Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Hari ini tibalah hari yang di nanti nanti oleh Delisha, hari ini seluruh keluarga bu.Aini sibuk mempersiapkan acara lamaran Delisha dan Ryan yang akan di adakan malam harinya.nampak tenda sudah terpasang di halaman depan, dan beberapa tetangga pun datang untuk membantu mempersiapkan menata meja dan kursi yang di perlukan. namun tak nampak kesibukan memasak di dapur karna Delisha dan bu.Aini memutuskan untuk makannya prasmanan saja dengan memesan catering, di hari ini Delisha memang menginginkan ibu,kakak dan adiknya untuk mempersiapkan diri saja tanpa harus memikorkan urusan dapur.Delisha sudah memesan catering di resto yang terkenal di kotanya, resto yang menyediakam masakan nusantara namun terkenal dengan masakannya yang memiliki cita rasa yang enak dan pas dilidah orang Indonesia.
Untuk menu masakan Delisha memesan semua masakan yang menjadi best seller di resto itu, dia berniat menjamu tamu tamunya agar tidak kwcewa.
"Prok...prok...prok..." Ditengah tengah para ibu ibu yang sedang sibuk mempacking kue,terdengar suara tepukan, mereka yang sesang duduk lesehan di ruang tengah pun menoleh
"Rena..." Kata bu.Aini
"Wahh hebat ya bu, orang miskin aja lamarannya di buat meriah sepert ini" kata Rena dengan sinis
"Bang Baim...bang.. Bang baim" teriak rena
"Iya Ren ada apa?" Terdengar suara Baim dari ambang pintu perbatasan antara ruang tengah dan ruang tamu.Melihat Baim Rena pun mendekat
"Bang...boleh Rena bicara" tanya Rena
"Bicaralah sekarang Ren,aku sedang sibuk"
"Bang aku mau minta nafkah dari penghasilan bengkel"
"Apa? Apa kamu sudah gak waras, kita sudah cerai aku gak ada kewajiban untuk menafkahi kamu lagi"
"Tapi bang nafkah ini sebagai denda karna abang dulu tak pernah memberikan nafkah yang layak buat aku saat kita menikah" kata Rena dengan tanpa dosa
"Gila kamu, gak ada istilah nafkah seperti yang kamu katakan" kata Rena
"Ada bang, nafkah sebagai ganti aku bertaruh nyawa saat melahirkan anak mu" kata Rena ketus
"Apa apan lagi itu, Kamu saja tak pernah merawat dia sedikitpun" amuk Baim
"Tapi Bang..." Kata Rena Ragu
"Sudah pergilah,jangan mempermalukan dirimu lagi" kata Baim
Rena pun menghentakkan kakinya lalu membalikman badan dan melangkah pergi.
"Sabar bang...sabar..." Kata Delisha sambil mengusap punggung sang kakak
"Iya....Del, ya sudah kakak lanjutkan kerjaan kakak" kata Baim,yang menuju halaman belakang, untuk merapikan rumput rumput yang sudah tumbuh tak teratur.
Tak Terasa matahari sudah tenggelam,
acara lamaran itu akan segera di mulai, Delisha malam ini tampil dengan anggun mengenakan gamis dusty pink, dengan kerudung warna senada, wajah nya memakai make up tipis natural, dan flawless...Delisha benar benar terlihat Cantik.
Tak lama kemuadian Ryan dan keluarganya pun tiba,Ryan terlihat gagah dan semakin tampan dengan menggenakan baju koko berwarna putih, dan celana berbahan kain berwarna senada.
Setelah kedatangan pihak keluarga Ryan acarapun segera di mulai, tampak keluarga dari Almarhumah Ayah Delisha juga sudah tiba termasuk bude.Darmi,Laras dan Tama calon Suami Laras.
Sejak pertama kali datang Tama terlihat mengagumi Delisha,Tama bahkan membandingkan kecantikan Alamai yang di miliki Delisha dengan kecantikan karna make up yang tebal yang biasa di pakai oleh Laras.
"Delisha cantik banget, seandainya dia mau sama aku" Batin Tama sambil senyum senyum sendiri seraya melihat ke arah Delisha.
