“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “
“A–aku ?! “
Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.
Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.
Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari tahu
Setibanya di sekolah, Alvara bergegas turun secepat kilat saat tidak melihat keberadaan anak-anak sekolah meninggalkan Avatur yang menggelengkan kepalanya.
Setelah menginjak koridor sekolah, Alvara menghentikan langkahnya dan berhenti sejenak sambil menatap mading sekolah.
Nafasnya sedikit terengah-engah, membuatnya sedikit kesulitan bernafas.
“Hah, hah, hah. Gini amat hidup,”
Tak lama, anak-anak mulai berdatangan. Mereka melewati Alvara begitu saja tanpa menyapa. Beberapa diantara mereka tersenyum melihat Alvara yang menatap mereka dengan tatapan tersenyum.
“Var ! Vara !! “ teriak seorang gadis seumuran Alvara membawa rantang makanan di tangannya. Gadis berkacamata tebal dengan rambut berkepang dua memanggil Alvara yang kini bersandar di dinding.
“Ani, hai !” sapa Alvara ramah.
“Ayo, masuk !” ajak Ani.
“Ayo !” balas Alavara tersenyum. Keduanya bergandeng tangan menuju ruang kelas mereka. Berbeda dengan Avatur yang saat ini tengah kesal karena sekelompok gadis seusianya mengelilingi dirinya.
“Bisa tidak jangan seperti ini !! Saya risih !?” tegas Avatur dengan wajah datar.
“Vatur, kami ini fans kamu. Kamu hargai dong !”
“Iya benar kata Sonia,” timpal yang lainnya membuat Avatur gerah.
“Pergi dari hadapan saya !!” usir Avatur keras membuat beberapa siswa yang datang melihat ke arah mereka.
“Kamu kok galak begitu, tur. Kamu harus melembutkan sedikit nada bicaramu !” seru Sonia merasa kesal dengan penolakan Avatur.
“Terserah saya ! Kamu nggak berhak mengatur saya !” balas Avatur dan saat akan pergi meninggalkan kelompokan itu, tiba-tiba Sonia menahan Avatur dengan cara memeluk salah satu lengan Avatur.
Terkejut dengan lengan tangannya dipeluk, sontak Avatur mendorong keras Sonia hingga terjatuh di tanah.
Bruk ! Sonia jatuh dengan bunyi yang cukup keras hingga mengundang atensi banyak siswa.
“Ahhhhhhhh !!”
“Soniaaaaaa !!”
“Tur, kamu nggak bisa gitu ! Sonia hanya —”
“Selain don4tur di larang, ngatur !!” celetuk Alvara yang entah kapan dia dan Ani berada di dekat Avatur.
“Ayo, tur ke kelas !” ajak Alvara menggandeng kembarannya. Ani dia dengan wajah takut dan menunduk bergegas mengikuti Alvara dan Avatur.
“Si4llllll !!! Siapa sih dia ! Kenapa Vatur mau dibawa gadis itu ! Padahal aku lebih cantik dan kaya daripada Vara itu !” teriak Sonia kesal dan geram.
“benar, Son ! Lo cantik, kaya ! Bokap lo kepala sekolah disini ! Tapi kenapa Vatur milih ikut Vara yang notabene nya anak orang miskin !!”
Perkataan itu membuat sekelompok gadis SMA bertanya-tanya. Siapa Alvara ? Kenapa bisa dengan mudah mengajak Avatur dan Avatur tidak menolak ajakan Alvara.
“Kita bereskan ini nanti, saat jam istirahat !” ajak Sonia dend4m.
Dia mengajak sekelompok gadis, untuk masuk ke sekolah dan langsung ke ruang kelas mereka yang ternyata satu ruang kelas dengan Alvara.
Sementara itu, Arasyi sedang tidak fokus dengan penjelasan gurunya. Beberapa gurunya memberikannya pertanyaan yang membuat hati Arasyi kesal.
“Ayo Rasyi, dua ekor bebek besar ditambah sepuluh ekor anak bebek hasilnya berapa ?” tanya guru cantik yang masih muda itu.
“Dua ekol bebek besal, ditambah cepuluh ekol anak bebek hacilna….” Marissa menghitung bebek yang disebutkan gurunya sementara Arasyi menatap malas gurunya.
“Rasyi, jawabannya apa nak ?” tanya nya lagi dengan sabar.
“Bu gulu, culuh olang lain aja yang jawab naaaaa… janan Laci teloooosssss, ot4kna Laci gencet nantiiiiii !!” protes Arasyi saat dirinya kembali diminta untuk menjawabnya.
Guru itu menghela nafasnya, dia harus extra sabar menghadapi moodnya Arasyi. Dia kembali bertanya hal yang sama namun kali ini Marissa yang ingin membantu Arasyi menjawab.
