"Apa kurang dari ku, Mas? Kamu dengan tega nya berselingkuh dengan Winda" teriak Mora dengan penuh air mata.
"Kau tidak kurang apapun, sayang" lirih Aron dengan menatap manik mata Mora dengan sendu.
"Kau yang membawa ku kemari , kau yang berjanji akan memberi ku banyak kebahagian, tapi apa Mas? Kau mengkhianati ku dengan teman ku sendiri" tegas Mora.
"Pergilah dan ceraikan aku secepat nya" ucap Mora dengan penuh ketegasan.
DEG.
Aron langsung saja menatap Mora dengan tidak percaya. Wanita yang sangat di cintai nya kini tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Sedangkan di Kota B, sepasang manusia sedang berjalan-jalan dengan bergandengan tangan bahkan saling memeluk di pinggir Pantai.
"Sayang, kita disini sampai besok sore saja" ucap si Pria yang sedang merangkul wanita nya.
"Loh kenapa, Mas? Bukan-Nya kita akan 3 hari disini?" tanya si Wanita dengan menghentikan langkah nya
"Aku ada meeting dengan Tuan Darma, dan kami akan membahas proyek yang besar" jawab Pria itu dengan lembut.
"Oh yasudah, aku gak apa kok. Ayo kita kembali ke Hotel saja dan menghabiskan waktu disana" ajak si Wanita dengan suara mendayu manja.
"Ayo, sayang" balas si Pria dengan senyuman genit-Nya
Lalu mereka melangkahkan kaki ke arah Hotel dengan sesekali tertawa riang dan tersenyum manja.
Bahkan mereka tidak menyadari bahwa sejak tadi gerak-gerik nya sudah terlihat oleh seseorang.
"Aku seperti mengenal kedua orang itu" gumam Nyonya Hesti dengan yakin.
Lalu Nyonya Hesti mengikuti langkah ke dua pasangan tersebut ke Hotel yang sama dengan diri nya dan Suami-Nya menginap.
Setelah melihat pasangan tersebut pergi, Nyonya Hesti lalu menemui Manager Hotel dan bertanya tentang kedua nya.
Dia bahkan sampai menutup mulut karena saking terkejut nya, karena tebakan nya adalah benar.
"Aku akan memastikan-Nya terlebih dulu, aku akan meminta Ayah untuk menyuruh Roy mencari tahu" gumam Nyonya Hesti keluar dari ruangan Manager Hotel.
Nyonya Hesti lalu masuk ke dalam lift dan menuju ke kamar nya.
Ting.
"Kamu habis dari mana, Ma?" tanya Tuan Darma yang memang akan keluar kamar.
"Aku habis dari bawah, Mas. Apa semua nya sudah selesai? Ayo berangkat pulang" jawab Nyonya Hesti memeluk lengan Suami-Nya.
Tuan Darma menganggukan kepala nya dan melangkah masuk ke dalam lift bersama sang Istri.
Malam ini mereka akan kembali ke Jakarta karena urusan di Kota B sudah selesai.
"Mas, aku sungguh tidak sabar ingin bertemu dengan Mora" ucap Nyonya Hesti dengan berbinar.
"Iya iya, besok pagi kita langsung ke Rumah Mora, Ma" balas Tuan Darma lembut.
Lalu Nyonya Hesti menceritakan apa yang dia lihat tadi di Pantai dan loby Hotel.
"Jika benar dugaan kita, maka aku tidak akan tinggal diam" ucap Tuan Darma setelah mendengarkan cerita sang Istri
"Aku juga akan menyuruh Roy untuk mencaritahu semua-Nya, kamu tenang saja sayang" ucap Tuan Darma kembali.
"Mas, entah kenapa aku merasa sangat ingin melindungi Istri nya dan aku juga seperti memiliki ikatan bersama-Nya" ucap Nyonya Hesti dengan sendu.
"Kamu tenang saja, Ma. Kita akan mencaritahu semua-Nya" balas Tuan Darma.
Nyonya Hesti menganggukan kepala dan melihat ke jendela luar.
Hingga tak terasa mereka sudah sampai di Bandara dan akan langsung pulang.
Mereka berdua langsung saja masuk ke pesawat pribadi nya, dan tak lama kemudian pesawat pun berangkat.
***
Hingga 2 jam kemudian mereka sampai di Bandara Jakarta, mereka tiba tengah malam dan langsung saja menuju ke Mansion nya.
"Uh aku sudah sangat ingin bertemu Mora" keluh Nyonya Hesti.
"Besok pagi kita akan ke Rumah nya, sayang" ucap Tuan Darma.
Lalu mereka langsung saja masuk ke dalam kamar nya dan beristirahat.
*
Ke esokan pagi nya, Nyonya Hesti dan sang Suami sudah bersiap untuk ke Rumah Mora.
"Mas, ayo cepat" ucap Nyonya Hesti tak sabar.
