NovelToon NovelToon
Kisahku Belum Usai

Kisahku Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kelahiran kembali menjadi kuat / Cinta Murni
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

" Kamu terlalu sibuk dengan urusan dirimu sendiri sampai lupa kalau aku juga butuh kehangatan"

" Tapi wajar saja, kita belum menikah dan kita sedang berusaha untuk kearah sana bukan?"

" Sudahlah nin, ikhlaskan saja berarti kamu bukan yang terbaik untuk dia hehe dan ternyata aku yang menang bukan?"

Yah terkadang hidup sulit dimengerti, tapi sakit yang datang bukan berarti akhir dari kehidupan bukan?

Terkadang sakit yang hadir justru mereka sedang membersihkan jalan kehidupan kita dari hasil yang buruk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Pagi ini dirumah yang cukup baik dari segi bangunan, isi rumah dan juga makanan yang dihidangkan sudah siap dengan kegiatan sarapan pagi.

" Selamat pagi pah, mah" Nindy dan jo turun bersamaan karena sudah biasa, selain kamar yang sebelahan mereka memang sangat dekat.

Ibra dan Clara langsung menyambut kedua anaknya dengan senyuman hangat, ada tatapan sendu dari seorang ibu untuk anak perempuannya perasaan bersalah, sedih, kecewa bercampur jadi satu.

" Pagi sayang, oh iya dek papa kok ga liat mobilnya kemana? apa ada masalah?" Ibra memang selalu mengecek kondisi rumah termasuk mobil anak-anaknya yang terparkir.

" Hehe semalem Nindy pulang ikut kakak pah, jadi nyamuknya calon manten soalnya capek habis lembur harus bawa kendaraan pegel tangan Nindy jadi mobil ditinggal dikantor maaf ya pah" begitulah Nindy selain lembut dia selalu mengucapkan kata maaf jika ada perbuatannya yang tidak sesuai aturan.

Jo mengusap kepala sang adik dengan perasaan yang sulit sekali diartikan, ingin sekali dirinya membuka kejadian malam tadi tapi jo paham bagaimana Amel sang adik bungsunya.

" Papa malah seneng kalau pulang sama kakak, jadi engga khawatir takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan apalagi kamu perempuan" Ibra menatap lembut wajah sang anak, ingin sekali dirinya memeluk putri kesayangannya yang selalu menuruti keinginannya itu.

Braakkkkkkk .....

Tiba-tiba saja kursi ditarik dengan kasar membuat semua orang terkaget dalam kegiatan sarapannya.

" Apasih pah kak Nindy tuh udah tua ga usah segala dikhawatirkan dia udah tau mana buruk dan baik jangan berlebihan deh, aku aja ga pernah tuh dikhawatirkan sama papa sampe kaya gitu padahal disini aku yang anak bungsu" Amel yang entah sejak kapan berada disana langsung saja mengoceh.

Clara yang melihat perilaku sang anak hanya bisa menarik nafas dalam dan menggelengkan kepalanya, hatinya benar-benar panas ingin sekali rasanya mengomel tapi Clara sadar ini adalah hasil dari didikannya selama ini.

" Amel masih pagi, duduk sarapan jangan mengomel begitu apalagi didepan makanan gabaik" Clara langsung memberikan peringatan dengan nada rendah.

" Apa-apaan aku dipanggil nama giliran Nindy dipanggil adek, memang yang sayang sama aku cuma mama doang"

Amel terus saja mengumpat tanpa ada yang memperdulikan ucapannya, Ibra hanya menatap sekilas tanpa ada keinginan untuk menjawab ucapan sang anak bungsu.

Praaanggg....

" Aku duluan" karena kesal merasa diabaikan Amel membanting alat makannya dan langsung pergi begitu saja.

Ibra, Jo dan Nindy hanya bisa menggelengkan kepalanya, bukan mengabaikan tapi jika diberikan respon maka Amel akan semakin emosi dan bisa saja berakhir lebih parah dari membanting alat makan.

" Maafkan Amel ya kak" Clara menatap wajah Nindy.

" Tidak apa-apa ma wajar usia segitu memang sedang mencoba banyak hal baru dan kita harus mengerti" Nindy masih saja baik kepada adiknya, padahal malam tadi Amel sudah sangat keterlaluan.

Clara melihat kedua bola mata Nindy yang bengkak sudah bisa dipastikan jika semalaman anaknya itu menangis.

" Kak apa semalam kamu habis menangis?" Clara spontan menanyakan hal tersebut yang membuat Ibra semakin curiga.

" Engga ma, semalam Nindy habis lembur menyelesaikan pekerjaan karena memang kemarin kita habis rapat bulanan dan banyak sekali revisi yang harus diselesaikan" Nindy menutupi kesedihannya, tidak ingin ada lagi keributan yang berakibat adanya perpecahan.

Kini anggota keluarga yang tersisa menyelesaikan kegiatan makannya dengan diam, isi kepala mereka berisik dengan pikirannya masing-masing.

🌟

Siang ini seperti biasa dilantai tiga sebuah cafe disalah satu ruangan yang sudah sah menjadi milik kedua pasangan ini terasa panas.

" Ahhhh sayang teruss......" suara desahan itu terus menggema diruangan Revano.

Keduanya bergerak tanpa arah saling menyalurkan hasrat yang sedang menggebu, apalagi Amel yang merasa emosi sejak pagi tadi.

Braakkkkkkk.....

Saat pintu terbuka dengan keras terlihat dua manusia yang sedang duduk intim tanpa busana seketika menghentikan aktivitasnya dan menoleh kearah pintu.

