Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin Tua Semakin Cinta
Di sudut ruangan sebuah club terkenal, seorang wanita tengah duduk termenung sambil memegang segelas minuman di tangannya. Suara musik yang menggema tidak membuatnya terganggu, justru wanita itu sangat menikmatinya. Hatinya yang kosong sedikit terhibur dengan keramaian yang dia rasakan di tempat ini.
"Kamu di sini juga?" Seorang pria paruh baya menghampiri wanita itu dan duduk di sampingnya.
Wanita itu mengernyitkan keningnya, tidak menyangka akan bertemu pria paruh itu di tempat seperti ini.
"Ayah, kamu?"
Wanita itu semakin terkejut saat tiba-tiba saja seorang wanita penghibur duduk di pangkuan pria paruh itu sambil mengalungkan tangannya. Keduanya bahkan tidak segan saling menyesap bibir di depan wanita itu.
"Ayolah, Dara. Kamu tidak perlu terkejut seperti itu." Pria paruh baya itu menertawakan wajah Dara yang terlihat sangat shock. "Wajar saja pria berkuasa seperti ku mencari kepuasan di tempat lain."
Wanita yang ternyata adalah Dara itu hanya diam tak berniat menanggapi ucapan pria paruh baya itu. Namun tiba-tiba saja rasa penasaran menggerogoti hatinya. "Yah, apa Mas Arthur dan Bunda tahu kelakuan mu ini ?"
"Arthur tahu, tapi tidak dengan Bunda nya. Arthur sendiri yang menutupi ini dari Bunda nya," ucap pria paruh baya itu.
Dara tercengang mendengar penjelasan dari mantan mertuanya itu. Dan yang lebih membuatnya tidak habis pikir adalah Arthur yang sengaja menyembunyikan kebusukan Ayah nya dari Bunda nya.
"Jadi, Ayah sering bersenang-senang ke tempat seperti ini?"
Pria paruh baya yang tak lain adalah Arya Dewangga, Ayahnya Arthur dan juga mantan mertua Dara itu menganggukkan kepalanya. Pria paruh baya itu menatap Dara, memperhatikan penampilan mantan menantunya yang terlihat menggoda.
Dara yang mengenakan dress diatas lutut membuat paha nya terekspos saat posisinya duduk seperti sekarang. Dadanya yang sedikit menyembul membuat penampilan Dara semakin terlihat sexy.
Pria paruh baya itu tiba-tiba saja merasa miliknya dibawah sana sesak. "𝘚𝘪𝘢𝘭! 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘰𝘥𝘢, 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘯𝘶𝘯𝘨 𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘮𝘱𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶."
"Bagaimana kalau kamu menemani Ayah malam ini?"
Pria paruh baya itu menatap penuh permohonan pada mantan menantunya. Membuat Dara yang sedang menyesap minumannya tersedak karena ucapan pria paruh baya itu.
Uhuk... uhuk...
"Minum pelan-pelan!" Pria paruh baya itu mendekati Dara dan menepuk tengkuk Dara, setelah menyingkirkan wanita yang duduk di pangkuannya.
Mendapat perhatian dari mantan mertuanya itu membuat Dara menatap pada pria paruh baya di depannya itu. Mata tegas, hidung mancung dan rahangnya yang ditumbuhi sedikit bulu-bulu halus membuat mantan mertuanya itu masih terlihat gagah, walaupun di usianya kini yang sudah tidak muda lagi.
Tanpa sadar Dara mengusap rahang tegas mantan mertuanya itu, membuat pria paruh baya itu memejamkan matanya. Karena merasa miliknya sudah tidak tahan lagi, pria paruh baya itu tidak ingin menyia-nyiakan waktunya. Mantan mertua Dara itu menggendong Dara dan membawanya ke sebuah kamar.
...----------------...
Keesokan harinya
Khavi dan Shena baru pulang ke rumah pada keesokan harinya. Pasangan pengantin baru itu menghabiskan waktunya dengan menginap di salah satu hotel milik Majendra grup.
Khavi menggendong istrinya begitu keluar dari mobil. Saat melewati ruang tamu, pasangan pengantin baru itu disambut oleh tatapan tajam Daddy Kaisar.
"Zean, kamu jangan membuat Princess kelelahan!"
Khavi yang mengerti perkataan mertuanya itu, hanya menyengir tanpa menjawab ucapan mertuanya. Khavi lalu mendudukkan istrinya di sofa berhadapan dengan mertuanya.