“Bu Gulu ! Bu Gulu ! Bial Ica yang jawabnaaa !!! Ica tau jawaban na ! Ica tau !!” pekik Marissa membuat Alaska yang duduk di hadapan keduanya menoleh.
“Celius kamu tau jawabanna ?” tanya Alaska tidak yakin.
“Baik Ica, jawabannya berapa ?” tanya Guru itu sabar dan mengalihkan pertanyaan kepada Marissa.
“Jawabanna, dua bebek ditambah cepuluh anak bebek itu jawabanna kelualga bahagia ibu !!” Alaska sontak menepuk jidatnya sementara Arasyi tentu tidak peduli dengan jawaban asal sepupunya.
“Ha ?! Kok bisa ?!” tanya ibu itu syok dengan jawaban Marissa.
“Jawaban mu ngawul, Ica ! Mana ada bebek belkualaga bahagia !” bantah Alaska kesal.
“Belkualga Laska, bukan belkualaga !” protes Marissa.
“Kenapa kamu menjawab seperti itu, Ica ?” tanya Ibu guru yang kini menghampiri meja bundar Marissa, Alaska dan Arasyi.
“Kalena ayah dan ibu belkumpul cama cepuluh anak na, “ Jawaban Marissa lagi-lagi membuat Ibu Mega dan Alaska tepok jidat.
“Jawabannya, diluar prediksi geografi..” ucap guru itu dalam hati.
*
*
*
*
Di rumah sakit, suasana semakin menegang dimana Kakek Roberto dan istrinya benar-benar datang ke kota J untuk menjenguk cucu mereka Azalea yang masih koma.
“Kamu sebagai kepala keluarga selalu saja ceroboh !” sindir Kakek Roberto kesal sekaligus kecewa.
“Maaf ayah,”
“Apa kamu sudah mengecek cctv ?” tanya Kakek Roberto kepada besannya.
“Sudah Roberto, dan aku sudah meminta orang untuk melacak plat mobil itu !” kata Opa Cakro tegas.
Kakek Roberto mengangguk. Dia mengalihkan pandangannya menatap sang istri yang tengah membujuk putrinya untuk makan.
“Kira-kira kalian saat ini mencurigai siapa ?” tanya Kakek Roberto kepada menantu dan besannya.
“Robert apa ini ada kaitannya dengan dend4m di masa lalu ?” tanya Opa Cakro tak yakin.
“Apa maksudmu dia —”
“Ya, aku merasa seperti itu !” potong Opa Cakro.
“Papi, jangan lupakan kelima orang yang dipec4t Lea saat pengangkatan pewaris baru CM Group. Entah mengapa Chandra merasakan ada kaitannya dengan insiden pemec4tan masal itu dengan kecelakaan yang di alami Lea, pi yah !”
Kedua pria paruh baya itu tampak berpikir. Apa benar ada kaitannya dengan dua peristiwa itu yang dend4m dengan Azalea ? Jika benar, mereka harus mencari orang tersebut.
Sementara itu, dalang dari kecelakaan Azalea tampak tersenyum mendengar kabar bahwa Azalea masih koma dan dia juga tidak menyangka dengan berita kedatangan kembali Kakek Robert di kota J.
“Ternyata rencana kita membuat dua pria itu kembali bersatu, berhasil honey..” kata pria itu memeluk kekasih gelapnya.
“Benar sayang, aku tidak sabar mengh4ncurkan dua keluarga itu dengan tanganku sendiri !!”
“Mereka sudah membuatku hancur tanpa bisa bangkit lagi ! Akhirnya aku sampai di titik ini, semua berkat kerja keras kita !”
Tak lama keduanya mendengar langkah kaki yang masuk ke dalam. Seorang gadis cantik masuk ke rumah dengan terburu-buru.
“Astaga bisa-bisanya berkasku ketinggalan, untung asisten Arka baik mau beri keringanan jika tidak bisa dipec4t aku,”
Gadis itu langsung masuk ke kamarnya untuk mencari berkas yang dia cari. Namun diatas meja belajarnya tidak menemukan berkas penting itu membuatnya panik.
“Astaga !! Perasaan disini aku simpan, kenapa nggak ada !!!”
Wajahnya sangat panik, hingga suara seorang wanita mengejutkannya.
“Tyas, kok kamu balik lagi nak ?”
“Ah, mama ngagetin aja !” ungkap Tyas kaget.
“Ini mah, berkas Tyas ketinggalan. Tapi kok nggak ada di meja,”
“Berkasnya penting banget ?” tanya Mama Enda.
“Hm,m…”
Ponsel Tyas berdering keras membuat gadis itu mengambil ponselnya di atas meja. Melihat siapa yang menghubunginya membuat Tyas panik. “Astagaaa, kenapa asisten Arka menghubungiku sih !!” katanya panik.
ini meninggal bneran atau cuma sandiwara sih,,masa iya meninggal lea nya 🤔🤔