" P...pa..pa..pah" Amel langsung bangkit dari duduknya diatas pangkuan Revano dan langsung mengambil pakaiannya yang berceceran dilantai berlari kearah kamar mandi.

Bugghhhh....

Bughhhhh....

Pukulan itu melayang bebas diwajah dan tubuh Revano yang saat ini kondisinya tanpa busana, terlihat sangat menjijikan meskipun dirinya juga seorang lelaki.

Ibra yang menaruh curiga memang sudah merencanakan untuk siang ini berkunjung ke cafe Nindy dan Revano, sebenernya Ibra menaruh curiga hanya saja dirinya ingin memastikan dan melihat secara langsung agar tidak dianggap tidak adil kepada anak-anaknya dan ya, siang ini semua sudah jelas terlihat dengan sangat menjijikan.

" Pah udah pah, nanti Revano bisa mati" Clara yang sejak tadi membeku langsung tersadar dan menghampiri sang suami untuk melerai.

" Pakai bajumu dan aku tunggu disini" Ibra menghentikan pukulannya dan langsung mendudukan tubuhnya di sofa.

Apakah keputusanku dulu salah sampai akhirnya aku harus mengorbankan kedua anakku, dan kini anak perempuan kesayanganku harus dikhianati oleh adik serta kekasihnya. Ya Tuhan ampuni aku yang menyakiti perasaan anakku.

Begitulah kiranya isi hati dan pikiran Ibra saat ini, semua sudah terjawab dengan jelas termasuk kedua mata Nindy pagi tadi yang membengkak.

Kini amel, Revano, Clara dan Ibra sudah duduk berhadapan, Ibra memeluk kedua tangannya didepan dada namun kedua matanya tidak ingin menatap kearah Amel dan Revano.

" Sejak kapan?" mendengar suara Ibra Amel dan juga Revano langsung mengangkat wajahnya.

" M..ma..maafkan saya om, saya bersalah" mendengar suara Revano membuat emosi Ibra kembali naik.

Braakkkkkkk....

" Saya itu bertanya bukan menyuruh kamu untuk meminta maaf, apa kamu tidak mengerti bahasa manusia hah?" Ibra benar-benar dibuat emosi siang ini.

" Kami sudah menjalin hubungan beberapa waktu terakhir pah, dan semalam kak Nindy juga sudah memutuskan hubungan dengan Revano jadi apa salahnya? Jangan egois pah Revano berhak memilih dan aku yang dipilih jadi tidak perlu berlebihan" ucapan Amel saat ini benar-benar membuat Ibra semakin naik darah, bagaimana bisa Amel tidak merasa bersalah.

" Dengan memberikan mahkotamu kepada seorang pria baj....n seperti ini? Dimana harga dirimu Amel? Papa menjaga kamu tapi dengan mudahnya kamu melepas itu? Apa kamu berpikir konsekuensi atas perbuatan asusila kalian ini hah? Apa kamu yakin jika lelaki ini akan bertanggungjawab sedangkan saat ini saja dia dengan mudahnya berpaling kewanita lain padahal kekasihnya sudah banyak berkorban termasuk memberikan cafe ini" Clara hanya bisa menangis melihat kondisi antara anak dan suaminya saat ini yang terlibat dalam ketegangan.

" Apa yang salah pah? kamu saling mencintai dan papa harus tau jika cafe ini sudah diberikan oleh kak Nindy malam tadi jadi tidak perlu diungkit kembali, pah kenapa papa harus selalu membela Nindy apa aku tidak boleh bahagia dengan pilihanku sendiri?"

Amel kembali berdrama, padahal sudah jelas jika dirinya saat ini bersalah atas tindakannya tapi dasar egois tetap saja menyalahkan orang lain.

1
Mukmini Salasiyanti
😭😭
Mukmini Salasiyanti
Kk Din..
Abg Nindy namanya jonathan?
calon Nindy namanya Nathan kan??
Dinar: hehe iya kakak maaf yaa udah bikin bingung dan bikin kurang nyaman bacanya 🙏
Mukmini Salasiyanti: k2k sih..
buat namanya mirip-mirip

wkwkwk
total 3 replies
Mukmini Salasiyanti
gmn itu kk Din....?
jantung yg bergoyang???

wkwkwk
Dinar: hihi jantungnya ikutan trend tik..k Kakaku 🤭
total 1 replies
Dinar
ahaha ide yang bagus kak 🤭🤭
Mukmini Salasiyanti
kl pingsan..
tinggal calling Ambulance, Nin.

wiu... wiuu... wiuuuuu

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
hihiii
syokoriinnnn
Mukmini Salasiyanti
kakakku..
di cover judulny semesta hrs bahagia..
blm digantikah??


hihiiiii
Mukmini Salasiyanti: 🥰😘👌💪💪💪
Dinar: Hallo cantiknya akuuu
hihi iyaa aku belum sempet genti jadi pake yang ada dulu hehe

Happy nice weekend kakak terbaikku ❣️❣️
total 2 replies
Mukmini Salasiyanti
hahhhh kk Dinar...
mengapa sedih dan kecewa sll diawal??


wkwkwk
Dinar: aku ga enak kak engga balas komentar kakak di yang itu maafkan aku ya kak 🙏🙏
Mukmini Salasiyanti: gpp , kk Din... .
jgn trll difikirkan
mgkn ada gangguan...
wkwkwk

lanjut dan
semangat yaaa!!!
total 4 replies
Mukmini Salasiyanti
huhuhuaaaaa
ikutan mewek.... ..

semangat, Nindy!!
Dinar: Terimakasih kakakkuuuu
yuk semangat musim hujan lebih adem kan yak kalau ada pertengkaran 😀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!