Daddy Kaisar menatap kasihan pada princess kesayangannya. Pria paruh baya yang menolak tua itu menatap wajah princess nya yang terlihat kelelahan.
Daddy Kaisar menghela napasnya kasar. Dirinya pun pernah muda, pernah juga merasakan rasanya menjadi pengantin baru. Namun, melihat princess nya tidak berdaya seperti itu, membuat hatinya iba.
"Ze----"
"Sudahlah, Dad. Biarkan saja, Daddy jangan ikut campur! Dulu juga Daddy lebih parah dari Zean."
Mommy Jingga menatap Daddy Kaisar yang hendak menceramahi Khavi lagi. Khavi pun menerbitkan senyumnya karena Mommy Jingga membelanya.
"Tapi, Mom----"
"Tidak ada tapi-tapian!" Ucap Mommy Jingga tanpa bantahan, membuat Daddy Kaisar diam seribu bahasa.
"𝘕𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘦𝘩, 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘫𝘢𝘵𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨."
Khavi terlihat menahan senyumnya, saat melihat Daddy Kaisar tidak berkutik di depan Mommy Jingga. Dalam hatinya, pria tampan itu menertawakan sikap Daddy Kaisar yang seperti suami takut istri.
Daddy Kaisar merasa geram karena Khavi menertawakan dirinya. "𝘒𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢𝘳! 𝘉𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘡𝘦𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶."
"Dengar Zean! Daddy bukannya takut dengan Mommy, hanya saja----"
"Daddy tidak mau kehilangan jatah malam, iya kan?" Lagi-lagi Mommy Jingga membuat Daddy Kaisar kehilangan harga diri nya di depan menantunya.
Melihat Daddy Kaisar kembali bungkam, Khavi tidak bisa lagi menahan tawanya. Pria tampan itu terbahak sambil memegang perutnya.
"Dan jika kamu terus menertawakan Daddy ku, maka kamu tidak akan mendapatkan jatah malam selama satu bulan!"
Duarrr
Sontak saja, ucapan Shena itu bak petir di siang bolong. Bukan hanya menghentikan tawa nya saja, namun untuk beberapa saat Khavi merasa kehilangan tenaganya.
Bagaimana tidak, Khavi baru saja merasakan nikmatnya berhubungan halal. Namun tiba-tiba istri cantiknya itu mengultimatum bahwa dirinya tidak akan mendapatkan jatah malam nya selama satu bulan, 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯, 𝘧𝘪𝘬𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢.
Giliran Daddy Kaisar yang terbahak, rasanya puas sekali melihat wajah menantunya yang pucat seketika. Apalagi saat Shena berlalu meninggalkan nya begitu saja.
"Honey...."
Khavi hendak menyusul istri cantiknya, namun langkahnya terhenti saat Daddy Kaisar mengatakan sesuatu.
"Dengar, Ze! Kamu mungkin memiliki Princess seutuhnya. Tapi kamu tidak akan pernah bisa menggantikan Daddy sebagai cinta pertama nya," ucap Daddy Kaisar. "Satu hal lagi. Daddy bukan takut pada Mommy, tapi inilah cara Daddy meratukan Mommy sebagai istri Daddy. Kita tidak akan hina hanya karena takluk pada istri kita."
Deg
Khavi merasa tersentuh mendengar perkataan Daddy Kaisar. Pria tampan itu menatap Daddy Kaisar dan Mommy Jingga bergantian, Khavi bisa melihat ikatan cinta diantara keduanya sangat kuat. Seperti usia mereka yang semakin hari semakin bertambah, kadar cinta ke-duanya pun tak lekang oleh waktu.
"Mulai sekarang, Daddy adalah inspirasi ku," ucap Khavi. "Melihat besarnya cinta kalian, aku seperti membuktikan bahwa definisi cinta sejati adalah semakin tua semakin cinta."
Khavi pun meninggalkan Daddy Kaisar dan Mommy Jingga, pria tampan itu pergi untuk menyusul istri cantiknya ke kamar.
"Princess benar-benar mendapatkan pria seperti impiannya, Dad. Mommy yakin, Zean akan mencintai dan membahagiakan princess seumur hidupnya."
"Hmmm, Daddy harap juga begitu. Jika dia berani menyakiti princess sedikit saja, Daddy sendiri yang akan melenyapkan nya dengan tangan Daddy sendiri."
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