
Di sebuah mansion mewah Kini ada seorang ibu dan anak yang sedang berbahagia
"BUNDAAAAAA" teriak seorang anak Perempuan yang berlari girang ingin memeluk sang bunda
"Princess, jangan lari-lari nanti jatuh" Ucap sang Bunda dengan senyuman nya
"Maaf bunda" ucap anak itu merasa bersalah
"Iya gak papa sayang" jawab nya dengan lembut dan penuh perhatian
"Oh iya bunda, Ayah dimana? Hari ini kan ulang tahun bunda. Bukannya Ayah udah janji akan ikut jalan jalan ke Mall hari ini?" tanya anak itu dengan wajah ceria nya
"Sayang, sepertinya Ayah gak akan ikut. tadi Ayah Telfon bunda katanya ada rapat penting jadi sekarang kita pergi berdua saja ya" ucap sang Bunda dengan senyum hangat nya
"OH NO! TENTUNYA MAMA DAN PAPA JUGA IKUTAN!"t eriak seseorang dari ambang pintu
"MAMAMAA" teriak anak perempuan tadi dengan girang dan berhambur ke pelukan perempuannya yang di panggil nya mama tadi
"Ice. Itu mama aku, jauh jauh sana" ucap seorang anak laki laki yang berdiri di samping perempuan tadi
"Hey Elektronik! nama aku Alice! Not Ice! Kamu pikir aku ini Ice Cream apa?!" Kesal anak Perempuan itu yang bernama Alice
"Aaa sudahlah lilin bau, BUNDAAA Felix Back" ucap anak laki-laki tadi dan berlari berhambur ke pelukan perempuan yang di panggil bunda
"Ahahaha Laurent, sepertinya anak kita tertukar ya?" Gurau perempuan tadi yang tak lain adalah Laras
"Sepertinya begitu hahaha" jawab Laurent yang ikut tertawa
"Astaga kemana sih Reno itu. Kan gue jadi nyamuk sendiri gini" celetuk seseorang yang tak lain adalah Hendri suami Laras
"Sudah sudah, sebaiknya kita ke mall sekarang. Liat tuh anak anak sudah masuk ke mobil terlebih dahulu" ucap Laurent sembari menggeleng geleng melihat kelakuan anak kandungnya beserta anak sahabat nya yang sudah dia anggap anak sendiri
Sesampainya di mall
Tepatnya di parkiran mall
"Bunda! Itu Ayah!" teriak Alice sembari menunjuk ke arah seseorang yang turun dari mobil
DON'T FORGET TO LIKE AND KOMEN GUYSSS