"Plak"
"kak kamu liatin apaan sih" tanya Laras agak keras sambil menggeplak bahu Tama
"Apaan sih kamu Laras, gak enak diliatin orang tau" kata Tama
"Habis nya kakak dari tadi aku ngomong gak didengerin sih" kata Laras sambil mengerucutkan bibirnya
"Kamu kok kayak anak kecil banget sih, ya jelas gak denger kan acaranya lagi berlangsung dan speakernya juga keras" gerutu Tama
"Alaah kamu liatin Delisha terus kan?" Kata Laras cemburu
"Tau ah...terserah kamu" kata Tama sambil berdiri dan berpindah tempat duduk menjauh dari Laras
"Huh...ini semua gara gara Delisha, awas ya kamu,gara gara kamu kak Tama jadi marah sama aku" kata Laras dalam Hati.
Setelah acara tukar cicin selesai, para tamupun di persilahkan untuk menikmati hidangan. Keluarga Ryan nampak sedang menikmati hidangan yang ada.
"Enak ya hidangannya, pas banget di lidahku daging rendang nya empuk pula" kata bu.Retno nenek dari ryan
"Iya mah ini Sate kambing nya juga enak, empuk juga" kata bu. risma menimpali kata mertuanya
Semetara bude.Lasmi yang tak sengaja mendengar pembicaraan bu.Risma dan mertuanya ,bude.Lasmipun mendekati bu.Risma
"Ehh jeng .Risma" sapa bude.Lasmi,sambil menjabat tangan bu Risma dan cipika cipiki,sementara bu.Risma yang diajak cipika cipiki merasa canggung karna memang mereka tak seakrab itu, mereka hanya mengenal karna pernah bertemu di sebuah acara.
" Bu.Lasmi diundang juga ya?" Tanya bu.Risma
"Iya donk...saya kan budenya Delisha" jawab bude Lasmi, dan bu.Rismapun hanya manggut manggut mengerti.
"Bu.Aini pinter ya pilih catering nya, ini enak loo..." Puji bu.Risma
"Alaahh makanan murahan gini sih banyak bu" timpal bude Lasmi sambil mencebik
"Kok mau sih jeng Risma sama keponakan saya yang miskin itu?" Tanya bude.Lasmi
"Apa gak turun nanti pamor keluarga bu.Risma,karna menikahi orang miskin" kata bude Lasmi lagi
"Hahahaa enggak lah bu...kaya atau miskin sama saja yang penting anaknya baik" kata bu.Risma, sementara bu.Retno melirik bude.Lasmi dengan tak suka.
"Awass lo bu...kalian harus hati hati, ntar di porotin baru tahu rasa" kata bude.Lasmi berusaha mempengaruhi bu.Risma
"Insya Allah enggak bu,Delisha anak yang baik kok" kata bu.Risma dengan yakin
" Hutang mereka banyak lo bu...bisa bisa ryan nanti di suruh bayar hutang nya kalau sudah menikah" bude Lasmi masih berusaha mempengarihi bu.Risma
"Sudah bu biar saja, itu nanti kan urusan ryan dan Delisha, mereka sudah pada dewasa" kata bu.Risma bijak
"Coba Ryan dulu mau sama Laras anak Saya pasti bahagia bu,kita sederajat, Laras juga cantik, jadi kita ini selevel dan bisa saling melengkapi" kata bude.Darmi dengan sangat percaya dirinya
"Yahh mungkin belum jodohnya bu" kata bu.Risma,
Bu.Retno nampak tak nyaman dengan pembicaraan antara bude.Lasmi dan menantunya bu.Risma,Bu.Rento memilih bergabung dengan keluarga yang lain.tak lama kemudian bu.Risma menyusul bu.Retno.
"Julid amat sih orang itu" gerutu bu.Retno saat bu.Risma sudah berada di dekatnya.
" Sudah biar saja ma, mungkin bu.Lasmi masih sakit hati pada Ryan,karna sudah menolak cinta anaknya" terang bu.Risma, bu.Rento pun mengangguk setuju.
Semangat ya