"Iya ayo" balas Tuan Darma.
Lalu mereka masuk ke dalam mobil yang sudah siap di depan mansion.
Sang sopir pun langsung saja melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang.
Hingga 1 jam kemudian mereka sampai di kediaman Mora dan Aron.
"Selamat pagi Nyonya, Tuan" sapa penjaga di depan gerbang.
"Pagi, Pak. Apa bisa bertemu dengan Nyonya Mora?" tanya Nyonya Hesti langsung.
"Wah kebetulan Nyonya sedang tidak ada di Rumah , dia sedang ada di Panti asuhan" jawab penjaga tersebut ramah.
"Boleh saya minta alamat Panti nya?" tanya Tuan Darma.
"Boleh Tuan, sebentar saya tulis terlebih dulu" jawab penjaga.
Lalu penjaga tersebut masuk ke dalam pos dan tak lama kemudian keluar kembali dengan membawa secarcik kertas di tangan-Nya.
"Ini Nyonya , Tuan alamat Panti asuhan nya" ucap penjaga dengan memberikan kertas tersebut.
"Terimakasih, Pak" balas Nyonya Hesti.
"Sama-sama, Nyonya" balas penjaga tersebut.
Nyonya Hesti lalu memberikan alamat tersebut pada sang Sopir.
Sopir hanya menganggukan kepala dan langsung saja melajukan mobil nya ke alamat tersebut.
Di sepanjang jalan, sang sopir menatap jalanan yang menurut nya tidak asing bagi diri nya.
Bahkan ia sampai menghentikan terlebih dulu laju mobil-Nya saat melihat ada sungai di depan nya.
"Loh kenapa, Pak?" tanya Tuan Darma bingung.
"Sebentar Tuan, saya seperti mengenal jalanan ini ya" jawab Sopir dengan menerka.
Lalu sopir tersebut keluar dari dalam mobil dan melihat ke sekeliling nya.
Memang sopir tersebut sudah sangat lama bekerja dengan Tuan Darma, bahkan sebelum Putri Tuan dan Nyonya Darma ada yang menculik nya.
Hingga tak lama kemudian, sang Sopir masuk kembali dan duduk di belakang kemudi.
"Tuan, Nyonya, ini jalanan yang pernah penculik itu lalui bahkan saya sempat mencari nya sampai sini dan saya menemukan dia di depan sungai itu" jelas sang Sopir dengan yakin.
"Benarkah, Pak?" tanya Nyonya Hesti dengan penuh harap.
"Iya Nyonya, saya sangat yakin sekali" jawab Sopir dengan yakin.
"Kalau begitu kita lanjutkan saja perjalanan ke Panti asuhan, siapa tahu kita mendapat petunjuk disana" ucap Tuan Darma.
Sopir tersebut lalu menganggukan kepala nya dan melajukan kembali mobil nya ke arah Panti asuhan.
Hingga akhir nya mereka sampai juga di depan Panti asuhan Ibu.
"Ayo, Ayah" ajak Nyonya Hesti.
Tuan Darma menganggukan kepala dan mereka langsung keluar dari dalam mobil.
Mereka langsung saja menuju ke dalam Panti, karena memang pintu nya sudah terbuka.
"Assalamualaikum" ucap Suami Istri serempak.
"Waalaikumsalam" balas seorang Anak dari dalam rumah.
"Maaf Tuan, Nyonya mau bertemu dengan siapa ya?" tanya Anak tersebut dengan sopan.
"Kami mau bertemu dengan Mora, apa benar dia ada disini?" tanya balik Nyonya Hesti.
"Oh Kak Mora, ada Nyonya sebentar saya panggil dulu. Dan silahkan masuk" jawab Anak tersebut.
Anak tersebut pergi ke dalam sedangkan Tuan dan Nyonya Darma duduk di ruang tamu yang sederhana.
Tak lama kemudian, Anak tersebut datang bersama dengan Mora.
"Tuan , Nyonya Widiatma" sapa Mora dengan sopan.
Meskipun bingung, tetapi Mora tetap menyembunyikan-Nya.
"Hai sayang, apa kabar?" tanya Nyonya Hesti langsung bangun dari duduk nya dan mendekati Mora.
"Baik Nyonya, silahkan duduk kembali" jawab Mora lembut.
"Dek, tolong buatkan minuman dan ambil makanan ringan di dalam ya" ucap Mora pada Anak panti.
"Baik Kak" balas nya dengan patuh.
Setelah itu, Mora menyalami Tuan Darma dengan mencium tangan nya.
Dan entah kenapa saat mencium kedua tangan orang yang ada di depan nya, Mora merasakan sesuatu yang menghangat di dalam diri-Nya.
.
.
.
Mu itu untuk Sang Pencipta.
mu itu untuk orang
Nya itu untuk Sang Pencipta.
nya itu untuk ciptaanNya